Anda di halaman 1dari 12

The effect of platelet rich fibrin membrane in surgerical therapy of

medication related osteonecrosis of the jaw

JURNAL READING
Ni Wayan Ayu Sasmitha Utami
16/398112/KG/10704
Identitas jurnal :
Penulis: Szofia Szentpeteri, M.D., D.M.D. Resident, Levente
Schmidt, D.M.D. Clinical Doctor, Laszlo Restar, M.D., D.M.D.
Clinical Doctor, Gabor Csaki, M.D, D.M.D. Vice –
Department Head, Gyorgy Szabo, M.D., Professor, Mihaly
Vaszilko, M.D, D.M.D. Vice – Department Head
Tahun 2020
Penerbit: Elsavier
Pendahuluan

• Efek samping dari terapi antiresorptive dan antiangiogenic


adalah osteonecrosis pada rahang. Penggunaan platelet
rich fibrin (PRF) merupakan pilihan pengobatan alternative
baru pada bedah mulut (Maxillofacial and dentoalveolar
surgery). PRF termasuk dalam generasi baru trombosit
berkonsentrasi. Basis PRF adalah jaringan fibrin 3 dimensi
dengan tertanam trombosit, leukosit dan sel induk. PRF
juga mencakup beberapa macam faktor pertumbuhan,
sitokin, dan protein. Bentuk membrane PRF telah berhasil
digunakan dalam sejumlah kasus seperti augmentasi dasar
sinus, pencangkokan tulang, bedah orthodontic, ekstraksi
molar dan operasi prostetik
Metode pembedahan

anestesi umum atau anestesi Pembedahan pada bagian tulang yang


lokal tergantung pada tingkat nekrotik dibuat sayatan pada alveolar ridge
keparahan sampai melewati tepi nekrotik. dieksplorasi
(lidocaineepinephrine 2%). tulang yang terinfeksi sampai bagian yang
sehat yaitu pada bleeding zone surface

membrane PRF ditanamkan Setelah itu mucoperiosteal


di lokasi tulang yang hilang flap diimobilisasi dan luka
berdasaarkan besarnya ditutup dengan jahitan
daerah yang rusak vertical matress.
Metode Metode yang dijelaskan
untukmempersiapkan membrane PRF

- yaitu implantasi membrane A-PRF, yang diproduksi


system centrifudge choukroum PRF DUOTM dan kit
yang terpasang, dilakukan sesuai dengan instruksi
dalam deskripsi.
- Berdasarkan pada ukuran bagian nekrotik tulang 2
hingga 4 tabung reaksi dari darah vena perifer
dikumpulkan tanpa penambahan antikoagulan atau
aditif lainnya.
- Darah vena ini digabungkan dengan 10 ml kit untuk
membuat A-PRF
- Tabung reaksi segera ditempatkan pada centrifudge
dan diputar pada 3000 rpm selama 8 menit.
- 5 menit setelah sentrifugasi ,A-PRF dikeluarkan dari
tabung menggunakan forcep bedah, untuk memisahkan
lapisan PRF
- Kemudian membrane yang terbuat dari PRF sudah siap
pakai
Terapi antibiotik oral dimulai 3 hari sebelum operasi pada setiap
pasien dan dilakukan berlanjut selama lebih dari 10 hari setelah
operasi. Mengikuti rekomendasi dari AAOMS pada 2009 yaitu
amoksisilin/ asam klavulanic (875/125 mg empat kali sehari). Pada
kasus alergi penisilin, pengobatan diubah menjadi klindamisin
(300mg empat kali sehari). keberhasilan
dinilai
berdasarkan
pemulihan,
Bifosfonat diberikan untuk semua pasien dan dicatat rute tahap
pemberian obatnya.pemberian bifosfonat. Pemberian bifosfonat perbaikan,
tidak dihentikan selama terapi dan pasca terapi. dan tingkat
kekambuhan

Follow up Selama satu tahun

1 minggu 2 minggu 1 bulan 6 bulan 1 tahun


Hasil
101 pasien 73 paien gr1
menderita
MRONJ 28 paien gr2

-pemulihan terdeteksi pada 38 kasus (58,46%)


-Dalam 30 kasus, (41,54%) ditemukan gangguan
penyembuhan luka.
-Setelah intervensi bedah di Gr2, luka penyembuhan
primer atau sekunder terlihat pada 23 kasus
(82,14%).
-Ada 5 kasus (17,85%) dengan penyembuhan luka
yang tidak memadai.

Perbedaan hasil penyembuhan antara Gr1 dan Gr2


signifikan (Pearson Chi-Square, F = 4,863; df = 1; p =
0,022)
-Setelah perawatan bedah di Gr1, perbaikan
stadium ditemukan pada 54 kasus (77,14%).
-Di Gr2, perbaikan tahap dalam periode tindak
lanjut terlihat pada 100% kasus.
-Dari segi panggung peningkatan, hasil Gr2 secara
signifikan lebih baik daripada hasil Gr1 (Pearson Chi-
Square, F =7.648; df = 1; p = 0,005)
-Di Gr1, dari 38 pasien yang penyembuhan
lukanya pada tindak lanjut minggu ke-4, 25
pasien (65,78%) kambuh. Pada 10 pasien
(34,22%),
- tidak ada tanda-tanda kekambuhan
ditemukan. Selama masa tindak lanjut di Gr2,
kekambuhan terjadi pada 5 kasus (21,73%),
dan pada 18 kasus (78,26%), tidak ada tanda-
tanda nekrosis berulang

Jauh lebih sedikit kekambuhan diamati di Gr2 daripada


di Gr1 (Pearson Chi-Square, F = 20.699; df = 2; p =
0.000
Pembahasan
• Bifosfonat yang mengandung
• Pengaruh PRF ini nitrogen menghambat
mempunyai peran penting angiogenesis dalam dosis
dalam mengkompensasi supraphysiologic in vitro melalui
mekanisme mekanisme penurunan produksi vascular
yang berpengaruh dalam endothelial growth factor (VEGF)
perkembangan dan dan perubahan perubahan
progresi nekrosis tulang. poliferasi, migrasi, dan adhesi sel
endotel.

• Nekrosis terkait obat hanya


terjadi pada tulang rahang
• .
Kesimpulan
• Membran PRF mendukung penyembuhan dan mengurangi tingkat kekambuhan. Dengan

mengurangi remodelling tulang, pelemahan angiogenesis, dan menghambat mekanisme

imun. Dibandingkan dengan teknik bedah tradisional, terapi bedah yang dilengkapi

membran PRF secara signifikan meningkatkan perbaikan derajat penyakit dan tingkat

penyembuhan, serta secara signifikan menurunkan tingkat kekambuhan selama periode

pasca tindakan. Dengan penggunaan membran PRF dalam terapi pembedahan, hasil

yang lebih baik dapat dicapai.

• Sehingga menurut penelitian kami, membrane PRF dapat direkomendasikan sebagai

suplemen untuk terapi bedah. Alasannya adalah bahwa lembar PRF mendukung

perbaikan dan memiliki efek menstablikan mekanis Namun, konfirmasi tindakan tersebut

dan efektivitas PRF teknik membutuhkan pemeriksaan ilmiah lebih lanjut


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai