No. Revisi :
SOP
PEMERINTA Tanggal Berlaku :02
H januari 2018 PUSKESMAS
KABUPATEN Endang, S.Kep, NS DUNGKAIT
NIP : 197808122009012004
MAMUJU Halaman :
Suatu infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh kuman salmonella
1. Pengertian
typhii
Dapat melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, menentukan pemeriksaan
2. Tujuan penunjang lalu menegakkan diagnosa klinis serta rencana penatalaksanaan
yg komprehensif terhadap demam tifoid
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Kebijakan
3. Keputusan mentri kesehatan no. 128 tahun 2004 tentang kebijakan
dasar pusat kesehatan puskesmas
Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Buku Panduan Praktik Klinis Bagi
4. Referensi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Saratan dan
Poliklinik Set
Prasarana
6. Prosedur / anamnesa
langkah langkah Gejala klinik :
Demam turun naik terutama sore dan malam (demam intermitten)
Sakit kepala (pusing) area frontal
Nyeri otot
Pegal-pegal
Insomnia
Anoreksia
Mual muntah
Gangguan gastrointestinal spt konstipasi, meteorismus atau diare,
nyeri abdomen dan BAB berdarah
pemeriksaan fisik
Suhu tinggi
Bau mulut karena demam lama
Bibir kering dan kadang pecah-pecah
Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue), jarang
ditemukan pada anak
Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor
Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati)
Hepatosplenomegali
Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi nadi)
Pada keadaan lanjut bisa terjadi penurunan kesadaran ringan berupa
apatis. Bila keadaan berat pasien dapat menjadi somnolen dan koma
atau dengan gejala-gejala psikosis
Pada penderita dengan toksik, gejala delirium lebih menonjol
Pemeriksaan Penunjang
Merujuk pasien utk melakukan pemeriksaan penunjang dan
menginterpretasi hasil pemeriksaan
Darah Lengkap
Leukopeni ( <5000/mm3)
Limfositosis relatif
Monositosis
Aneosinofiia
Trombositopenia ringan
Penurunan hemoglobin akibat perdarahan hebat dalam
abdomen dpt terjadi pada minggu ke 3 dan 4
Serologi Widal
Titer O 1/320 diduga kuat diagnosisnya adalah demam
tifoid
Widal (-)/negatif tidak menyingkirkan demam tifoid
Diagnosa pasti bila didapatkan kenaikan titer 4 kali lipat pd
pemeriksaan ulang dengan intervan 5-7 hari
Penatalaksanaan
Terapi suportif (tirah baring, diet tinggi kalori dan tinggi protein,
konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas serta kontrol dan
monitor tanda vital, kemudian dicatat dengan baik direkam medik)
Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal
Terapi definitif dengan pemberian antibiotika. Antibiotika lini
pertama untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisillin atau
amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil), atau
trimetoprim-sulfametoxazole (kotrimosazol)
Bila pemberian salah satu antibiotika lini pertama tidak efektif,
dapat diganti dengan antibiotika lain atau antibiotika lini kedua
yaitu Ceftriaxone, Cefotaxime (diberikan untuk dewasa dan anak),
Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karenga dinilai
mengganggu pertumbuhan tulang)
7. Diagram Alur
8. Unit terkait
m
n
ia
s
e
Konseling dan edukasi
Edukasi diberikan untuk pasien tentang pengobatan dan perawatan demam
tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya serta diet dan konsumsi
obat diperhatikan langsung oleh dokter dan keluarga pasien dan tanda-
tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga supaya bisa
segera dibawa ke RS terdekat untuk perawatan
1. Poli Umum
2. UGD
3. Pustu/Poskesdes.