Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Konsep Dasar
Keperawatan II

Dosen Pembimbing :Abdul Rahman La Ede, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh :

M. Sahrul Suhendi

(C1AA20053)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA
NAFAS BERHUBUNGAN DENGAN KELETIHAN OTOT PERNAPASAN
DI KOTA SUKABUMI

A. PENGKAJIAN

Tanggal Masuk RS : 04-02-2022

Tanggal Pengkajian : 05-02-2022

Jam Pengkajian : 08:00 WIB

1) Pengumpulan Data

a. Identitas

Klien

Nama : Tn.M

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SD

Suku Bangsa : Sunda

Pekerjaan : Kuli Bangunan

Alamat : Gunung Guruh Rt.2 Rw.1 Kota Sukabumi

No.RM : 00001XXX

Diagnosa Medis : Asma Bronkhiale

Penanggung Jawab

Nama : Ny.K
Umur : 45 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Gunung Guruh Rt.2 Rw.1 Kota Sukabumi

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Hubungan dengan klien : Ibu

b. Riwayat Kesehatan

(1) Alasan Masuk RS

Klien mengatakan sebelum masuk RS klien sudah 1 minggu

mengalami sesak nafas karena kecapean bekerja, batuk, demam,

dan badan klien lemas disertai mual. Sebelum masuk RS klien

sudah mencoba mengonsumsi obat warung dan melakukan terapi

inhaler tetapi sesak tidak membaik dan demam tidak turun,

Sehingga pada tanggal 04-02-2022 keluarga klien membawa klien

ke UGD RSUD R.Syamsudin, SH dan di anjurkan untuk di rawat.

(2) Keluhan Utama

Klien mengeluh sesak nafas

(3) Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengeluh sesak nafas terutama pada malam hari, sesak

seperti terhimpit benda berat, sesak dirasakan di area dada, sesak

dirasakan hilang timbul, sesak berkurang saat klien melakukan

posisi semifowler dan klien mengeluh mual tidak nafsu makan.


(4) Riwayat Kesehatan Masa lalu

Klien mengatakan bahwa klien memiliki riwayat asma sudah 8

tahun dan sudah kurang lebih 4 tahun memakai terapi inhaler,

klien mengatakan bahwa tahun lalu klien pernah di rawat di RS

dengan penyakit asma karena kecapean. Klien mengatakan klien

memiliki riwayat penyakit gastritis karena klien sering telat

makan.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan di keluarganya ada yang menderita asma yaitu ibu

dan bapak klien, klien juga mengatakan bahwa di dalam keluarganya

tidak ada riwayat penyakit keturunan lainnya seperti DM, Jantung,

dan Hipertensi.

d. Genogram

Klien mengatakan tinggal bersama anak dan cucunya yang berjenis

kelamin laki-laki berusia 5 dan 3 tahun. Klien memiliki riwayat

keturunan asma dari kedua orangtua klien.


e. Gaya Hidup

Klien mengatakan mulai merokok sejak usia 15 tahun dan klien sudah

berhenti untuk merokok dari usia 47 tahun, klien mengatakan selama

bekerja sebagai supir tidak suka memakai masker.

f. Data Biologis

No Kebiasaan Sehari- Saat Saat di Rumah Keluhan


hari Dirumah Sakit

1. Pola Makan
Frekuensi 3xSehari 3xSehari Mual
Porsi 1 porsi ½ porsi
Jenis Nasi, sayur, Bubur, sayur,
lauk lauk

2. Pola Minum
Frekuensi 7-8 gls/hari 5-6 gls/hari
±1600cc ±1200cc Tidak Ada
Jenis Air teh, air Air putih
putih
Pantangan Tidak ada Tidak ada

3. Pola Eliminasi Urine


Frekuensi 4-5 x sehari 3-4 x sehari
Warna Kuning Kuning Tidak Ada
Bau Khas urin Khas urin
Konsistensi

4. Pola Eliminasi BAB


Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari
Kuning Kuning Tidak Ada
Warna Khas feses Khas feses
Bau lembek Lembek

Konsistensi
5. Pola Istirahat Tidur
Jumlah jam tidur 2 Jam 2 Jam
siang 7-8 Jam 6-7 Jam
Jumlah jam tidur Tidak Ada
malam Berdoa Berdoa
Pengantar tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan pengantar
tidur

6. Personal Hygiene
Mandi 2x sehari Belum Klien
Mencuci Rambut 3x seminggu Tidak mengatakan
Sikat gigi Setiap hari Setiap hari belum mandi
Gunting kuku 1 minggu 1x Belum

7. Pola Aktivitas Bekerja Dibantu Klien tampak


lemas

g. Pemeriksaan Fisik

(1) Status Kesehatan Umum

Keadaan / penampilan umum : Klien tampak lemas

terbaring di tempat tidur, terpasang infus NaCl 500 ml di tangan

kanan, dan terpasang nasal oksigen 3 L/menit.

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E= 4, V= 5, M= 6

Tanda-tanda Vital : TD: 130/90 S: 36,70C

N: 86x/menit R: 24x/menit

(2) Antropometri

Berat Badan Sebelum Sakit (Di Rumah) : 57 kg

Berat Badan Saat Sakit (Di RS) : 56 kg


Tinggi / Panjang Badan : 168 cm

(3) Sistem Pernafasan

Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,

suara nafas wheezing saat di auskultasi, saat di perkusi terdapat

suara sonor, dan saat di palpasi tidak terasa nyeri, terpasang

oksigen 3 Liter / menit, terdapat otot bantu pernafasan, tidak

terdapat nyeri tekan di daerah sinus, bentuk dada simetris kanan

dan kiri, RR: 24x/menit, tidak terdapat sianosis.

(4) Sistem Kardiovaskuler

TD: 130/90 mmhg, Nadi 86x/menit, irama teratur, bunyi jantung

S1 S2 lup dup, tidak terdapat peningkatan JVP saat di perkusi

terdapat suara dullnes, dan saat di palpasi tidak terasa nyeri.

(5) Sistem Persyarafan

Kesadaran klien compos mentis GCS E= 4, M=6, V=5, reflek

bisep trisep positif, pada tes orientasi klien dapat menyebutkan

tempat, waktu dan orangSistem Perkemihan

Saat di inspeksi tidak terpasang kateter, dan saat di palpasi tidak

terdapat distensi kandung kemih.

(6) Sistem Pencernaan

Bentuk bibir simetris, mukosa lembab, bentuk abdomen simetris,

bising usus 9x/menit, saat diperkusi terdengar suara tympani, saat

di palpasi tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat hematomegali dan

pembesaran limfa.
(7) Sistem Integumen

warna kulit sawo matang, kulit tampak sedikit kotor, dan saat di

palpasi teraba lengket, turgor kulit kembali < 3 detik, tidak ada

lesi, suhu tubuh 36,70C, warna rambut hitam dan terdapat sedikit

uban, pertumbuhan rambut merata.

(8) Sistem Muskuloskeletal

Bentuk ekstremitas atas kanan dan kiri simetris, jumlah jari

lengkap, tidak terdapat oedema dan lesi, saat di inspeksi

ekstermitas atas terpasang infus di tangan kanan, ROM gerak

bebas ke segala arah kekuatan otot 5│5. Bentuk ekstremitas

bawah kanan dan kiri simetris, jumlah jari lengkap, tidak terdapat

oedema dan lesi, ROM gerak bebas ke segala arah kekuatan otot

4│4.

(9) Sistem Endokrin

Saat pengkajian klien tidak mengalami gangguan sistem endokrin,

seperti tidak ada pembesaran kelenjar getah bening maupun

pembesaran kelenjar tiroid.

h. Data Psikologis

(1) Harga Diri : Klien mengatakan ia tidak merasa malu

dengan keadaan dirinya saat ini.

(2) Ideal diri : Klien berharap bisa cepat sembuh dan

beraktifitas seperti biasa lagi.

(3) Identitas Diri : Klien mengatakan ia adalah seorang laki-laki


dan klien merasa puas karna sudah menjadi seorang ayah yang

baik.

(4) Peran Diri : klien menyadari perannya sebagai ayah dari

anak-anaknya dan sebagai kakek dari cucu-cucunya.

(5) Body Image : Klien mengatakan menyukai semua anggota

tubuhnya.

i. Data Sosial

Klien berkomunikasi menggunakan bahasa sunda dan Indonesia, klien

mampu berkomunikasi dengan jelas dengan perawat, dokter dan klien

lainnya.

j. Faktor Lingkungan

Klien mengatakan letak rumahnya dekat dengan jalan, dan

berdempetan dengan tetangga, di lingkungan klien tidak terdapat

pabrik, dan klien mengatakan anaknya jarang membersihkan rumah

dan mengepel rumah 1x seminggu.

k. Pola Pikir

Klien dan keluarga mengatakan belum mengerti tentang penyakit

asma bronkhiale.

l. Data Spiritual

Klien beragama islam, klien mengatakan selama dirawat di RS klien

melaksanakan ibadah sholat 5 waktu di atas tempat tidur dan selalu

berdoa untuk kesembuhannya.


m. Data Penunjang

(1) Data Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 10.5 g/dL 13-17

Leukosit 9,600 /μL 4,000-10,000

Hematokrit 35 % 40-54

Trombosit 640,000 /μL 150,000-450,000

(2) Data Pengobatan

Nama Obat Dosis Cara Waktu

Ondan (ampul) 2x1 IV 10-22

Combiven /8jam Inhalasi 13-20-07

Furosemid 2x1 IV 10-20-07


(ampul)

Omeprazol 1x1 IV 13
(ampul)

Braxidin (Tab) 3x1 Oral 13-20-07

NaCl 0,9% 500 cc IV 24 jam


B. ANALISA DATA

No Data (simptom) Etiologi Problem

1 DS : Faktor pencetus : ketidakefektifan


Klien mengeluh Allergen, Stress, Cuaca pola napas
sesak nafas
terutama pada Spasme otot polos
malam hari, sesak sekresi kelenjar bronkus
seperti terhimpit meningkat
benda berat,
sesak dirasakan di Penyempitan/obstruksi
area dada, sesak proksimaldari bronkus
dirasakan hilang pada tahap ekspirasi dan
timbul, sesak inspirasi
berkurang saat
klien melakukan Mucus berlebih, batuk,
posisi Wheezing, sesak napas
semifowler,
batuk, Tekanan partial oksigen
DO: dialveoli menurun
- klien tampak
sesak, Penyempitan jalan
- klien tampak pernapasan
lemas
- suara nafas Peningkatan kerja otot
wheezing saat pernapasan
di auskultasi
- TTV : Ketidakefektifan pola
TD : 130/90 napas
N : 86x/menit
R : 24x/menit
- terpasang
oksigen 3
Liter / menit
- terdapat otot
bantu
pernafasan

2. DS : Faktor pencetus : Ketidakseimbangan


Klien mengeluh Allergen, Stress, Cuaca nutrisi kurang dari
mual tidak nafsu kebutuhan tubuh
makan, klien Spasme otot polos
mengatakan sekresi kelenjar bronkus
memiliki riwayat meningkat
gastritis.
Penyempitan/obstruksi
DO : proksimaldari bronkus
- klien tampak pada tahap ekspirasi dan
lemas inspirasi
- Porsi makan
saat sakit 3x ½ Mucus berlebih, batuk,
porsi/ hari Wheezing, sesak napas
- BB sebelum
sakit : 57 kg, Tekanan partial oksigen
BB saat sakit : dialveoli menurun
56 kg
- BB : 56, TB : Penyempitan jalan
168 pernapasan
- IMT : 19,8
(berat badan Peningkatan kerja otot
normal) pernapasan
Penurunan nafsu makan

Mual

DS : Menderita Asma selama Defisiensi


- Klien dan 8 tahun pengetahuan
keluarga
mengatakan Kurang informasi terkait
bahwa belum dengan penyakit yang
mengerti diderita nya
penyakit asma
bronkhiale, Berobat dan terapi
- Klien dan inhaler yang tidak teratur
keluarga
memiliki Ketidak efektifan dalam
riwayat perawatan dan
penyakit pengobatan
Asma.
- Defisiensi pengetahuan
DO : tentang penyakit Asma
klien tampak Bronkhiale
kurang
pengetahuan

Diagnosa Keperawatan :

1. Ketidakefektifan pola napas b.d keletihan otot pernapasan


2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual
3. Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasi
C. NURSING CARE PLAN

Rencana Asuhan Keperawatan Tn. Y Di Kota Sukabumi

No Diagnosa Perencanaan
Perawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1. ketidakefektifa Tupan : 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui keadaan umum paien
n pola napas Setelah dilakukan 2. Monitor pola napas 2. Untuk mengetahui pola napas pasien
b.d keletihan tindakan 3x24 jam 3. Monitor suara napas tambahan wheezing ditakutkan takipnea
otot diharapkan sesak 4. Berikan O2 Adekuat 3L/menit 3. Untuk mengetahui suara napas
pernapasan membaik dan masalah 5. Posisikan pasien semi powler tambahan
teratasi. 6. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam 4. Membantu transpor O2 ke paru paru
Tupen : . 5. Untuk memperlancar jalan napas
Setelah dilakukan 6. Untuk mengurangi sesak
tindakan 1X24 jam
diharapkan masalah
teratasi dengan
Kriteria hasil :
1 Frekuensi pernafasan
normal: 16-24
x/menit
2 Tidak terdapat suara
nafas tambahan
3 Irama pernapasan
normal
4 Penggunaan otot
bantu nafas menurun
2. Ketidakseimba Tupan : 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui keadaan umum klien
ngan nutrisi Setelah dilakukan 2. Kaji adanya alergi makanan 2. Untuk mengetahui jenis makanan yang
kurang dari tindakan 3x24 jam 3. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering. cocok untuk klien
kebutuhan diharapkan nafsu makan 4. Anjurkan untuk menyajikan makanan yang 3. Untuk menghindari mual muntah dan
tubuh b.d membaik dan masalah bervariasi naiknya asam lambung yang di akibatkan
mual teratasi. 5. Anjurkan hygiene mulut yang baik sebelum dan oleh perut kosong
Tupen : sesudah makan. 4. Makanan yang bervariasi untuk
Setelah dilakukan menambah nafsu makan sehingga
tindakan 1X24 jam diharapkan kebutuhan nutrisinya dapat
diharapkan masalah terpenuhi
teratasi, 5. Untuk menurunkan pertumbuhan bakteri
dengan Kriteria hasil: dan meminimalkan kemungkinan infeksi
- Adanya peningkatan
berat badan sesuai
tujuan
- Kebutuhan nutrisi
terpenuhi
- Nafsu makan kembali
normal
- Tidak ada tanda-tanda
mal nutrisi.
- Tidak terdapat rasa
mual

3. Defisiensi Tupan : 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga 1. Mengkaji ada nya kecenderungan tingkat
pengetahuan Pengetahuan pasien dan terkait dengan proses penyakit yang spesifik. pengetahuan pasien dan keluarga .
b.d kurangnya keluarga bertambah 2. Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana 2. Agar pasien dan keluarga mengetahui
informasi terkait dengan penyakit hubungan nya dengan anatomi dan fisiologi jalan terjadinya penyakit.
Asma Bronkhiale. sesuai dengan kebutuhan. 3. Agar pasien dan keluarga mengetahui
Tupen: 3. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari tanda dan gejala dari penyakit.
Dalam waktu 1x24 jam penyakit, sesuai dengan kebutuhan. 4. Agar pasien dan keluarga mengetahui
pengetahuan pasien dan 4. Jelaskan mengenai proses penyakit, sesuai dengan proses pemyakit.
keluarga mulai kebutuhan. 5. Agar pasien dan keluarga bisa menerima
bertambah. 5. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin keadaan dirinya serta mencegah terjadi
Kriteria hasil : di perlukan untuk mencegah komplikasi dimasa nya komplikasi.
- Pasien dan keluarga yang akan datang dan atau mengontrol proses 6. Memudahkan pasien dan keluarga dalam
mengetahui penyakit. memilih terapi yang akan di jalani.
informasi tentang 6. Diskusikan pemilihan terapi/ penanganan.
penyakit asma.
- Pasien dan keluarga
melakukan terapi
secara teratur.

D. IMPLEMENTASI & EVALUASI

Diagnosa
No Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan
1. ketidakefektifan 06-02-2022. Tania LY Pukul 13.00
pola napas b.d Pukul :
keletihan otot 08.00 1. Mengobservasi TTV
pernapasan R/ klien tampak tenang S: klien
Mengatakan sesak dan batuk berkurang.
08.05 2. Memoonitor pola napas O:
R/ klien tampak tenang saat di monitor pola
napas - klien tampak sesak,
- klien tampak lemas
08.10 3. Memonitor suara napas tambahan - suara nafas wheezing saat di auskultasi
wheezing - TTV :
R/ klien mengatakan bersedia dilakukan TD : 120/80
pemeriksaan auskultasi, terdengar suara N : 82x/menit
wheezing. R : 22x/menit
08.15 - terpasang oksigen 3 Liter / menit
4. Memberikan O2 Adekuat 3L/menit
R/ Klien tampak tenang saat di berikan A : Masalah teratasi sebagian
terapi O2
P: intervasi dilanjutkan 1,2.3,4,5
08.20 5. Memposisikan pasien semi Fowler
R/ klien mengatakan bersedia melakukan
posisi semi Fowler
08.25
6. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
R/ klien bersedia melakukan tindakan
relaksasi napas dalam
2. Ketidakseimban 08. 35 1. Mengobservasi TTV Tania LY Pukul 13.00
gan nutrisi R/ klien tampak tenang
kurang dari S: klien
kebutuhan tubuh 08.45 2. Mengkaji adanya alergi makanan Mengatakan mual berkurang dan nafsu
b.d mual R/ klien tampak tenang makan mulai meningkat

08.50 3. Menganjurkan klien makan sedikit tapi O:


sering. - klien tampak lemas
R/ klien menerima anjuran - Porsi makan 1 porsi 3x/ hari
- BB/TB = 56/168
08.55 4. Menganjurkan untuk menyajikan makanan
yang bervariasi A : Masalah teratasi sebagian
R/ klien menerima anjuran
P: intervasi dilanjutkan 1,3,4
09.00 5. Menganjurkan hygiene mulut yang baik
sebelum dan sesudah makan.
R/ klien menerima anjuran
3. Defisiensi 09.10 1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan Tania LY Pukul 13.00
pengetahuan b.d keluarga terkait dengan proses penyakit S : klien mengatakan paham atas penjelasan
kurangnya yang spesifik. yang diberikan
informasi R/ klien mengatakan bahwa belum O : klien tampak tenang dan paham
mengetahui secara spesifik terkait proses A : masalah teratasi
penyakit asma bronkhiale. P : intervensi dihentikan

09.15 2. Menjelaskan patofisiologi penyakit dan


bagaimana hubungan nya dengan anatomi
dan fisiologi sesuai dengan kebutuhan.
R/ klien mengatakan bersedia
menyimak penjelasan patofisiologi,
anatomi, serta fisiologi penyakit asma
bronkhiale.

3. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum


09.20 dari penyakit, sesuai dengan kebutuhan.
R/ klien mengatakan bersedia menyimak
penjelasan tanda dan gejala penyakit asma
bronkhiale.

4. Menjelaskan mengenai proses penyakit,


09.25 sesuai dengan kebutuhan.
R/ klien mengatakan bersedia menyimak
penjelasan proses penyakit asma
bronkhiale.

09.35 5. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang


mungkin di perlukan untuk mencegah
komplikasi dimasa yang akan datang dan
atau mengontrol proses penyakit.
R/ klien mengatakan bersedia mengubah
gaya hidup untuk mencegah terjadinya
komplikasi.

09.40 6. Mendiskusikan pemilihan terapi/


penanganan.
R/ klien mengatakan bersedia melakukan
terapi.
Catatan Perkembangan
No Tanggal/Waktu Catatan Perkembangan Paraf
1. 07 Febuari 2022 S: klien mengatakan sudah tidak sesak Tania LY
08.00 O:

- klien tidak tampak lemas


- suara nafas vesikuler (normal)
- TTV :
TD : 120/80
N : 80x/menit
R : 20x/menit

A : Masalah teratasi

P: intervasi dihentikan

I:-

E:-

2. 07 Febuari 2022 S: klien mengatakan sudah membaik, tidak ada mual dan nafsu makan meningkat Tania LY
08.00 O:
- klien tidak tampak lemas
- Porsi makan 1 porsi 3x/ hari
- BB/TB = 56/168

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
I:-

E:-

Anda mungkin juga menyukai