Anda di halaman 1dari 4

komperhensif dan berkesinambungan (Triwibowo, 2012). 4.

Menggunakan data hasil pengkajian untuk


Menurut Parellangi (2015b), tujuan dari pelayanan home menetapkan diagnosis keperawatan
Home Care care nursing yaitu:
5. Mengembangkan rencana keperawatan
1) Umum Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada didasarkan pada diagnosis keperawatan yang
Home Care menurut Departement Kesehatan RI masyarakat secara komprehensif dan berkesinambungan. dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan,
2) Khusus terapi dan pemulihan.
(2002) adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komrehensif yang diberikan a) Meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan 6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka kesehatan. rangka menjaga kenyamanan, penyembuhan,
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan peningkatan kesehatan dan pencegahan
atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan b) Mengoptimalkan tingkat kemandirian klien dan
komplikasi.
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari keluarganya.
penyakit. 7. Mengevaluasi secara terus-menerus respons
c) Meminimalkan akibat yang ditimbulkan dari masalah
pasien dan keluarga terhadap intervensi
DEFINISI Home care nursing adalah pemberian kesehatan yang dialami klien.
keperawatan
asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien di Parellangi Andi, 2018, Home Care Nursing Aplikasi
rumah yang diberikan secara intermittent atau part time 8. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga
Praktik Berbasis EvidenceBased, Yogyakarta: Andi
(Rice, 2006). Home care adalah sistem di mana pelayanan akan pelayanan yang bermutu melalui
Publisher.
kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada manajemen kasus,rencana penghentian asuhan
orang-orang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di keperawatan(discharge planning) dan koordinasi
rumah karena kondisi kesehatannya (Nies, M. A. and Mc dengan sumber-sumber dikomunitas
Prinsip Home Care
Ewen, 2001) 9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk
menjamin agar kegiatan yang dilakukan
1. Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan anggota tim saling mendukung.
TUJUAN HOME CARE NURSING dirumah dilaksanakan oleh perawat/tim yang
memiliki keahlian khusus dibidang tersebut. 10. Mengembangkan kemampuan profesional dan
berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan
Tujuan dari pelayanan home care nursing adalah untuk 2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil profesional tenaga yang lain
meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan keputusan dalam praktik
11. Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk
tingkat kemandirian, serta meminimalkan dampak dari 3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan mengembangkan pengetahuan pelayanan
penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara sistematis, akurat, dan komprehensif secara terus- keperawatan kesehatan dirumah.
optimal dalam jangka waktu yang lama secara menerus
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam 1. Pengerahan diri pendisiplinan diri dan secara Perawatan langsung
melaksanakan praktik keperawatan. menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri
a. Pengukur tanda vital
(Tribowo,2012) sendiri.
b. Pemasang atau penggantian selang lambung
Triwibowo, C & Pusphandani, M. E. 2. Pengasuhan diri antusiasme tak terbatas untuk
(2015).Pengantar Dasar Ilmu Kesehatan ide-ide . c. Pemasangan atau penggantian kateter
Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika
3. Orientasi pada tindakan hasrat menyala untuk d. Perawatan luka dekubitus
mewujudkan, mengaktualisasikan
e. Penghisapan lendir/ mukus
Ruang lingkup 4. Energi tingkat tinggi mampu bekerja dalam waktu
lama secara emosional,mental, dan fisik. f. Pengambilan preparat untuk pemeriksaan laboratorium

Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang 5. Toleransi atau ketidak menentuan secara
lingkup pelayanan home care adalah : psikologis mampu menghadapi resiko. Perawatan Tidak Langsung

a.Pelayanan medik dan asuhan keperawatan. Iyus Yosep dan Ai Mardhiyah. 2010. Spirit & Soft Skill of a. Pemberian pelayanan langsung
b.Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan Nursing Entrepreneur. Bandung: Refika Aditama
b. Tindakan pemeliharaan
yang terapeutik.
c.Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik. c. Petugas / penjaga
d.Pelayanan informasi dan rujukan. Peran Dan Fungsi Perawat Home Care
d. Episadik (pengobatan dan rehabilitasi)
e.Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan.
f.Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan. e. Distribusi pencegahan penyakit
g. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial. Menurut Ferry effendi&Makhfud (2009) Perawat
dapat berperan sebagai pendidik : advokat, manajer kasus, f. Tindakan pelayanan penyakit
Muhith, A., & Siyoto, S. (2016). Pendidikan dan sistem pendukung(support system) bagi klien dan
g. Keterampilan rehabilitasi episadik
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: ANDI. keluarga. Secara garis besar ada dua peran perawat yaitu :

a. Perawatan Langsung

Ciri-Ciri Konseptual Nursepreneur b. Perawatan Tidak Langsung

Efendi, Ferry & Makhfud. (2009). Keperawatan Kesehatan


Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan.
Menurut Iyus & Mardhiyah (2010) Ciri-ciri Jakarta : Salemba Medika.
konseptual nursepreneur meliputi :
National Center for Complementary/ Alternative Medicine Widyatuti, W. (2008). Terapi komplementer dalam
Terapi Komplementer (NCCAM) membuat klasifikasi dari berbagai terapi dan keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 53-57.
sistem pelayanan dalam lima kategori.

Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi Kategori pertama, mind-body therapy yaitu memberikan
tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi intervensi dengan berbagai teknik untuk memfasilitasi
kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan Soft Skill of Nursing Enterpreneur
modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari
aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi yang fungsi tubuh misalnya perumpamaan (imagery), yoga,
telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji klinis terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai
chi, dan terapi seni. Soft Skill of Nursing Entrepreneur meliputi :
sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi
ini sesuai dengan prinsip keperawatan yang memandang
Kategori kedua, Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem • Mampu berfikir untung dan merubah paradigm
manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, berfikir ( Thinking of benefit and paradigm
pelayanan kesehatan yang mengembangkan pendekatan
dan spiritual). change)Mampu menemukan peluang wirausaha
pelayanan biomedis berbeda dari Barat misalnya
pengobatan tradisional Cina, Ayurvedia, pengobatan asli bidang keperawatan (searching for nursing
Widyatuti, W. (2008). Terapi komplementer dalam
keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 53-57. Amerika, cundarismo, homeopathy, naturopathy. business opportunities)

Kategori ketiga dari klasifikasi NCCAM adalah terapi • Berani mencoba wirausaha dalam bidang
biologis, yaitu natural dan praktik biologis dan hasil- keperawatan atau kesehatan (Daring to try in
Klasifikasi Terapi Komplementer nursing/ Health business)
hasilnya misalnya herbal, makanan).

Kategori keempat adalah terapi manipulatif dan sistem • Berani untuk gagal (Daring to be Failed)
Terapi komplementer ada yang invasif dan noninvasif. tubuh. Terapi ini didasari oleh manipulasi dan pergerakan • Keberanian sebagai modal awal entrepreneur
Contoh tubuh misalnya pengobatan kiropraksi, macam-macam
pijat, rolfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi. • Keberanian mengelola resiko
terapi komplementer invasif adalah akupuntur dan
cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum dalam Terakhir, terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal • Perawat membangun jaringan (Networking)
pengobatannya. dari energi dalam tubuh (biofields) atau mendatangkan • Membangun passive income dan casflow
Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi energi (reiki, energi dari luar tubuh misalnya terapetik sentuhan, mahasiswa kaya
chikung, tai chi, prana, terapi suara), terapi biologis pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong, magnet.
(herbal, terapi nutrisi, food combining, terapi jus, terapi Klasifikasi kategori kelima ini biasanya dijadikan satu • Mempraktikkan prinsip – prinsip marketing
urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas; kategori berupa kombinasi antara biofield dan (marketing principles)
akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis, 2002).
• Multiple intelligence sebagai dasar Nursing
lainnya (Hitchcock et al., 1999) entrepreuneur
• Membangkitkan gen entrepreuneur perawat

• Pengembangan diri perawat

• Pencitraan diri perawat

• Perencanaan marketing

• Menerapkan prinsip kepuasan konsumen


(consumer and user satisfaction)

• Menumbuhkan perawat kreatif

• Menumbuhkan harga diri

Iyus Yosep dan Ai Mardhiyah. 2010. Spirit & Soft


Skill of Nursing Entrepreneur. Bandung: Refika
Aditama

Anda mungkin juga menyukai