Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TUGAS MANDIRI

RESUME JURNAL; INTRA-ARTERIAL CHEMOTHERAPY AS


PRIMARY THERAPY FOR RETINOBLASTOMA IN INFANTS
LESS THAN 3 MONTHS OF AGE: A SERIES OF 10 CASE
STUDIES

Oleh :

Nama : Nurul Wardhani

NIM : 1812101010050

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2020
Judul Artikel : Intra-Arterial Chemotherapy as Primary Therapy for Retinoblastoma
in Infants Less than 3 Months of Age: A Series of 10 Case Studies

Judul Jurnal : Plos One 11

Volume : Volume 8

Tahun : 2016

Penulis : Miaojuan Chen, Junyang Zhao, Jiejun Xia, Zhenyin Liu, Hua Jiang,

Gang Shen, Haibo Li, Yizhou Jiang, Jing Zhang

A. Latar Belakang

Retinoblastoma (RB) adalah tumor ganas intra-okular yang paling

umum pada bayi dan anak kecil yang memengaruhi 16000-18000 kelahiran

hidup diseluruh dunia setiap tahun. Sebelumnya, radioterapi sinar eksternal

dan enukleasi dianggap sebagai pilihan terbaik untuk retinoblastoma lanjut.

Namun, penatalaksanaan retinoblastoma telah berkembang secara signifikan

selama beberapa tahun terakhir. Strategi pengobatan saat ini tidak hanya

menyelamatkan hidup pasien, tetapi juga menjaga penglihatan, bahkan

meminimalkan komplikasi dan efek samping pengobatan. Oleh karena itu,

pengobatan retinoblastoma telah bergeser ke kemoterapi intra-arteri (IAC)

dengan memasukkan kemoterapi secara selektif melalui arteri oftalmikus

denga menggunakan mikrokateter modern.


B. Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk meninjau hasil kemoterapi intra arteri (IAC)

sebagaiterapi utama untuk retinoblastoma pada bayi berusia kurang dari 3

bulan.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif, dengan sampel 10

pasien retinoblastoma yang mengunjungi pusat dari Januari 2009-september

2015 dan memulai IAC primer sebelum usia 3 bulan dengan menilai

karakteristik pasien, hasil keseluruhan dan komplikasi terkait terapi.

Mata diperiksa dengan anestesi oleh ahli onkologi mata. Pemeriksaan

fundus dilakukan dengan kamers fundus retcam, setelah pemeriksaan fundus,

keputusan untuk mengobati IAC dilakukan dengan berkonsultasi dengan tim

pengobatan retinoblastoma. Kriteria inklusi untuk pengobatan IAC adalah

pasien dnegan retinoblastoma intra-okular stadium lanjut pada setidaknya

sartu mata (Grup D atau E). pasien dikeluarkan jika retinoblastoma dapat

dikontrol dengan perawatan fokal ( laser, cryotherapy, atau brachytherapy),

berada pada stadium lanjut yang bervariasi (glaucoma,neovasular, atau

dugaan invasi saraf optic postlaminar, sclera, atau ruang anterior) atau jika

mereka mengalami invasi ekstraokuler, penyakit metasmasis atau kelainan

structural otak.
D. Hasil Penelitian

Usia rata-rata pasien pada pengobatan IAC pertama adalah 10,4

minggu (kisaran 4,9-12,9 minggu), IAC dilakukan pada 13 mata dari 10

pasien. Sebanyak 28 kateterisasi dilakukan, dan prosedur dihentikan pada satu

pasien karena kejang arteri karotis interna dan 27 kateterisasi berhasil (96%).

Pemeriksaan fundus menunjukkan bahwa regresi tumor yang diamati pada 12

dari 13 mata, satu mata dienukleasi karena perkembangan penyakit, tumor di

5 mata dari 5 pasien yang berbeda benar-benar menurun setelah dua atau tiga

kali siklus IAC, dan tidak diperlukan terapi tambahan. Semua pasien masih

hidup dan tidak ada pasien yang mengalami penyakit metastasis atau

keganasan lainnya.

E. Diskusi

Dalam penelitian ini secara retrospektif menganalisa 10 pasien

retinoblastoma yang memulai IAC dalam 3 bulan pertama kehidupan mereka.

Hasil klinis menunjukkan bahwa IAC primer layak untuk pengobatan

retinoblastoma pada kelompok umur tertentu. Meskipun sebagian besar

(12/13) mata diselamatkan, sulit untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan

IAC dalam jangka panjang. Oleh karena itu, tindak lanjut yang lebih lama

diperlukan dan tindak lanjut yang berkelanjutan sedang berlangsung.

IAC membutuhkan penempatan berulang dari selubung arteri di arteri

femoralis dan kateterisasi arteri oftalmikus. Arteri femoralis adalah tempat


akses yang paling disukai untuk prosedur kateterisasi terapeutik. Namun pada

bayi yang berusia kurang dari 3 bulan, arteri femoralis hanya sedikit lebih

besar dari kateter, kateterisasi mungkin tidak berhasil atau dapat

mengakibatkan komplikasi. Namun pada penelitian ini peneliti tidak

menemukan komplikasi yang terjadi pada pasien seperti arteri thrombosis.

Setelah IAC ditinjau setiap tiga bulan peneliti menemukan bahwa tidak ada

perbedaan suhu dan denyut femoralis. Pengamatan ini semakin memperkuat

bukti bahwa IAC layak untuk bayi kurang dari 3 bulan.

F. Aplikasi di layanan kesehatan

Penelitian ini menunjukkan IAC sebagai terapi utama adalah

pengobatan yang layak dan menjanjikan untuk retinoblastoma pada bayi

berusia kurang dari 3 bulan. Maka penerapan IAC ini dapat diterapkan pada

layanan kesehatan, untuk diberikan pada anak dnegan retinoblastoma, dan tim

medis dapat memberi informasi dan edukasi kepada orang tua dengan anak

retinoblastoma untuk dapat melakukan kemoterapi intra arteri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai