Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

SOL (SPACE OCCUPYING LESSION)

OLEH :

KHAIRUL UMAM
17301068

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
MAPPING CARE PLAN (MCP) KASUS

2 ND : Gangguan Mobilitas Fisik B.D Gangguan ND : Gangguan Persepsi Penglihatan B.D 3


Neuro Muskular MD : SOL Kerusakan Nervus Kranial II
Data Subjektif : Key Assesment: Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan lengan dan tungkai kanannya 1. CT Scan : Kesan SOL 1. Pasien mengatakan penglihatannya terasa
terasa kaku buram
2. Nyeri kepala hebat
2. Pasien mengatakan sulit untuk beraktifitas 2. Pasien mengatakan terkadang penglihatannya
Data Objektif : 3. Muntah tanpa disertai juga menjadi gelap
1. Fisik lemah mual Data Objektif :
2. Kekuatan otot superior 2/5 1. Pemeriksaan neurologis : kelainan nervus
4. Kelainan pada beberapa
3. Kekuatan otot inferior 2/5 cranial II
4. Kekuatan otot menurun nervus kranialis 2. Visus 2/60 – 3/60
Therapi : Dexamethason Therapi :

1 ND : Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial B.D Lesi Menempati Ruang


Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan nyeri kepala bagian depan ditepi dahi pada kedua sisi
2. Pasien mengatakan nyeri kepalanya timbul beberapa jam, memberat pada
pagi ahri dan pada posisi tidur terlalu datar
3. Pasien mengatakan jika muntah tanpa disertai rasa mual
Data Objektif :
1. CT Scan : Kesan SOL
2. Muntah tanpa disertai mual
3. Tampak lesy dan lemah
4. Fungsi kognitif terganggu
5. MMSE = 18 (Kemungkinan gangguan kognitif)
Therapi : Ranitidin
FORMAT INTERVENSI

Nama Perseptee : Khairul Umam


NIM : 17301068
Diagnosa Keperawatan : Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial B.D Lesi
Menempati Ruang
SLKI SIKI
Tujuan : Setelah dilakukannya Intervensi Utama : Manajemen Peningkatan Tekanan
pemeriksaan 2 x 24 jam Intrakranial
diharapkan kriteria hasil :
1. Tingkat kesadaran membaik Aktivitas :
2. Fungsi kognitif membaik a. Observasi
3. Tidak ada nyeri kepala 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (Misalnya
4. Tidak ada muntah lesi, gangguan metabolisme, edema serebral)
2. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK
(Misalnya tekanan darah meningkat, tekanan nadi
melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran
menurun).
3. Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
4. Monitor CVP (Central Venous Pressure) jika perlu
5. Monitor PAWP, jika perlu
6. Monitor PAP, jika perlu
7. Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika tersedia
8. Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure)
9. Monitor gelombang ICP
10. Monitor status pernapasan
11. Monitor intake dan output cairan
12. Monitor cairan serebro-spinalis (Misalnya warna dan
konsistensi).
b. Nursing
1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Hindari menuver valsava
4. Cegah terjadinya kejang
5. Hindari penggunaan PEEP
6. Hindari pemberian cairan IV hipotonik
7. Atur ventilator agar PaCO2 optimal
8. Pertahankan suhu tubuh normal.

c. Edukasi
1. Edukasikan kepada keluarga mengenai prosedur
perawatan yang dilakukan.

d. Kolaborasi
1. Kolabirasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika
perlu
2. Kolaborasi pemberian diaberik osmosis, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian ranitidine, jika perlu.
FORMAT INTERVENSI

Nama Perseptee : Khairul Umam


NIM : 17301068
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Mobilitas Fisik B.D Gangguan Neuro Muskular
SLKI SIKI
Tujuan : Setelah dilakukannya Intervensi Utama : Dukungan Ambulasi
pemeriksaan 2 x 24 jam
diharapkan kriteria hasil : Aktivitas :
1. Kekuatan otot meningkat a. Observasi
2. Rentang gerak (ROM) 1. Identifikasi adanya nyeri atau kekuatan fisik lainnya
meningkat 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
3. Pergerakan ekstremitas 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
membaik sebelum memulai ambulasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

b. Nursing
1. Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan alat bantu
(Misalnya tongkat, kruk)
2. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi

c. Edukasi
1. Jelaskan prosedur dan tujuan ambulasi
2. Anjurkan melakukan ambulasi dini
3. Anjurkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
(Misalnya berjalan dari tempat tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi).

d. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian dexamethason
FORMAT INTERVENSI

Nama Perseptee : Khairul Umam


NIM : 17301068
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Penglihatan B.D Kerusakan Nervus
Kranial II
SLKI SIKI
Tujuan : Setelah dilakukannya Intervensi Utama : Manajemen Lingkungan
pemeriksaan 2 x 24 jam
diharapkan kriteria hasil : Aktivitas :
1. Monitor gejala - gejala a. Observasi
gangguan penglihatan 1. Observasi lingkungan yang membahayakan pasien
2. Memakai kacamata atau (seperti lantai yang licin dan pencahayaan ruangan
lensa dengan benar yang kurang)
3. Memakai huruf braile 2. Periksa status mental, status sensori, dan tingkat
4. Memakai penyinaran/cahaya kenyamanan pasien.
yang sesuai
b. Nursing
1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
2. Pindahkan benda-benda berbahaya dari lingkungan
pasien
3. Pasang side rail
4. Sediakan tempat tidur yang rendah
5. Tempatkan benda-benda pada tempat yang dapat
dijangkau pasien

c. Edukasi
1. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (misalnya
mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi
kebisingan, dan membatasi kunjungan).

d. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi
persepsi stimulus.

Anda mungkin juga menyukai