Terapi Emergensi Dan Medikasi
Terapi Emergensi Dan Medikasi
Emergensi dan
Medikasi
Tutorial 5
Darurat Periodontal adalah suatu keadaan atau gabungan
berbagai kondisi yang berperngaruh buruk terhadap jaringan
periodontal dan memerlukan tindakan segera.
FASE AWAL
FASE 1
( ETIOTROPIC PHASE)
FASE 2
( surgical phase)
URUTAN PROSEDURE
THERAPEUTIC
FASE 3
( restorative phase)
Fase 4
( mainntenance
phase )
Nekrosis Ulserative
Gingivitis treatment
Penguranganinflamasiakutolehpengurangan
mikrobadanpenghapusanjaringannekrotik
Pengobatanpenyakitkronisbaikyangmendasa
riketerlibatanakutatauditempatlain
dironggamulut
Karena pada penyakit ini keluhan pasien itu yang sering dikemukakan
adalah:
(1) Lesi nya sangat sensitive terhadap sentuhan
(2) Nyeri sakit yang hebat dan menyebar yang akan bertambah hebat
apabila terangsang oleh makanan yang pedas atau hangat,
(3) Banyak keluar ludah yang kental
Persistent / Recurrent
Nekrosis Ulserative
Gingivitis
Penyakit sistemik yang mendasari
menyebabkan imunosupresi
Ref : Newman, M. G. et al. Newman and Carranza’s Clinical Periodontology 13rd ed. 2018.Elsevier. P . 491.
RESSESMENT
Pencarian baru untuk lesi kulit dan tanda-tanda atau gejala lain yang harus
dilakukan,dengan biopsi jika terjamin
Ref : Newman, M. G. et al. Newman and Carranza’s Clinical Periodontology 13rd ed. 2018.Elsevier. P . 491.
TERAPI LOKAL YANG TIDAK
MEMADAI
– Terlalu sering
– Perawatan dihentikan ketika gejala mereda, tanpa mengeliminasi penyakit gingiva kronis dan
poket periodontal yang tersisa setelah kondisi akut superfisial pulih
– Sisa kalkulus dan faktor lokal lainnya yang mempengaruhi peradangan gingiva dapat
menyebabkan kekambuhan
– Keterlibatan akut yang berulang di daerah anterior mandibula dapat dikaitkan dengan
peradangan perikoronal yang persisten yang timbul dari erupsi parsial dan radang perikoronal
molar ketiga
– Keterlibatan anterior mungkin terulang kembali setelah situasi molar ketiga diperbaiki
Ref : Newman, M. G. et al. Newman and Carranza’s Clinical Periodontology 13rd ed. 2018.Elsevier. P . 491.
Inadequate compliance
Ref : Newman, M. G. et al. Newman and Carranza’s Clinical Periodontology 13rd ed. 2018.Elsevier. P . 491.
Medikasi
1.Kumur dengan segelas penuh campuran yang
setara dari 3% hidrogen peroksida dan air hangat
setiap 2 jam
2.Obat kumur chlorhexidine 0.12% dua kali sehari
3.Obat analgesik untuk meredakan nyeri seperti
Ibuprofen (non-steroidal antiinflammatory drug)
– Ibuprofen 400-600mg tiga kali sehari
Ref : Newman, G.M et.al. 2019 . Carranza’s Clinical Periodontology 13rd edition. Philadelphia : ELSEVIER. Page 489
Todescant, Sylvia. Et.al. Managing Patient with Necrotizing Ulcerative Gingivitis.Canadian Dental Association(CDA).
2013
Antibiotik (penyakit sistemik)
1. Amoxicillin
– 500mg secara oral setiap 6 jam dalam 10 hari
– 250mg tiga kali sehari dalam 7 hari
2. Erythromycin 500mg setiap 6 jam
3. Metronidazole
– 500mg dua kali sehari selama 7 hari
– 250mg tiga kali sehari selama 7 hari
Ref : Newman, G.M et.al. 2019 . Carranza’s Clinical Periodontology 13rd edition. Philadelphia : ELSEVIER. Page 489
Todescant, Sylvia. Et.al. Managing Patient with Necrotizing Ulcerative Gingivitis.Canadian Dental Association(CDA). 2013
Role of Drugs
– Obat-obatan escharotic, seperti fenol, perak nitrat, asam
kromat, atau kalium bikromat, tidak boleh digunakan.
– Mereka adalah agen nekrosis yang meringankan rasa sakit
dengan menghancurkan ujung saraf dari gingiva yang
mengalami ulserasi tetapi juga menghancurkan sel-sel muda
yang diperlukan untuk memperbaiki dan menunda
penyembuhan.
– Penggunaan berulang dari agen ini menyebabkan hilangnya
jaringan gingiva yang tidak pulih ketika penyakit mereda.
Ref : Newman, G.M et.al. 2019 . Carranza’s Clinical Periodontology 13rd edition. Philadelphia : ELSEVIER. Page 490