dan Edisi Judul Artikel : Efficacy of Vismodegib for the Treatment of Orbital and Advanced Periocular Basal Cell Carcinoma Latar : Karsinoma sel basal merupakan jenis kanker kulit yang paling sering Belakang terjadi didunia. Dimana sekitar 80% termasuk jenis kanker kulit non melanoma dan 90% tumor ganas kelopak mata. Sebagian kecil pasien dengan karsinoma sel basal periokular (2%-4%) berkembang luas menjadi locally advanced BCC (LaBCC) yang ditandai dengan keterlibatan kelopak mata massif dan atau keterlibatan rongga orbita. Tatalaksana LaBCC biasanya dengan eksisi dan atau radioterapi. Tujuan : Untuk mengevaluasi efektivitas vismodegib, sebuah inhibitor jalur Hedgehog sebagai tatalaksana orbital dan lanjutan periokular karsinoma sel basal. Metodelogi : Dengan menggunakan metode studi kohort retrospekstif, data pasien yang diterapi dengan vismodegib untuk orbital atau periocular LaBCC atau mBCC diperoleh dari klinik mata dan pusat onkologi kulit dari 2 pusat kesehatan tersier dari tahun 2012-2017. Pencatatan dari hasil rekam medis pasien berupa usia dan jenis kelamin, fakor risiko, riwayat pengobatan sebelumnya, keterlibatan rongga orbita, stadium tumor, nodus, dan metastasis (TNM) berdasarkan kriteria AJCC-eight edition; durasi dan protokol terapi, respons terhadap terapi berdasarkan kriteria Response Evaluation Criteria in Solid Tumors (RECIST) version 1.1; alasan terapi tidak dilanjutkan, tipe dan tingkatan efek samping terkait obat berdasarkan kriteria Common Terminology Criteria for Adverse Events (CTCAE), version 5.0; terapi tambahan, lama follow up setelah terapi tidak dilanjutkan dan status terkahir follow up. Hasil : Dari 21 orang pasien (16 laki-laki dan 5 perempuan) dengan median usia 76 tahun, dimana karsinoma sel basal periocular sejumlah 6 dan orbital sejumlah 15. Rerata durasi terapi 9 bulan, dengan follow up 26 bulan dan 17 bulan setelah terapi selesai. Respons klinis total dijumpai pada 10 pasien, parsial 10 pasien dan stabil 1 pasien. Dari 10 respons klinik total dijumpai 5 respons komplet dalam 16 bulan, dan 3 yang menghentikan terapi mengalami rekurensi setelah 8 bulan. Hampir semua efek samping setelah pengobatan termasuk kategori 1 atau 2. Komplikasi paling sering adalah keram otot, dysgeusia, alopesia, penurunan berat badan, dan penurunan nafsu makan. Hanya kategori 3 atau 4 yang menunjukkan hepatotoksisiti. Delapan pasien tidak melanjutkan terapi dikarenakan efek samping. Lima pasien meninggal dunia, dimana bukan dikaitkan dengan terapi vismodegib, kecuali 1 pasien meninggal akibat sepsis saat diterapi (kategori 5). Kesimpulan : Penelitian ini merupakan satu-satunya penelitian skala besar diluar Amerika Serikat dan Eropa yang menegkaji vismodegib terapi pada LaBCC. Terapi dengan vismodegib efektif namun sangat tergantung dosis individual. Rangkuman : Terapi dengan menggunakan vismodegib untuk periokular dan orbital dan Hasil LaBCC efektif dan efek samping yang ditimbulkan masih dapat ditangani Pembelajara dengan baik. n Dalam sejumlah besar pasien, periode panjang dari regresi tumor lengkap dapat dicapai bahkan setelah penghentian obat. Protokol dan durasi pengobatan yang optimal masih belum diketahui, namun para klinisi diharapkan mampu menemukan toleransi maksimal dari terapi sehingga didapatkan efek perawatan maksimal dengan minimal efek samping/
Kelompok genap_Cost-Utility Analysis of Continuation Versus Discontinuation of First-Line Chemotherapy in Patients With Metastatic Squamous-Cell Esophageal Cancer- Economic Evaluation Alongside the E-DIS Trial.en.id