Dosen Pengampu :
R. A. HELDA PUSPITASARI, S.Kep, Ns., M.Kep
Program D3 Keperawatan
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS PASURUAN
Jl. KH. Mansyur No.207, Tembokrejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan, JawaTimur 67118
Website:https://unej.ac.id
2021
1. KONSEP MEDIS
A. Definisi
Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin
yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan tubuh. Secara laboratorik dijabarkan sebagai penurunan di bawah normal
kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan hematocrit (packed red cell) (Hematologi
Klinik Ringkas : 2006).
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah dan atau
hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Anemia adalah berkurangnya jumlah
eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm 3 darah atau berkurangnya volume sel yang
didapatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah.
Anemia adalah penurunan dibawah normal dalam jumlah eritrosit
banyaknya hemoglobin atau volume sel darah merah (packed red cell) dalam
darah (Dorland, 1998: 49). Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya
hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.
(Brunner & Suddart, 2002 : 395 ).
a) Kriteria anemia
Untuk menjabarkan definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas
hemoglobin atau hematocrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas
ini disebut sebagai cut off point (titik pemilah), yang sangat dipengaruhi
oleh : umur, jenis kelamin, ketinggian tempat tinggal dari permukaan
lait, dan lain-lain.
Cut off point yang umum dipakai ialah kriteria WHO tahun 1968.
Dinyatakan anemia bila :
Laki-laki dewasa : hemoglobin < 13 g/dl
Perempuan dewasa tak hamil : hemoglobin < 12 g/dl
Perempuan hamil : hemoglobin < 11 g/dl
Anak umur 6-14 tahun : hemoglobin < 12 g/dl
Anak umur 6 bulan – 6 tahun : hemoglobin < 11 g/dl
C. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis anemia besi adalah pusing, cepat lelah, takikardi, sakit
kepala, edema mata kaki dan dispnea waktu bekerja. (Gasche C., 1997:126).
Gejala anemia sangat bervariasi , tetapi pada umumnya dapat dibagi menjadi 3
golongan besar, yaitu :
D. Patofisiologi
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena :
a) Anoksia organ target : karena berkurangya jumlah oksigen yang dibawa oleh
darah ke jaringan.
b) Mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia.
Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulkan gejala yang disebut
sebagai sindrom anemia. Gejala anemia biasanya timbul apabila hemoglobin
menurun kurang dari 7 atau 8 g/dl. Berat ringannya gejala tergantung pada
berikut :
1) Beratnya penurunan kadar hemoglobin
2) Kecepatan penurunan hemoglobin
3) Umur : adaptasi orang tua lebih jelek, gejala lebih cepat timbul
4) Adanya kelainan kardiovaskuler sebelumnya
Timbul anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum
(misalnya berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat berkurangnya
nutrisi, pajanan toksis, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui, sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
E. Pemeriksaan penunjang
Berbagai uji hematologis dilakukan untuk menentukan jenis dan penyebab
anemia. Uji tersebut meliputi kadar hemoglobin dan hematikrit, indeks sel darah
merah. Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata < 32%
(normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal, serum iron merendah, iron
F. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan medis
Medika mentosa : obat pertama sesuai penyebabnya Sulfat 3x1 tablet,
anemia berat dan akut Hb rendah (< 7 gr%) sebaiknya diberi tranfusi
darah.
Anemia pasca perdarahan : transfusi darah. Pilihan kedua: plasma
ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan darurat bisa diberikan
infus IV apa saja.
Anemia defisiensi : makanan adekuat, diberikan SF 3x10mg/kg
BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb <5 gr/dl.
Anemia aplastik : prednison dan testosteron, transfusi darah,
pengobatan infeksi sekunder, makanan dan istirahat.
b) Penatalaksanaan keperawatan
Istirahat
Diet disesuaikan dengan penyebabnya bila tidak diketahui diberi saja
makanan bergizi dan mengandung cukup Fe/lek strak hepar.
B. Diagnosa Keperawatan
I. Patofisiologi
E. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan (Nursalam, 2014). Evaluasi dilakukan terus menerus pada
respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan, evaluasi
dapat dibagi dua yaitu evalusai hasil atau formatif yang dilakukan setiap selesai
melakukan tindakan dan evalusi proses atau sumatif yang dilakukan dengan
membandingkan respon pasien paada tujuan khusus dan umum yang telah di
tentukan. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunkan SOP.
S : Respon subjektif pasien terhadap tindakan keperawatan
yang dilaksanakan.
O : Respon objektif pasien terhadap tindakan keperawatan
yang dilaksanakan.
A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap muncul atau ada
masalah atau ada masalah yang kontradiktif dengan masalah yang
ada.
P : Perencanaan atau tindakan lanjutan berdasarkan hasil
analisa responden pasien.
Seorang anak perempuan dengan panjang tubuh 95 cm dan berat badan 17 kg, pada
kolom panjang badan anak perempuan 95 cm, apabila ditarik garis lurus kekanan ternyata
berat badan anak 17 kg terletak pada kolom 11,6– 17,2 kg; kolom-2 SD s/d 2 SD;
Interpretasinya anak normal
Tanya Ibu/Pengasuh:
5 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi Ya
dan
6 Apakah anak dapat mencuci tangannya sendiri dengan Kemandirian
Sosialisasi Ya
baik setelah makan? dan
Te
7 Apakah anak dapat mengikuti peraturan permainan bila Kemandirian
Sosialisasi Ya
bermain dengan teman-temannya? (misal: ular tangga, dan
petak umpet, dll) Kemandirian
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, Sosialisasi Ya
baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk dan
memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) Kemandirian
Minta anak untuk berdiri
9 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak Kasar Ya
perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
10 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak Kasar Ya
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?
9 1
TOTAL
Sektor Bahasa
I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Mengartikan 3 kata P
b. Berlawanan 2
c. Menghitung 6 kubus F
d. Mengetahui 3 kata sifat F
e. Mengartikan 5 kata P
f. Menyebut 4 warna R
g. Mengerti 4 kata depan R
h. Bicara semua dimengerti F
II. Tugas yang sudah tertembus garis umur
Interpretasi :
1. Pada hasil pemeriksaan sektor personal sosial anak ditemukan 4 F (Fail)
2. Pada hasil pemeriksaan sektor motorik halus anak ditemukan 4 F (Fail) dan ditemukan 1
R (Refusal)
3. Pada hasil pemeriksaan sektor bahasa anak ditemukan 4 F (Fail) dan 2 R (Refusal)
4. Pada hasil pemeriksaan sektor motorik kasar anak ditemukan 5 F (Fail)
PPNI 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.
PPNI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan TindakanKeperawatan,
Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.
PPNI 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.
Tanggal Praktek :-
Tanggal Pengkajian : 23 April 2021
1. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : An.B No. Reg : 250xxxx
Agama : Islam
Bangsa /suku : Jawa – Indonesia
Bahasa yang dipakai :Jawa- Indonesia
Status anak : Kandung
Tanggal lahir :07 April 2017
Anak ke berapa :1
8. DATA PSIKOSOSIOSPIRITUAL:
Perilaku non verbal : gelisah
Keadaan emosi : baik
Pola hubungan dengan orang lain : baik
Orang yang sangat dekat dengan dirinya : ibu px
Ketaatan dalam beribadah : px tidak beribadah
Kegiatan keagamaaan yang dapat mengurangi stres : bernyanyi rukun rukun islam
Hematokrit 43,4 37 - 48 %
2. Rontgen : -
3. ECG : -
4. USG : -
Perawat
(
(Nama Mahasiswa )
NIM :
Nama : An.B
Umur : 4 tahun
No. Registrasi : 250xxx
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : Defisien B12, Asam folat dan Intoleransi
- Ibuklien mengatakan zat besi Aktifitas
anaknya mengalami ↓
kelelahan karna Penurunan SDM
bermain,sakit dan menangis, ↓
juga tampak lemah Hb ↓
↓
Do : Anemia
- K/u : lemah ↓
- Klien tampak lemas Penurunan transport O2
- Tanda-tanda vital kejaringan
S : 37,1 oC (mekanisme Anaerob ↑)
N : 120x/menit ↓
RR : 25x/menit ATP berkurang
↓
Kelelahan
↓
Intoleransi Aktifitas
Ds : Defisien B12, Asam folat dan Perfusi perifer
- Ibu klien mengatakan zat besi tidak efektif
anaknya pucat dari 2 hari ↓
yang lalu, selalu tampak Penurunan SDM
lemas, serta sering ↓
meegangi kepala sambil Hb ↓
mengeluh sakit. ↓
Anemia
Do : ↓
- K/u lemah Perfusi Perifer ↓
- Klien tampak pucat ↓
- Mata cowong Suplai O2 dan nutrisi je jaringan
- Klien tampak lemas ↓
- Akral dingin ↓
- TTV : Perfusi perifer tidak efektif
S : 37,1 oC
N :120x/menit
RR : 25x/menit
NAMA : An.B
Umur : 4 tahun
NO. REGISTRASI : 250xxx
NAMA : An.B
Umur : 4 tahun
Terapeutik
13.10
Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
13.15 Memberikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
Edukasi
15.00 Menganjurkan tirah baring
Keluarga px tampak kooperatif
15.30 Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Keluarga px tampak kooperatif
17.00
Menjelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan yang
Kolaborasi
18.00
Mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
2. 24-04-2021 Observasi
07.40
Memonitor kelelahan fisik dan emosional
k/u cukup
08.30 Memonitor pola dan jam tidur
Px tidur 6-7 jam/hari
11.30 Memonitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum
pemberian obat
Suhu : 37,1°C
Nadi : 120x/mnt
RR : 25x/mnt
14.00 Memonitor efek terapetik obat
Terapeutik
13.10
Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
12.00
Memberikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
Edukasi
12.00
Mengajurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Keluarga px tampak kooperatif
12.00 Menjelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan yang
diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
Keluarga px tampak kooperatif
12.00 Menjelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektivitas obat
Keluarga px tampak kooperatif
3. 25-04-2021 Observasi
07.40
Memonitor kelelahan fisik dan emosional
Terapeutik
13.10
Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
12.00
Memberikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
Edukasi
12.00
Menjelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan yang
diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
Keluarga px tampak kooperatif
O: O: O:
- K/u : lemah K/u : cukup K/u : baik
- Klien tampak lemas TTV Klien tampak bugar
TTV S : 37,1 oC TTV
S : 37,1 oC N : 122x/menit S : 37,1 oC
N : 120x/menit RR : 24x/menit N : 124x/menit
RR : 25x/menit RR : 24x/menit
A:
A: Masalah teratasi sebagian A:
Masalah belum teratasi Masalah teratasi
P:
P: Intervensi dilanjutkan P:
Intervensi dilanjutkan Intervensi dihentikan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan