Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mata Ajar Stase Keperawatan Keluarga Program
Studi Pendidikan Sarjana Keperawatan Stiki Imanuel Bandung
Budy Setyanto
NIM. 1420121079
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sebagai sebuah sistem sosial kecil yang terdiri atas suatu rangkaian
bagian yang sangat saling bergantung dan dipengaruhi baik oleh struktur internal
maupun eksternalnya (Friedman, 2010)
Keluarga terdiri atas sekelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan, ketu-
runan atau hubungan sedarah dan ikatan adopsi. Anggota keluarga biasanya hidup
bersama-sama dalam satu rumah tangga atau jika mereka hidup secara terpisah,
mereka tetap menganggap rumah tangga sebagai rumah mereka yang berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lainnya dalam peran-peran sosial keluarga. Keluarga sama-
sama menggunakan kultur yang sama yaitu kultur yang diambil dari masyarakat den-
gan ciri unik tersendiri. (Burgess. 1963 dalam Mubarak, 2011).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI ( 1988 )
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap mem-
perhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2. Struktur Keluarga
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beber-
apa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beber-
apa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubun-
gan dengan suami atau istri.
3. Ciri-Ciri Struktur Keluarga
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mem-
punyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
4. Macam-Macam Struktur / Tipe / Bentuk Keluarga
a. Tradisional :
- The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
- The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah
- Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak su-
dah memisahkan diri
- The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendap-
atkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
- The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam
satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua
(kakak-nenek), keponakan, dll)
- The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak,
hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan dit-
inggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
4
- Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-
end)
- Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah
- Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
- Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
- The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau diting-
gal mati
b. Non-Tradisional
- The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
- The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri
- Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubun-
gan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak Bersama
- The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
5
- Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
- Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membe-
sarkan anaknya
- Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu men-
dapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
- Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental
- Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupan-
nya.
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
2. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai
penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis,
dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi
tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi
sekunder.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui,
antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain
lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah
hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak
ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
3. Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di
dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
a. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan
pada setiap detiknya
b. Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut.
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah
melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan.
c. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal
sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam
tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah
juga meningkat.
10
hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata),
pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
2. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa
perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung,
gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
3. Evidance Base Practice
Judul:
Latihan Isometrik Bermanfaat Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi dikecamatan banda sakti , lhouksumawe, aceh , 2016
Problem :
Masalah hipertensi pada masyarakat di kecamatan banda sakti, lhouksumawe,
aceh pada tahun 2016
Intervensi:
Pengambilan sampel dengan cara Purposive sampling dengan jumlah 37
responden kelompok intervensi dan 37 responden kelompok kontrol. Penelitian
ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 September s/d 20 November 2015 di
Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, latihan isometrik dilakukan 3 kali
dalam seminggu selama 9 minggu.
Outcome :
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh latihan isometrik terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi (P = 0.002). Dengan
demikian sangat dianjurkan pada penderita hipertensi dengan menggunakan
latihan isometrik untuk menurunkan tekanan darah baik dilakukan sendiri
maupun kombinasi dengan olahraga yang dinamis sebagai bagian dari rejimen
perawatan yang komprehensif. Latihan isometrik sangat baik pada usia 35-55
tahun tersebut lebih beresiko mengalami hipertensi sehingga dapat
mempertahankan tekanan darah secara mandiri dan terkontrol.
14
I. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. N
b. Usia : 48 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Buruh
e. Alamat : karaba
f. Komposisi Anggota Keluarga :
N Jenis Hub dgn
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
o. Kelamin KK
? 7 ?
1
? ?
42 3
3
4 48 ? ?
4
15
14 8
Ket : = Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
? = Tidak diketahui
= Garis Perkawinan
= Garis Keturunan
= Garis Serumah
16
g. Tipe keluarga : keluarga inti Keluarga Tn. N terdiri dari Ibu I, anak H dan an. I
h. Suku bangsa : Keluarga klien berasal dari sunda, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa sunda.
i. Agama : Seluruh anggota keluarga Tn. N adalah beragama Islam dan taat
beribadah,Ibu I adalah pengurus majeliis taklim, mengurus kegiatan PAUD yang
diselenggarakan dirumahnya dan sebagai kader
j. Status sosial ekonomi keluarga : Tn. N dan Ibu I bekerja sebagai Juru Rias dan
Tani dengan penghasilan rata-rata lebih dari 3.000.000 setiap bulan. Ibu I
mengatakan pengeluaran tiap bulan dicukup-cukupkan untuk keperluan sehari-
hari.
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga kadang-kadang melakukan rekreasi, pada umumnya keluarga termasuk
Tn. N dan Ibu I mengatakan hanya menikmati hiburan melalui TV yang tersedia
di rumahnya. Anaknya yang besar senang bermain bola dengan teman-temannya,
sedang anaknya yang kecil sering bermain bersama teman-temannya.
memililiki alat pengukur tekanan darah sendiri. Saat ini terasa sakit
kepala,nyeri tengkuk, mual, BB turun sudah seminggu terakhir dari 58 kg
menjadi 56 kilogram
- An. S (anak) mengatakan tidak mempunyai masalah kesehatan
- An. I (anak) mengatakan tidak mempunyai masalah kesehatan
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. N mengatakan tidak ada riwayat hipertensi , dan ibu I memiliki Riwayat
Hipertensi dari ayahnya juga.
II. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah terletak didalam perkampungan penduduk dan merupakan milik sendiri
dari Tn. N Luas rumah ± 70 meter, permanen. Terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang
keluarga yang merangkap sebagai ruang kamar tidur. Luas kamar 2 x 3 meter dan
memiliki jendela. Cahaya masuk rumah melalui pintu dan jendela rumah,
ventilasi udara cukup. Penerangan setiap ruangan memakai lampu listrik untuk
malam hari dan siang hari cukup dengan terangnya sinar matahari dari pintu yang
terbuka. Keluarga Tn. N mempunyai kamar mandi dan mempunyai WC, letak
dapur tidak diskat dengan ruang tamu maupun kamar berdekatan dengan Sumber
air minum yang berasal dari sumur pompa. Air limbah rumah tangga disalurkan
lewat saluran air belakang rumah dan akan terhubung secara besar diselokan
belakang rumah. Ibu I memasak menggunakan kompor gas. Lantai terlihat bersih
dan rapi
Denah rumah :
Kamar Dapur
Mandi
18
Ibu I mengatakan pergi ke dokter praktek swasta bila kkeluhan sangat parah.
Apabila keluhan ringan hanya mengkonsumsi jus mentimun atau rebusan
daun sirsak.
cara berbicara :
Status emosi Stabil Stabil Stabil Stabil
Orientasi Dapat mengenal waktu, Dapat mengenal waktu, Dapat mengenal Dapat mengenal
tempat, dan orang tempat, dan orang waktu, tempat, dan waktu, tempat, dan
orang orang
Proses berfikir Tidak loncat-loncat Tidak loncat-loncat Tidak loncat-loncat Menjawab saat
dalam berbicara, cepat dalam berbicara, cepat dalam berbicara, diberikan pertanyaan
tanggap dalam berko- tanggap dalam berko- cepat tanggap dalam
munikasi munikasi berkomunikasi
Gaya bicara Bicara dengan gerakan Bicara dengan gerakan Bicara dengan Bicara dengan
dan lancar dan lancar gerakan dan lancar gerakan dan lancar
PEMERIKSAAN Kulit terlihat bersih, Kulit terlihat bersih, Kulit terlihat bersih, Kulit terlihat bersih,
KULIT bebas dari bau badan , bebas dari bau badan, bebas dari bau warna sawao matang,
warna sawo matang, warna sawo matang, badan , warna sawo tonus kulit kencang,
elastis, tidak ada lesi, elastis, tidak ada lesi, matang, elastis, tidak elastis, tidak terdapat
sensitifitas terhadap sensitifitas terhadap ada lesi, sensitifitas lesi, sensitifitas ter-
benda tumpul, tajam benda tumpul, tajam terhadap benda hadap benda tumpul
baik baik tumpul, tajam baik dan tajam baik
Kuku Terlihat bersih terawat, Terlihat bersih terawat, Terlihat bersih ter- Terlihat bersih ter-
rata, capilary refill < 2 rata, capilary refill < 2 awat, rata, capilary awat, rata, capilary
23
+ 2 mm, reaksi cahaya pupil + 2 mm, reaksi pulit + 2 mm, reaksi pupil + 2 mm, reaksi
+/+, konjungtiva tidak cahaya +/+, konjung- cahaya +/+, konjung- cahaya +/+, konjung-
anemis, kornea tidak tiva tidak anemis, ko- tiva tidak anemis, tiva tidak anemis,
ikhterik, conjuncjitva rnea tidak ikhterik, kornea tidak ikhterik, kornea tidak ikhterik,
tidak anemis tidak conjuncjitva tidak ane- conjuncjitva tidak conjuncjitva tidak
memakai kacamata mis tidak memakai ka- anemis tidak anemis tidak
camata memakai kacamata memakai kacamata
Hidung Bentuk simetris, warna Bentuk simetris, warna Bentuk simetris, Bentuk simetris,
kulit sama dengan kulit kulit sama dengan kulit warna kulit sama warna kulit sama
sekitarnya, tidak terda- sekitarnya, tidak terda- dengan kulit seki- dengan kulit seki-
pat lesi atau cairan, pat lesi atau cairan, tarnya, tidak terdapat tarnya, tidak terdapat
mukosa hidung lembab, mukosa hidung lembab, lesi atau lesi atau
terdapat bulu hidung, terdapat bulu hidung, cairan,mukosa hidung cairan,mukosa hidung
uji penciuman baik (N uji penciuman baik (N lembab, terdapat bulu lembab, terdapat bulu
I) I) hidung,uji penciuman hidung,uji penciuman
baik (N I) baik (N I)
Telinga Daun telinga simetris Daun telinga simetris Daun telinga simetris Telinga simetris kiri
kiri dan kanan,bersih, kiri dan kanan,bersih, kiri dan kanan,bersih, dam kanan, bersih,
tidak ada benjolan , tidak ada benjolan , tidak ada benjolan , tidak terdapat ton-
tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak jolan pada mas-
ada nyeri tekan pada ada nyeri tekan pada ada nyeri tekan pada toideus, serumen
25
masteudeus, tidak ada masteudeus, tidak ada masteudeus, tidak ada tidak ada, dapat
serumen. Klien dapat serumen. Klien dapat serumen. Klien dapat mendengar.
mendengar mendengar mendengar
Mulut Bibir simetris, mukosa Bibir simetris, mukosa Bibir simetris, Bibir terlihat simetris,
lembab, lidah simetris, lembab, lidah simetris, mukosa lembab, lidah lembab, tidak terda-
dapat bergerak ke kiri dapat bergerak ke kiri simetris, dapat berg- pat tonjolan, lidah da-
dan kekanan (N XII), dan kekanan (N XII), erak ke kiri dan pat bergerak seim-
tidak pucat, lidah dapat tidak pucat, lidah dapat kekanan (N XII), bang ke kiri dan
merasakan asam, asin, merasakan asam, asin, tidak pucat, lidah da- kanan, tidak pucat.
dan manis dengan baik dan manis dengan baik pat merasakan asam, Dapat merasakan
asin, dan manis den- asin, manis, pahit dan
gan baik asam
Leher Simetris,warna sama Simetris,warna sama Simetris,warna sama Simetris,warna sama
dengan kulit, tidak ter- dengan kulit, tidak ter- dengan kulit, tidak dengan kulit, tidak
dapat pembesaran JVP, dapat pembesaran JVP, terdapat pembesaran terdapat pemmbe-
tiroid.Dapat bergerak tiroid.Dapat bergerak JVP, tiroid.Dapat saran JVP, tiroid.Da-
proposional ke kiri, proposional ke kiri, bergerak proposional pat bergerak propo-
kanan, atas, dan bawah. kanan, atas, dan bawah. ke kiri, kanan, atas, sional ke kiri, kanan,
dan bawah. atas, dan bawah.
Dada (Pernafasan) Simetris, warna sama Simetris, warna sama Simetris, warna sama Simetris, warna sama
dengan kulit, tidak ter- dengan kulit, tidak ter- dengan kulit, tidak dengan kulit, tidak
26
dapat tonjolan abnor- dapat tonjolan abnor- terdapat tonjolan ab- terdapat tonjolan ab-
mal dapat bergerak se- mal dapat bergerak se- normal dapat berg- normal, dapat berg-
imbang ke atas, nafas imbang ke atas, nafas erak seimbang ke erak seimbang, taktil
20 X/i, tactil fremitus 22 X/i, tactil fremitus atas, nafas 20 X/i, fremitus sama kiri
sama kiri dan kanan sama kiri dan kanan, tactil fremitus sama kanan, tidak terdapat
vesikuler, tidak terda- kiri dan kanan, suara tambahan
pat suara tambahan vesikuler, tidak terda-
pat suara tambahan
Dada Tidak terdapat tonjolan Tidak terdapat tonjolan Tidak terdapat ton- Tidak terdapat ton-
(Cardiovaskuler) dan massa, interkostae dan massa, interkostae jolan dan massa, in- jolan dan massa, in-
rata, dulness, BJ 1 dan rata, dulness, BJ 1 dan terkostae rata, dul- terkostae rata, dul-
BJ 2 normal, tidak ter- BJ 2 normal, tidak ter- ness, BJ 1 dan BJ 2 ness, BJ 1 dan BJ 2
dapat mur-mur dapat mur-mur normal, tidak terdapat normal, tidak terdapat
mur-mur mur-mur
PERUT Inspeksi : Perut datar , Inspeksi : Perut datar, Inspeksi : Perut datar Inspeksi : Perut datar,
warna sama dengan warna sama dengan , warna sama dengan warna sama dengan
kulit. kulit. kulit. kulit
Palpasi : Perut teraba Palpasi : Perut terasa Palpasi : Perut teraba Palpasi : Perut terasa
lemas, tidak terdapat lemas, tidak terdapat lemas, tidak terdapat lemas, tidak terdapat
nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak
teraba massa, hepar teraba massa, hepar teraba massa, hepar teraba massa, hepar
27
Tn. N
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh ideal. Dapat
berjalan tanpa bantuan.
Ibu I
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, hipertensi, pandangan mata kabur, nyeri
kepala menjalar ke tengkuk, mual-mual, tidak mau makan, BB turun 3 kg dalam seminggu
(BB sebelum sakit 58 Kg, BB sesudah sakit 56 kg) terdapat peningkatan Vena jugolaris,
TD: 160/100 mmhg
An. H
Keadaan umum baik, bersih, kesadaran conposmentis, memiliki postur tubuh seimbang
dan sesuai dengan usia,tidak ada kelainan pada organ tubuh.
An. I
Keadaan umum baik, bersih, kesadaran conposmentis, memiliki postur tubuh seimbang
dan sesuai dengan usia, tidak ada kelainan pada organ tubuh.
30
B. Analisa Data
DS : Ketidakefektifan pemeliharaan
1. Ibu I mengatakan mempunyai riwayat kesehatan (00099)
penyakit hipertensi
2. Ibu I mengatakan nyeri kepala menjalar ke
tengkuk, mual, bila darah tingginya kambuh
biasa membuat jus belimbing, jarang control
ke dokter karena jauh.
3. Ibu I mengatakan nyeri pada tengkuk bila
darah tinggi kambuh
4. Ibu I mengatakan ke dokter bila keluhan san-
gat berat
5. Ibu I mengatakan tidak membatasi makanan
sesuai dengan makanan yang direkomen-
dasikan untuk penderita hipertensi, hanya
bila darah tinggi kambuh ibu I banyak
minum jus belimbing.
6. Ibu I mengatakan sehari hanya bisa istirahat
tidur paling lama 3-4 jam, karena banyak
kegiatan diluar rumah.
DO :
1. Hasil pemeriksaan TD Ibu I 160/100 mmHg
2. Klien nampak sedang dikerok punggungnya
oleh anaknya
3. Klien nampak meringis.
4. Terdapat pembesaran vena jugolaris pada
pengukuran JVP
1.Sifat Masalah : 3/3 X 1 1 Masalah merupakan ancaman, saat ini Ny.I sedang
Ancaman menderita penyakit hipertensi dan penyakit
tersebut sudah diderita 10 tahun yang lalu
1. Defisit kese- sehingga sangat membutuhkan perhatian
hatan: 3
2. Ancaman kese-
hatan: 2
3. Krisis yang
dialami : 1
3. Tidak dirasakan: 0
Total 3
Sifat Masalah : tidak 1/3 X 1 1/3 Masalah merupakan ancaman, saat ini Ibu. I
kurang sehat sedang menderita hipertensi, sehingga mual-mual
dan tidak mau makan sehingga pemenuhan nutrisi
kurang terpenuhi.
Kemungkinan masalah 2/2 X 2 2 Sampai saat ini Ibu I masih susah dan sulit
dapat diubah : sebagian untuk makan , meski Ibu I tahu, ia harus tetap
makan untuk mempertahankan kesehatannya.
Potensial masalah 1/3 X 1 1/3 Selama ini tindakan yang dilakukan oleh ibu I
dapat dicegah : cukup dalam mengatasi tidak mau makannya hanya
berusaha tetap makan meski sering tidak habis.
Total 2 2/3 2
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. N adalah sebagai berikut
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)
2.Ketidakseimbangan Nutrisi :Kurang dari Kebutuhan (00002)
34
mual menjalar sampai Nutrisi :Kurang dengan kriteria hasil : mempersiapkan pasien agar dapat
ke daerah pinggang dari Kebutuhan Domain IV : Pengetahuan tentang mengikuti diet yang disarankan.
2.Keluarga mengatakan (00002) kesehatan dan perilaku 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
belum paham benar apa Kelas S : Pengetahuan tentang tentang diet yang disarankan
yang dimaksud dengan kesehatan 2. Kaji pola makan pasien saat ini dan
pengertian, Outcome : Pengetahuan : sebelumnya
penyebab,tanda dan manajemen berat badan (1841) 3. Kaji pasien dan keluarga mengenai
gejala, akibat gastritis yaitu tingkat pemahaman yang pandangan kebudayaan dan factor
maag dan cara disampaikan tentang peningkatan dan lain yang mempengaruhi kemauan
perawatannya. Selain pemeliharaan berat badan yang pasien dalam mengikuti diet yang
itu Ibu I juga optimal serta presentase lemak yang disarankan.
mengatakan tidak tahu kongruen dengan tinggi, rangka, jenis 4. Kaji adanya keterbatasan finansial
cara pencegahan supaya kelamin, dan usia dipertahankan dari 2 yang dapat mempengaruhi pembe-
tidak terjadi keluhan (pengetahuan terbatas) ditingkatkan 4 rian makanan yang di sarankan
gastritis yang (pengetahuan baik) dengan indikator : 5. Ajarkan pasien nama-nama
dialaminya. 1. Kisaran berat badan personal yang makanan yang sesuai dengan diet
3. Ibu I mengeluhkan optimal yang disarankan
kalau sedang tekanan 2. Indeks massa tubuh yang optimal 6. Bantu pasien untuk memilih
darah naik, biasanya 3. Strategi untuk mencapai BB opti- makanan kesukaan yang sesuai
langsung mual dan mal dengan diet yang disarankan in-
nyeri ulu hati karena 4. Risiko kesehatan yang berhubun- struksikan pasien untuk membaca
37
tidak mau makan. gan dengan BB yang terlalu rendah lebel dan memilih makanan yang
4. Selama ini keluarga 5. Praktik gizi yang sehat sesuai
hanya memberi jus 6. Strategi modifikasi asupan 7. Observasi bagaimana pasien
belimbing, karena 184101 makanan memilih makanan
tekanan darahnya naik. 7. Sumber informasi terpercaya 8. Instruksikan kepada paisen untuk
Klien makan sedikit 184102 terkait manajemen berat badan merencanakan diet yang sesuai
sehingga nyeri ulu hati 184103 8. Tahu kapan untuk mendapatkan 9. Sediakan contoh menu makanan
dan mual bantuan dari seseorang profes- yang sesuai
DO : 184106 sional kesehatan. 10. Rekomendasikan beberapa resep
1.Nyeri tekan pada ulu buku makanan yang sesuai dengan
hati diet yang disarankan
2.Porsi makan habis ½ 184109 11. Rujuk pasien ke ahli gizi jika diper-
porsi tidak habis 184111 lukan
3.Frekwensi makan 2
kali perhari 184128
4. BB sebelum sakit 58
Kg, BB sesudah sakit 184130
56 Kg
38
39
IMPLEMENTASI
No Hari/Tanggal Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Dx
1,2 Sabtu, 19-03- 1. Bina hubungan saling S : budy
2022 percaya Keluarga men- setyanto
Jam 08.00- 2. Gali pengetahuan gatakan bahwa
09.00 keluarga tentang penyakit hipertensi adalah
Hipertensi penyakit orang tua
3. Diskusi dengan keluarga yang sulit untuk dis-
tentang tindakan keluarga embuhkan, keluarga
yang sudah dilakukan sudah berobat ke
puskesmas dan
mantri terdekat na-
mun penyakitnya
tidak ada perbaikan.
Keluarga sudah
merasa bosan untuk
berobat namun
tekanan darah tinggi
sering kambuh se-
hingga memutuskan
untuk berobat bila
ada keluhan saja
O:
Keluarga nampak
tertarik dengan be-
berapa masukan dari
mahasiswa
Keluarga berharap
dapat dijelaskan se-
cara rinci tentang
penyakit hipertensi
40
A
Kurangnya penge-
tahuan penderita ten-
tang penyakit
hipertensi
P
Penyuluhan tentang
penyakit hipertensi
Komplikasi Pengertian,Tanda
Tekanan darah - O
3. Melakukan pemeriksaan
tekanan darah TD Ibu. T : 140/100
A
- Pengetahuan keluarga
tentang pola hidup
sehat bertambah
p
Intervensi di lan-
jutkan
Pantau status ke-
42
sehatan anggota
keluarga Tn. N
khususnya Ibu. I
A
Masalah teratasi se-
bagian
P
Lanjutkan motivasi
Ibu I untuk menggu-
nakan melakukan
senam isometric se-
hari 2x pagi dan sore
hari selama 15 menit
Koordinasi dengan
petugas PHN
Terminasi dengan
klg Tn.N
44
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, etc, 2016, Nursing Interventions Classification (NIC), Edisi bahasa Indonesia,
edisi keenam, Elsevier
Moorhead,etc Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi Bahasa Indonesia, edisi
kelima, Elsevier, 2016
Nanda International, Diagnosis Keperawatan definisi dan klasifikasi 2018-2021 edisi 11,
penerbit Buku kedokteran EGC 2018
Parlindungan,dkk, Latihan Isometrik Bermanfaat Menurunkan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi, 2016