Anda di halaman 1dari 4

DEMAM TIFOID RAWAT INAP

No. Dokumen :
/SOP-UKP/PKM.AD/
2023
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/4

UPT BLUD Muhamad Syapi’i, AM.Kp


PUSKESMAS AIK NIP.19751011 2003121 007
DAREK
1. Pengertian Demam Tifoid erat kaitannnya dengan kualitas higiene pribadi
dan sanitasi lingkungan yang kurang baik.

Suatu infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh kuman


salmonella typhii
2. Tujuan Dapat melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, menentukan
pemeriksaan penunjang lalu menegakkan diagnosa klinis serta
rencana penatalaksanaan yg komprehensif

3. Kebijakan Keputusan kepala UPT BLUD puskesmas Aik Darek

4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Buku Panduan Praktik


Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/ Langkah- 1. Melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien.
langkah Gejala klinik :

 Demam turun naik terutama sore dan malam (demam


intermitten)
 Sakit kepala (pusing) area frontal
 Nyeri otot
 Pegal-pegal
 Insomnia
 Anoreksia
 Mual muntah
 Gangguan gastrointestinal spt konstipasi, meteorismus
atau diare, nyeri abdomen dan BAB berdarah
2. Melakukan pemeriksaan fisik
 Suhu tinggi
 Bau mulut karena demam lama
 Bibir kering dan kadang pecah-pecah
 Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue),
jarang ditemukan pada anak
 Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor
 Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati)
 Hepatosplenomegali
 Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak
diikuti oleh peningkatan frekuensi nadi)
 Pada keadaan lanjut bisa terjadi penurunan kesadaran
ringan berupa apatis. Bila keadaan berat pasien dapat
menjadi somnolen dan koma atau dengan gejala-gejala
psikosis
 Pada penderita dengan toksik, gejala delirium lebih
menonjol

3. Merujuk pasien utk melakukan pemeriksaan penunjang


dan menginterpretasi hasil pemeriksaan
 Darah Lengkap
 Leukopeni ( <5000/mm3)
 Limfositosis relatif
 Monositosis
 Aneosinofiia
 Trombositopenia ringan
 Penurunan hemoglobin akibat perdarahan hebat
dalam abdomen dpt terjadi pada minggu ke 3 dan 4
 Serologi Widal
 Titer O 1/320 diduga kuat diagnosisnya adalah
demam tifoid
 Widal (-)/negatif tidak menyingkirkan demam
tifoid
 Diagnosa pasti bila didapatkan kenaikan titer 4 kali
lipat pd pemeriksaan ulang dengan intervan 5-7
hari
4. Menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
 Suspek demam tifoid ( Suspect Case)
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan
gejala demam, gangguan saluran cerna dan petanda
gangguan kesadaran

 Klinis demam tifoid ( Probable Case)


Suspek demam tifoid didukung dengan gambaran
laboratorium yang menunjukan tifoi

5. Menentukan terapi
 Terapi suportif (tirah baring, diet tinggi kalori dan
tinggi protein, konsumsi obat-obatan secara rutin dan
tuntas serta kontrol dan monitor tanda vital, kemudian
dicatat dengan baik direkam medik)
 Terapi simptomatik untuk menurunkan demam
(antipiretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal
 Terapi definitif dengan pemberian antibiotika.
Antibiotika lini pertama untuk demam tifoid adalah
kloramfenikol, ampisillin atau amoksisilin (aman
untuk penderita yang sedang hamil), atau
trimetoprim-sulfametoxazole (kotrimosazol)
 Bila pemberian salah satu antibiotika lini pertama
tidak efektif, dapat diganti dengan antibiotika lain
atau antibiotika lini kedua yaitu Ceftriaxone,
Cefotaxime (diberikan untuk dewasa dan anak),
Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun
karenga dinilai mengganggu pertumbuhan tulang)

6. Bagan Alir

Melakukan Anamnesa Melakukan


Pemeriksaan Fisik

Menegakkan Diagnosa
Merujuk Pemeriksaan
Klinis.
penunjang &
mengintepretasi hasil

Memberikan
Menentukan Terapi
Konseling dan
Edukasi.

7. Hal-hal yang perlu Kriteria rujukan :


diperhatikan

a. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum


tampak perbaikan
b. Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan
Komplikasi (biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga
demam) antara lain :

a. Perdarahan
b. Perforasi
c. Sepsis
d. Ensefalopati
e. Infeksi organ lain
8. Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap.
2. Unit Rawat Jalan.
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai