Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN MASALAH UTAMA DEFISIT PERAWATAN DIRI

Di susun oleh:

ACHMAD SYAIBANSAH ALFANURROFIQIH

(191121)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN


KESEHATAN RS DR. SOEPRAOEN MALANG
TAHUN AKADEMIK 2021/20222021
2021
I. KASUS (MASALAH UTAMA)
DEFISIT PERAWATAN DIRI

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Pengertian
Herdman (2012) mendefinisi defisit perawatan diri sebagai suatu gangguan didalam
melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias, makan, toileting).
Sedangkan perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia untuk
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya

Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan melakukan aktivitas perawatan diri


seperti (Mandi, berhias, makan, BAB atau BAK) dilakukan secara mandiri (Jalil,
2015).

Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada klien gangguan jiwa.
Klien gangguan jiwa gangguan jiwa kronis sering mengalami kettidak pedulian
merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala prilaku negatif dan menyebabkan klien
dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat (Madalise, 2015)

Defisit perawatan diri adalah masalah yang sering di jumpai pada pasien skizofrenia
dengan gangguan perawatan diri karena pasien mengalami gangguan kognitif, sehingga
mengakibatkan ketidakmampuan pasien dalam mengatur dan merawat dirinya sendiri
seperti madi, berhias, makan minum serta toletting. (Emilyani, 2019)

Menurut Sutejo, (2016) Defisit perawatan diri adalah keadaan seseorang mengalami
kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan
sehari-hari secara mandiri

2. Rentang Respon
Tidak melakukan perawatan

Respon Adaptif < ----------------------------------------------> Respon Maladaptif


Kadang perawatan diri
kadang tidak saat stress

Penjelasan : a. Pola perawatan dari seimbang: saat klien mendapat stres dan mampu
untuk berprilaku adaptif maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih malakukan perawatan diri. b. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien
mendapatkan stres kadang-kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya. c.
Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan diri saat stressor.

3. Penyebab
Menurut Rochmawati (2013) penyebab kurang perawatan diri adalah
kelelahan fisik dan penurunan kesadaran,menurut depkes terdapat
penyebab kurang perawatan diri adalah:

1. Faktor predisposisi
a. Perkembangan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan
klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realistis turun klien dengan kemampuan realistas
yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
dilingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
1. Fakor Presipitasi
Menurut Sutria (2020) Yang merupakan faktor presifitasi Defisit
Perawatan Diri adalah kurang penurunan motivasi,kerusakan kognisi
atau perceptual, cemas, lelah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Rochmawati (2013) faktor faktor yang mempengaruhi
personal hygniene adalah :
a. Bodi Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersian dirinya.
b. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri maka
kemungkinan akan terjadi perubahan personal hygniene.
c. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alatt dan bahan seperti sabun,pasta
gigi,sikat gigi,sampo,alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan misalnya pada pasien
penderita diabetes militus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak dibolehkan
mandi
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
Perawatan diri seperti penggunaan sabun,sampo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu kemampuan utuk merawat diri berkurang dan
peru bantuan untuk meakukannya.
4. Tanda dan Gejala
a. Data subjektif
a. Menyatakan tidak ada keingin mandi secara teratur
b. Perawatan diri harus dimotivasi
c. Menyatakan Bab/bak disembarangan tempat
d. Menyatakan tidak mampu menggunakan alat bantu makan
b. Data objektif
a. Tidak mampu membersihkan badan
b. Penampilan tidak rapi, pakian kotor, tidak mampu
berpakaian secara benar
c. Tidak mampu melaksanakan kebersihan yang sesuai
setelah melakukan toileting
Makan hanya beberapa suap darri piring/porsi tidak habis
5. Akibat

B. POHON MASALAH/DIAGNOSA

Halusinasi Pendengaran Defisit Perawatan Diri

Isolasi Sosial : Menarik


Diri

Harga Diri Rendah Kronis

Koping Individu Tidak


Efektif

C. MASALAH PERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


Tanda dan gejala harga diri rendah dapat ditemukan dengan wawancara, melalui
pertanyaan sebagai berikut menurut Nurhalimah, dkk. 2016 dalam buku yang berjudul
Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan, Keperawatan Jiwa. Tanda dan gejala harga diri
rendah yang dapat kita tanyakan sebagai berikut sebagai berikut :
b. Bagaimana penilaian anda tentang diri sendiri ?
c. Coba ceritakan apakah penilaian anda terhadap diri sendiri mempengaruhi
hubungan anda dengan orang lain ?
d. Apa yang menjadi harapan anda ?
e. Apa saja harapan yang telah anda capai ?
f. Apa saja harapan yang belum berhasil anda capai ?
g. Apa upaya yang anda lakukan untuk mencapai harapan yang belum terpenuhi ?

Tanda dan gejala yang perlu dukaji dalam masalah keperawatan harga diri rendah
yaitu :

1. Hal negatif diri sendiri atau orang lain


2. Perasaan tidak mampu
3. Pandangan hidup yang pesimis
4. Penolakan terhadap kemampuan diri
5. Mengevaluasi diri tidak mampu mengatasi situasi
6. Penurunan produktivitas
7. Tidak berani menatap lawan bicara
8. Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
9. Bicara lambat dengan nada suara lemah
10. Bimbang, perilaku yang non asertif
11. Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


DEFISIT PERAWATAN DIRI

IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri
Tindakan Keperawatan untuk Pasien Defisit Perawatan Diri
1) Membina hubungan saling percaya dengan cara:
• Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
• Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien
• Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
• Buat kontrak asuhan: apa yang akan dilakukan bersama pasien, berapa lama
akan dikerjakan dan tempatnya di mana.
• Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan terapi
• Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
• Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri , perawat dapat
melakukan
tahapan tindakan yang meliputi:
• Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
• Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
• Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
• Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
3) Melatih pasien berdandan/berhias
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :Berpakaian, Menyisir rambut dan
bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :Berpakaian, Menyisir rambut dan
berhias
4) Melatih pasien makan dan minum secara mandiri
Untuk melatih makan dan minum pasien, perawat dapat melakukan tahapan
sebagai berikut:
• Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-2200
kalori (untuk perempuan) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kalori
setiap hari makan minum 8 gelas (2500 ml setiap hari) dan cara makan dan
minum
• Menjelaskan cara makan dan minum yang tertib.
• Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan dan minum setelah makan
dan minum
• Mempraktek makan sesuai dengan tahapan makanan yang baik
5) Mengajarkan pasien melakukan BAB dan BAK secara mandiri
Perawat dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan
berikut:
• Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
• Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
• Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
• Mempraktikkan BAB dan BAK dengan baikahapan makan yang baik
h. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga Pasien Defisit Perawatan Diri
Tujuan: Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami defisit
perawatan diri
Tindakan keperawatan
1) Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien defisit perawatan
diri
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit
perawatan diri dan mengambil keputusan merawat pasien
3) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
4) Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum, BAB dan BAK pasien
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan diri pasien
6) Mendiskusikan tAnda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera
ke fasilitas kesehatan.
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
V. EVALUASI
a. Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan ditandai dengan peningkatan
kemampuan pasien dalam perawatan diri, seperti
1. Klien mampu melakukan mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dan
menggunting kuku dengan benar dan bersih
2. Mengganti pakaian dengan pakaian bersih
3. Membereskan pakaian kotor
4. Berdandan dengan benar
5. Mempersiapkan makanan
6. Mengambil makanan dan minuman dengan rapi
7. Menggunakan alat makan dan minum dengan benar
8. BAB dan BAK pada tempatnya
9. BAB dan BAK air kecil dengan bersih
REFERENSI

Jalil, A. (2015). Faktor Yang Mempengaruh Penurunan Kemampuan Pasien Skizofrenia


Dalam Melakukan Perawatan Di Rumah Sakit Jiwa. Jurnal KeperawatanJiwa,3(2),70-77.

Madalise, S., Bidjuni, H., & Wowiling, F. (2015). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan
Pada Pasien Gangguan Jiwa (Defisit Perawatan Diri) Terhadap Pelaksanaan Adl (Activity Of
Dayli Living) Kebersihan Gigi Dan Mulut Di Rsj Prof. Dr. V. L Ratumbuysang Ruang Katrili.
Jurnal Keperawatan,3

Emilyani, D. (2019). Pengaruh terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemandirian Pasien


Skizofrenia Yang Mengalami Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Jiwa Propinsi NTB. Jurnal
Analis Medika Biosains (JAMBS), 2(2), 171-180.

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and


Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell

Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic
Course). Jakarta: EGC
Contoh SPTK
Defisit Perawatan Diri

Latihan 1
Orientasi :
“Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya Primasari Mahardhika Rahmawati, saya
senang dipanggil Prima. Saya perawat yang akan merawat mbak. Nama mbak siapa ?
Senang dipanggil apa ? Oh mbak senang dipanggil Tina saja ya. Bagaimana perasaan
Tina hari ini ? Apakah Tina sudah mandi ? Bagaimana kalau saat ini kita mendiskusikan
tetang kebersihan diri, berapa lama kita biacara Tina ? Baiklah 30 menit ya, tempatnya
mau dimana ?

Kerja :
Masalah Kebersihan Diri
“Tina, berapa kali Tina mandi dalam sehari ? Menurut Tina apa kegunaannya mandi ?
Apa alasan Tina sehingga sehingga tidak bisa merawat diri ? Menurut Tina apa
manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri ? Kira-kira tanda-tanda orang yang
merawat diri dengan baik seperti apa ?Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa menurut Tina yang bisa muncul ? Sekarang apa saja alat untuk menjaga
kebersihan diri, seperti kalau kita mau mandi, cuci rambut, gosok gigi, apa saja yang
perlu dipersiapkan ? Benar sekali, Tina perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat
gigi, shampo, dan sabun serta sisir. Wah bagus sekali, Tina bisa menyebutkan dengan
benar.
Masalah Berdandan untuk Pasien Wanita
“Apa yang Tina lakukan untuk merawat rambut dan muka ? Kapan saja Tina menyisir
rambut ? Bagaimana dengan bedakan ? Apa maksud atau tujuan sisiran dan
berdandan ?” Jadi bisakah Tina sebutkan alat yang digunakan untuk berdandan ? Betul,
sisir, bedak, lipstik dll. Ya bagus sekali.
Identifikasi Masalah Berdandan untuk Pasien Laki-laki
“Berapa kali Tono cukuran dalam seminggu ? Kapan Tono cukuran terakhir ? Apa
gunanya cukuran ? Wah, luar biasa ya Tono bisa menyebutkan dengan benar”.
Identifikasi Masalah Makan/Minum
“Berapa kali makan sehari ? Iya makan 3 kali perhari. Kalau minum sehari berapa gelas ?
Betul, minum minimal 10 gelas per hari. Apa saja persiapan makan ? Dimana tempat
Tina makan ? Bagaimana cara makan yang baik ? Apa yang dilakukan sebelum makan ?
Apa pula yang dilakukan setelah makan ?”
Identifikasi Masalah BAB dan BAK
“Berapa kali Tina BAB per hari ? Kalau Bak berapa kali ? Dimana biasanya Tina BAB
atau BAK ? Bagaimana kebersihannya ?”.
Kita sudah bicara tentang kebersihan diri, berdandan, berpakaia, makan/minum, dan BAB
dan BAK. Sekarang bisakah Tina cerita bagaimana cara melakukan mandi, keramas, dan
gosok gigi. Ya benar, Tina bisa siram seluruh tubuh Tina termasuk rambut lalu ambil
shampo gosokkan pada kepala Tina sampai berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus
sekali, selanjutnya ambil sabun gosokkan diseluruh tubuh secara meratalalu siram dengan
air bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol, giginya disikat mulai dari arah atas ke
bawah. Gosok seluruh gigi Tina, mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-
kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tibuh Tina sampai bersih lalu keringkan
dengan handuk. Tina bagus sekali melakukannya. Selanjutnya Tina pasang baju dan sisir
rambutnya dengan baik”.
Kalau mandi yang paling baik sehari berapa kali Tina ? ya, mandi sehari 2 kali, sikat gigi
(2 kali perhari), (cuci rambut (2 kali perminggu), potong kuku (1 kali perminggu) nah
yang tadi kita sudah kerjakan itu dimasukkan kedalam jadwal yah Tina, Jam berapa Tina
mandi, cuci rambut, gosok gigi, sesuai yang sudah kita bicarakan tadi.
Terminasi :
“Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan,
manfaat dan alat serta cara melakukan kebersihan diri ? sekarang coba Tina ulangi lagi
tanda-tanda bersih dan rapi? Apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri, bagaimana cara
menjaga kebersihan diri ? bagus sekali yah Tina sudah menjawabnya deangan benar.
Bagaimana perasaannya setelah mandi ? coba lihat dicermin, lebih bersih dan segar ya?
Nanti jangan lupa yah, Tina melakukan mandi, keramas, gosok gigi, dan gunting kuku
sesuai dengan jadwal yang Tina sudah tulis, mandi sehari 2 kali, sikat gigi 2 kali sehari,
cuci rambut 2 kali seminggu, potong kuku 1 kali seminggu. Kapan kita ketemu lagi
Tina ? bagaimana kalau hari jum’at ? karena saya datang kerumah Tina seminggu 2 kali,
yaitu selasa dan jum’at, Kita akan bicara tentang cara berdandan. Tempatnya dimana
Tina ? Baiklah dirumah Tina hari jum’at, selamat pagi Tina”.

Anda mungkin juga menyukai