Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S


DENGAN KLIMAKTERIUM

Disusun Oleh :

NURUL AZMI NABILAH

220112160509

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN KLIMAKTERIUM

Nama Mahasiswa : Nurul Azmi Nabilah


NPM : 220112160509
Tanggal Pengkajian : 8 Juni 2017

A. Identitas
Identitas Klien
Nama : Ny. S
Tanggal lahir : 30 November 1966
Umur : 50 tahun
Alamat : Jalan Pesantren I No 10 Rt 03 Rw 04, Sukamiskin, Bandung
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Sudah menikah
Identifitas Suami
Nama : Tn. A
Tanggal Lahir : 15 Februari 1962
Umur : 55 tahun
Alamat : Jalan Pesantren I No 10 Rt 03 Rw 04, Sukamiskin, Bandung
Pendidikan : S3
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta

B. Riwayat Menstruasi
1. Siklus menstruasi yang tidak beraturan
Klien mulai mengalami menstruasi yang tidak beraturan pada usia 49 tahun.
2. Lama, banyak, siklus, dan dysmenorrhea.
Lama menstruasi saat itu masih sama dengan sebelum menopause yakni 7 hari,
dengan banyak ± 200 cc, kadang 1 bulan sekali kadang lebih dari satu bulan tidak
haid. Dismenorhea masih dirasakan dengan gejala nyeri pada bagian perut ,
pinggang, dan payudara. Jika menggunakan skala, nyeri berada pada skala 7 (1 –
10).

C. Riwayat Penyakit pada Keluarga


Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit kanker. Namun, osteoporosis
dialami oleh ibu klien.
x

x
Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki : Klien

D. Riwayat Obstetri
1. Penggunaan kontrasepsi
Klien pernah menggunakan kontrasepsi setelah kelahiran anak kedua dengan jeni
IUD. Selama penggunaan kontrasepsi, klien mengalami pendarahan hingga
akhirnya konstrasepsi dilepas.
2. Riwayat kehamilan
Riwayat kehamilan pasien adalah G4P4A0.
3. Riwayat abortus
Klien tidak memiliki riwayat keguguran dalam kehamilan.

E. Keluhan yang Dialami


Keluhan yang dialami klien saat ini adalah hot flushes, jantung berdebar-debar,
kadang-kadang klien mengalami gangguan tidur karena rasa tidak nyaman yang
dirasakan, depresi tidak dialami. Klien merasa mudah tersinggung sehingga emosi dan
amarah mudah terpancing. Kondisi fisik berupa sakit kepala, cepat lelah, kurang
bertenaga, pandangan berkunang-kunang, kesemutan dan kadang keram terasa, obstipasi
tdak dirasakan namunklien kadang-kadang mengalami diare, penurunan berat badan
sebanyak 1 kg, nyeri otot, dan nyeri tulang. Kondisi Psikologi seperti sulit konsentrasi,
mudah lupa, gelisah dan khawatir pun klien alami.

F. Riwayat Periode Klimakterium


1. Mengenali tanda dan gejala menopause
Ketika dikaji, klien sempat baru mendengar dengan istilah menopause, karena ia
hanya mengetahui bahwa jika usia telah bertambah, maka haid tidak akan
seteratur biasanya.
2. Perasaan dalam menghadapi menopause
Klien merasa tidak nyaman setelah mengalami kondisi menopause yang
dirasakan. Terutama saat ia merasa mudah tersinggung.
3. Terapi Hormon
Klien lebih memilih tidak menggunakan terapi hormone, namun lebih memilih
dengan menu gizi seimbang yang selalu ia siapkan di rumah.
4. Pengetahuan klien dan keluarga mengenai menopause
Klien belum sepenuhnya memahami kondisi yang dialami apakah benar akibat
menopause atau bukan. Keluarga klien pada awalnya sulit memahami karena
kadang klien mudah tersinggung dan emosinya mudah terpancing. Namun, setelah
diselesaikan dengan baik melalui komunikasi yang baik, klien dan keluarga dapat
saling memahami.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/ 70 mmHg HR : 90 x/ menit
o
Suhu : 36,5 C RR : 20 x/ menit
2. Keadaan Kulit dan Payudara
Inspeksi: Kulit tampak kering walaupun klien menyebutkan terkadang keringat
banyak keluar. Payudara simetris.
Palpasi: nyeri (-), benjolan (-).
3. Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, lesi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), penegangan abdomen (-)
Fungsi pencernaan : klien memiliki riwayat gastritis kronis. Namun saat
pengkajian mual (-), muntah (-)
4. Genitalia
Keadaan rambut pubis berwarna hitam. Labia mayora bersih, lesi (-). Klitoris
bersih, lesi (-). Vagina bersih, lesi (-). Keputihan (Flour albus) tidak ada.
5. Ekstremitas
Bersih, lesi (-), edema (-), varises (-). Kadang keram dan kesemutan dialami klien.

H. Kebiasaan Hidup Sehari-Hari

No Jenis Kegiatan Activity Daily Living (ADL)


.

1. Pola Nutrsisi dan Cairan

Makan

Jenis Makanan Bukan pemilih makanan. Namun, klien tidak


senang makanan dengan bau tajam seperti durian.

Frekuensi 3x/hari namun dengan porsi yang sedikit, diselingi


dengan snack. Jumlah kalori belum pernah
dihitung.

Jumlah porsi ½ porsi habis

Alergi Makanan Tidak ada

Kebutuhan Nutrisi 20 – 40 kkal/ kgBB = 20 – 40 kkal x 50 kg


Harian
20 – 40 kkal/ kgBB 1000 – 2000 kkal/ hari

Masalah Klien memiliki gastritis kronis sehingga makan ½


porsi setiap kali makan, namun sering diselingi
snack.
Minum

Jenis minuman Air putih

Frekuensi ± 1500 ml

Kebutuhan Cairan 30 – 50 kkal x 50 kg = 1500 – 2500 ml/ 24 jam


Harian (Terpenuhi)
30 – 50 kkal/ kgBB

2. Pola Eliminasi

BAK

Frekuensi 4-5 kali/hari

Warna Kuning jernih

Jumlah ± 1000 ml/ hari

Jumlah urin normal 1 – 2 cc x 50 kg = 50 – 100 cc/ jam x 24 jam =


per hari 1200 – 2400 cc/ hari
1 – 2 cc/ kgBB/ jam

BAB

Frekuensi 1 hari/kali

Warna Coklat

Konsistensi Lembek

3. Pola istirahat tidur

Siang

Kualitas Tidak biasa tidur siang

Kuantitas Tidak biasa tidur siang

Malam

Kualitas Nyenyak, kadang gangguan tidur dialami pasien

Kuantitas ± 6 jam. Jika keluhan sedang dialami jam tidur


berkurang bisa 4-5 jam.

4. Personal Hygiene

Mandi Klien mandi 1 x/hari

Sikat Gigi Klien menggosok gigi 2 kali/hari.

Keramas Keramas setiap 2 hari sekali


Potong Kuku Kuku pendek, seminggu sekali

5. Aktivitas

Sehari-hari Sehari-hari klien bekerja sebagai guru di SMA


dan berperan sebagai ibu dirumah.

Merokok dan alkohol Klien tidak merokok dan tidak mengonsumsi


alkohol

Olahraga Senam dan olahraga jarang dilakukan. Klien


menganggap bahwa pekerjaan rumah bisa
termasuk gerakan olahraga. Jalan kaki kadang-
kadang dilakukan hanya jika berangkat menuju ke
pasar maupun belanja ke warung.

I. Pengkajian Psikososial
Kesadaran. Pasien compos mentis. E4M6V5 (GCS 15)
Mekanisme koping
Keluarga memahami kondisi klien saat ini termasuk kondisi saat klien mudah
tersinggung. Komunikasi merupakan media dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga.
Komunikasi Verbal
Klien komunikatif dalam berbicara dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan
baik, sehingga anamnesa dapat dilakukan dengan lancar.
Konsep Diri
Gambaran Diri
Klien merasa tidak perlu memeriksakan dirinya ke dokter karena tidak mengganggu
aktifitas. Untuk menangani keluhan yang dialami, klien cukup beristirahat sementara waktu
dan banyak minum air putih terutama saat keringat banyak keluar.
Identitas Diri
Saat ini, ia merupakan seorang ibu rumah tangga dan seorang guru, sehingga
aktifitasnya hanya seputar aktifitas di sekolah dan di rumah.
Peran Diri
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga dan seorang guru di sebuah SMA di
Bandung.
Ideal Diri
Klien menyadari bahwa usianya memang tidak muda lagi, namun ia selalu berharap
bahwa masa tuanya bisa ia jalani dalam keadaan sehat dan rezeki yang terpenuhi setiap
harinya.
Harga Diri
Klien merasa dirinya dibutuhkan sebagai seorang ibu dirumah mengingat ia masih
mempunyai anak yang masih terbilang kecil dibandingkan dengan kakak-kakaknya, dengan
usia 9 tahun yang masih SD kelas 3. Selain itu, ia memiliki tanggung jawab sebagai guru di
sekolah tersebut.
Aktualisasi Diri
Klien memahami bagaimana ia menempatkan dirinya, baik di sekolah sebagai
seorang guru yang harus mengajari muridnya begitupun sebagai klien di rumah sebagai ibu
bagi anaknya dan suaminya. Waktu yang ia punya, mulai dari pagi hari ia bertugas sebagai
ibu terlebih dahulu dengan membantu kebutuhan makan dan minum keluarga, membereskan
rumah, setelah selesai di rumah, ia berangkat ke sekolah untuk memenuhi tugasnya sebagai
guru.

J. Pengkajian Spiritual
1. Keyakinan pada Tuhan
Klien dan suaminya memiliki keyakinan bahwa apa yang terjadi termasuk
masalah kesehatan merupakan hal yang sudah dikehendaki Allah. Kita sebagai
manusia hanya minta diberi kekuatan untuk menjalaninya.
2. Ibadah
Ibadah wajib yakni shalat 5 waktu selalu klien kerjakan baik sendiri maupun
berjamaah dengan suami dan anak-anaknya.
3. Pengajian
Klien jarang mengikuti pengajian keluar rumah. Namun, klien sering menonton
pengajian melalui televisi.

K. Pengkajian Budaya
Klien berasal dari Garut dengan suku Sunda. Namun, ketika berkomunikasi dengan
keluarga ia lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Berkomunikasi dengan orang
lain kadang menggunakan bahasa sunda atau bahasa Indonesia. Keluarga merupakan hal
yang penting bagi pasien. Klien dan suaminya membangun keluarga dengan nilai-nilai
islam, mengajarkan nilai islam sejak dini kepada anak-anaknya.

L. Pengkajian Kebutuhan Seksual


Selama mengalami menopause, klien mengalami kekeringan pada vagina, nyeri tidak
terasa. Hubungan seksual dengan suaminya sudah lama tidak dilakukan.

M. Pemeriksaan Penunjang
Tidak terkaji karena klien tidak melakukan pemeriksaan penunjang ke rumah sakit selama
tanda dan gejala menopause dialami.

N. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Minimnya informasi Defisiensi pengetahuan
Klien mengatakan bahwa ia belum mengenai tanda dan gejala
sepenuhnya memahami kondisi yang yang dialami
dialami apakah benar akibat menopause
atau bukan.
DO :
penurunan berat badan sebanyak 1 kg,
keluhan berupa hot flushes, jantung
berdebar-debar, keluhan berupa fisik,
maupun psikologi dirasakan klien.

O. Diagnosa Keperawatan
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi mengenai menopause
ditandai dengan opini klien yang baru mengetahui istilah menopause.
P. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : Ny. S Nama Mahasiswa : Nurul Azmi Nabilah

NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Defisiensi Setelah dilakukan Mandiri
pengetahuan tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang Menentukan sampai mana pengetahuan klien
berhubungan keperawatan selama keadaan yang ia alami tentang keadaannya
dengan minimnya 1x30 menit, 2. Beri penjelasan mengenai penyebab, tanda Memberi pengetahuan agar klien mengerti
informasi mengenai defisiensi dan gejala menopause dengan kondisinya saat ini dan mempersiapkan
menopause ditandai pengetahuan dapat apa yang akan ia hadapi.
dengan opini klien diatasi dengan 3. Diskusikan tentang perlunya pengaturan/ Nutrisi yang masuk dapat memperbaiki proses
yang baru kriteria : pasien diet makanan untuk pasien menopause metabolisme tubuh yang terganggu.
mengetahui istilah mengatakan lebih Kolaborasi
menopause. paham mengenai 4. Konsultasi dengan ahli gizi dalam menyusun
tanda dan gejala menu gizi seimbang bagi klien dengan Gizi seimbang dapat membantu pasien dalam
menopause dan menopause memperbaiki kondisi tubuhnya.
mengatasinya
dengan adanya
pengulangan
informasi yang telah
disampaikan
Q. Catatan Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : Ny. S Nama Mahasiswa : Nurul Azmi Nabilah

DIAGNOSA TANGGAL/
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
KEPERAWATAN JAM

Defisiensi 8 Juni 2017


pengetahuan 14.00 WIB Kaji tingkat pengetahuan klien tentang Pasien bersedia menjelaskan sedikit apa
berhubungan keadaan yang ia alami yang ia ketahui tentang penyakitnya
dengan minimnya 14.10 WIB Beri penjelasan mengenai penyebab,
informasi mengenai tanda dan gejala menopause Pasien bersedia mendengarkan dengan
menopause ditandai seksama apa yang disampaikan dengan
dengan opini klien sesekali bertanya, sehingga komunikasi
yang baru 14.20 WIB Diskusikan tentang perlunya pengaturan/ berubah menjadi diskusi interaktif.
mengetahui istilah diet makanan untuk pasien menopause Pasien setuju dengan apa yang
menopause. disampaikan, ia mengakui karena adanya
riwayat gastritis kronis dan juga seiring
dengan masa tuanya ia mencoba (Nurul Azmi
melengkapi makanan sehari-hari dengan Nabilah)
sayuran dan buah-buahan.
R. Catatan Perkembangan (SOAP)
Nama Pasien : Ny. S Nama Mahasiswa : Nurul Azmi Nabilah

Diagnosa Tanggal / SOAP Paraf


Keperawatan Jam
Defisiensi 8 Juni S:
pengetahuan 2017 Pasien mengatakan akan melakukan apa yang
berhubungan Jam disampaikan oleh perawat dengan baik demi
dengan 15.00 menunjang kesehatan pasien
minimnya O:
informasi Pasien kooperatif dan memperhatikan semua
mengenai penjelasan perawat
menopause A:
ditandai dengan Defisiensi pengetahuan teratasi
opini klien yang P:
baru mengetahui Melanjutkan intervensi sesuai dengan rencana
istilah tindakan keperawatan (Nurul Azmi
menopause. Nabilah)

S. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan. 2011. Pedoman Praktis Status Gizi Dewasa. Indonesia.
Moorehead S., Johnson M., Maas M. L., Swanson E., 2012. Nursing Interventions
Classification (NIC). Philladephia: Mosby Elsevier.
Nanda International. 2014. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification.
Philadelphia: Wiley Blackwell.
Suharsono. Pengkajian Budaya dalam Keperawatan. Diakses pada 18 Juni 2017.
Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika: Jakarta
Selatan.

Anda mungkin juga menyukai