Regenerasi Jaringan
Periodontal dan PRP
Oktober 2018
Sari Utami
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Penanganan Defek Multipel Resesi Untuk
Estetik Menggunakan Membran Platelet-Rich
Fibrin: Laporan Kasus dengan Follow-Up 36
Bulan
Abstrak:
Pendahuluan
Resesi gingiva merupakan masalah yang umum ditemukan dan menjadi masalah
estetik pada beberapa pasien. Sejak akhir abad, pada tahun 1902, para peneliti dan
klinisi sampai saat ini telah mencari penanganan yang tepat pada resesi gingiva.
Namun, dengan kemajuan saat ini membuktikan bahwa tidak ditemukan teknik
yang lebih baik daripada teknik-teknik yang sebelumnya. Pada sistem pencarian
graft (CTGs) merupakan teknik terbaik untuk prosedur penutupan akar. Namun
bahwa coronally advanced flap (CAF) yang dikombinasikan dengan CTG (teknik
bilaminar) merupakan gold standard. Meskipun demikian, stabilitas jangka
panjang dari graft sangat bergantung pada anatomi gigi, stabilitas dari graft itu
Beberapa tahun terakhir ini, PRF dengan berbagai bentuknya seperti liquid,
membran, dan clot merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan jaringan
lunak. PRF merupakan generasi kedua dari autologous platelet concentrate, oleh
adalah kemampuan merevaskularisasi daerah luka. Selain itu, jika dalam bentuk
Secara anatomi, gigi malposisi dan pergerakan gigi pada perawtaan ortodontik
menyebabkan kerusakan pada jaringan keras dan lunak: namun tidak ditemukan
data perawatan penutupan akar pada perawatan ortodontik. Tujuan laporan kasus
ini adalah untuk melihat apakah dengan penambahan autologous fibrin clot pada
CAF dapat meningkatkan penutupan akar pada klasifikasi resesi gingiva Miller
klas I atau II dibandingkan dengan hanya CAF pada pasien yang sedang dalam
Seorang pria berumur 22 tahun dilaporkan datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan utama gingiva mengalami resesi dan sangat sensitif terhadap rangsangan
panas dan dingin pada gigi anterior rahang atas. Pasien sedang dalam perawatan
dilanjutkan. Dari pemeriksaan klinis didapatkan defek Miller klas I pada gigi 11,
13, 21, 22, dan 23 (gambar 1-5). Abrasi pada daerah servikal terdapat pada gigi 11
(gambar 5). Resesi gingiva diterapi dengan prosedur penutupan akar pada gigi
anterior rahang atas yang terlibat. Abrasi pada daerah servikal direstorasi dengan
Glass Ionomer dan setelah itu penutupan resesi gingiva diterapi dengan CAF
kombinasi membran PRF pada gigi 13, 11, 21, 22, dan 23.
2. Tahap II, 3 minggu setelah tahap I, defek resesi pada gigi 22, dan 23
3. Tahap III, 5 bulan setelah tahap II, defek resesi pada gigi 11, dan 21
Pasien diberikan penjelasan mengenai prosedur bedah yang akan dilakukan, dan
tidak lupa mengisi lembar persetujuan pasien. Pasien dalam keadaan sehat tanpa
penyakit lainnya dan tidak terdapat riwayat alergi pada obat-obatan anestesi
ataupun obat lainnya. Persiapan pasien termasuk diantaranya adalah skeling dan
root planing semua gigi dan tidak lupa instruksi untuk menjaga kebersihan mulut.
Keperluan pemeriksaan klinis dicatat dengan probe UNC 15 atau probe Hu Friedy
Terapi Bedah
interdental dan insisi crevicular dilakukan di sekitar gigi yang resesi. Insisi
terbentuk partial thickness flap agar flap tidak tegang pada saat reposisi ke
(gambar 6-8). Lakukan penjahitan interrupted sling sutures untuk menahan PRF
Lakukan penjahitan dengan simple loop sutures pada insisi vertikal. Setelah itu
dengan terapi dingin. Instruksi postoperasi diberikan. Pack dan jahitan dibuka 10
hari setelah operasi untuk meyakinkan terjadi adaptasi dan stabilitas yang baik
dari membran dan flap. 2 prosedur bedah yang tersisa dilakukan dengan cara yang
sama.
Setelah 36 bulan dilakukan kontrol, penutupan akar hampir 100% terjadi pada gigi
13, 21, 22, dan 23 (gambar 14-16) dan sebesar 50% pada gigi 11 (gambar 16 dan
tabel 1). Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan bahwa pasien tetap menjaga
kebersihan mulut namun pada gigi 11 tidak menunjukkan kebersihan muluta yang
baik.
Diskusi
Resesi gingiva bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor dan penanganannya
estetik dan mengembalikan fungsi dengan kedalaman poket yang minimal. Seperti
modifikasi yang dapat digunakan untuk perawatan resesi gingiva. Literatur yang
telah ada juga menjelaskan teknik CTGs dengan hasil yang sangat baik,
membuat para klinisi dilema untuk menggunakan teknik mana yang memberikan
yang sangat penting, oleh karena itu dengan adanya growth factor yang cukup
telah menjadi populer dimana PRF ini tetap mempertahankan kandungan PRF clot
dan berfungsi sebagai lapisan untuk menyediakan asupan growth factor seperti
platelet-derived growth factors, transforming growth factor beta, vasculer
factor-1 yang dapat meningkatkan proliferasi fibroblas. Platelet growth factor juga
mencegah mitogenesis dan kemotaksis dan modulasi seluler yang terlibat dalam
proses penyembuhan dan regenerasi dan proliferasi sel. Karena PRF diambil dari
pasien itu sendiri, darah pasien itu sendiri, PRF tidak bersifat toksik dan
immunoreactive sehingga tidak perlu khawatir akan resiko yang mungkin terjadi
Pada suatu penelitian oleh Del Corso dengan lama kontrol 6 bulan, didapatkan
hasil yang signifikan dalam penutupan multipel resesi dengan PRF dengan teknik
CAF, namun penelitian oleh Aroca dkk melaporkan terjadi penutupan resesi akar
sebanyak 80% dengan CAF dan PRF pada rahang bawah dibandingkan dengan
daerah kontrol (CAF tanpa PRF) sebanyak 91,5%. Penelitian oleh Santamaria dkk
mengevaluasi perawatan resesi gingiva (tidak terdapat lesi karies pada daerah
servikal) degnan hanya CTG saja, atau dengan kombinasi resin-,modified glass
mempengaruhi hasil perawatan. Namun Martin dkk dalam penelitian pada hewan
Dengan berbagai keuntungan dari PRF sebagai membran untuk perawatan resesi,
koronal hingga ke CEJ, berarti PRF tetap terlihat dalam rongga mulut.
Penyembuhan terjadi tanpa adanya tanda-tanda infeksi. Tahap bedah fase III
Hasil yang didapat dari prosedur perawatan ini hampir sama dengan hasil
penelitian oleh Pazmino dkk dan Gupta dkk dan meningkatkan penutupan resesi
pada gigi 11, 13, 21, 22, dan 23 dengan membran PRF. Hasil penelitian ini juga
memperlihatkan hasil yang sama dengan penelitian oleh Agarwal dkk yang
melaporkan hasil yang sangat baik pada penutupan akar pada mandibula. Namun,
keuntungan teknik ini adalah bahwa additional surgical site tidak diperlukan pada
proses penutupan akar disamping lebih mahal juga memerlukan lebih banyak
histologi untuk mendapatkan hasil jangka panjang dari PRF yang baik.
Kesimpulan
akan membantu regenerasi jaringan dimana local delivery of growth factor dapat
lebih baik.