Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

DEMAM TIFOID
Nomor:
SOP No.Revisi:
Tgl.Terbit:
Halaman: 1/2

UPT Puskesmas Rawat dr.Jhoni Effensyah


InapSukaraja NIP.119831027 201101 1 002

1. Pengertian Demam tifoid merupakan proses inflamasi/peradangan pada lapisan


mukosa dan submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa
apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan demam


tifoid dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Sukaraja.

3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas
4. Referensi Permenkes no. 5 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer halaman 93-98.

5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis


Keluhan: demam turun naik terutama sore dan malam hari, nyeri kepala,
mual, muntah
2. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
3. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien meliputi pemeriksaan
kepala/leher, thoraks,abdomen, dan ekstrimitas
Didapatkan:
 suhu tinggi
 Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue), jarang
ditemukan pada anak.
 Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor.
 Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati).
 Hepatosplenomegali.
 Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi nadi).
4. Lakukan pemeriksaan penunjang: widal, DL
5. Pengobatan:
Penatalaksanaan
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
4. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien.

b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan


mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama
untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin
(aman untuk penderita yang sedang hamil), atau trimetroprim-
sulfametoxazole (kotrimoksazol).
d. Bila belum membaik, disarankan untuk menggunakan lini ke-2 seperti
quinolon (tidak dianjurkan pada usia < 18 tahun karena menghambat
pertumbuhan tulang)
e. Konseling dan Edukasi

Indikasi Rawat Inap :


1. Pasien muntah terus menerus atau diare yang mengarah ke
dehidrasi
2. Keadaan umum yang lemah
PENATALAKSANAAN
DEMAM TIFOID
Nomor:
SOP No.Revisi:
Tgl.Terbit:
Halaman:2/2

UPT Puskesmas Rawat dr.Jhoni Effensyah


Inap Sukaraja NIP.119831027 201101 1 002

3. Tifoid dengan symptom yang berat sehingga tidak bisa dilakukan


perawatan di rumah

Penatalaksanaan Rawat Inap:


1. Terapi simptomatik
2. Terapi kausatif dengan pemberian injeksi antibiotik seperti
ceftriaxone atau cefotaxim 50 mg/hr/kgBB

6. Diagram Alir
(bila perlu)

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan Pasien yang menolak dirawat inap walaupun sudah masuk indikasi rawat

8. Unit terkait Poli umum


MTBS
KIA
Laboratorium
UGD
Rawat Inap

9. Dokumen terkait Formularium obat puskesmas

10.Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai