Anda di halaman 1dari 22

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL

Nama mhs/klp : Koradin Gultom, S. Kep


Tgl/jam pengkajian : 5 februari 2020, jam 15
Sumber data : Pasien, Anak
Metode : Wawancara, pemeriksaan fisik
Alat/bahan : Form pengkajian, alat pemeriksaan fisik
Diagnosa medis : DM, ulcus pada kaki
Tgl/jam MRS : 4 februari 2020
No. RM : 00798099
Ruangan/kelas : rengas dengklok
No.kamar : 7

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn. a
2. Umur : 58 tahun
3. Jenis kelamin : laki laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : buruh
7. Tgl. Pengkajian : 5 februari 2020

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan cemas karena gula darahnya naik, kaki luka tidak
kunjung sembuh, Klien mnegatakan sudah berobat tapi tak kunjung
sembuh, klien mengatakan penyakitnya tidak akan sembuh, klien
mnagatkan malu pada kakinya yang luka dan mnegeluarkan bau tidak
sedap.

III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


Predisposisi: klien mengatakan tidak ada gangguan jiwa dalam
keluarganya, pernah dirawat di rumah sakit beberapa hari karena penyakit
diabetesnya kambuh, klien mengatakan hubungan dengan menantu dari
anak pertama kurang baik.
Presipitasi: klien mengatakan akhir-akhir ini, kurang lebih satu minggu,
mempunyai banyak pikiran mengenai penyakitnya, makan kurang teratur.
IV. FISIK
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Respiratory Rate : 18 x/mnt
Heart Rate : 96 x/mnt
Berat Badan : 63 kg
Gula Darah Sewaktu : 286
Keluhan fisik : Pusing, lemes.
Riwayat penyakit : Diabetes Mellitus kurang lebih selama 2 tahun

V. PSIKOSOSIAL

A. Genogram

tn.a

Keterangan:
: Laki-laki Meninggal : Perempuan meninggal

: Laki-laki : Perempuan

: Klien, pengambil keputusan : Tinggal Serumah

: Cerai

B. Konsep Diri
1. Body Image
Klien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya, yang
paling disukai adalah bagian mata.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak tunggal dan
bersyukur dilahirkan sebagai perempuan karena bisa melahirkan
anak.
3. Peran
Klien mengatakan tidak bekerja, ketika dirumah aktivitasnya
adalah mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
4. Ideal diri
Klien mengatakan walaupun punya penyakit gula tetapi beliau
ingin agar tetap sehat supaya dapat mengerjakan pekerjaan rumah
dan mengurus rumah dengan baik sehingga tidak merepotkan anak-
anaknya yang sudah berkeluarga. Klien mengungkapkan bahwa
semenjak usia bertambah ia merasa mudah tersinggung, oleh
karena itu ia memilih untuk tinggal sendiri sehingga tidak ada
perselisihan dengan anaknya maupun menantunya. Adapun
mengenai kematian, beliau berharap bisa meninggal dengan tenang
tanpa ada kekambuhan penyakit.
5. Harga diri
Klien mengatakan ia memahami bahwa ia sudah lanjut usia
sehingga ia tidak bisa se-produktif dulu saat masih muda.

C. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah anak
perempuannya yang sering memperhatikan beliau dan juga cucu-
cucunya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan cukup aktif mengikuti kegiatan seperti
pengajian, arisan RT yang diadakan satu bulan sekali.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan jarang berhubungan dengan tetangga karena
tetangganya sibuk bekerja dan kebanyakan pulang di sore hari,
hanya jika ada waktu yang benar-benar luang baru bisa
berkomunikasi dengan tetangga, kadang-kadang ada anak kecil
dari tetangga sebelah main ke rumahnya, hubungan dengan
tetangga cukup baik.
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan semua yang dimiliki adalah pemberian dari
Tuhan, maka beliau wajib mensyukuri apapun yang terjadi dalam
kehidupannya.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta mengikuti
pengajian yang diadakan di RT setempat.

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan
Klien Nampak kotor, bau badan, kuku hitam, klien mengatakan
membersihkan diri bila ada yang menyediakan perlengkapannya saja.
B. Pembicaraan
Pembicaraan jelas dan mudah dimengerti.
C. Aktifitas motorik
Klien nampak cukup aktif beraktivitas ditandai dengan kondisi rumah
yang tertata rapi, klien tampak lemes.
D. Alam perasaan
Klien mengungkapkan malu bertemu dengan orang lain, klien
mengatakan sedih penyakit tidak kunjung sembuh
E. Afek
Sesuai.
F. Interaksi selama wawancara
Klien kontak mata kurang, lebih banyak menunduk atau melihat
tempat lain. Tidak mau menatap lawan bicara
G. Persepsi
Tidak ada gangguan persepsi.
H. Proses fikir
Tidak ada gangguan proses fikir.
I. Isi fikir
Tidak ada gangguan pada isi fikir
J. Waham
Tidak ada waham.
K. Tingkat kesadaran
Composmentis.
L. Memori
Memori masih baik, mampu menceritakan pengalaman masa lalu.
M. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi dan berhitung masih baik.
N. Kemampuan penilaian
Klien dapat memilih pilihan yang diinginkan seperti misalnya ketika
sakit ia memilih periksa ke tenaga kesehatan dan beristirahat terlebih
dahulu daripada mengerjakan pekerjaan rumah yang memberatkan.
O. Daya tilik diri
Klien tahu bahwa ia mengalami kecemasan terhadap kondisi
kesehatannya dan terkait komunikasi dengan anak-anaknya.

VII. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


A. Makan
Klien mengatakan makan tiga kali sehari dengan porsi nasi sedikit
yaitu satu centong, makan sayur dan daging porsi cukup. Sebelum
makan pasti minum obat diabetes.
B. BAB/BAK
BAK dalam satu hari kurang lebih 5 kali, BAB rutin 1 hari sekali.
C. Istirahat Tidur
Klien mengatakan tidurnya sudah cukup nyenyak, tidur jam 9 malam,
jam 12 malam bangun dan sholat, setelah itu tidur lagi dan jam
setengah 5 bangun pagi dan melakukan pekerjaan rumah.
VIII. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Klien mengatakan cukup teratur untuk kontrol di Petugas Kesehatan.
Setiap kali obat habis pasti kontrol kesehatan. Obat yang dikonsumsi
adalah glucobalamin, beliau tahu manfaat obat tersebut untuk mengatur
kadar insulin dalam darah. Klien rutin minum obat sebelum makan.

IX. KEGIATAN SEHARI-HARI


A. Kegiatan di dalam rumah
Klien mengatakan menyiapkan makanan sendiri, beliau sudah cukup
memahami makanan mana yang di makan agar kadar gula darah dalam
tubuh bisa stabil, semua pekerjaan rumah dan kebutuhan sehari-hari
diatur sendiri, klien mendapatkan uang dari anak-anaknya, terutama
dari anak perempuannya.
B. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan belanja keperluan sehari-hari sendiri, apabila
bepergian naik kendaraan umum, menghadiri acara pengajian dan
arisan RT setempat.

X. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan apabila ada permasalahan yang dihadapi, ia melakukan
refreshing dengan cara merawat tumbuhan yang ditanaminya didepan
rumah.

XI. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien mengatakan tidak begitu suka dengan menantunya dari anak
pertama, dulu beliau sempat pernah tinggal bersama dengan anak
pertamanya, tetapi beliau merasa tidak diperhatikan contohnya memang
benar beliau ditawari mau makan apa, setelah itu dibelikan tetapi tidak
diberitahukan kepada klien bahwa makanan itu adalah miliknya, jadi
beliau pernah sampai sore tidak makan, selain itu klien mengatakan bahwa
menantunya jarang mengajak komunikasi. Oleh sebab-sebab seperti itu,
beliau memutuskan untuk tinggal dirumah sendiri saja agar tidak
merepotkan anak-anaknya dan hatinya bisa tenteram, karena beliau adalah
orang yang mudah tersinggung.
Hubungan dengan tetangga tidak ada masalah yang berarti.

XII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Klien mengatakan apakah hidupnya akan kembali normal, dengan
penyakit yang tak kunjung sembuh ini
XIII. Pohon Masalah

Harga diri rendah kronis


Akibat

Problem
Ketidakberdayaan

Penyakit DM disertai luka pada Penyebab


kaki yang tidak kunjung sembuh

ANALISA DATA

No Data Masalah
1 DS: harga diri rendah kronis (D.0086)
- Klien mengatakan akhir-akhir
ini, kurang lebih satu minggu,
mempunyai banyak pikiran
mengenai penyakitnya.
- Klien mengatakan malu karena
luka dikaki tak kunjung
sembuh, klien malu bertemu
dengan orang lain
- Klien sebelumnya lebih banyak
dirumah, karena malu dengan
penyakitnya
DO:
- Tekanan Darah : 140/90
mmHg
- Gula Darah Sewaktu : 286
- Keluhan fisik : Pusing,
lemes.
- Klien saat berbicara pelan dan
tidak mau menatap lawan bicara
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus kurang lebih
selama 10 tahun
2 DS: Ketidakberdayaan (D.0092)
- Klien mengungkapkan bahwa
Klien merasa sedih penyakit
tidak kunjung sembuh, klien
mengatakan sudah berobat
kemana-mana ta
DO:
- klien merasa tidak dicintai dan
berarti dalam keluarga.
- Klien tampak menunjukkan
bahwa menurut klien, keluarga
Tidak mau menunggu didalam
kamar, keluarga masuk hanya
bila dipanggil dan sesekali
menengok kedalam kamar
- Keluarga mengatakan sudah
pasrah dan menyerahkan
pengobatan di RSUD karawang

3 DS: deficite perawatan diri

- klien mengatakan sulit


beraktifitas karena kaki luka
- klien mengatakan sungkan
minta bantuan kepada orang
lain karena kaki mengeluarkan
bau
- klien hanya melakukan
perawatan diri jika ada yang
menyediakan
DO:
- dari badan klien tercium aroma
yang kurang sedap
- kaki tercium bau gangren
4. Ds: gangguan citra tubuh (D. 0083)
- klien mengatakan sedih kakinya
luka berbau tidak kunjung
sembuh
- klien mengatakan sudah tidak
mau ketemu orang lain
Do:
- klien tampak menutup kaki
yang luka, tidak mau membuka
Diagnose keperawatan
1. ketidakberdayaan (D.0092)
2. harga diri rendah kronis (D.0086)
3. deficit perawatan diri (D.0109)
4. gangguan citra diri (D.0083)
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Ketidakberdayaan verbalisasi mampu observasi 1. Pengetahuan klien tentang
melaksanakan aktifitas 1. Kaji pengetahuan klien penyakit Memastikan
1. verbalisasi keyakinan tentang karakteristik penyakit tindakan selanjutnya
tentang kinerjan 2. Identifikasi tingkat emosi
peran skor 5 2. Tingkat emosi , indikasi
2. berpartisipasi dalam tindakan mana yang harus
perawatan skor 5 diambil
verbalisasi frustasi
ketergantungan pada orang 3. Identifikasi perasaan saat ini
lain terapeutik 3. Menggali yang dialami
1. perasaan diasingkan 4. Fasilitasi pengungkapan klien
skor 5 (menurun) emosi yang menyakitkan 4. Mengeluarkan emosi klien
2. pernyataan kurang secara asertif
kontrol skor 5 5. Fasilitasi menetralkan emosi
(menurun) negative 5. Membantu klien mengatasi
3. pernyataan rasa malu 6. Libatkan keluarga dalam yang harus dilakukan
skor 5 ( menurun) mensupport pasien 6. Mengaktifkan koping
4. perasaan tertekan edukasi keluarga
/depresi skor 7. Ajarkan mengekspresikan
5( menurun) perasaan secara asertif 7. ekspresi asertif
5. pengasingan skor 5 meningkatkan pengetahuan
(menurun) orang sekitar terhadap apa
yang dialami
2 harga diri rendah 1. Penilaian dir positif obserasi : 1. Tingkat emosi , indikasi
kronis skor 5 (meningkat) 1. Kaji Tingkat emosi tindakan mana yang
2. Perasaan memiliki harus diambil
kelebihaan atau 2. Identifikasi stressor 2. Menggali yang dialami
kemampuan positif klien
meningkat skor 5
3. Penerimaan positif terapeutik
terhadap dirnya 3. Beri kesempatan untuk 3. Mengeluarkan emosi
sendir (skor 5) mengungkapkan emosi klien secara asertif
4. Berjalan 4. Ajarkan cara berbicara 4. Meningkatkan harga diri
menampakan wajah dengan menatap lawan klien
meningkat (skor 5) bicara
5. Postur tubuh 5. Ajarkan cara penerimaan 5. Mengajarkan orientasi
menampakkan diri yang efektif realita
wajah( skor 5) 6. Gunakan metode 6. Mengajarkan
peningkatan ketenangan pendekatan secara
spriritual spirtual
kolaborasi:
Konseling jika diperlukan
deficit perawatan Data mayor obserasi: 1. Mengidentifikasi seberapa
diri DS: 1. Identifikasi usia dan banyak kebutuhan klien
budaya dalam membantu
- klien mengatakan kebersihan diri
sulit beraktifitas 2. Identifikasi jenis bantuan 2. Memastikan hanya
karena kaki luka yang dibutuhkan membantu sesuai kebutuhan
- klien mengatakan klien, meningkatkan harga
sungkan minta dii klien
bantuan kepada 3. Monitor kebersihan tubuh 3. Memastikan kebersihan
orang lain karena terpenuhi
kaki mengeluarkan 4. Monitor integritas kulit 4. Memastikan integritas kulit
bau tidak terganggu akibat
- klien hanya personal hiegiene
melakukan
perawatan diri jika Terapeutik:
ada yang 5. Sediakan peralatan mandi 5. Memastikan fasilitas
menyediakan pemenuhna kebersihan
DO: terpenuhi
- dari badan klien 6. Sediakan lingkungan yang 6. Menjaga privacy klien
tercium aroma yang nyaman sesuai kebutuhan
kurang sedap 7. Pertahankan kebersihan 7. Ajarkan klien
kaki tercium bau gangren diri mempertahankan kebersihan
tubuh
8. Memastikan hanya
8. Beri bantuan sesuai membantu sesuai kebutuhan
tingkat kemandirian klien, meningkatkan harga
dii klien
edukasi; 9. Meningkatkan pengetahuan
9. Jelaskan manfaat mandi klien tentang pentingnya
dan dampak jika tidak perawatan tubuh
dilakukan 10. Libatkan keluarga dalam
10. Ajarkan kepada keluarga perawatan
cara memandiukan pasien
gangguan citra tubuh 1. verbalisasi perasaan obserasi: 1. Tingkat amarah dan frustasi
negatif tentang 1. Identifikasi fungsi marah, menentukan tindakan
perubahan tubuh frustasi selanjutnya
menurun skor 5 2. Identifikasi hal yang telah 2. Memastikan penyebaba
2. verbalisasi memicu emosi emosi
kekawatiran pada terapeutik
penolakan orang 3. Fasilitasi pengungkapan 3. Mengeluarkan emosi klien
lain/reaksi orang lain rasa cemas, sedih, berduka secara asertif
menurn skor 5 4. Buat pernyataan supportif 4. Memastikan klien tahu
3. menyembunyikan atau empati selama fase bahwa pemberi asuhan
bagian tubuh berduka memiliki tujuan yang baik
berlebihan menurun 5. Lakukan sentuhan beri 5. Sentuhan menciptkan
(skor 5) dukungan kedekatan
4. fokus pada bagian 6. Anjurkan mengungkapkan 6. Menggali potensi klien
tubuh menurn ( skor pengalaman
5)
5. fokus kekuana masa
lalu menurun (skor 5)
IMPLEMENTASI

No Hari/Tanggal No Dx tindakan keperawatan evaluasi (SOAP)


1 kamis, 6 februari 1,2 ketidakberdayaan S:
2020 Data mayor: - klien bersedia mendapatkan asuhan keperawatan
Pukul 14.00 WIB DS: bersama perawat, klien mengatakan sennag memiliki
- Klien mengungkapkan teman berbicara yang mengerti keadaan klien.
bahwa Klien merasa O:
sedih penyakit tidak - Klien kooperatif
kunjung sembuh, klien - Klien mengatakan sedih dengan keadaannya
mengatakan sudah - Klien mengatakan senang kegiatan menyulam
berobat kemana-mana ta - Klien mengatakan akan mencoba mengalihkan
DO:
perasaan negative dengan kegiatan bermanfaat
- klien merasa tidak
A: keberdayaan meningkat 3 teratasi sebagian
dicintai dan berarti
P: anjurkan klien minum obat teratur, sosialisasi dengan
dalam keluarga.
- Klien tampak orang lain, lebih asertif terhadap orang lain
menunjukkan bahwa
menurut klien, keluarga
Tidak mau menunggu
didalam kamar, keluarga
masuk hanya bila
dipanggil dan sesekali
menengok kedalam
kamar
- Keluarga mengatakan
sudah pasrah dan
menyerahkan
pengobatan di RSUD
karawang

diagnose keperawatan :
ketidakberdayaan (D.0092)

tindakan keperawatan
keberdayaan
1. Membina hubungan saling
percaya.
2. Kontrak waktu dengan klien
untuk asuhan keperawatan
3. Kaji pengetahuan warga
tentang karakteristik
penyakit
4. Identifikasi tingkat emosi
5. Identifikasi perasaan saat ini
6. Kaji aktifitas klien dirumah
yang bisa dilakukan di RS
terapeutik
1. Fasilitasi pengungkapan
emosi yang menyakitkan
2. Fasilitasi menetralkan emosi
negative
3. Libatkan keluarga dalam
mensupport pasien
4. Beri kegiatan yang
meningkatkan harga dir
klien
edukasi
5. Ajarkan mengekspresikan
perasaan secara asertif
Data Mayor S:
data Subyektif - klien bersedia mendapatkan asuhan keperawatan
- Klien mengatakan akhir- bersama perawat, klien mengatakan sennag memiliki
akhir ini, kurang lebih teman berbicara yang mengerti keadaan klien.
satu minggu, O:
mempunyai banyak - Klien kooperatif
pikiran mengenai - Klien mengatakan sedih dengan keadaannya
penyakitnya. - Klien mengatakan senang kegiatan menyulam
- Klien mengatakan malu - Klien mengatakan akan mencoba mengalihkan
karena luka dikaki tak
perasaan negative dengan kegiatan bermanfaat
kunjung sembuh, klien
A: keberdayaan meningkat 3 teratasi sebagian
malu bertemu dengan
P: anjurkan klien minum obat teratur, sosialisasi dengan
orang lain
- Klien sebelumnya lebih orang lain, lebih asertif terhadap orang lain
banyak dirumah, karena
malu dengan
penyakitnya
DO:
- Tekanan Darah :
140/90 mmHg
- Gula Darah Sewaktu :
286
- Keluhan fisik :
Pusing, lemes.
- Klien saat berbicara
pelan dan tidak mau
menatap lawan bicara
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus
kurang lebih selama 10
tahun
diagnose keperawatan :
harga diri rendah kronis
(D.0086)
tindakan keperawatan Harga
Diri

obserasi :
1. Kaji Tingkat emosi

2. Identifikasi stressor

terapeutik
3. Beri kesempatan untuk
mengungkapkan emosi
4. Ajarkan cara berbicara
dengan menatap lawan
bicara
5. Ajarkan cara
penerimaan diri yang
efektif
6. Gunakan metode
peningkatan ketenangan
spriritual
kolaborasi:
Konseling jika diperlukan
2 jumat, 7 februari 3 data mayor S:
2020 data Subyektif: - Keluarga bersedia mendukung pemenuhan kebutuhan
Pukul 14.30 WIB - Klien mengatakan akhir- klien
akhir ini, kurang lebih - Klien mengatakan tidak nyaman dengan keadaan
satu minggu,
sebelumnya
mempunyai banyak
- Klien mnegerti manfaat mandi
pikiran mengenai
O:
penyakitnya.
- Klien tampak bersih dan segar
- Klien mengatakan malu
- Badan tidak berbau
karena luka dikaki tak
- Baju tampak bersih
kunjung sembuh, klien
A: perawatan dir meningkat 5 (teratasi)
malu bertemu dengan
P: menganjurkan klien melanjutkan peningkatan
orang lain
- Klien sebelumnya lebih kebersihan diri yang sudah dilakukan bersama perawat
banyak dirumah, karena
malu dengan
penyakitnya
DO:
- Tekanan Darah :
140/90 mmHg
- Gula Darah Sewaktu :
286
- Keluhan fisik :
Pusing, lemes.
- Klien saat berbicara
pelan dan tidak mau
menatap lawan bicara
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus
kurang lebih selama 10
tahun
Diagnosa Keperawatan
deficit perawatan diri
(D.0109)

Tindakan keperawatan ,
perawatan diri
obserasi:
1. mengidentifikasi usia
dan budaya dalam
membantu kebersihan
diri
2. mengidentifikasi jenis
bantuan yang
dibutuhkan
Terapeutik:
3. Membantu Memandikan
klien
edukasi;
4. menjelaskan manfaat
mandi dan dampak jika
tidak dilakukan
5. mengajarkan kepada
keluarga cara
memandiukan pasien
4 jumat, 7 februari 1 Data Mayor S:
2020 Ds: - klien mengatakan akan berusaha berserah kepada uhan
Pukul 15.00 WIB - klien mengatakan sedih dan menerima keadaannya saat ini
kakinya luka berbau - klien belum bersedia dikunjungi oleh banyak orang
tidak kunjung sembuh .
- klien mengatakan sudah
O:
tidak mau ketemu orang
- Klien masih tampak menutup diri dan neggan banyak
lain
Do: bercerita tentang penyakitnya
- klien tampak menutup - Klien menutup kakai yang luka dengan selimut dan
kaki yang luka, tidak bersedia dibuka ketika perawatan lukas saja.
mau membuka A: penilaian Citra tubuh klien meningkat skor 3 (teratasi
diagnose keperawatan sebagian)
gangguan citra diri (D.0083 P: tingkatkan support keluarga terhadap klien

Tindakan keperawatan Citra diri


obserasi
1. mengidentifikasi fungsi
marah, frustasi
2. mengidentifikasi hal
yang tealh memicu
emosi
terapeutik
3. memfasilitasi
pengungkapan rasa
cemas, sedih, berduka
4. membuat pernyataan
supportif atau empati
selama fase berduka
5. melakukan sentuha beri
dukungan
6. menganjurkan klien
megungkapkan
pengalaman emosional
sebelumnya dan pola
respon yang biasa
digunakan
edukasi:
7. menjelaskan
konsekuensi dari rasa
malu dan tidak mau
bergaul
8. menjelaskan pentingnya
penerimaan dir dan rasa
berharga
EVALUASI

No Diagnosa Evaluasi Sumatif


1 ketidakberdayaan S:
- Klien mengatakan bahwa sekarang kegelisahan
dan minder sudah mulai terkontrol cukup baik
dan merasa lebih rileks.
- Klien mengatakan support dari perawat sedikit
banyak membantu
- Klien mengatakan senang karena kadar gula
darah sudah berangsur turun.
- Klien mengatakan akan melakukan terapi
spiritual dan dukungan keluarga sangat
membantu
- Klien mengatakan lebih rileks dan mau
berbicara dengan orang lain
O:
- Klien tampak sering diajak berbincangbincang
dan dikuatkan oleh keluarga
- TTV: TD: 130/80 mmHg, HR: 88 x/mnt, RR: 18
x/mnt, GDS: 142
- Klien kooperatif, klien tampak lebih rileks.
A:
Masalah ketidakberdayaan teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan interensi 1,2,3,5
- Kontrol diit diabetes mellitus.
2 harga dir rendah S:
- Klien mengatakan kesehatan mental itu sangat
penting mbak, tapi kadang melakukan cara
untuk meningkatkan kesehatan mental itu tidak
mudah karena kadang sering terhanyut dengan
masalah yang dihadapi.
- Klien mengatakan lebih segar setelah
berbincang-bicang dengan perawat
- Klien mengatakan senang diajarkan cara
berbicara dengan orang lain dengan menatap
muka lawan bicara
O:
- Klien terlihat antusias mendengarkan
pendidikan .kesehatan yang diberikan
mahasiswa
- Klien juga aktif bertanya tentang keluhan
mereka masing-masing tentang stress atau
kecemasan yang mereka alami.
A:
harga dir rendah teratasi
P:
- Tetap mempertahankan terapi aktivitas
kelompok: senam lansia.

4 gangguan citra tubuh S;


- klien akan berusaha bisa menerima
keadaan kakinya
- klien masih menyangkal keadaan kakinya
yang susah disembuhkan
O;
- kaki masih terbungkus selimut
A:
masalah gangguan citra tubuh belum teratasi
P:
- lanjutkan kolaborasi dengan konseling

Anda mungkin juga menyukai