Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA Ny.

R
DENGAN HARGA DIRI RENDAH

JUHAINI
433131490119026

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKes KHARISMA KARAWANG
Jl. Pangkal Perjuangan Km. 1 Bay Pass Karawang
2020
Deskripsi Kasus

Seorang perempuan berinisial Ny. R yang berusia 48 tahun, klien seorang ibu
rumah tangga, klien berstatus menikah, agama klien kristen dan klien tinggal di
Perum Puri Telukjambe. Klien datang ke RSUD Karawang dengan jadwal
hemodialisa. Klien mengalami gagal ginjal kronik (CKD). Klien mengatakan
sudah melakukan hemodialisa ± 5 tahun. Keluarga juga mengatakan bahwa Ny.
R sering berputus asa dan bosan hidup karena memikirkan penyakitnya. Klien
mengatakan merasa dirinya serba kekurangan karena penyakitnya yang membuat
dirinya menjadi tidak bisa berbuat apa-apa, klien mengatakan sedih dan kesal.
Klien mengatakan sudah bosan hidup karena penyakitnya tidak juga sembuh
selama ia minum obat secara teratur. Klien mengatakan merasa malu pada diri
sendiri dan orang lain karena penyakitnya, klien juga menganggap dirinya sangat
lemah karena tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, dan klien juga mengatakan
bahwa dirinya tidak berguna lagi karena penyakit yang di alaminya. Klien
tampak melamun sendiri di atas tempat tidur. Klien tampak sedih, lesu, tidak
bersemangat, dan kurang dalam berkontak mata. TD 151/70 mmHg, nadi
86x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,6C.
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

I. Pengkajian
A. Biodata
Nama : Ny. R
Usia : 48 tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : IRT
Alamat : Perum Puri Telukjambe
Ruangan : Hemodialisa
Diagnosa : CKD
B. Alasan Masuk
Klien datang ke RSUD Karawang dengan jadwal hemodialisa. Klien
mengatakan sudah melakukan hemodialisa ± 5 tahun. Keluarga juga
mengatakan bahwa Ny. R sering berputus asa dan bosan hidup karena
memikirkan penyakitnya.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Provocative / Palliative
a. Apa Penyebabnya
Klien merasa dirinya serba kekurangan karena penyakitnya
yang membuat dirinya menjadi tidak bisa berbuat apa-apa
b. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Perawatan selama di rumah sakit dan obat-obatan
2. Quantity / Quality
a. Bagaimana dirasakan
Klien merasa sedih dan kesal
b. Bagaimana dilihat
Klien terkadang melamun sendiri di atas tempat tidur
D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan sebelumnya sudah masuk ke rumah sakit
2. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien mendapat perawatan dari rumah sakit serta obat-obatan
3. Pernah dirawat/dioperasi
Klien mengatakan tidak pernah dioperasi
4. Lama dirawat
Sebelumnya klien dirawat selama 2 minggu
5. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat maupun makanan.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga nya memiliki penyakit
keturunan seperti hipertensi, DM, asma dan yang lainnya. Klien juga
mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami gangguan
jiwa.

F. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan
: Pasien

G. Riwayat Kesehatan Psikososial


1. Persepsi Pasien Tentang Penyakitnya
Klien mengatakan sudah bosan hidup karena penyakitnya tidak
juga sembuh selama ia minum obat secara teratur
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan sangat menyukai matanya
yang berwarna coklat
b. Ideal diri : klien mengatakan ingin menjadi seorang pengusaha
butik
c. Harga diri : Klien mengatakan merasa malu pada diri sendiri
dan orang lain karena penyakitnya, klien juga menganggap
dirinya sangat lemah karena tidak bisa beraktivitas seperti
biasanya, dan klien juga mengatakan bahwa dirinya tidak
berguna lagi karena penyakit yang di alaminya.
d. Peran diri : klien mengatakan merasa gagal karena menjadi
seorang ibu yang tidak berguna.
e. Identitas : klien sebagai seorang ibu, klien merasa sangat bodoh
karena saat klien sehat klien tidak mau mendengarkan nasihat
orang disekitarnya.
3. Keadaan Emosi
Klien tampak sedih, lesu, tidak bersemangat, dan kurang dalam
berkontak mata.
4. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : suami dan anak-anak
b. Hubungan dengan keluarga : baik dan harmonis
c. Hubungan dengan oranglain : klien mengatakan tidak terlalu
sering berinteraksi dengan oranglain dan klien lebih suka
menyendiri.
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien malu
karena sekarang ia tidak bisa seperti dulu dan klien mengatakan
malu dengan kondisinya jika bergaul takut adanya penolakan
dan dicela oleh tetangga nya.
5. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien menganut agama kristen
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan dulu sebelum sakit sering
ibadah tetapi setelah masuk ke rumah sakit, klien tidak perna
beribadah.

H. Status Mental
1. Tingkat Kesadaran : Composmetis
2. Penampilan : klien tampak kotor dan kurang rapi
3. Pembicaraan : klien berbicara dengan lambat
4. Afek : tidak sesuai
5. Proses fikir : pengulangan pembicaraan
6. Memori : Klien tidak memiliki gangguan dalam
mengingat
7. Alam perasaan : Lesu, klien tampak tidak terlalu bersemangat dan
tamak sedih
8. Interaksi selama wawancara : Klien kooperatif tetapi kurang dalam
kontak mata dan saat berbiara selalu menunduk
9. Isi pikir : Rendah diri ini dibuktikan ketika berbicara klien selalu
mengatakan malu karena kondisi penyakitnya yang membuat klien
tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

I. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :
Kondisi fisik klien terlihat lemah
2. Tanda-tanda vital :
TD 151/70 mmHg
Nadi 86x/menit
RR 22x/menit
Suhu 37,6C
J. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Pola makan dan minum

Frekuensi makan 3 kali sehari

Nafsu makan/selera makan Klien kadang selera kadang tidak

Nyeri ulu hati Tidak ditemukan ulu nyeri hati

Alergi Klien tidak memiliki alergi

Mual dan muntah Tidak mual dan muntah

Tampak makan memisahkan diri Klien memisahkan diri saat makan

Waktu pemberian makan 07.00 pagi, 12.00 siang, dan 18.00


sore

Jumlah dan jenis makanan Seporsi nasi dengan lauk pauk dan
sayur

Waktu pemberian cairan/minum Minum dibatasi ± 50 cc

Masalah makan dan minum Tidak ada masalah makan dan


minum

2. Perawatan diri/personal hygiene

Kebersihan tubuh Klien tampak bersih

Kebersihan gigi dan mulut Tidak dilakukan pemeriksaan

Kebersihan kuku dan tangan Kuku pendek dan bersih

3. Pola kegiatan/aktivitas
Klien melakukan aktivitas mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian
dilakukan dengan dibantu dan selama sakit klien jarang melakukan
ibadah.

4. Pola eliminasi

Pola BAB 1 kali sehari

Riwayat Tidak dilakukan


perdarahan pemeriksaan
BAB
BAB terakhir Pagi hari tadi

Diare Tidak dilakukan


pemeriksaan

BAK Pola BAK Klien sudah tidak bisa


BAK

K. Mekanisme Koping
Jika klien mengalami masa yang sangat sulit seperti penyakitnya tiba-
tiba kambuh, klien langsung berteriak dan kadang menangis
berlebihan hingga tengah malam. Klien tidak memperdulikan istirahat
dan kesehatannya.

II. Analisa Data

Data Penyebab Masalah keperawatan

DS: Gagal ginjal kronik Harga diri rendah


 Klien mengatakan (CKD)
merasa malu pada
dirinya sendiri dan
orang lain karena
penyakitnya.
Ketidakmampuan
 Klien merasa semua
adalah kesalahannya
karena tidak beraktivitas
mendengarkan
nasihat dari orang
terdekatnya semasa
masih sehat.
 Klien mengatakan Harga diri rendah
dengan kondisi nya
sekarang klien tidak
bisa beraktivitas
seperti dulu lagi.
 Klien merasa malu
karena kondisinya
yang sangat lemah.
 Klien mengatakan
dirinya tidak berguna
lagi karena penyakit
yang di alaminya.

DO:
 Klien tamak lesu dan
tidak bersemangat
 Klien selalu
menunduk dan
menghindari kontak
mata dengan
perawat
 Klien menjawab
pertanyaan dengan
lmbat dan bimbang
 Klien tampak sedih

III. Diagnosa Keperawatan


Harga diri rendah berhubungan dengan gangguan proses pikir ditandai
dengan klien merasa malu pada dirinya sendiri dan orang lain, bimbang,
tampak lesu, sedih, tidak bersemangat, dan menghindari kontak mata dengan
orang lain.
IV. Pohon Masalah Harga Diri Rendah

Isolasi sosial : mennarik diri

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Koping individu tidak efektif

V. Intervensi

Diagnosa NOC NIC

Gangguan konsep diri : Tujuan dan kriteria Self esteem


hasil: enchancement
Harga diri rendah Self esteem situasional. Defenisi: Membantu
Klien akan klien untuk
menunjukkan meningkatkan penilaian
peningkatan harga diri pribadi tentang harga
dirinya.
dengan indikator:
1. Kaji pemahaman
1. Mengungkapkan
klien tentang harga
penerimaan diri
secara verbal diri.
dengan skala 3.
2. Bantu klien untuk
2. Penerimaan
keterbatasan diri mengidentifikasi
dengan skala 3.
kemampuan dan
3. Mempertahankan
kontak mata dengan aspek positif yang
skala 3 dimiliki.
4. Menerima kritik dari
orang lain dengan 3. Bantu klien
skala 3. menggunakan
5. Melatih perilaku
yang yang dapat kemampuan positif
meningkatkan harga yang dimiliki klien.
diri dengan skala 3.
4. Bantu klien untuk
menemukan
penerimaan diri
5. Bantu klien untuk
menetapkan tujuan
yang realistis.
Fasilitiasi
lingkungan dan
kegiatan yang akan
meningkatkan
harga diri.
6. Berikan
penghargaan atau
pujian terhadap
klien atas kemajuan
klien. Eksplorasi
alasan untuk kritik
diri atau rasa
bersalah.

VI. Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP)

Gangguan konsep diri : 1. Mengkaji S:


Harga diri rendah pemahaman klien
 Klien mengatakan
tentang harga diri
bahwa keluarga
dengan menanyakan
menganggap klien
kepada klien
lemah dan hanya
bagaimana pendapat
membuta susah
orang lain tentang
keluarga
klien menurut klien.
 Klien mengatakan
2. Membantu
ingin segera sembuh
mengungkapkan
dan kembali ke
penerimaan diri
rumah
secara verbal dengan
skala O:
3. Membantu klien
 Klien terlihat baik
menerima
saat berkomunikasi
keterbatasan dirI
 Klien menunjukkan
4. Membantu klien
ekspresi senang
menerima kritik dari
pada skala 3 ketika
orang lain
diberi pujian
5. Mengidentifikasi
kemampuan dan  Klien masih belum

aspek positif yang terlalu mampu

dimiliki. mengungkapkan diri

6. Mengkaji  Klien belum terlalu

kemampuan positif dapat menerima

yang dimiliki klien. keterbatasan diri

7. Memotivasi dalam  Klien dapat

menetapkan tujuan menerima kritik dari

yang realistis orang lain

8. Membantu klien  Klien tidak mampu


mempertahankan mempertahankan
kontak mata kontak mata dalam
9. Memberikan waktu lama
penghargaan atau
A : Harga diri rendah
pujian kepada klien
atas kemajuan klien. P : Intervensi dilanjutkan

 Bantu klien untuk


mampu
mengungkapkan diri
 Bantu klien
menerima
keterbatasan diri
 Bantu klien
menerima kritik dari
orang lain
 Bantu klien melatih
perilaku untuk
meningkatkan harga
diri
 Bantu klien
mempertahankan
kontak mata dalam
waktu lama
 Pantau aktivitas

Anda mungkin juga menyukai