1
Departemen Ilmu Kesehatan Mata, FK UNTAN
2
Departemen Ilmu Kesehatan Mata, FK UI-RSCM
Abstrak
Latar Belakang: Pseudotumor orbita merupakan suatu proses inflamasi jinak pada orbita yang
jika tidak diterapi dengan baik akan menyebabkan disfungsi okulomotor berat dan gangguan
penglihatan ireversibel. Evaluasi efektivitas dan keamanan terapi pseudotumor yang rekuren atau
refrakter terhadap kortikosteroid sistemik diperlukan karena telah ditemukan hasil yang bervariasi,
tidak adanya panduan terapi yang spesifik, dan karena kurangnya profil efektivitas dan keamanan
masing-masing agen terapi. Metode: Peneliti telah meninjau beberapa artikel yang berkaitan
dengan terapi sesuai kasus di atas. Kriteria inklusi adalah semua jenis jurnal dengan semua level of
evidence yang mempublikasikan efektivitas masing-masing terapi, komplikasi, angka rekurensi,
masa tindak lanjut, dan efek samping. Hasil : Tinjauan telah dilakukan terhadap 20 jurnal yang
membahas tentang terapi radiasi, injeksi steroid intralesi, imunosupresan, dan agen imunobiologik.
Semua jurnal tergolong dalam level of evidence IV yang memuat durasi gejala, dosis dan durasi,
respons klinis, efek samping, dan rekurensi. Besar subjek yang tercakup dalam tinjauan ini
bervariasi dari 1 hingga 37 subjek, dengan rerata masa followup 9 bulan hingga 4,5 tahun.
Sebagian besar penelitian menunjukkan respons klinik yang baik. Angka rekurensi dan efek
samping/komplikasi sangat rendah bahkan nihil. Kelompok terapi radiasi menunjukkan respons
terapi yang lebih rendah dan rekurensi serta komplikasi yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan modalitas terapi lainnya yang dapat mencapai complete response hingga
100%.Kesimpulan: Semua jenis modalitas terapi untuk penatalaksanaan pseudotumor orbita
rekuren atau refrakter terhadap kortikosteroid sistemik terbukti efektif dan aman. Penelitian yang
lebih besar dan valid diperlukan lebih lanjut untuk menentukan efektivitas dan keamanan terapi.
suatu proses inflamasi jinak pada oleh anak-anak maupun dewasa, dan
sekitar 5% (4,7 – 6,3%) dari seluruh terjadi secara akut (jam hingga hari),
untuk jenis artikel jurnal yang atau respons klinis terhadap masing-
klinis adalah perbaikan tanda dan IV. Sebagian besar metode pada
evidence, besar sampel, jenis terapi, data jurnal yang dilakukan tinjauan
yang timbul sebelum terapi praradiasi dan kadar glukosa darah. Follow-up
yang diberikan pada minggu 0, 2, dan terlihat pada Table 2. Tidak semua
suatu antibodi CD20+ sebagai terapi pada pasien. Pada tabel terlihat
dan 15. Kurz et al30 juga memberikan sebagian besar studi memperlihatkan
tentang angka rekurensi dari masing- refrakter sebesar 22% dari seluruh
ditinjau sebanyak 20 artikel jurnal atau atau dasar orbita) telah banyak
umumnya digunakan untuk terapi seperti nyeri dan edema juga terjadi
kecil dengan injeksi lokal tersebut dengan dosis 1500 - 2000 centiGray
yang memiliki respons yang baik Selain itu, studi oleh Lanciano et al 19
kadar lebih dari 300-350 ng/mL. serta tidak ditemukan efek samping
Sebuah studi oleh Smith et al26 dari separuh pasien yang diterapi
sebuah studi oleh Priya et al25 untuk jenis penyakit inflamasi kronik pada
gejala dan tanda yang sangat baik. dengan efek samping ringan seperti
Nyeri, proptosis, dan disfungsi nausea pada 20% pasien. Terapi ini
ditemukan komplikasi pada kasus ini. perlu penelitian yang lebih besar
terapi setiap 4-8 minggu bergantung suatu antibodi anti-CD20+ yang telah
sempurna. Hal ini menunjukan bahwa yang baik meskipun dengan jumlah
pseudotumor orbita refrakter, namun intralesi saat ini banyak dipilih dan
Secara umum, tidak ada consensus sebagian besar studi merupakan studi
rekuren atau refrakter. Perlu data penelitian yang lebih baik untuk
25. Priya Y, Nithiyanandam S, Reddy MS. 34. Wilson MW, Shergy WJ, Haik BG.
Role of anti metabolites in recalcitrant Infliximab in the treatment of
idiopathic orbital inflammatory recalcitrant idiopathic orbital
syndrome. Oman J Ophthalmol 2011; 4: inflammation. Ophthal Plast Reconstr
21-4. Surg. 2004 Sep;20(5):381-3.
26. Smith JR, Rosenbaum JT. A role for 35. Sahlin S, Lignell B, Williams M,
methotrexate in the management of non- Dastmalchi M, Orrego A. Treatment of
infectious orbital inflammatory disease. idiopathic sclerosing inflammation of
Br J Ophthalmol. 2001 Oct; the orbit (myositis) with infliximab.
85(10):1220-4. Acta Ophthalmol. 2009: 87: 906-8.