A. Pengertian
(Nurjannah, 2014).
dengan gangguan jiwa yang terjadi karena adanya perubahan proses fikir
mandiri
mandiri
C. Etiologi
1. Faktor predisposisi
perawatandiri adalah:
1. Fisik :
2. Psikologis
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
e. BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak
mampu mandiri.
E. Proses Terjadinya defisit perawatan diri
Menurut Keliat (2014), rentang respon perawatan diri pada klien adalah
sebagai berikut
Adaptif Maladaptif
Keterangan :
a. Pola perawatan diri seimbang, saat klien mendapatkan stressor dan mampu
c. Tidak melakukan perawatan diri, klien mengatakan dia tidak peduli dan
Menurut Dermawan (2013) dampak yang sering timbul pada masalah defisit
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak psikososial
H. Mekanisme Koping
belajar dan mencapi tujuan. Kategori ini adalah klien bisa memenuhi
diri yaitu:
1. Regresi, menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku
kesibukan lain serta tidak berani melihat dan mengakui kenyataan yang
menakutkan.
3. Menarik diri, reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologis, reaksi fisk yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber
lagi”.
medis, karena hanya mengalami gangguan jiwa, pasien lebih membutuhkan terapi
J. Manifestasi Klinis
1. Subyektif
2. Obyektif
(2016) hasil pengkajian yang diperoleh dari pasien dengan defisit perawatan
diri, yaitu:
a Data subyektif :
Pasien tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan
b Data Obyektif :
defisit perawatan diri dapat diperoleh melalui tanda dan gejala sebagai
berikut:
a Data subyektif :
Klien mengatakan malas mandi, tidak mau menyisir rambut, tidak mau
menggosok gigi, tidak mampu memotong kuku, tidak mau berhias, tidak
b Data Obyektif :
Badan bau, pakaian kotor, rambut acak-acakan dan kotor, kulit berdaki,
kuku panjang dan kotor, makan berceceran, gigi kotor, baut mulut,
L. Diagnosa Keperawatan
e Isolasi sosial
f Harga diri rendah
M. Strategi Pelaksanaan
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Strategi Pelaksanaan pada Keluarga
SP 1 : Mendiskusikan pentingnya SP 1 : Mengidentifikasi masalah
kebersihan diri, cara-cara merawat diri keluarga dalam merawat klien defisit
dan melatih pasien tentang cara perawatan diri dan membimbing
perawatan kebersihan diri. keluarga untuk melatih perawatan diri
klien : Mandi
SP 2 : Melatih pasien berdandan/berhias SP 2 : Membimbing keluarga cara
a Pasien laki-laki latihan meliputi : melatih anggota keluarga perawatan diri
Berpakaian, menyisir rambut dan : Berdandan
bercukur.
b Pasien perempuan latihan meliputi:
berpakaian, menyisir rambut dan
berhias.
SP 3 : Melatih pasien makan secara SP 3 : Membimbing keluarga cara
mandiri melatih anggota keluarga perawatan
a Menjelaskan cara mempersiapkan diri: makan/minum
makan
b Menjelaskan cara makan yang tertib
c Menjelaskan cara merapikan
peralatan makan setelah makan
d Praktek makan sesuai dengan tahapan
makan yang baik
SP 4 : Mengajarkan pasien melakukan SP 4: Membimbing keluarga cara
BAK/BAB secara mandiri melatih anggota keluarga perawatan diri
a Menjelaskan tempat BAK/BAB yang : makan/minum
sesuai
b Menjelaskan cara membersihkan diri
setelah BAK/BAB
c Menjelaskan cara membersihkan
tempat BAK/BAB
DAFTAR PUSTAKA