Anda di halaman 1dari 24

Asuhan keperawatan

Pada Tn. S Dengan


kasus Resiko Perilaku
Kekerasan Di Ruang
Nakula RSJD Dr. Arif
Zainudin Surakarta
Program Studi DIII Keperawatan
Politeknik Insan Husada Surakarta
Tahun 2023
Definisi Resiko Perilaku kekerasan adalah salah satu respon terhadap
Perilaku stressor yang dihadapi oleh seseorang yang di tunjukan
kekerasan dengan perilaku kekerasan baik pada diri sediri
maupun orang lain dan lingkungan baik secara verbal
maupun non-verbal. Bentuk perilaku kekerasan yang
dilakukan bisa amuk, bermusuhan yang berpotensi
melukai, merusak baik fisik maupun kata-kata (Kio,
2020).

2
Tanda Dan Gejala
Resiko Perilaku Subjektif :

01
Kekerasan a. Mengungkapkan perasaan kesal atau marah.
b. Keinginan untuk melukai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
c. Klien suka membentak dan menyerang orang
lain.

Objektif :
a. Mata melotot/pandangan tajam.
b. Tangan mengepal dan Rahang mengatup.

02
c. Wajah memerah.
d. Postur tubuh kaku.
e. Mengancam dan Mengumpat dengan
kata-kata kotor.
f. Suara keras.
g. Bicara kasar, ketus.
h. Menyerang orang lain dan Melukai diri
sendiri/orang lain.
i. Merusak lingkungan
j. Amuk/agresif
Asuhan Keperawatan pada Tn. S Dengan Kasus
Resiko Perilaku Kekerasan Di Ruang Nakula RSJD
Dr. Arif Zainudin Surakarta

Tanggal mulai dirawat : 3 februari 2023


Tanggal pengkajian : 7 februari 2023

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Umur : 31 Tahun
Alamat : sewurejo
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Clining servise
No.Reg : 00102xxx

II. KELUHAN UTAMA


saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan sering marah-marah dan mengamuk.
4
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
pasien dibawa ke RSJD Dr.Arif Zainudin karena sering marah-marah dan mengamuk karena gagal menikah.
Pasien dibawa ke RSJD oleh keluarganya pada tanggal 3 februari 2023 karena tiba-tiba marah dan
mengamuk kepada keluarganya.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1. Pasien mengatakan pernah melakukan upaya bunuh diri 2 minggu yang lalu
2. Faktor penyebab/pendukung
a. Riwayat trauma
No Riwayat trauma usia pelaku korban saksi
1. Aniaya fisik 10 thn teman √ -
2. Aniaya seksual
3 Penolakan
4 Kekerasan dalam
keluarga
5 Tindakan kriminal 5
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan selalu dikecewakan oleh pacarnya, pasien tidak percaya diri jika harus mengenal cewe baru lagi.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

6
Pengkajian Psikososial
GENOGRAM

7
KONSEP DIRI
Harga diri : pasien mengatakan malu dengan kondisinya saat ini karena gagal menikah

HUBUNGAN SOSIAL
a. Orang yang berarti / terdekat / paling nyaman untuk bercerita
Pasien mengatakan orang yang paling dekat dengan dirinya dalah ibunya tempat ternyaman untuk bercerita adalah
ibunya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan


Pasien mengatakan tidak aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti perkumpulan karang taruna, kegiatan kerja bakti
dan gotong royong

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Pasien mengatakan tidak suka dengan keramaian

8
PEMERIKSAAN FISIK
Tidak ada keluhan fisik

Tanda vital : Antropometri


a. Tekanan Darah : 121/86 mmHg a. BB : 65 kg
b. Nadi : 132 x/menit b. TB : 165
c. Suhu : 36,2 °c
d. Respirasi : 20 x/menit
e. SpO2: 96 %

9
STATUS
MENTAL
1. Pembicaraan
Pasien sedikit bicara dan menjawab pertanyaan, frekuensi sedikit lambat, volume sedikit keras, karakteristrik mau berbicara, jumlah
sedikit kata-kata
2. Aktivitas Motorik
Pasien tampak wajah seperti orang marah, terkadang juga diam dan menyendir, tatapan mata tajam
3. Mood dan Afek
Mood : Saat pengkajian pasien mengalami perubahan seperti ketakutan , khawatir, depresi.
Afek : Ketika pengkajian emosi pasien sedikit labil / berubah-ubah
4. Kesadaran
Tidak disorientasi waktu dan tempat
5. Memori
Pasien mengatakan masih ingat dengan tanggal lahirnya, pasien juga ingat semua tentang keluarganya, pasien mengatakan bahwa ia
sedang dirawat di rumah sakit jiwa, pasien juga ingat apa pekerjaanya, pasien juga ingat alasan ia dirawat di rumah sakit jiwa.
6. Proses Pikir
Pembicaraan pasien berbait-bait tetapi sampai pada tujuan pembicaraan
7. Isi Pikir
Pasien berkeyakinan untuk tetap berpikir positif terhadap apa yang terjadi dengan dirinya
8. Daya tilik diri
Baik, Pasien mengatakan ia menyadari bahwa dirinya sedang sakit 1
0
KEBUTUHAN PERAWATAN
MANDIRI DI RUMAH

Pasien mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri di rumah dan tidak ada masalah dalam memenuhi
kebutuhan perawatan kesehatan, transportasi, tempat tinggal, keuangan, dan kebutuhan sehari hari
lainnya.

1
1
ASPEK
PENGETAHUAN

Pasien mengatakan akhir-akhir ini sering marah-marah dan mengamuk, karena


pasien gagal nikah, pasien dikecewakan oleh ceweknya, sehingga menyebabkan
pasien tidak percaya diri dengan dirinya jika untuk mengenal cewek yang baru
lagi. Pasien mengatakan tahu dirinya sedang sakit dan ia ingin cepat sembuh.
Pasien mengatakan sistem pendukung / support system yang terbaik saat ini
adalah keluarganya.

1
2
Data subyektif Data obyektif
DATA FOKUS
- Pasien mengatakan sering marah- - Wajah pasien tampak seperti
marah dan mengamuk karena orang marah
gagal menikah - Tatapan mata tajam

- Pasien mengatakan tidak percaya - Pasien berbicara dengan cukup


diri dengan kondisinya karena jelas dan menunduk
selalu gagal menikah dan - TD: 121/86 MmHg
dikecewakan oleh ceweknya dan - N : 132 x/menit
tidak percaya diri jika harus - S : 36,2 ° C
mengenal cewe baru lagi - RR: 20 x/menit
- Spo2 : 96%
- Pasien mengatakan tidak aktif
dalam kegiatan social dan pasien - Pasien terlihat suka menyendiri
mengatakan tidak suka dengan dan tidak bergabung dengan
keramaian teman-teman se bangsal
- Kontak mata pasien kurang saat
diajak berbicara

1
3
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. DS: pasien mengatakan sering marah marah Resiko perilaku kekerasan
dan mengamuk karena gagal menikah
DO: wajah pasien tampak seperti orang
marah, tatapan mata tajam
2. DS: pasien mengatakan tidak percaya diri Harga Diri Rendah
dengan kondisinya karena selalu gagal
menikah dan jika harus mengenal cewek lagi
DO: pasien tampak berbicara cukup jelas dan
sedikit lambat dan kepala menunduk
TD: 121/86 MmHg, N: 132x/menit,
S:36,2° C, RR: 20x/menit, Spo2 : 96%

3. DS: pasien mengatakan tidak aktif dalam Isolasi Sosial


kegiatan social dan pasien tidak suka
keramaian
DO: pasien terlihat suka menyendiri dan tidak
bergabung dengan teman-teman se bangsal,
saat diajak bicara kontak mata kurang

1
4
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial

POHON MASALAH
Isolasi social (effect)

Resiko Perilaku Kekerasan (care problem)

Harga Diri Rendah ( causea)

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan
1
5
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx. Tujuan/ Kriteria Hasil Intervensi


Keperawata
n
1. Resiko Setelah dilakukan Tindakan SP 1
perilaku keperawatan selama 3x pertemuan 1.Identifikasi penyebab, tanda dan gejala PK yang dilakukan, akibat
kekerasan diharapkan pasien mampu melakukan Pk
control diri yang dialami dengan 2.Jelaskan cara mengontrol Pksecara fisik, obat, verbal dan spiritual
kriteria hasil: 3.Latih cara mengontrol PK secara fisik: Tarik napas dalam dan pukul
1. Pasien mampu mengidentifikasi bantal
penyebab, tanda dan gejala 4.Masukkan pada jadwal untuk Latihan fisik
perilaku kekerasan yang
dilakukan, dan akibat PK SP2
2. Pasien mampu mengontrol PK 1.Evaluasi kegiatan Latihan fisik, beri pujian
secara fisik yaitu Tarik napas 2.Latih cara mengontrol PK dengan minum obat (jelaskan 6 benar)
dalam dan pukul Kasur/ bantak 3.Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latihan fisik
3. Perilaku menyerang menurun
4. Perilaku melukai diri sendiri /
oranglain menurun

1
6
No Dx Keperawatan Tujuan/ Kriteria Hasil Intervensi

SP3
1.Evaluasi kegiatan Latihan fisik dan obat, beri pujian
2.Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara=
mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar)
3.Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latihan fisik, minum
obat, dan verbal

SP4
1.Evaluasi kegiatan Latihan fisik, obat dan verbal. Beri pujian
2.Latih cara mengontrol PK secara spiritual
3.Masukkan pada jadwal kegiatan Latihan fisik, obat, verbal,
dan spiritual

SP5
1.Evaluasi kegiatan Latihan fisik, obat, verbal, dan spiritual.
Beri pujian
2.Nilai kemampuan yang telah mandiri
3.Nilai apakah PK terkontrol

1
7
IMPLEMEN
TASI
KEPERAWA
TAN
No. Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi

1. Selasa, 07 DS : S:
Februari 2023 Pasien mengatakan sering marah-marah dan  Pasien mengatakan sering marah-marah dan mengamuk karena gagal
mengamuk karena gagal menikah menikah
10.00 DO :  Pasien mengatakan suka ingat ceweknya ia langsung marah-marah sendiri
Wajah pasien tampak seperti orang marah, dan mengamuk
tatapan matanya tajam.  Pasien mengatakan paham dan mengetahui cara mengontrol saat ia marah
Masalah keperawatan : Risiko Perilaku dan mengamuk
Kekerasan  Pasien mengatakan mau mencoba latihan tarik napas dalam dan memukul
bantal.
Tindakan : SP 1 O:
1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan  Pasien tampak mengikuti cara menarik napas dalam dan memukul bantal
gejala PK yang dilakukan, akibat PK untuk meredakan perasaan marah
2. Menjelaskan cara mengontrol PK  Pasien tampak kurang kooperatif dan tatapan mata masih tajam
secara fisik, obat, verbal, dan spiritual  TTV :
TD : 121/85 mmHg
3. Melatih cara mengontrol PK secara N : 132 x/ menit
fisik : tarik nafas dalam dan pukul S : 36,2ºc
bantal SPO2 : 96%
4. Memasukkan ke jadwal harian. RR : 20x/menit

RTL : A : Pasien sedikit mampu melakukan SP 1


5. Evaluasi perawat SP 1
6. Lanjut SP 2 P:
Intervensi dilanjutkan
1. Evaluasi SP 1 : Ajarkan pasien mengontrol PK dengan cara fisik
2. Lanjut SP 2

1
9
No. Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi

1. Rabu, 08 DS : S:
Februari 2023 • Pasien mengatakan sering marah-marah dan  Pasien mengatakan jika ia merasa ingin marah dan mengamuk ia langsung
mengamuk karena gagal menikah tarik napas dalam dan memukul bantal
11.00 • Pasien mengatakan jika ingat ceweknya ia  Pasien mengatakan paham dengan penjelasan perawat dengan minum obat
langsung marah-marah sendiri dan  Pasien mengatakan saat di RSJ selalu rutin minum obat dan tepat waktu
mengamuk O:
• Pasien mengatakan paham dan mengetahui  Pasien tampak terus berusaha mengontrol perasaan marah dan mengamuk
cara mengontrol saat ia marah dan dengan tarik napas dan pukul bantal
mengamuk  Pasien tampak sudah mulai tenang, tatapan mata sedikit tajam dan kosong
• Pasien mengatakan mau mencoba latihan seperti melamun
tarik napas dalam dan memukul bantal  TTV :
TD : 127/82 mmHg
DO : N : 134x/menit
• Pasien tampak mengikuti cara menarik napas S : 36,1ºc
dalam dan memukul bantal untuk meredakan SPO2 : 98%
perasaan marah RR : 22x/menit
• Pasien tampak kurang kooperatif dan tatapan
mata masih tajam A : Pasien mampu melakukan SP 1 dan SP 2

Masalah keperawatan : Risiko Perilaku P:


Kekerasan Intervensi dilanjutkan
1. Evaluasi SP 1 dan 2 : Ajarkan pasien mengontrol PK dengan cara fisik dan
minum obat
2. Lanjut SP 3

2
0
No. Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi

Tindakan : SP 2
1. Mengevaluasi SP 2
2. Melatih cara mengontrol PK dengan minum
obat (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar rute, dan cara, benar
dokumentasi)
3. Memasukkan ke jadwal harian/ kegiatan

RTL :
4. Evaluasi perawat SP 1 dan 2
5. Lanjut SP 3

2
1
No. Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi

1. Kamis, 09 DS : S:
Februari 2023 • Pasien mengatakan jika ia merasa ingin  Pasien mengatakan jika ingin marah dan mengamuk ia lansgung tarik
marah dan mengamuk ia langsung tarik napas napas dalam dan memukul bantal serta rutin minum obat
11.00 dalam dan memukul bantal  Pasien mengatakan paham dengan penjelasan perawat yaitu cara
• Pasien mengatakan paham dengan penjelasan mengontrol perasaan marah dan mengamuk dengan cara komunikasi yang
perawat dengan minum obat baik seperti meminta mainan catur dengan perawat dengan komunikasi
• Pasien mengatakan selalu rutin minum obat yang baik kemudian mengungkapkan apa yang dirasakan boleh curhat
dengan perawat agar diberi solusi yang baik serta bagaimana cara
DO : menolak sesuatu dengan baik dan bena
• Pasien tampak berusaha mengontrol perasaan O:
marah dan mengamuk dengan tarik napas  Pasien tampak berusaha menerapkan cara-cara mengontrol emosi yang
dalam dan memukul bantal diajarkan oleh perawat
• Pasien tampak sudah mulai tenang, tatapan  Pasien tampak lebih tenang
mata sedikit tajam dan kosong seperti  TTV :
melamun TD : 116/75 mmHg
N : 119x/menit
Masalah keperawatan : Risiko Perilaku S : 36,2ºC
Kekerasan SPO2 : 96%
RR : 20x/menit

A : Pasien mampu melakukan SP 1, SP 2 dan SP 3

P:
Intervensi dilanjutkan
Evaluasi SP 1, 2 dan 3 : Ajarkan pasien mengontrol PK dengan cara fisik, minum
obat dan komunikasi verbal dengan baik.

2
2
No. Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi

Tindakan : SP 3
1. Mengevaluasi SP 1 dan 2
2. Melatih cara mengontrol PK secara verbal
( mengungkapkan, meminta, dan menolak
dengan benar)
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan harian

RTL :
4. Evaluasi perawat SP 1, 2 dan 3
5. Lanjut SP 4

2
3
THANKS

2
4

Anda mungkin juga menyukai