Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PENANGANAN

ANEMIA Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas
No. Kode
Dungkait
Terbitan :

No. Revisi :
SOP
PEMERINTAH Tanggal Berlaku :2
KABUPATEN januari 2018 PUSKESMAS
MAMUJU DUNGKAIT
Halaman :
Endang, S.Kep, NS
NIP : 19780812200901 2 004

Anemia adalah Penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan


1. Pengertian penurunan kadar oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga
menimbulkan berbagai keluhan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan anemia di puskesmas Dungkait

1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Kebijakan
3. Keputusan mentri kesehatan no. 128 tahun 2004 tentang kebijakan
dasar pusat kesehatan puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 5 Tahun 2014
4. Referensi tentangpanduanpraktikklinisbagidokter di fasilitaspelayanankesehatan
primer
5. Sarana dan
Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
Prasaran
6. Prosedur / Anamnesis
langkah langkah 1 lemah, lesu, letih, lelah, penglihatan berkunang-kunang, pusing, telinga
berdenging dan penurunan konsentrasi.
2 Faktor Risiko
3 Ibu hamil
4 Remaja putri
5 Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang
6 Status gizi kurang
7 Faktor ekonomi kurang

Pemeriksaan Fisik
Patognomonis :
1 Mukokutaneus: pucat–sianotik, atrofi papil lidah (anemia defisiensi besi
dan anemia pernisiosa), alopesia (anemia defisiensi besi), ikterik
(anemia hemolitik), koilonikia (anemia defisiensi besi), glositis (anemia
pernisiosa), rambut kusam, vitiligo (anemia pernisiosa)
2 Kardiovaskular : takikardi, bising jantung.
3 Respirasi : frekuensi napas (takipnea)
4 Mata: konjungtiva pucat.
Tanda dan gejala lain dapat dijumpai sesuai dengan penyebab dari anemia
tersebut, yaitu:
1 Mata: dapat mencerminkan adanya manifestasi dari suatu anemia
tertentu (misal : perdarahan pada anemia aplastik)
2 Gastrointestinal : ulkus oral dapat menandakan suatu imunodefisiensi
(anemia aplastik, leukemia), colok dubur
3 Urogenital (inspekulo) : massa pada organ genitalia wanita
4 Abdomen : hepatomegali, splenomegali, massa

Faktor Predisposisi
1 Infeksi kronik
2 Keganasan
3 Pola makan (Vegetarian)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah: Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), leukosit,
trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi (apusan darah tepi), MCV,
MCH, MCHC, retikulosit.

Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:


1 Laki-laki: > 13 g/dl
2 Perempuan: > 12 g/dl
3 Perempuan hamil: > 11 g/dl
Penatalaksanaan
Atasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal:
anemia gravis atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk.

1 Pada anemia defisiensi besi:


a. Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 –
65 mg
i. Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi
elemental
ii. Ferrous fumarat 3 x 1 tab
iii. Ferrous glukonat 3 x 1 tab
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman.
c. Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut
maka dilakukan koreksi parenteral segera.

2 Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12


a. Anemia dikoreksi peroral dengan:
 Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin)
 Asam folat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg)
b. Koreksi cepat (parenteral atau i.m) → oleh dokter spesialis

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan (di rujuk)


7. Diagram Alur

8. Unit terkait
m
n
ia
s
e
1
2

3
4
5
Anemia defisiensi besi: ferritin serum, SI, TIBC
Anemia hemolitik: bilirubin, LDH, tes fragilitas osmotik, Acid Ham’s
test, tes Coombs’
Anemia megaloblastik: serum folat, serum cobalamin
Thalassemia: elektroforesis hemoglobin
Anemia aplastik atau keganasan: biopsi dan aspirasi sumsum tulang

Konseling dan Edukasi


Prinsip konseling pada anemia adalah memberikan pengertian kepada
pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya,
sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kriteria rujukan
1 Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6 mg%)
2 Untuk anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi
dokter layanan primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam.

1. Poli Umum
2. UGD
3. Pustu/Poskesdes.

Anda mungkin juga menyukai