Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING (CMHN)

OLEH :

RAHMAH FADHILLAH,S.Kep
19511083

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

Nama Mahasiswa : Rahmah Fadhillah, S.Kep

NIM : 19511083

Informasi Umum

Inisial Klien : Tn. B

Usia : 41 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku : Melayu

Bahasa Dominan : Indonesia

Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Jl. Kemiri

Faktor Predisposisi dan Presipitasi

A. Biologis :

Latar Belakang Genetik


klien mengatakan sepupu dari ibunya atau tantenya pernah berobat kerumah
sakit jiwa karna depresi.
Status Nutrisi
klien mengatakan terkadang makan hanya dua kali sehari, dan hanya
menghabiskan setengah porsi, dikarenakan tidak nafsu makan dan terlalu
banyak yang difikirkan, terjadi penurunan berat badan 3kg dalam 1 tahun
terakhir.
Kondisi kesehatan secara umum / riwayat penyakit fisik
klien menderita penyakit jantung dan sudah diketahui sejak 2 tahun
belakangan, ia mengatakan sering bolak balik kerumah sakit untuk kontrol dan
sudah beberapa kali dirawat dirumah sakit, klien mengatakan dia sudah tidak
mampu dan tidak sanggup untuk menjalani hidup tapi ia harus tetap bekerja
untuk menghidupi kelima anaknya yang masih kecil dimana anak pertama
masih berusia 15 tahun. klien mengatakan jika ia tidak ada maka anaknya akan
lebih susah lagi, tetapi sejak ia sakit penghasilan keluarga semakin berkurang
apalagi uangnya harus disisihkan untuk obat rutin yg ia minum.
Riwayat penggunaan zat
Klien mengatakan tidak ada menggunakan zat-zat berbahaya atau terlarang
Paparan terdahap racun
Klien tidak pernah terkena paparan zat racun dahulu maupun sekarang

B. Psikologis :
Intelegensia
Klien mengatakan akhir-akhir ini ia sulit untuk berkonsentrasi dan lebih
banyak termenung memikirkan kondisinya.
Kemampuan verbal
Klien tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran, tidak ada kerusakan
motorik, hanya saja saat dilakukan pengkajian klien banyak menunduk.
Konflik moral
Klien mengatakan ia tidak pernah ikut serta dalam kegiatan dimasyarakat
karna klien merasa semenjak ia sakit karena kondisinya tidak sesehat yang
dulu.
Kepribadian
Klien mengatakan ia sebenarnya sudah tidak sanggup dan tidak berguna serta
tak mampu untuk menghidupi keluarganya dengan kondisinya sekarang tetapi
ia tetap harus bekerja demi anak-anaknya agar anak dan istrinya bisa makan
sehari-hari, jika ia tidak ada maka anaknya akan semakin susah. Klien bekerja
sebagai penjual donat keliling demi menghidupi keluarganya.
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah memiliki pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan.
Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan ia sudah semakin tidak berguna bagi keluarganya karna
sakit-sakitan.
2. Identitatas diri
Klien mengakui ia seorang laki-laki, seorang bapak dan sebagai suami
3. Peran diri
Klien mengakui perannya sebagai seorang ayah untuk anaknya dan seorang
suami untuk istrinya yang harus mencari nafkah untuk keluarganya meskipun
kondisinya sering sakit-sakitan.
4. Ideal diri
Klien mengatakan ia sudah berperilaku sesuai dengan norma-norma
kebudayaannya.
5. Harga diri
Klien mengatakan ia takut gagal dalam memberikan yang terbaik untuk
keluarga karena kondisinya semakin buruk, ia merasa tidak berdaya dan tidak
sanggup dalam menghadapi ujian hidup ini.
Motivasi terhadap kesehatan atau dalam menyelesaikan masalah
Klien mengatakan ia tetap mengikuti program pengobatannya meskipun
kondisi ekonomi keluarga sangat pas-pasan, kondisinya semakin bertambah
buruk karena stress memikirkan bagaimana caranya untuk menghidupi
keluarganya dengan kondisi penyakitnya.
Pertahanan psikologis / self kontrol
Klien mengatakan dia tidak tau harus bagaimana menghadapi ini semua, ia
hanya banyak termenung dan menyendiri.
Riwayat adanya tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Klien mengatakan tidak ada tugas perkembangan yang tidak terpenuhi dari
bayi sampai sekarang.

C. Sosial budaya
Pendidikan
Pendidikan terakhir Tn.A Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pekerjaan
Klien berkerja berjualan donat keliling
Pernikahan
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dalam pernikahan
Status sosial
Klien tidak aktif dalam kegiatan sosial dimasyarakat.
Latar belakang budaya
Klien mengatakan tidak ada perbedaan nilai masalah kesehatan budaya dengan
medis
Agama dan keyakinan
Klien mengatakan yakin dengan agama yang dianutnya,dan tidak ada masalah
perbedaan kesehatan yang bertentangan
Pengalaman sosial
Klien mengatakan sebelumnya tidak ada pengalaman sosial yang membuatnya
rugi

D. Genogram :

= laki- laki Klien anak pertama dari 3 bersaudara. Orang


tua klien sudah meninggal dunia. Klien
= perempuan menikah dengan istrinya anak terakhir dari
dua bersaudara dank lien memiliki anak 5
= meninggal
orang. Dari keluarga pasien tidak memiliki
= pasien penyakit genetik. Klien tinggal seruamah
= tingggal serumah dengan istri dan anak-anaknya

E. Penilaian terhadap stresor


1. Kognitif
Klien mengatakan jika ada maslah selalu memikirkan masalah yg
dihadapinya, berfikir negatif dan merasa tidak dapat menyelesaikan masalah
2. Afektif
Klien mengatakan ia lebih senang menyendiri memikirkan masalahnya dan
kadang khawatir berlebihan.
3. Fisiologis
Klien mengatakan ia tidak nafsu makan dan sulit tidur.
4. Perilaku
Klien lebih banyak diam dan termenung
5. Respon sosial
Klien jarang berkumpul dengan masyarakat.

F. Sumber koping
1. Personal ability
Klien mengatakan ia hanya berdiam diri dan merenung ketika banyak
fikiran, tidak melakukan kegiatan apapun.
2. Social support
Istrinya selalu memberinya semangat dalam kesembuhannya.
3. Material assets
Klien mengatakan ia memiliki kartu bpjs untuk berobat.
4. Positif beliefs
Klien mengatakan tidak yakin ia akan sembuh tetapi ia tetap melakukan
program pengobatan demi kehidupan anak-anaknya

G. Status mental
1. Penampilan
Penampilan klien tidak rapi, rambut acak-acakan, wajah kusam.
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien lambat, dan kadang berbicara sambil menunduk.

3. Aktivitas motorik
Klien tampak lesu, tidak bersemangat, terlihat murung
4. Interaksi selama wawancara
Selama berinteraksi klien lebih banyak menunduk
5. Alam perasaan
Klien tampak sedih dan merasa tidak berdaya
6. Afek
Labil (Emosi cepat berubah-ubah)
7. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi
8. Isi fikir
Phobia : ketakutan dengan kondisi kesehatan dan bagaimana menghidupi
kleuarganya
9. Proses fikir
Perseverasi: Pembicaraan sering diulang-ulang
10. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang jelas dan sesuai
11. Daya ingat
Tidak ada gangguan daya ingat, jangka pendek atau panjang
12. Kemampuan berhitung
Klien tampak sulit untuk berkonsentrasi, klien sering meminta ulang
pertanyaan yang diberikan.
13. Penilaian
Tidak ada gangguan kemampuan dalam penilaian.
14. Daya tilik diri
Klien menyadari penyakit yang dideritanya dan tidak menyalahkan
siapapun atas kondisi yang dialaminya.

H. Mekanisme koping :
(dicentrang jika ada salah satu jawabannya)
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya

ANALISA DATA

Data Subjektif Diagnose keperawatan


DS:
 Klien mengatakan ia menderita penyakit
jantung sering bolak balik kerumah sakit
untuk kontrol dan sudah beberapa kali
dirawat.
 Klien mengatakan sebenarnya dia sudah
tidak berdaya dalam menjalani hidup
tapi ia harus tetap bekerja untuk
menghidupi kelima anaknya
 Klien mengatakan jika ia tidak ada
maka anaknya akan lebih susah lagi,dan
sejak ia sakit penghasilan keluarga
semakin berkurang apalagi uangnya
harus disisihkan untuk obat rutin yg ia
minum.
Ketidakberdayaan
 Klien mengatakan ia takut tidak bisa
membiayai anak-anaknya dengan
kondisinya yang seperti itu.
 Klien mengatakan nafsu makannya
berkurang

DO:
 Klien tampak murung dan tidak
bersemangat
 Klien sering menunduk saat
diwawancara
 Klien tampak tidak bersosialisasi
dengan masyarakat sekitar

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
Keperawatan Kriteria hasil Intervensi

 Perilaku gelisah 1. Bina hubungan saling percaya


menurun 2. Bantu klien mengenal
Ketidakberdayaa  Tekanan darah ketidakberdayaan
n
menurun 3. Mengontrol dengan latihan
 pucat menurun berfikir positif
 Nafsu makan 4. Mengontrol dengan berpartisipasi
membaik dalam pengambilan keputusan
yang berkenaan dengan
perawatan sendiri
5. Mengontrol dengan
meningkatkan kemampuan
mengendalikan situasi
“FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN SP 1 & SP 2”

A. Kondisi Pasien
klien tampak termenung
klien berada di rumah dan tampak menunduk
klien tampak kooperatif
B. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
C. Tujuan
Tujuan Umum
Mengenali kepada klien ketidakberdayaan yang dialaminya
Tujuan Khusus
Klien mampu Membina hubungan saling percaya
Klien mampu mengenal ketidakberdayaan
Klien mampu mengontrol dengan latihan berfikir positif
Klien mampu mengontrol dengan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
yang berkenaan dengan perawatan sendiri
Klien mampu mengontrol dengan meningkatkan kemampuan mengendalikan
situasi
D. Tindakan Keperawatan
SP1 & SP2 : Membina Hubungan Saling percaya, Mengenal
Ketidakberdayaan & mengontrol dengan melaih berfikir positif
1. Fase Orientasi
“Assalamu’alaikum, Selamat sore pak? Perkenalkan nama saya Rahmah
Fadhillah, saya senang dipanggil Rahmah.  Saya mahasiswi Profesi Ners dari
Stikes Payung Negeri Pekanbaru. Disini selama 1 minggu kita akan berjumpa ya
pak. Nama bapak siapa?” “bapak senangnya dipanggil apa?” Bagaimana perasaan
ibu hari ini? Apa keluhannya? “Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang
bincang tentang perasaan dan keluhan bapak saat ini serta cara melatih agar
keluhan yang bapak rasakan itu berkurang? Bapak maunya dimana? Didalam
rumah bapak saja? Berapa lama? Bagaimana kira-kira 30- 60 menit saja pak?
Baiklah pak.
2. Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini” “coba bapak
ceritakan pada saya”. Oooo jadi begitu ceritanya ya pak. Sekarang bapak merasa
bahwa diri bapak tidak mampu dalam menjalani hidup karena kondisi kesehatan
bapak yang memburuk dan harus berkerja untuk membiayai keluarga serta biaya
unuk pengobatannya sedangkan bapak hanya berkerja menjual donat keliling?
Baik pak, “Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki
perasaan yang sama jika diposisi bapak. Tapi saya sangat kagum sama bapak
Karena bapak mampu menahan semua cobaan ini. Bapak adalah orang yang luar
biasa. Nah, yang perlu bapak ketahui adalah bapak saat ini berada pada rasa
ketidakberdayaan ringan. Untuk itu, bapak perlu melakukan terapi/latihan disaat
bapak merasakan perasaan ketidakberdayaan yang berat. Terapi/latihan ini akan
membantu menurunkan perasaan ketidakberdayaan bapak. Bagaimana kalau
sekarang kita coba mengatasi ketidakberdayaan bapak dengan latihan berfikir
positif. Disini kita akan mengontrol ketidakberdayaan ibu dengan berfikir posiitif,
apa bapak bersedia? Baik, jika bapak bersedia kita akan mulai latihannya. Bapak
sekarang mempunyai istri dan 5 orang anak yang masih kecil-kecil, sebelum itu
saya mau tanya nih, ada apa tidak satu tujuan besar bapak hidup untuk apa,? baik
pak untuk beribadah bersama-sama serta menjadi kepala keluarga yang bisa
menafkahi keluarga, jadi sebesar apapun masalah yang bapak hadapi dalam hidup
tidak lain tidak bukan suatu bentuk ujian, apakah bapak sangup menghadapinya
atau tidak, bapak juga tau kan tidak ada manusia/seseorang yang tidak ada ujian,
karena Allah maha adil pak dia menciptakan manusia/kita tidak hanya yang
sempurna, pasti ada kekurangan dan kelebihannya, mungkin bapak diberi cobaan
ini (kondisi yang tidak sehat) supaya bapak bisa lebih mejaga kesehatan dan
pentingnya kesehatan itu bagaimanana serta bersyukur dengan keaadaan sekarang,
diluar sana masih banyak orang yang lebih susah dari pada yang bapak rasakan
saat ini. Jadi bapak lah disini menjadi contoh yang baik buat kehidupan/keluarga
ya? baik, jadi sudah terpikir tujuan hidup bapak kan, dan apalagi kalian sudah
dikarunia rezeki dari Allah yaitu anak, yang harus kalian jaga dan akan dimintai
pertanggung jawabanya kelak, benarkan pak? bagus pak. Dan saya akan doakan
bapak juga semoga bapak sehat dan bisa kembali semangat lagi demi keluarga
bapak, , tapi bapak juga harus bisa bantu perubahannya itu sebagai ikhtiar bapak
selain doa, bisa kan pak ? bagus pak . Jadi sekarang bapak sudah bisa berfikir
positif ya tujuan hidup mau bawa kemana? bagus pak, tampaknya bapak sudah
mulai memahami ya. baik,ada yang ingin bapak tanyakan ? Baik jika tidak ada
yang ditanyakan.
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu saya jelaskan sedikit dari ketidakberdayan dan
bagaimana perasaan setelah kita latihan berfikir positif tadi pak? Coba bapak
ulangi apa yg telah kita pelajari tadi? Wah, bagus sekali! Jika bapak ingin
bercerita tetapi tidak ada teman, ibu bisa hubungi saya ya, bagaimana besok kita
buat jadwal latihan selanjutnya ? Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi? Dan
kita latihan cara ketiga? Kira kira jam berapa bisa pak? Jam 16.00 saja ya? Berapa
lama kita berlatih cara ketiga? 30 menit saja? Ditempat ini lagi ya pak?Baiklah.
Saya besok datang lagi kesini ya pak, baiklah bu sampai jumpa, Assalamualaikum
pak.
“FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN SP 3”

SP 3 : Mengontrol dengan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan


yang berkenaan dengan perawatan sendiri
1. Fase Orientasi
“ Assalamu’alaikum, Selamat sore pak, masih ingat dengan saya pak?
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak masih ingin pembahasan
pertemuan kemaren,? bagus bapak masih ingat. Apa bapak masih merasa sedih ?
Bagus ya pak. Sebelum kita masuk dengan latihan ketiga kita ulang sebentar
pertemuan kemaren ya pak, bapak bisa jelaskan ketidakberdayaan itu dengan cara
bapak bisa befikir positif?, iya bapakbagus sekali ya pak. “Baiklah pak sesuai janji
kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan cara latihan kita
yang ke 3 tentang latihan mengontrol dengan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berkenaan dengan perawatan sendiri.”
” Berapa lama kita berlatih pak? “Bagaimana jika 30 menit?
“Dimana kita akan berlatih? “Bagaimana jika di halaman depan saja pak? Baiklah.
2. Fase Kerja
“bapak, Setelah kita kemaren mengenal masalah tentang ketidakberdayaan,
dengan cara berfikir positif disini kita akan mengontrol ketidakberdayaan bapak
dengan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatan sendiri, apa bapak bersedia? Baik, jika bapak bersedia kita akan mulai
latihan ketiga ya pak. Cara ketiga ini mudah-mudahan sangat membantu bapak
juga ya, disini bapak harus ada orang yang bapak percayai, sebenarnya kita juga
tau permasalahan kehidupan keluarga bapak sebenarnya tidak boleh orang lain
tau, tetapi disini bapak juga sangat membutuhkan orang terdekat bapak agar bisa
mencari solusi buat bapak, bapak tidak boleh terlalu larut dan bapak diamkan
seperti ini, supaya beban yang bapak rasakan sedikit demi sedikit bisa berkurang,
kan bapak punya istri kakak atau adik kandung yang paling dekat dengan bapak, ?
baik, jika ada pilih dari mereka yang menurut bapak bisa dipercayai dan bisa
membantu bapak. Ceritkan apa yang bapak bisa cerita, dan minta solusilah
dengannya, karena bapak tidak bisa seperti ini, bapak tidak mau kan keluarga
bapak dan bapak terbengkalai tidak terurus dan tidak sehat, bukan bapak aja yang
tidak terurus dan tidak sehat istri dan anak juga, iya kan pak? baik karena bapak
sudah dapat seseorang yang bapak percayai untuk meluangkan kesedihan, dan
semoga kesedihan bapak berlalu dan permasalahan bisa kita selesaikan sehingga
bapak bisa mengambil keputusaan dan bagaimana solusinya. Bagaimna apa bapak
sudah tenang, dan ada yang ingin bapak tanyakan? bagus, bapak sudah paham?
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita lakukan latihan mengontrol
ketidakberdayaan bapak dengan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
berkenaan dengan perawatan sendiri? apa ada yang ingin bapak tanyakan dari
penjelasan saya tadi?”
“Coba bapak ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti
jika bapak merasa sedih atau yang lainnya, bapak bisa ajak orang terdekat untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatan ya
pak? bagus, “Kapan bapak akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah
setiap bapak  merasa sedih, bapak bisa langsung mempraktikkan cara ini.”
“Nah, bapak masih ada cara yang bisa digunakan yaitu Mengontrol dengan
meningkatkan kemampuan mengendalikan situasi “Bagaimana kalau kita latihan
cara yang keempat ini besok dengan jam yang sama seperti hari ini? Jam 16.00?
berapa lama bu? 30 menit saja ya”
“Mau latihan dimana kita pak? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang
mau ditanyakan pak? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. selamat sore pak
Assalamualaikum.
“FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN SP 4”
SP 4 : Mengontrol dengan meningkatkan kemampuan mengendalikan situasi
1. Fase Orientasi
“ Assalamu’alaikum, Selamat sore pak, masih ingat dengan saya pak?
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak masih ingin pembahasan
pertemuan kemaren,? bagus bapak masih ingat. Apa bapak masih merasa sedih ?
Bagus ya pak. Sebelum kita masuk dengan latihan keempat kita ulang sebentar
pertemuan kemaren ya pak, bapak bisa jelaskan ketidakberdayaan itu dengan cara
mengontrol ketidakberdayaan bapak dengan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berkenaan dengan perawatan, apa sudah bapak terapkan dan
dicoba? iya bapak bagus sekali ya pak. “Baiklah pak sesuai janji kita kemarin,
hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan cara latihan kita yang ke 4
tentang latihan mengontrol dengan meningkatkan kemampuan mengendalikan
situasi.” jadi selain cara ketiga yang telah saya ajarkan dan ini latihan yang sangat
menarik dari yang lainnya, hehehe. Dan InsyaaAllah menghilangkan kebosanan
bapak.
” Berapa lama kita berlatih pak? “Bagaimana jika 30 menit?
“Dimana kita akan berlatih? “Bagaimana jika di halaman depan saja pak? Baiklah.
2. Fase Kerja
“bapak, Setelah kita kemaren disini sudah mealakukan sp 3 “mengontrol
ketidakberdayaan bapak dengan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
berkenaan dengan perawatan sendiri” selanjutnya kita akan mengontrol
ketidakberdayaanbapak dengan meningkatkan kemampuan mengendalikan situasi.
Apa bapak bersedia? Baik, jika bapak bersedia kita akan mulai latihan keempat ya
pak. Cara keempat ini gini pak, ada gak kemampuan bapak yang terpendam, dan
jika bapak ada masalah, dengan kemampuan itu sedih bapak hilang/ berkurang?
bagus, bapak suka masak ternyata, eh dan ternyata yang donat bapak jual itu
bikinan bapak sendiri. Baik. Bagaimana jika bapak meluangkan waktu untuk
masak-memasak, dan saya juga ingin mencoba masakan bapak, boleh pak? hehe
Alhamdulillah. Bagaimana jika bapak jualan nasi goreng dan anekan makan di
depan rumah bapak, lagian halaman rumah bapak lumyan besar dan masakan
bapak juga enak dan bapak juga bisa meletakan donat donat yang bapak bikin di
warung yang bapak buat nnti, kan bisa untuk pemasukan rumah tangga? bagus
pak, kebetulan juga ya pak, bapak juga ada sedikit tabungan. Karena anak bapak
masih kecil dan kesehatan bapak kurang baik, bapak bisa kok berjualan dengan hp
bapak, bapak manfaatkan dengan berjualan online, atau antar kewarung-warung
terdekat aja, jika ada pemesanan dionline orang tersebut bisa datang kealamat.
Bagaimana pak? bagus pak. Bagaimana sudah terpikir kan seperti apa? baik. Ada
yang bapak tanyakan? baik jika tidak ada yang ingin bapak tanyakan.
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang bincang tentang cara ke 4
untuk mengatasi ketidakberdayaan bapak? Baiklah.
“Saya harap semua cara yang sudah saya ajarkan kepada bapak, bapak dapat
mempraktekkan kembali secara mandiri sekitar 2 kali dalam sehari ya pak”
“bapak sudah tidak terasa sudah lewat 30 menit kita berbincang-bincang. Kita
bertemu lagi besok bisa pak? Untuk mengulang semua cara yang sudah kita latih
mau jam berapa pak? Seperti biasa jam 16.00 saja ya? Dimana?Dirumah bapak aja
ya?Masih ada yang mau ditanyakan atau tidak pak?Baiklah kalau tidak ada saya
pamit dulu. Selamat sore pak Assalamualaikum...
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/
DX. KEP IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal
Rabu/ Ketidakberdayaan  Bina hubungan S:
01 April saling percaya  Klien mengatakan
2020  Mengenali tidak begitu sedih lagi
ketidakberdayaan  Klien mengatakan
 Melatih SP 1 sudah ada teman
Ketidakberdayaan : cerita
BHSP,  Klien
dan mengatakan
Mengenal sudah tau bagaimana
ketidakberdayaan, cara melakukan Sp 1 :
 Melatih SP 2 mengenal masalah
ketidak berdayaan: ketidakberdayaan
mengontrol dengan  Klien mengatakan
berfikir positif sudah tau bagaimana
melakukan SP2
RTL : Ketidakberdayaan :
 Meriview SP 1 & Berfikir positif
SP 2 O:
Ketidakberdayaan :  Klien tampak lebih
Berfikir positif tenang
 Latih SP 3 ketidak  Klien tampak sudah
berdayaan percaya dengan
perawat
 kontak mata (+)
 Klien tampak mampu
melakuakan Sp 1&2
A: Sp 1 & 2 tercapai
P:
 Meriview SP 1& 2
Ketidakberdayaan
dan melatih cara ke
tiga pada hari kamis /
02 April 2020 pada
jam 16.00 WIB Di
Rumah Klien
 Latihan mandiri
dirumah
Kamis/ Ketidakberdayaan  Meriview Sp 1 & S:
02 April Sp 2  Pasien mengatakan
2020 Ketidakberdayaan sudah tau bagaimana
 Melatih Sp3 cara melakukan Sp 3 :
ketidakberdayaan : pengambilan keputusan
(Mengontrol berkenaan dengan
dengan perawatan diri
berpartisipasi O:
dalam  Pasien tampak mampu
pengambilan melakukan SP 4:
keputusan yang pengambilan keputusan
berkenaan dengan berkenaan dengan
perawatan sendiri) perawatan diri
 kontak mata (+)
RTL :  Pasien kooperatif
 Mereview Sp 3
ketidak A:
berdayaan :  Sp 3 tercapai
(Mengontrol
dengan
berpartisipasi P:
dalam  Meriview SP 3
pengambilan Ketidakberdayaan dan
keputusan yang melatih cara ke 4 pada
berkenaan dengan hari jumat / 03 april
perawatan sendiri) 2020 pada jam 16.00
 Latih Sp 4
WIB, Di Rumah Klien
ketidakberdayaan :
(Mengontrol  Latihan mandiri
dengan dirumah
meningkatkan
kemampuan
mengendalikan
situasi)
Jumat / Ketidakberdayaan  Meriview SP 3 S:
03 April Ketidakberdayaa  Pasien mengatakan
2020 n sudah mengerti
 Melatih cara ke bagaimana cara
4: melakukan SP 4 :
(Mengontrol meningkatkan
dengan kemampuan
meningkatkan mengendalikan situasi
kemampuan O:
mengendalikan  Pasien tampak mampu
melakukan SP4
situasi)
 kontak mata (+)
 Pasien kooeperatif
RTL :
 Mereview Sp 1-5 A:
Ketidakberdayaa  SP 4 Tercapai
n
 Mengenal
P:
masalah
ketidakberdayaan  Meriview SP 1-5 pada
 berfikir positif pertemuan selanjutnya
 Mengontrol Hari Sabtu/ 04 April
dengan 2020 jam 16.00 Di
berpartisipasi Rumah Klien
dalam  Menganjurkan untuk
pengambilan latihan mandiri di
keputusan yang Rumah
berkenaan
dengan
perawatan sendiri
 Mengontrol
dengan
meningkatkan
kemampuan
mengendalikan
situasi

Anda mungkin juga menyukai