R dengan hipertensi
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Usia : 70 Tahun
Alamat : karawang
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Betawi
Pendidikan :-
Tanggal Pengkajian : 4 maret 2020
Status Perkawinan: Janda Cerai Hidup
No. Registrasi Panti :-
1
3. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis, penampilan umum klien bersih dan rapih.
Tekanan Darah : 160/100mmHg.
Denyut Nadi : 90x/menit.
Frekuensi Nafas : 20x/menit.
Suhu Tubuh : 36 ,5 c
b. Sistem Integumen
Rambut klien berwarna dominan putih, rambut pendek bersih dan rapi, kulit klien
teraba kering dan kaku. Kuku klien terlihat pendek dan bersih.
c. Sistem Pernapasan
Lubang hidung klien bersih, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, penggunaan
otot-otot pernafasan, tidak ada retraksi interkosta wheezing (-/-), ronchi (-/-).
d. Sistem Kardiovaskular
Tidak terdapat peningkatan JVP, akral hangat, CRT dapat kembali <2 detik, dullnes
dada kiri ICS 2-6, tidak ada bunyi tambahan suara S1 dan S2 normal.
e. Sistem Pencernaan
Bibir klien terlihat kering, palpasi abdomen datar dan lembut.
f. Sistem Perkemihan
Vesika urinaria teraba lembut dan datar, klien mengatakan dalam sehari dapat BAK
lebih dari 8 kali, terutama pada malam hari klien tidak pernah menggunakan pampers
g. Sistem Genitoproduksi :klien sudah menopause sejak usia 58 tahun
h. Sistem Muskuloskeletal : klien tampak mengalami kelemahan pada ekstremitas
bawah, tampak kemerahan mengkilat dan bengkak pada lutut sebelah kanan,
i. Kedua ekstremitas atas maupun bawah simetris. Kekuatan otot
5 5
3 3
j. Sistem Saraf Pusat
NI : klien dapat membedakan bau.
N II : klien tidak dapat melihat dan menyebutkan huruf hijaiyah yang
tertempel di dinding.
N III, IV,VI : refleks pupil klien normal dank lien dapat menggerakkan bola mata
keatas dan kebawah serta kesamping kanan dan kiri.
NV : klien dapat mengunyah makan dengan baik.
2
N VII : wajah klien terlihat simetris.
N VIII : kemampuan pendengaran klien masih baik.
N IX, X, XII : klien dapat menelan makan dan minuman dengan baik.
N XI : klien kurang dapat menyangga tubuhnya dengan baik.
k. Sistem Endokrin
Tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar tyroid dan KGB pada leher klien saat
dilakukan palpasi.
3
1. KATZ Index
KATZ indeks klien termasuk dalam kategori A: mandiri dalam makan, kontinensia
(BAK, BAB) mengguanakan pakaian, pergi ketoilet, berpindah, dan mandi.
2. Barthel Indeks
4
datar
8. Naik turun tangga 5 10 Klien mengalami
kesulitan saat
naik turun tangga
9. Mengenakan pakaian 5 10 Klien masih bisa
mengenakan
pakaian sendiri
10. Control bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1x/hr.
Konsistensi :
berwarna kuning
kecoklatan dan
lembek.
11. Control bladder (BAK) 5 10 Frekuensi 5-
6x/hari.
Warna : kuning,
terkadang putih.
12. Olahraga/latihan 5 10 Frekuensi
1/minggu.
Jenis :senam atau
jalan-jalan
dengan
pendampingan
13. Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis : gathering
waktu luang panti
Frekuensi :1x
setahun
Score Total 130
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60-125 : ketergantungan sebagian
c. 55 : ketergantungan total
Interpretasi :
5
6. PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK
1. SPSMQ (Short Potable Mental Status Questioner)
6
Provinsi : Jawa Barat
Kabupaten :Karawang
RPSTW : Panti werda Karawang
Wisma: wisma Cempaka
3. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyej (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan
masing-masing obyek. Kemudian
tanyakan kepada klien ketiga obyek
tadi (untuk disebutkan)
Obyek 1: pulpen
Obyek 2 :jam tangan
Obyek 3 :buku
4. Perhatian dan 5 0 Minta klien untuk memulai dari angka
Kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
93 96
86 80
79 76
72
65
5. Mengingat 3 3 Meminta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada no. 2 (registrasi).
Bila benar, 1 point untuk masing-
masing obyek
Pulpen, buku.
6. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien
jam
tas
Minta klien untuk mengulang kata
berikut : “taka da jika, dan, atau,
tetapi”. Bila benar, nilai 1 point (ada,
tetapi, dan)
7
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
Menyalin gambar
Menulis angka
TOTAL NILAI 25
Keterangan :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi : aspek kognitif dari fungsi mental baik
7. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN
NO KRITERIA NILAI
A. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Bangun dari tempat tidur (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka 1
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak kebagian
depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka 0
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Bangun dari tempat duduk ( dimasukkan analisis) dengan mata tertutup 1
8
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian
depan kursi terlebih dahuli, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup 1
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata terbuka 1
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata tertutup
1
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
Perputaran leher (klien sambil berdiri) 0
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki:
keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
Gerakkan menggapai sesuatu 1
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang
sesuatu untuk dukungan
Membungkuk 0
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil
(misalnya ballpoint) dari lantai, memegang objek untuk bias berdiri lagi,
dan memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun
B. Komponen gaya berjalan atau pergerakkan
Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan 1
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
Ketinggian langkah kaki
1
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret
kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
Kontinuitas langkah kaki 1
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
9
Kesimetrisan langkah 1
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit
Penyimpangan jalur pada saat berjalan 1
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
Berbalik 1
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang objek untuk dukungan
TOTAL NILAI 11
Interpretasi hasil
NO KRITERIA NILAI
1. saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga/teman-teman saya 2
2. saya puas bahwa keluarga/ teman-teman saya membicarakan sesuatu 1
dengan saya ( partnership)
3. saya puas bahwa keluarga/teman-teman saya mendukung keinginan 1
saya (growth)
4. saya puas bahwa keluarga/teman-teman saya berespon terhadap emosi 1
saya (affection)
5. saya puas bahwa keluarga/teman-teman saya dan saya menyediakan 1
waktu bersama ( Resolve)
TOTAL NILAI 6
Interpretasi hasil
10
8-10 : baik
6-7 : sedang
4-5 : berat
11
Mandiri (boleh menggunakan alat 0
bantu jalan)
Berjalan dengan bantuan 1 orang 1
Mobilitas
(verbal / fisik) total 4 – 6,
Menggunakan kursi roda 2 maka skor =
Immobilisasi 3 7.
Total Skor
Keterangan :
Skor Risiko
0–5 Rendah
6 – 16 Sedang
17 – 30 Tinggi
12
9. ANALISA DATA
13
HR : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36 C
2 DS : penyakit ansietas
- Klien mengatakan
cemas karena anaknya
tidak kunjung datang thalamus
menjenguk
- Klien mnegatakan
cemas bila anaknya amigdala
tidak datang
DO :
- Klien tampak banyak emosi negatif
melamun dan tiduran
- Klien tidak banyak
ngobrol dengan ensietas
sekitarnya
bantu (tongkat)
- Skala resiko jatuh
skor : 11 Resiko jatuh
14
- Kekuatan otot
- Ekstremitas atas 5,
ekstremitas bawah 3
Edukasi
15
klien menurun - Identifikasi tingkat ansietas
dengan kriteria : - Identifiksi kemampuan mengambil
1. verbalisasi keputusan
kebingungan - Monitor tanda-tanda ansietas
menurun skor
5 Terapeutik
2. verbalisasi
menurun skor - Temani pasien akan mengurangi rasa
5 cemas
3. perilaku - Pahami situasi yang mneyebabkan
Gelisah cemas
menurun skor - Libatkan teman sekamar untuk
5 membantu pasien dalam mengurangi
4. perilaku kecemasan klien
tegang menurn
5 Edukasi
Terapeutik
16
12. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
Implementasi Evaluasi
Dx
1 Rabu , 4 maret 2020 - S : Klien menyatakan nyeri pada daerah
Jam 15.00 s/d 17.00 WIb
tengkuk dan kepala skor 3
Observasi
- Mengidentifikasi faktor pencetus O : klien tanpa rileks TD 140/90 mmHg
dan pereda nyeri
HR: 86 X/ menit Suhu: 36,8
- Memonitor kualitas nyeri (mis.
Terasa tajam, tumpul, RR 20 X / Menit
diremas.remas, ditimpa beban
A : nyeri belum teratasi
berat)
- Memonitor lokasi dan penyebaran P : intervensi di lanjutkan:
nyeri - Monitor kualitas nyeri (mis. Terasa
- Memonitor intensitas nyeri tajam, tumpul, diremas.remas, ditimpa
dengan mengunakan skala beban berat)
- Memonitor durasi dan frekuensi - Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
nyeri - Monitor intensitas yeri dengan
mengunakan skala
Terapeutik
- Monitor durasi dan frekuensi nyeri
- Mengajarkan tehnik relaksasi
- Ajarkan terapi relaksasi benson sesuai
benson sesuai EBP
EBP
- Mengatur interval waktu
pematauan sesuai dengan kondisi
pasien
- Mendokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Menginformasikan hasil
S : Klien mengatakan kecemasan
pemantauan
berkurang setelah relaksasi
O : - klien tampak lebih rileks
2
Observasi TD 130/90 mmHg
- Identifikasi tingkat ansietas
HR: 86 X/ menit Suhu: 36,8
- Identifiksi kemampuan
mengambil keputusan RR 20 X / Menit
- Monitor tanda-tanda ansietas
A : anxietas teratasi
Terapeutik P :intervensi dilanjutkan
- Identifikasi adanya kecemasan
Observasi
- Monitor frekuensi jantung dari tekanan
darah sebelum memulai mobilisasi
- Identifikasi tingkat ansietas
17
- Identifiksi kemampuan
mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik
Terapeutik
- Mengatur interval pemantauan
sesuai kondisi pasien
- Mendokumentasikan hasil
pemantauan
- Menginformasikan hasil
pemantauan.
18
Kamis , 5 maret 2020 - S : Klien menyatakan nyeri tengkuk
Jam 15.00 s/d 17.00 WIb
berkurang dengan skala 3
Observasi
- Mengidentifikasi faktor pencetus O : klien tanpa rileks TD 120/80 mmHg
dan pereda nyeri
HR: 82 X/ menit Suhu: 36,8
- Memonitor kualitas nyeri (mis.
Terasa tajam, tumpul, RR 20 X / Menit
diremas.remas, ditimpa beban A : nyeri belum teratasi
berat)
- Memonitor lokasi dan penyebaran P : intervensi di lanjutkan:
nyeri - Monitor kualitas nyeri (mis. Terasa
- Memonitor intensitas yeri dengan tajam, tumpul, diremas.remas, ditimpa
mengunakan skala beban berat)
- Memonitor durasi dan frekuensi - Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
nyeri - Monitor intensitas yeri dengan
mengunakan skala
Terapeutik
- Monitor durasi dan frekuensi nyeri
- Memberi terapi relaksasi benson
- Beri terapi relaksasi benson sesuai
sesuai EBP
EBP
- Mengatur interval waktu
pematauan sesuai dengan kondisi
pasien
- Mendokumentasikan hasil
pemantauan
-
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Menginformasikan hasil
pemantauan
19
tempat tidur) sebagian
- Memfasilitasi melakukan
P :intervensi dilanjutkan
pergerakan, jika perlu
- Melibatkan Teman Sekamar - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
untuk membantu pasien dalam fisik lainya
meningkatkan pergerakan - Identifiksi toleransi ativitas fisik
melakukan pergerakan
Edukasi - Monitor frekuensi jantung dari tekanan
- Menjelaskan tujuan dan prosedur darah sebelum memulai mobilisasi
mobilisasi - ajarkan mobilisasi sederhana yang
- Menganjurkan melakukan harus dilaukan (mis, duduk ditempat
mobilisasi secara bertahap tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah
- Mengajarka mobilisasi sederhana dari tempat tidur kekursi)
yang harus dilaukan (mis, duduk - S : Klien mengatakan bila akan aktifitas
ditempat tidur, duduk disisi
memastikan lantai sduah kering
tempat tidur, pindah dari tempat
tidur kekursi) O : TD 130/90 mmHg
HR: 86 X/ menit Suhu: 36,8
RR 20 X / Menit
- Kekuatan otot ekstremitas bawah 4
Observasi A : Resiko cedera tidak terjadi
3
- Mengidentifikasi defisit kognitif
P : intervensi dilanjutkan
atau fisik pasien yang dapat
meningkatkan potensi terjatuh - Identifikasi defisit kognitif atau fisik
pasien yang dapat meningkatkan
dilingkungan tertentu
potensi terjatuh dilingkungan tertentu
- Mengidentifikasi perilaku dan - Identifikasi karakteristik lingkungan
faktor yang mempengaruhi risiko yang dapat meningkatkan potensi jatuh
terjatuh (mis, lantai licin dan tangga terbuka)
- Mengidentifikasi riwayat terjatuh - Monitor kemampuan untuk pindah dari
- Mengidentifikasi karakteristik tempat tidur kekursi dan sebaliknya
lingkungan yang dapat
meningkatkan potensi jatuh (mis,
lantai licin dan tangga terbuka)
- Memonitor keterampilan,
keseimbangan, dan tingkat
kelelahan dengan ambulasi
- Memonitor kemampuan untuk
pindah dari tempat tidur kekursi
dan sebaliknya
- Memeriksa persepsi
keseimbangan.
Terapeutik
20
pemantauan
- Menginformasikan hasil
pemantauan.
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Menginformasikan hasil
pemantauan -
-
- S : Klien mengatakan Badan terasa lemah,
2 Observasi klien mengatakan karena factor usia, klien
- Mengidentifikasi defisit kognitif
mengatakan akan melakukan pencegahan
atau fisik pasien yang dapat
meningkatkan potensi terjatuh resiko jatuh
dilingkungan tertentu
O : TD 130/90 mmHg
- Mengidentifikasi perilaku dan
faktor yang mempengaruhi risiko HR: 86 X/ menit Suhu: 36,8
terjatuh
RR 20 X / Menit
- Mengidentifikasi riwayat terjatuh
- Mengidentifikasi karakteristik - Klien tidak berjalan saat lantai dipel
lingkungan yang dapat
21
meningkatkan potensi jatuh (mis, atau jika lanti belum kering
lantai licin dan tangga terbuka)
- Kekuatan otot ekstremitas bawah 3
- Memonitor keterampilan,
keseimbangan, dan tingkat A : Resiko cedera tidak terjadi
kelelahan dengan ambulasi
- Memonitor kemampuan untuk P : intervensi dilanjutkan
pindah dari tempat tidur kekursi - Identifikasi defisit kognitif atau fisik
dan sebaliknya pasien yang dapat meningkatkan
- Memeriksa persepsi potensi terjatuh dilingkungan tertentu
keseimbangan. - Identifikasi karakteristik lingkungan
yang dapat meningkatkan potensi jatuh
Terapeutik (mis, lantai licin dan tangga terbuka)
- Mengatur interval pemantauan - Monitor kemampuan untuk pindah dari
sesuai kondisi pasien tempat tidur kekursi dan sebaliknya
- Mendokumentasikan hasil
pemantauan
- Menginformasikan hasil
pemantauan.
22