Anda di halaman 1dari 3

DEMAM THYFOID

No.Dokumen : / /SOP/ I
SOP /2024
No. Revisi : 01
Tgl. Berlaku : 11 Februari 2024
Halaman : 3
UPT Ns. Sufiani, S. Kep
PUSKESMAS
19690912 199603 2 002
MEUTULANG
Demam tifoid merupakan infeksi sitemik yang disebebkan oleh Salmonella enteric
serovar typhi (s typhi). Salmonella enterica serovar paralyphi A,B, dan C juga dapat
menyebabkan infeksi yang disebut dengan paratifoid. Demam tifoid ditandai dengan
1. Pengertian munculnya keluhan dan gejala yang bervariasi mulai dari yang ringan dengan
demam yang tidak tinggi, malaise, dan batuk kering sampai dengan gejala yang
berat dengan demam yang berangsur makin tinggi setiap harinya, rasa tidak nyan di
perut serta beraneka ragam keluhannya
2
.2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tatalaksana dan diagnosa demam thyfoid

33. Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 2, Tahun 2015
.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
4. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penyakit
45. Prosedur / Alat dan Bahan
. Langkah- 1. Rekam Medis
langkah 2. Alat pemeriksaan vital sign
3. Handscoon
4. Masker
Petugas
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
Pelaksanaan
a. Anamnesa
1. Menanyakan apakah ada panas, berapa lama dan bagaimana pola panasPetugas
menyiapkan format laporan pasien baru
2. Menanyakan apakah keluhan sakit kepala ( pusing-pusing) yang sering dirasakan
di area frontal, nyeri otot, pegal-pegal
3. Menanyakan apakah ada insomnia, anoreksia, dan mual muntah. Selain itu,
keluhan dapat pula disertai gangguan
4. Menanyakan apakah ada gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan
meteorismus atau diare, nyeri abdomen dan BAB berdarah
b. Pemeriksaan Klinis
1. Suhu tinggi
2. Bau mulut karena demam lama
3. Bibir kering dan kadang pecah-pecah
4. Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue), jarang ditemukan pada anak
5. Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor
6. Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati)
7. Hepatosplenomegali
8. Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh peningkatan
frekuensi nadi)
9. Penurunan kesadaran ringan

c. Diagnosa
Demam Tyfoid

d. Terapi
1. Terapi suportif dapat dilakukan dengan :
a) Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
b) Diet tinggi kalori dan tinggi protein
c) Komdsimsi obat-obatan secara rutin dan tuntas
d) Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien
e) Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antiperetik) dan mengurangi
keluhan gastrointestinal
f) Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini 10 hari),
ampisilin atau amoxsilin (3x500mg selama 10 hari aman untuk penderita
yang sedang hamil), atau trimetroprim-sulfametoxazole kotrimoksazol
(2x690mg selama 7-10 hari)
g) Memberikan edukasi mengenai pengobatan dan perawatan , diet, pentahapan
mobilisasi, serta tanda-tanda kegawatan
h) Pemberian rujukan dengan kriteria
i) Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan
j) Demam tifoid dengan tanda-tanda kegawat daruratan
k) Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak mencukupi
6. Hal-hal Yang
perlu - Keadaan umum pasien dan diet pasien
diperhatikan
1. UGD
2. Rawat Inap
7. Unit Terkait 3. Poli Umum
4. Poli MTBS
5. Poli Anak
1. Rekam Medis
8. Dokumen 2. Buku Register
terkait 3. Blangko Resep
4. Blangko Rujukan
9. Rekaman Historis Tanggal Mulai
Perubahan No Yang Dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1

Anda mungkin juga menyukai