Anda di halaman 1dari 15

Ujian LCE 1

Periodontal

Penguji : drg. Fitri


Yuniawati,MDSc
Mahasiswa : Della Zerlina
(20194020032)
Jurnal 1
Pendahuluan
● Scaling dan Root Planning (SRP) adalah treatment yang dilakukan untuk pemeliharaan penyakit periodontal. SRP

ini biasanya menggunakan scaler dan hand instrument tetapi beberapa penelitian mengatakan bahwa tip scaler
tidak mencapai ekstensi paling apikal dari jaringan periodontal.
● Pemolesan udara menggunakan alat pemoles udara konvensional dengan serbuk glisin berbutir halus yang

diarahkan langsung ke dalam poket periodontal telah terbukti efektif dan aman untuk menghilangkan biofilm
subgingiva di poket periodontal.
● Dalam satu penelitian, glycine powder air-polishing (GPAP) mengurangi jumlah bakteri hidup total di poket

periodontal dengan PD berkisar antara 3 sampai 5 mm dan secara signifikan lebih besar daripada SRP
menggunakan kuret.
Jalannya Penelitian

Tujuan Populasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek 60 pasien (rentang usia, 28–68 tahun)
penggunaan GPAP (Glycine powder air-polishing yang memiliki setidaknya 3 gigi dengan poket periodontal
tambahan dengan SRP pada penyakit periodontal dan 4 - 6 mm, dari pasien yang menjalani perawatan
halitosis. periodontal di Departemen Periodontology

Analisis Statistik
Perbandingan post hoc pada sampel anak laki-laki Desain Studi
dilakukan menggunakan uji Tukeykey jika signifikansi
Desain studi dilakukan dengan computer-randomised,
terdeteksi. Uji t -test digunakan untuk perbandingan antar
single- blind, controlled clinical study
kelompok pada setiap titik waktu. 
Metode Penelitian
● Semua pasien yang akan ikut dalam sampel penelitian diinstruksikan untuk menghindari makanan pedas,

minum kopi serta minuman beralkohol dan menggunakan obat kumur selama 2 hari sebelum dilakukan
penelitian.
● Sebelum dilakukan penelitian harus dilakukan pemeriksaan periodontal Indeks plak (PI), indeks gingiva

(GI), Clinical attatment loss (CAL), probing dept (PD) dan posisi margin gingiva.
● Selain itu BOP diukur di 6 titik dengan menggunakan probe di semua gigi

● 1 bulan setelah penelitian semuanya diukur kembali dan dievaluasi


Hasil Penelitian
● Kedua kelompok menunjukkan indeks plak, indeks gingiva, kedalaman poket yang lebih rendah

secara signifikan, perdarahan saat probing (BOP), dan skor CAL meningkat pada 1 bulan
dibandingkan pada awal.
● Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok pada setiap titik waktu yaitu 7, 14, 30

hari. 
● VSC adalah berbeda secara signifikan pada 1 bulan dibandingkan dengan baseline pada kedua

kelompok. Namun, antarkelompok perbandingan VSC tidak signifikan secara statistik pada setiap
titik waktu
Diskusi
● Plak gigi pada poket periodontal dan pada permukaan akar baru-baru ini terbukti menyebabkan

perubahan struktur biologis yaitu bakteri eksotoksin yang menembus permukaan akar, kompleks
antibodi, dan metabolisme mikroba.
● Debridement mekanis merupakan tindakan awal yang dilakukan untuk mengurangi inflamasi

periodontal. Debridement yang efektif yaitu harus mencapai mikroflora subgingiva sehingga sulit
dilakukan karena keterbatasan anatomis.
● Sehingga penggunaan GPAP dapat menyederhanakan instrumentasi subgingiva periodik dan dapat

menjadi alternatif untuk teknik konvensional penghilangan biofilm subgingiva


Kesimpulan

● Kesimpulan dari penelitian ini yaitu SRP efektif untuk treatment periodontitis dan
halitosis. 
● Namun, menggunakan GPAP sebagai tambahan dengan instrumentasi mekanis tidak
bermanfaat efek pada halitosis dan penyakit periodontal
● Jurnal 2
Pendahuluan
• Enlargement gingiva biasanya dikaitkan dengan obat –obatan anticonvulsants, calcium channel blockers, and
immunosuppressants especially cyclosporin A.
• Biasanya Enlargement gingiva dimulai dari papila interdental dan lebih sering ditemukan di bagian anterior
permukaan labial.
• Peradangan gingiva akibat plak merupakan faktor utama terjadinya penambahan volume gingiva ini sering
menjadi penyebab kesulitan untuk kontrol plak dan keluhan ketidaknyamanan, nyeri, dan keluhan terkait
estetik.
• Tretment yang biasa dilakukan yaitu bisa dengan nonsurgical dan bedah.
• Nonsurgical ditujukan untuk mengurangi komponen inflamasi pada jaringan gingiva.
• Pembedahan dilakukan untuk menghilangkan komponen fibrotik dari jaringan gingiva ketika parah dan
bertahan setelah terapi non-bedah
Pemeriksaan subjective
Seorang wanita berusia 21 tahun mengeluhkan gusinya berwarna merah dan mengalami
pembengkakan, keluhan tersebut sudah dirasakan sekitar 1 tahun yang lalu. Pasien merasa
mengganggu penambilan, ketidaknyamanan, dan kesulitan mengontrol plak.
Menurut riwayat medis, pasien telah menerima transplantasi ginjal 2 tahun sebelumnya sehingga
pasien harus mengkonsumsi obat yaitu siklosporin A 125 mg, prednisolon 5 mg, dan mikofenolat
mofetil 500 mg per hari sebagai profilaksis setelah dilakukan transplantasi organ.
Pemeriksaan Objective
• Pemeriksaan klinis menunjukkan eritematosa,
pertumbuhan gingiva, edema yang terlokalisasi di
sisi bukal dan lingual gigi anterior.
• OHI buruk dan terdapar poket gingiva sedalam 5-
7mm dan skor CAL 2-3mm
• Pemeriksaan sinar-X menunjukkan hilangnya
tulang alveolar horizontal marginal (sepertiga
koronal) yang lebih menonjol pada gigi insisivus
bawah
Assesment
•Cyclosporin A-Induced enlagement gingiva dengan
localized moderate periodontitis stage II grade B.

Treatment Planning :
1.KIE (menjaga kebersihan mulut)
2.Pemberian amoksisilin ditambah asam klavulanat 1 g
(intraoral) 2 kali per hari selama 8 hari
3.Scaling dan rootplaning
4.Kontrol dilakukan scaling setiap 2 bulan sekali
5.Evaluasi setelah 2 tahun dengan pemeriksaan radiograf
Diskusi
• Mekanisme enlagement gingiva karna obat CsA ini dan metabolitnya mengganggu proliferasi dan fungsi sel
fibroblas. Selain itu, CsA memiliki aksi sinergis dengan sitokin proinflamasi dan fibrogenik mengganggu sintesis
dan fungsi matriks metaloproteinase (MMP).
• Tidak semua pasien yang dengan pengobatan CsA menunjukkan pertumbuhan berlebih pada gingiva.
• Fibroblas gingiva mungkin menunjukkan respon obat secara individu, penanggap fibroblas versus nonresponder
fibroblas, ada kemungkinan bahwa CsA dan metabolitnya bereaksi dengan subpopulasi fibroblas gingiva yang
berbeda secara fenotip
• Pasien transplantasi ginjal memiliki risiko infeksi serius yang lebih tinggi karena mereka berada di bawah
imunosupresan seperti CsA dan juga kortikosteroid seperti prednisolon. Obat ini menekan sistem kekebalan tubuh
sehingga diperlukan antibiotic sebagai profilaksis
Kesimpulan
• Enlagement gingiva merupakan efek samping serius yang menyertai penggunaan siklosporin A.
Diagnosisnya didapat berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan intraoral pasien.
• Akumulasi plak bakteri adalah faktor risiko utama yang dapat memulai dan memperburuk peningkatan
volume jaringan gingiva.
• Pilihan tretment dapat dikategorikan sebagai terapi nonsurgical saja atau kombinasi terapi nonsurgical dan
bedah. Semua treatment tersebut dapat mengurangi atau menghilangkan pembesaran gingiva dan
poketnya.
• Tetapi yang utama yaitu tetap mengontrol OHI dan kontrol rutin untuk hasil yang lebih baik dan stabil
setelah perawatan dan mencegah kekambuhan pertumbuhan berlebih gingiva.

Anda mungkin juga menyukai