Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A DENGAN DIARE
DIPUSKESMAS PEKANBARU

PRESEPTEE :
MIFTAHUL HIDAYAT
NIM. 18301022

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
WOC DIARE

Insiden diare :
Etiologi : Menurut Riskesdas 2013, insiden diare ( < 2
1. Faktor infeksi minggu terakhir sebelum
2. Faktor malabsorbsi wawancara)berdasarkan gejala terberat 3,5%
3. Faktor makanan (kisaran provinsi 1,6%-6,3%) dan isiden diare
4. Faktor psikologis pada balita sebesar 6,7% ( kisaran provinsi
1. Akut
3,3%-10,2%) sedangkan periode
2. kronik (Widoyono, 2011) prevaleneediare (>2 minggu- 1 bulan terakhir
sebelum wawancara) berdasarkn gejala
terbesar 7 %. Pada tahun 2013 terjadi
Diare Kejadian Luar Biasa (KLB) 8 kabupaten dg
jumlah penderita 646 dg kematian 7 orang(
Klasifikas (Suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dg
CFR 1,08%)
i konsistensi lembek/cair, bahkan dpt berupa air saja
1. Diare tanpa dehidrasi dan frekuensinya lebih dari 3 kali dalam sehari 1 hari.
2. Diare dg dehidrasi Depkes, RI, 2011)) Pemeriksaan penunjang :
ringan/berat Pemeriksaan darah lengkap (hb,ht, leukosit)
kadar elektrolit serum, ureum dan kreatinin,
pemeriksaan tinja dan pemeriksaan ELISA
mendeteksi giardiaris dan test scrologic
amebiasis, dan foto x-ray abdomen.
F. infeksi F. malabsorbsi F. makanan F. psikologis

Masuk kedalam saluran Tek. Osmotik Toksin tak Cemas


pencernaan dan berkembang dpt diserap
dalam usus MK : Ansietas
hiperperistaltik
Diare
Hipersekresi air dan elektrolit
( isi rongga usus )

Frek. BAB Invasi bakteri/virus Nafsu makan menurun

Bising usus hiperaktif


Reaksi antigen
Kehilangan cairan dan elektrolit Iritasi feces pada antibodi
berlebihan area anal MK : Defisit nutrisi
Pembentukan
Kemerahan, lecet endogen pirogen
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
MK :Gangguan Mempengaruhi pusat
integritas termoregulasi
Dehidrasi
kulit/jaringan dihipotalamus

Mata cekung , CRT > 2


MK : Diare Peningkatan suhu
detik, tanda dehidrasi,
tubuh diatas normal
membran mukosa kering

MK : Hipovolemia MK : Hipetermi

Daftar pustaka
Bulcechek, G. M., Butcher., H.K.,Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016). Nursing interventions Classification (NIC).
Edisi 6. Phililadelpia: Elsevier
Depkes RI, 2011. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Edisi 3. Dirjen PPM & PI. Jakarta
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: definitions and classification 2018-2020. Jakarta: EGC
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC),
Edisi 5. Philadelpia: Elsevier.
Widoyono, 2011. Penyakit Tropis. Edisi 2. Jakarta : Erlangga
MCP TEORI
Dx : Diare b.d Inflamasi Gastrointestinal
Dx : Hipovolemi b.d kehilangan cairan aktif
Data Subjektif :
Data Subjekti :
1. Ibu pasien mengatakan anaknya BAB sudah
1. Ibu pasien mengatakan anak merasa lemah dan
lebih dari 5 kali hari ini Diagnosa Medis : Diare tampak pucat
2. Ibu pasien mengatakan BAB anaknya cair dan Key Assesment : 2. Ibu pasien mengatakan anak mengeluh haus
berlendir 1. Sering BAB dgn konsistensi Data Objektif :
3. Ibu pasien mengatakan anak mengeluh tinja cair 1. Membrane mukosa kering dan pucat
nyeri/kram perut 2. Perubahan TTV 2. Turgor kulit menurn
4. Ibu pasien mengatakan anak dalam keadaan
3. Terdapat tanda dan gejala 3. Mata dan ubun ubun cekung dan cubitan kulit
urgency
dehidrasi: turgor kulit jelek, perut lambat
Data Objektif :
membran mukosa kering, 4. Nadi terasa lemah
1. Defekasi lebih dari 3x dalam 24 jam
ubun-ubun dan mata cekung 5. Volume urin menurun
2. Feses terlihat lembek atau cair
6. Status mental berubah
3. Bising usus hiperaktif
Terapi : Larutan Oralit, Cairan Intravena (Koloid,
4. Frekuensi peristaltic meningkat
Kristaloid)
Therapi: Oralit dan Zinc

Dx : Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan


mencerna makanan Dx : Hipertermi b.d dehidrasi
Data Subjektif : Data Subjektif :
Dx : Gangguan integritas kulit/jaringan 1. Ibu pasien mengatakan badan anaknya teras
1. Ibu pasien mengatakan anak kurang minat b.d kekurangan volume cairan
pada makanan panas
Data Subjektif : 2. Ibu pasien mengatkan anakanya diare dan
2. Ibu pasien mengatakan anak cepat kenyang 1. Ibu pasien mengatakan anak mengeluh
setelah makan malas untuk minum
nyeri Data Objektif :
Data Objektif : 2. Ibu pasien mengatakan anak sering BAB
1. Diare 1. Suhu tubuh meningkat
dg konsistensi tinja cair 2. Kulit terasa hangat
2. IMT tidak normal Data Objektif :
3. Bising usus hiperaktif 3. Takikardi
1. Tampak kemerahan dan lecet area anal 4. Kulit merah
4. Membran mukosa pucat 2. Pasien tampak pucat
Terapi : Curcuma 5. Kulit teraba hangat
3. Perubahan TTV Therapi: Antipiretik
Terapi : anttibiotik
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
Diare b.d Tujuan : Intervensi Utama : Manajemen Diare
proses infeksi Setelah dilakukan tindakan Objektif :
keperawatan 2x24 jam, 1. Identifikasi penyebab diare
eliminasi fekal membaik 2. Identifikasi riwayat pemberian makanan
Kriteria Hasil : 3. Monitor warna, volume, frekuensi, dan
1. Nyeri andomen menurun konsistensi tinja
2. Konsistensi feses 4. Monitor tanda dan gejala hipovolemia
membaik 5. Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah
3. Frekuensi defekasi perianal
membaik 6. Monitor jumlah pengeluaran diare
4. Urgency menurun 7. Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik :
1. Berikan asupan cairan oral
2. Pasang jalur intravena
3. Berikan cairan intravena
4. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
5. Ambil sampel feses untuk kultur
Edukasi :
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
secara bertahap
2. Anjurkan menghindari makanan pembentuk
gas, pedas dan mengandung laktosa
3. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian antimotilitas
2. Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik
3. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
Intervensi Pendukung : Manajemen cairan
Objektif :
1. Monitor status hidrasi
2. Monitor berat badan harian
3. Monitor berat badan sebelum dan sesudah
dialisis
4. Monitor hasil pemeriksaan lab
5. Monitor status hemodinamik
Terapeutik :
1. Catat intake-output dan hitung balans cairan
24 jam
2. Berikan asupan cairan
3. Berikan cairan intravena
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian diuretik
Hipovolemi Tujuan : Intervensi Utama : Manajemen Hipovolemia
b.d Setelah dilakukan tindakan Objektif :
kehilangan keperawatan 2x24 jam, 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
cairan aktif cairan aktif terpenuhi 2. Monitor intake dan output cairan
Kriteria Hasil : Terapeutik :
1. Berat badan membaik 1. Hitung kebutuhan cairan
2. Intake cairan membaik 2. Berikan asupan cairan oral
3. Suhu tubuh membaik Edukasi :
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
Intervensi Pendukung : Manajemen Diare
Objektif :
1. Identifikasi penyebab diare
2. Identifikasi gejala invaginasi
3. Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah
parineal
4. Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik :
1. Berikan asupan cairan oral
2. Berikan cairan intravena
3. Ambil sempel darah untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Edukasi :
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
secara bertahap
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
Defisit nutrisi Tujuan : Intervensi Utama
b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
ketidakmamp keperawatan selama 2 x24 Objektif :
uan mencerna jam, kebutuhan nutrisi dan 1. Identifikasi status nutrisi
makanan asupan makanan pasien 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
terpenuhi 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Kriteria Hasil : 4. Monitor asupan makanan
1. Diare menurun 5. Monitor berat badan
2. Frekuensi makan Terapeutik :
membaik 1. Sajikan makanan tinggi serat untuk mencegah
3. Nafsu makan membaik konstipasi
2. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
3. Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi :
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
Intervensi Pendukung : Pemantauan Cairan
Objektif :
1. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
2. Monitor berat badan
3. Monitor elastisitas atau turgor kulit
4. Identifikasi tanda-tanda hipovolemia
5. Identifikasi faktor ketidakseimbangan cairan
Terapeutik :
1. Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantaua
2. Informasikan hasil pemantauan
Gangguan Tujuan : Intervensi Utama : Perawatan Integritas
integritas Setelah dilakukan tindakan Kulit
kulit/jaringan keperawatan selama 2x24 Objektif :
b.d jam, integritas kulit dan 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas
kekurangan jaringan meningkat kulit
volume cairan Kriteria Hasil : Terapeutik :
1. Perfusi jaringan 1. Bersihkan parineal dengan air hangat,
membaik terutama selama priode diare
2. Suhu kulit membaik 2. Gunakan produk berbahan petrolium atau
minyak pada kulit kering
3. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
Edukasi :
1. Anjurkan menggunakan pelembab
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan buah dan sayur
5. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Intervensi Pendukung : Edukasi Perawatan
Kulit
Objektif :
1. Identifikasikan kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
Edukasi :
1. Anjurkan minum cukup air
2. Anjurkan menggunakan pelembab
3. Anjurkan membersihkan dengan air hangat
bagian parineal selama priode diare
Hipertermi Tujuan : Intervensi Utama
b.d dehidrasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
selama 2x24 jam, pasien Objektif :
tidak merasakan dehidrasi 1. Identifikasi penyebab hipertermia
Kriteria Hasil : 2. Monitor suhu tubuh
1. Suhu tubuh membaik 3. Monitor komplikasi akibat hipertermia
2. Suhu kulit membaik Terapeutik :
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Berikan cairan oral
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
Intervensi Pendukung : Edukasi Dehidrasi
Observasi :
1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
menerima informasi
Terapeutik :
1. Tentukan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan kekuarga
2. Berikan kesempatan pasien dan keluarga
bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala dehidrasi
2. Anjurkan tidak hanya minum air saat haus,
jika sedang berolahraga atau beraktivitas berat
3. Anjurkan memperbanyak minum
4. Anjurkan memperbanyak mengkonsumsi
buah yang banyak mengandung air
5. Ajarkan menilai status hidrasi berdasarkan
warna urine
Ansietas b.d Tujuan: Setelah dilakukan Intervensi Utama
ancaman pada tindakan keperawatan 2x24 Reduksi Ansietas
status terkini jam tingkat kecemasan Objektif :
menurun 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Identifikasi kemampuan mengambil
Kriteria Hasil: keputusan
1. Perilaku gelisah/ rewel 3. Monitor tanda-tanda ansietas
menurun Terapeutik :
2. Perilaku tegang 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk
menurun menumbuhkan kepercayaan
3. Verbalisasi takut 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
menurun 3. Pahami situasi yang membuat ansietas
4. Dengarkan dg penuh perhatian
5. Gunakan pendekatan yg tenang dan
menyakinkan
Edukasi :
1. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
2. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
3. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas

Intervensi Pendukung : Terapi musik


Observasi :
1. Identifikasi perubahan perilaku atai fisiologis
yang akan dicapai
2. Identifikasi minat terhadap musik
3. Identifikasi musik yang disukai
Terapeutik :
1. Pilih musik yang disukai
2. Posisikan dlm posisi yang nyaman
3. Sediakan peralatan terapi musik
4. Atur volume suara yang disukai
5. Berikan terapi musik sesuai indikasi
6. Hindari pemberian musik dalam wktu yg lama
Edukasi :
1. Anjurkan rileks selama mendengarkan musik
OBAT-OBATAN HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal
:

JenisPemeriksaan
Temuan

_
PERENCANAAN PULANG
NO KRITERIA PASIEN YA TIDAK
1 Pengaruh rawat inap terhadap:
1. Pasien dan keluargapasien
2. Pekerjaanorangtua
3. Keuangankeluarga
2 Bantuan untuk keluarga diperlukan dalam hal
Minumobat Pemberianmakan
Ambulasi Perawatankebersihandirianak
Lainnya:
3 Adakah yang membantu keperluan tersebut diatas?
Apakah pasien menggunakan peralatan medis di rumah setelah
keluar dari rumah sakit?
4 Apakahpasienmemerlukanbantuan/perawatankhusussetelah
keluar dari rumah sakit?
Rumah singgah :
Homecare
Homevisite
5 Apakah pasien/keluarga memerlukan edukasi tanda bahaya
kesehatansetelahkeluardarirumahsakit(obat-obatan,nyeri,
diet,mencaripertolongan,followup,efekterapi/pengobatan
khusus, dll)
6 Apakah pasien/keluarga memerlukan keterampilan khusus setelah
keluardarirumahsakit(perawatanluka,injeksi,perawatanbayi,
dsb)
Kesimpulan:
Membutuhkan edukasi perencanaan pulang

NamadanTandaTanganPe
rawat

(…………………………
……….)
RENCANA PULANG
MCP KASUS
Diagnosa Prioritas: Hipovolemia B.d Diagnosa Ke Tiga: Defisit Nutrisi b.d
Kehilangan Cairan Aktif Ketidakmampuan mencerna Makanan
Data Subjektif : Data Subjektif :
1. Keluarga mengatakan anaknya BAB 8 kali 1. Keluarga mengatakan abdomen anaknya
sehari sejak 2 hari yang lalu Diagnosa Medis : DIARE
terasa kram
2. Keluarga mengatakan anaknya sering 2. Keluarga mengatakan anaknya malas makan
Key Assesment :
muntah dan minumnya sedikit dan nafsu makannya menurun
Data Objektif : 1. BAB 8 x sehari sejak 2 hari yang lalu Data Objektif :
1. Anak tampak lemas dan pucat 1. Membran mukosa pucat
2. Mata Anak Cekung 2. BAB Cair dan Berlendir
2. Bising usus hiperaktif 38 x/m
3. Membran mukosa pucat 3. Bising Usus HiperAktif 3. Anak Diare
4. Cubitan perut kembali lambat dan CRT > 3
detik 4. Membran mukosa pucat, mata cekung dan Therapy: Obat penambah nafsu makan
5. MTBS Diare dengan Dehidrasi Berat (Curcuma)
Therapy: cubitan kulit perut kembali lambat
1. Larutan gula garam/ Oralit
2. Tablet Zinc
3. Kolaborasi pemberian terapi Intravena

DiagnosaKedua: Diare b.d Inflamasi Gastrointestinal


Data Subjektif :
1. Keluarga mengatakan anaknya BAB 8 kali sehari sejak 2
hari yang lalu
2. Keluarga juga mengatakan BAB anaknya Cair tidak
berdarah dan berlendir
3. Keluarga juga mengatakan abdomen anaknya terasa kram
Data Objektif :
1. Bising usus hiperaktif 38 x/m
2. Feses cair dan berlendir
Therapy:
1. Larutan gula garam/ Oralit
2. Tablet Zink
3. Kolaborasi pemberian terapi Intravena
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan


Keperawatan Hasil
1. Hipovolemia b.d Setelah dilakukan INTERVENSI UTAMA : Manajemen
Kehilangan tindakan keperawatan 3 x Hipovolemia
Cairan Aktif 24 Jam masalah Observasi:
keperawatan hypovolemia 1. Periksatanda dan gejalahivopolemia
dapat teratasi 2. Monitor intake dan output pasien
Kriteria Hasil: 3. Monitor status mental pasien
1. Turgor Kulit membaik 4. Monitor TTV pasien secara berkala
2. Output Urin Meningkat Teraupetik:
3. Membran mukosa 1. Hitung kebutuhan cairan
membaik dan tidak 2. Berikan asupan cairan oral
pucat 3. Pastikan kebutuhan cairan pasien terpenuhi
4. Mata cekung membaik 4. Menghitung balance cairan
5. Suhu Tubuh dalam Edukasi:
batas normal 1. Anjurkan keluarga untuk memperbanyak
6. Nadi dalam batas asupan cairan oral kepada pasien
normal Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan intravena
(Koloid,Kristaloid)

INTERVENSI PENDUKUNG :
Manajemen Syok Hipovolemik
Observasi:
1. Monitor status cairan
2. Monitor status Oksigenasi
3. Periksa Tingkat kesadaran
4. Monitor status kardiopulmonal
Teraupetik:
1. Pertahankan jalan napas agar tetap paten
2. Berikan oksigen
3. Pasang kateter urin untuk menilai produksi
urin
Edukasi:
1. Jelaskan kepada keluarga tentang kondisi
pasien yang sebenarnya
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian Cairan infus
Intravena (Koloid, Kristaloid).
2. Diare b.d Setelah dilakukan INTERVENSI UTAMA : Manajemen
Inflamasi tindakan keperawatan 3x Diare
gastrointestinal 24 jam masalah Observasi:
keperawatan diare sudah 1. Identifikasi Penyebab diare
teratasi. 2. Identifikasi riwayat pemberian makan
3. Monitor warna, volume dan frekuensi,
Kriteria Hasil: konsistensi feses
1. Defekasi< 3 x /hari 4. Monitor tanda dan gejala hivopolemia
2. Konsistensi feses 5. Monitor jumlah pengeluaran diare
membaik tidak cair 6. Monitor iritasi dan infeksi didaerah kulit
3. Peristaltik usus dalam bagian perineal
batas normal Teraupetik:
4. Nyeri/kram abdomen 1. Berikan asupan cairan oral
tidak ada 2. Berikan cairan intravena
3. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
darah lengkap
4. Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
secara bertahap
Kolaborasi:
1. Pemberian larutan Oralit.
3. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan INTERVENSI UTAMA : Manajemen
b.d tindakan keperawatan 3x Nutrisi
Ketidakmampua 24 jam masalah Observasi:
n mencerna keperawatan deficit nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi
makanan dapat berkurang 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi makanan yang disukai
Kriteria Hasil: 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient
5. Monitor berat badan
6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Teraupetik:
1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
perlu
2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinngi
protein
4. Berikan suplemen jika perlu
Edukasi:
1. Jelaskan tentang diet yang diprogramkan
2. Anjurkan makan sedikit tapi sering secara
bertahap
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat penambah
nafsu makan
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN

NO.DX TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


1 02 Juni Manajemen Hipovolemia Subjektif :
2021 / 1. Memeriksa tanda dan 1. Ibu pasien
10.00 WIB gejala hivopolemia mengatakan mengerti
2. Memonitor intake dan dengan penjelasan
output pasien dari perawat
3. Memonitor status 2. Ibu pasien
mental pasien mengatakan pasien
4. Memonitor TTV pasien sudah banyak minum
secara berkala
5. Menghitung kebutuhan Objektif :
cairan 1. Nadi 80 x/menit
6. Memberikan asupan 2. Suhu 36,8oC
cairan oral 3. Balance cairan 0
7. Memastikan kebutuhan 4. Pasien diberikan
cairan pasien terpenuhi cairan intravena
8. Menghitung balance kristaloid
cairan
9. Menganjurkan keluarga Analisa :
untuk memperbanyak Hipovolemia teratasi
asupan cairan oral Planning :
kepada pasien Intervensi dilanjutkan
10. Melakukan kolaborasi
pemberian cairan
intravena
(Koloid,Kristaloid)
NO.DX TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
2 02 Juni Manajemen Diare Subjektif :
2021 / 1. Mengidentifikasi 1. Ibu pasien
10.00 WIB Penyebab diare mengatakan mengerti
2. Mengidentifikasi dengan penjelasan
riwayat pemberian dari perawat
makan 2. Ibu pasien
3. Memonitor warna, mengatakan anaknya
volume dan frekuensi, makan seperti biasa
konsistensi feses yaitu nasi dan sayur
4. Memonitor tanda dan 3. Ibu pasien mengerti
gejala hivopolemia cara pembuatan
5. Memonitor jumlah larutan oralit
pengeluaran diare
6. Memonitor iritasi dan Objektif :
infeksi didaerah kulit 1. Pucat pasien tampak
bagian perineal berkurang
7. Memberikan asupan 2. Tidak tampak iritasi
cairan oral dan infeksi di derah
8. Memberikan cairan kulit bagian perineal
intravena 3. Hasil pemeriksaan
9. Mengambil sampel darah lengkap belum
darah untuk keluar
pemeriksaan darah 4. Hasil pengambilan
lengkap sampel feses untuk
10. Mengambil sampel kultur belum ada
feses untuk kultur 5. Feses pasien cair dan
11. Menganjurkan berwarna kuning
makanan porsi kecil kecoklatan
dan sering secara 6. Pasien sudah
bertahap diberikan larutan
12. Melakukan pemberian oralit
larutan Oralit.
Analisa :
Diare belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan

NO.DX TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


3 02 Juni Manajemen Nutrisi Subjektif :
2021 / 1. Mengidentifikasi status 1. Ibu pasien
10.00 WIB nutrisi mengatakan anaknya
2. Mengidentifikasi alergi sudah mau makan
dan intoleransi makanan 2. Ibu pasien
3. Mengidentifikasi mengatakan frekuensi
makanan yang disukai muntah anaknya
4. Mengidentifikasi sudah berkurang
kebutuhan kalori dan 3. Ibu pasien
jenis nutrient mengatakan anaknya
5. Memonitor berat badan gosok gigi sebelum
6. Memonitor hasil makan
pemeriksaan 4. Pasien mengatakan
laboratorium bahwa pagi ini dia
7. Melakukan oral hygiene makan telur rebus
sebelum makan 5. Ibu pasien
8. Menyajikan makanan mengatakan diare
secara menarik dan suhu berkurang
yang sesuai
9. Memberikan makanan Objektif :
tinggi kalori dan tinngi 1. Pasien tampak sudah
protein minat kembali untuk
10. Memberikan suplemen makan
jika perlu 2. Pasien tampak
11. Menjelaskan tentang memakan telur rebus
diet yang diprogramkan 3. Pasien diberikan obat
12. Menganjurkan makan penambah nafsu
sedikit tapi sering makan
secara bertahap
13. Melakukan kolaborasi Analisa :
pemberian obat Nutrisi teratasi
penambah nafsu makan
Planning :
Intervensi dilanjutkan
LAPORAN ANALISA TINDAKAN

Nama Preseptee : Miftahul Hidayat Tempat Praktik : Puskesmas


NIM : 18301022

1. Identitas Pasien

Nama Klien : An.A


No. RM : 01052495
Diagnosa Medis : Diare
Tanggal Pelaksanaan : 02 Juni 2021

2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan

Pemberian Oralit

3. Diagnosa Keperawatan

Diare berhubungan dengan Inflamasi Gastrointestinal

4. Tujuan dilakukannya tindakan

a. Mengembalikan cairan dan elektrolit yang hilang


b. Menurunkan resiko kematian akibat diare pada bayi dan balita
c. Mencegah dan memulihkan dehidrasi akibat berbagai gangguan kesehatan

5. Prinsip – prinsip tindakan dan rasional (sebutkan 3 yang utama)

a. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
Rasional : agar peralatan yang diperlukan sudah tersedia dan perawat tidak harus
bolak-balik mengambilnya
c. Memastikan usia anak dan jumlah oralit yang akan diberikan
Rasional : Agar pemberian oralit seseuai antara takaran dan usia anak
6. Langkah – langkah tindakan
\

1. Tahap pre-interaksi :
a. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien
b. Siapkan alat alat
1) Gelas berisi air
2) Oralit 200 ml
2. Tahap Orientasi :
a. Panggil pasien dengan namanya
b. Verifikasi nama pasien dan tanggal lahir pasien
c. Perkenalkan diri mahasiswa
d. Menjelaskan tujuan dan lama tindakan
e. Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
3. Tahap kerja :
a. Cuci tangan terlebih dahulu
b. Siapkan air putih hangat didalam gelas
c. Larutkan satu sachet oralit ke dalam satu gelas (200 ml) air putih
d. Aduk oralit hingga larut
e. Minum oralit sampai habis sesuai dosis yang dianjurkan
f. Minum oralit sedikit-sedikit tapi sering
g. Jika anak muntah, tunggu 10 menit kemudian berikan lagi lebih lambat
h. Simpan oralit di tempat yang kering dengan suhu di bawah 30oC, serta terlindung
dari paparan sinar matahari langsung
i. Jauhkan oralit dari jangkauan anak-anak.
4. Tahap terminasi :
a. Tanyakan respon klien setelah dilakukan tindakan
b. Berikan reward kepada klien dengan mengucapkan pujian serta terimakasih
karena sudah bekerjasama dengan baik
c. Berpamitan
d. Bereskan alat-alat yang sudah digunakan
e. Buang sampah sesuai tempatnya
f. Cuci tangan
g. Dokumentasi tindakan yang dilakukan atau laporkan hasil tindakan kepada
perawat yang bertugas
7. Hasil yang didapat dan makna (Apakah tujuan pelaksanaan tindakan tercapai)

S : Pasien mengatakan mengerti dengan penjelasan dari mahasiswa


O : Pasien tampak mengikuti semua proses dengan baik dan tenang
A : Diare belum teratasi
P : Rencana tindakan dilanjutkan

8. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah / diagnosa tersebut (Hanya yang Mandiri)

Pemberian terapi tablet Zinc

9. Evaluasi diri tentang pelaksanaan tindakan tersebut (kesiapan, keterampilan,


dll)
1. Pasien dan keluarga mengikuti instruksi yang diberikan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dengan baik

10. Referensi

Buku MTBs dan MTBm

Anda mungkin juga menyukai