Anda di halaman 1dari 4

Pathway Keperawatan Jiwa

Perubahan Persepsi & Sensori :


Halusinasi

Faktor Predisposisi:

Predisposisi :
1. Faktor biologis
Terdapat lesi pada area frontal, temporal dan
limbik. Mekanisme koping individu/ keluarg
2. Faktor perkembangan inefektif
Rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga
menyebabkan individu lebih rentan terhadap
stress
3. Faktor sosiokultural
Individu yang merasa tidak diterima
lingkungannya
akan merasa disingkirkan, kesepian dan tidak
percaya
pada lingkungannya.
4. Faktor biokimia
Adanya stress berlebihan menghasilkan zat
halusogenik neurokimia seperti Buffofenon dan
Dimetytransferase (DMP).
5. Faktor psikologis
Tipe kepribadian yang lemah dan tidak
Penyebab bertanggung
jawab mudah terjerumus pada
penyalahgunaan zat
adiktif.
6. Faktor genetik

Rentang Respon

Respons Adaptif Respo


- Pikiran logis - Kadang-kadang - Gangg
- Persepsi akurat 0proses piker pikir/w
- Emosi konsisten dgn 0terganggu - Halusin
0pengalaman - Ilusi - Peruba
- Perilaku sesuai - Emosi berlebih emosi
- Hubungan sosial - Perilaku yang tidak - Perilak
0biasa terorg
- Menarik diri - Isolasi

Tanda dan Gejala


Problem

Jenis Perubahan Persepsi &


Sensori: Halusinasi
1. Halusinasi Pendengaran
2. Halusinasi pengelihatan Diagnosa Keperawatan Utama
3. Halusinasi penghidu Perubahan Persepsi & Sensori:
4. Halusinasi pengecapan Halusinasi
5. Halusinasi Perabaan

1. Daftar Masalah yang terkait:


00a. Resiko Tinggi Perilaku kekerasan
00b. Perubahan Persepsi & Sensori: Halusinasi
00c. Isolasi sosial : Menarik Diri
00d. Harga diri Rendah

Efek Resiko Tinggi Perilaku kekerasan


Effect
2. Pohon Masalah
Core Problem Perubahan Persepsi & Sensori : Halusina

Causa Isolasi Sosial: Menarik Diri

Harga Diri Rendah Kronis


n Jiwa
Sensori :

Faktor Presipitasi:

1. Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan
respons neurobiologik yang maladaptif
du/ keluarga termasuk gangguan dalam putaran umpan
balik otak
2. Pemicu gejala
Biasanya berhubungan dengan kesehatan,
lingkungan, sikap dan perilaku individu.
3. Kesehatan
Seperti gizi buruk, kurang tidur, keletihan,
infeksi,
obat SSP
4. Lingkungan
Seperti lingkungan penuh kritik, gangguan
dalam hubungan interpersonal, masalah
perumahan, stress, & kemiskinan
5. Perilaku
Seperti konsep diri rendah, keputusasaan,
kehilangan motivasi.

Proses terjadinya Halusinasi:


Tahap 1 (Sleep Disorder)
Tahap II (Comforting Moderate
Respons Maladaptif Level of Anxiety)
Tahap III (Condemning Severe
- Gangguan proses Level of Anxiety)
pikir/waham0 Tahap IV (Controling Severe
- Halusinasi Level of Anxiety)
- Perubahan proses Tahap V (Concuering Panic
emosi Level of Anxiety)
- Perilaku tidak
terorganisasi
- Isolasi sosial
Intervensi:
Strategi Pelaksanaan Perubahan Persepsi &
Sensori: Halusinasi
SP I
*Identifikasi jenis halusinasi meliputi: isi,
waktu, frekuensi, situasi, perasaan, &
respon terhadap halusinasi klien
*Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik,
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
*Latih cara mengotrol halusinasi dengan
menghardik
SP II
*Latih cara mengontrol halusinasi dengan
obat (jelaskan 6 benar obat; jenis, guna,
sinasi dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)
SP III
*Latih cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap ketika halusinasi muncul
SP IV
*Latih cara mengontrol halusinasi dengan
kerasan melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)
ri : Halusinasi SP V
*Latih kegiatan harian
k Diri *Nilai kemampuan yang telah mandiri
*Nilai apakah halusinasi terkontrol
onis

Anda mungkin juga menyukai