Anda di halaman 1dari 40

KEPERAWATAN ANAK

“LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


INTOLERANSI AKTIFITAS PADA PASIEN ANAK ANEMIA”

Dosen Pengampu :
R. A. HELDA PUSPITASARI, S.Kep, Ns., M.Kep

Program D3 Keperawatan
Disusun Oleh :

1. ISTIVANIATUS SA’ADAH ( 192303102123 )


2. RAHMATUL LAILI ( 192303102090 )
3. EKA PUTRI RAMADHANI ( 192303102178 )
4. ACH. AINURROHMAN ( 192303102089 )

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS PASURUAN
Jl. KH. Mansyur No.207, Tembokrejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan, JawaTimur 67118
Website:https://unej.ac.id
2021

Universitas Jember Kampus Pasuruan


LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA

1. KONSEP MEDIS
A. Definisi
Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin
yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan tubuh. Secara laboratorik dijabarkan sebagai penurunan di bawah normal
kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan hematocrit (packed red cell) (Hematologi
Klinik Ringkas : 2006).
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah dan atau
hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Anemia adalah berkurangnya jumlah
eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm 3 darah atau berkurangnya volume sel yang
didapatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah.
Anemia adalah penurunan dibawah normal dalam jumlah eritrosit
banyaknya hemoglobin atau volume sel darah merah (packed red cell) dalam
darah (Dorland, 1998: 49). Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya
hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.
(Brunner & Suddart, 2002 : 395 ).
a) Kriteria anemia
Untuk menjabarkan definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas
hemoglobin atau hematocrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas
ini disebut sebagai cut off point (titik pemilah), yang sangat dipengaruhi
oleh : umur, jenis kelamin, ketinggian tempat tinggal dari permukaan
lait, dan lain-lain.
Cut off point yang umum dipakai ialah kriteria WHO tahun 1968.
Dinyatakan anemia bila :
 Laki-laki dewasa : hemoglobin < 13 g/dl
 Perempuan dewasa tak hamil : hemoglobin < 12 g/dl
 Perempuan hamil : hemoglobin < 11 g/dl
 Anak umur 6-14 tahun : hemoglobin < 12 g/dl
 Anak umur 6 bulan – 6 tahun : hemoglobin < 11 g/dl

Universitas Jember Kampus Pasuruan


b) Kriteria Klinik
Alasan praktis kriteria anemia di klinik (di rumah sakit atau praktik
klinik) untuk Indonesia pada umumnya adalah :

Hemoglobin < 10 g/dl

Hematocrit < 30%

Eritrosit < 2,8 juta/mm3
Hal ini dipertimbangkan untuk mengurangi beban klinis melakukan
work up anemia jika kita memakai kriteria WHO.
c) Derajat anemia
Derajat anemia antara lain ditentukan oleh kadar hemoglobin.
Derajat anemia perlu disepakati sebagai dasar pengelolaan kasus
anemia. Klasifikasi derajat anemia yang umum dipakai adalah sebagai
berikut :
 Ringan sekali Hb 10 g/dl – cut off point
 Ringan Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl
 Sedang Hb 6 g/dl – 7,9 g/dl
 Berat Hb < 6 g/dl
B. Etiologi
a) Anemia defisiensi besi
1) Asupan besi yang berkurang pada jenis makanan Fe non-heme, muntah
berulang pada bayi, dan pemberian makanan tambahan yang tidak
sempurna
2) Malabsorpsi pada enteritis dan proses malnutrisi (PEM)
3) Kehilangan/pengeluaran besi berlebih pada perdarahan saluran cerna
kronis seperti pada diverticulum Meckel, polyposis usus, alergi susu sapi,
dan infestasi cacing
4) Kebutuhan besi yang meningkat oleh karena pertumbuhan yang cepat pada
bayi dan anak, infeksi akut berulang, dan infeksi menahun
5) Depo besi yang kurang seperti pada berat badan lahir rendah, dan kembar
6) Kombinasi dari etiologi diatas

Universitas Jember Kampus Pasuruan


b) Anemia aplastic
1) Factor kongenital : sindrom Fanconi yang biasanya disertai kelainan
bawaan lain seperti mikrosefali, strabismus, anomaly jari, kelainan ginjal,
dan seterusnya.
2) Factor didapat : bahan kimia (Benzena, insektisida, senyawa As, Au, Pb),
obat (kloramfenikol, mesantoin, piribenzamin, obat sitostatik), radiasi,
factor individu (alergi obat, bahan kimia, dan lain-lain), infeksi
(tuberculosis milier, hepatitis, dan lain-lain), keganasan, penyakit ginjal,
gangguan endokrin, dan idiopatik.
c) Anemia Hemolitik
1) Intrinsik
 Kelainan membran, seperti sferositosis herediter, hemoglobinuria
noktural paroksismal
 Kelainan glikolisis, seperti defisiensi pinfat kinase
 Kelaian enzim, seperti defisiensi glukosa posfat dehidrogenase
(G6PD)
 Hemoglobinopati, seperti anemia sel sabit, methemoglobinemia
2) Ektrinsik
 Gangguan sistem imun, seperti pada penyakit autoimun, penyakit
limfoproliferatif keracunan obat
 Mikroangiopati, seperti pada purpura trombotik trombositopenik
koagulasi intravaskuler diseminata (KID)
 Infeksi seperti akibat plasmodium, klostridium, borelia
 Hipersplenisme
 Luka bakar

C. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis anemia besi adalah pusing, cepat lelah, takikardi, sakit
kepala, edema mata kaki dan dispnea waktu bekerja. (Gasche C., 1997:126).
Gejala anemia sangat bervariasi , tetapi pada umumnya dapat dibagi menjadi 3
golongan besar, yaitu :

Universitas Jember Kampus Pasuruan


a) Gejala umum anemia
Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia, atau anemic
syndrome. Gejala umum anemia atau sindrom anemia adalah gejala yang
timbul pada semua jenis anemia pada kadar hemoglobin yang sudah menurun
sedemikian rupa di bawah titik tertentu. Gejala ini timbul karena anoksiaorgan
target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan hemoglobin.
Gejala-gejala tersebut apabila diklasifikasikan menurut organ yang terkena
adalah sebagai berikut :
1) Sistem kardiovaskuler : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak waktu
kerja, angina pectoris, dan gagal jantung
2) Sistem saraf : sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang-
kunang, kelemahan otot, iritabel, lesu, perasaan dingin pada ekstremitas.
3) Sistem urogenital : gangguan haid dan libido menurun
4) Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun,
rambut tipis dan halus.
b) Gejala khas masing-masing anemia
Gejala yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia, seperti :
1) Anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah , stomatitis angularis.
Pada anak, tampak lemas, sering berdebar-debar, mudah lelah, pucat,
sakit kepala, atau iritabel. Pucat terlihat pada mukosa bibir, faring,
telapak tangan, dasar kuku, dan konjungtiva. Papil lidah atrofi, jantung
agak membesar. Tidak ada pembesaran limpa dan hati, serta tidak
terdapat iastesis hemoragik (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2, 2000).
2) Anemia defisiensi asam folat : gejala dan tanda pada anemia defisiensi
asam folat sama dengan anemia defisiensi vitamin B12 yaitu anemia
megaloblastik dan perubahan megaloblastik pada mukosa, mungkin dapat
ditemukan gejala-gejala neurologis, seperti gangguan kepribadian dan
hilangnya daya ingat, serta lidah merah (buffy tongue)
3) Anemia defisiensi vitamin B12
Didapatkan adanya anorexia, diare, dyspepsia, lidah yang licin, pucat dan
agak ikterik, terjadi gangguan neurologis, biasanya dimulai dengan
parestesia, lalu gangguan keseimbangan dan pada kasus yang berat terjadi
perubahan fungsi serebral, demensia dan perubahan neurosikiatrik
lainnya.

Universitas Jember Kampus Pasuruan


4) Anemia hemolitik : anemia ini bervariasi dari yang ringan sampai yang
berat (mengancam jiwa). Pasien mengeluh fatig dan keluhan ini dapat
terlihat bersama dengan angina atau gagal jantung kongestif. Terdapat juga
icterus dan hepatosplenomegali
5) Anemia aplastic : perdarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda infeksi,
pucat, lemah mungkin timbul demam purpura. Pada anak : pucat, lemah,
perdarahan, demam, tanpa organomegali (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2,
2000).
c) Gejala akibat penyakit dasar
Gejala penyakit dasar yang menjadi penyebab anemi. Gejala ini timbul
karena penyakit-penyakit yang mendasari anemia tersebut. Misalnya anemia
defisiensi besi yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang berat akan
menimbulkan gejala seperti : pembesaran parotis dan telapak tangan berwarna
kuning seperti jerami. Kanker kolon dapat menimbulkan gejala berupa perubahan
sifat defekasi (change of bowel habit), feses bercampur darah atau lender.

D. Patofisiologi
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena :
a) Anoksia organ target : karena berkurangya jumlah oksigen yang dibawa oleh
darah ke jaringan.
b) Mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia.
Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulkan gejala yang disebut
sebagai sindrom anemia. Gejala anemia biasanya timbul apabila hemoglobin
menurun kurang dari 7 atau 8 g/dl. Berat ringannya gejala tergantung pada
berikut :
1) Beratnya penurunan kadar hemoglobin
2) Kecepatan penurunan hemoglobin
3) Umur : adaptasi orang tua lebih jelek, gejala lebih cepat timbul
4) Adanya kelainan kardiovaskuler sebelumnya
Timbul anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum
(misalnya berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat berkurangnya
nutrisi, pajanan toksis, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui, sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau

Universitas Jember Kampus Pasuruan


hemolisis (destruksi). Pada kasus yang disebutkan berakhir masalahnya dapat
akibat defect sel merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah
normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah merah yang menyebabkan
destruksi sel darah merah (lisis sel darah merah/disolusi) terjadi terutama pada
sel fagositik atau dalam sistem retikulo endothelial, terutama dalam hati dan
limfa.
Sebagian hasil samping proses ini, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit
akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan distruksi sel darah merah
(hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
(konsentrasi) normalnya 1 mg/dl atau kurang. Kadar diatas 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sklera. Apabila sel darah merah mengalami
penghancuran pada sirkulasi, seperti yang terjadi pada berbagai kelainan
hemolitik, maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia).
Apabila konsentrasi plasma melalui kapoasitas heptoglobin plasma
(protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikatkan semuanya,
(misalnya apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dl) hemoglobin akan
terdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urine (Hemoglobinuria) jadi
ada dan tidaknya hemoglobinemia dan hemoglobinuria dapat memberikan
informasi mengenai lokasi penghancuran sel darah merah abnormal pada
pasien hemolisis yang dapat merupakan petunjuk mengetahui sifat proses
hemolisis tersebut. Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien
tertentu disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang tidak mencukupi
biasanya dapat diperoleh dengan dasar :
1) Hitung retikulo sistem dalam sirkulasi darah
2) Derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sum-sum tulang dan
cara pemotonganya,seperti yang terlihat dengan biopsy.
3) Ada atau tidaknya hiperbilirubin benemia dan hemoglobinemia.
(Brunner & Suddart,2000:357)

E. Pemeriksaan penunjang
Berbagai uji hematologis dilakukan untuk menentukan jenis dan penyebab
anemia. Uji tersebut meliputi kadar hemoglobin dan hematikrit, indeks sel darah
merah. Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata < 32%
(normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal, serum iron merendah, iron

Universitas Jember Kampus Pasuruan


binding capacity meningkat. Penelitian sel darah putih, kadar besi serum,
pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, lulung trombosit.
Waktu perdarahan, waktu protrombin dan waktu tromboplastin parsial. Aspirasi
dan biopsy sum-sum tulang dapat di lakukan selain itu perlu dilakukan
pemeriksaan diagnostik untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis
(Brunner & Suddart, 2002:936)
Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing tipe anemia :
a) Anemia defisiensi asam folat : makro/megalositosis
b) Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan total
naik, urobilinuria.
c) Anemia aplastik : trombositopeni, granulositopeni, pansitopenia, sel
patologik darah tepi ditemukan pada anemia aplastik karena
keganasan.

F. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan medis
 Medika mentosa : obat pertama sesuai penyebabnya Sulfat 3x1 tablet,
anemia berat dan akut Hb rendah (< 7 gr%) sebaiknya diberi tranfusi
darah.
 Anemia pasca perdarahan : transfusi darah. Pilihan kedua: plasma
ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan darurat bisa diberikan
infus IV apa saja.
 Anemia defisiensi : makanan adekuat, diberikan SF 3x10mg/kg
BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb <5 gr/dl.
 Anemia aplastik : prednison dan testosteron, transfusi darah,
pengobatan infeksi sekunder, makanan dan istirahat.
b) Penatalaksanaan keperawatan
 Istirahat
 Diet disesuaikan dengan penyebabnya bila tidak diketahui diberi saja
makanan bergizi dan mengandung cukup Fe/lek strak hepar.

Universitas Jember Kampus Pasuruan


2. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan dilakukan dengan cara pengumpulan data secara
subjektif (data yang didapatkan dari pasien/keluarga) melalui metode anamnesa
dan data objektif (data hasil pengukuran atau observasi). Menurut Biasanya data
fokus yang didapatkan dari pasien penderita anemia/keluarga seperti pasien
mengatakan lemah, letih dan lesu, pasien mengatakan nafsu makan menurun,
mual dan sering haus. Sementara data objektif akan ditemukan pasien tampak
lemah, berat badan menurun, pasien tidak mau makan/tidak dapat menghabiskan
porsi makan, pasien tampak mual dan muntah, bibir tampak kering dan pucat,
konjungtiva anemis serta anak rewel. Menurut Muscari (2005:284-285) dan
Wijaya (2013:138) penting untuk mengkaji riwayat kesehatan pasien yang
meliputi:
a) keluhan utama/alasan yang menyebabkan pasien pergi mencari
pertolongan profesional kesehatan. Biasanya pada pasien anemia, pasien
akan mengeluh lemah, pusing, adanya pendarahan, kadang-kadang sesak
nafas dan penglihatan kabur;
b) Kaji apakah didalam keluarga ada yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien atau di dalam keluarga ada yang menderita penyakit
hematologis;
c) Anemia juga bisa disebabkan karena adanya penggunaan sinar-X yang
berlebihan, penggunaan obatobatan maupun pendarahan.
Untuk itu penting dilakukan anamnesa mengenai riwayat penyakit
terdahulu. Untuk mendapatkan data lanjutan, perlu dilakukan pemeriksaan
fisik dan juga pemeriksaan penunjang pada anak dengan anemia agar dapat
mendukung data subjektif yang diberikan dari pasien maupun keluarga.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan 4 cara yaitu inspeksi, auskultasi, palpasi
dan perkusi secara head to toe sehingga dalam pemeriksaan kepala pada anak
dengan anemia didapatkan hasil rambut tampak kering, tipis, mudah putus,
wajah tampak pucat, bibir tampak pucat, konjungtiva anemis, biasanya juga
terjadi perdarahan pada gusi dan telinga terasa berdengung. Pada pemeriksaan
leher dan dada ditemukan jugular venous pressure akan melemah, pasien
tampak sesak nafas ditandai dengan respiration rate pada kanak-kanak (5-11
tahun) berkisar antara 20-30x per menit.

Universitas Jember Kampus Pasuruan


Untuk pemeriksaan abdomen akan ditemukan perdarahan saluran cerna,
hepatomegali dan kadang-kadang splenomegali. Namun untuk menegakkan
diagnosa medis anemia, perlunya dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti
pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan fungsi sumsum tulang.

B. Diagnosa Keperawatan
I. Patofisiologi

Universitas Jember Kampus Pasuruan


II. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi Aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
2. Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan aliran arteri/atau vena
3. Ansietas b/d krisis situasional

III. Konsep Diagnosa Keperawatan


1. Intoleransi Aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
a) Definisi :
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
b) Penyebab :
1) Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
2) Tirah baring
3) kelemahan
4) imobilitas
5) gaya hidup monoton
c) Gejala dan Tanda Mayor :
 Subjektif :
1) Mengeluh lelah
 Objektif :
1) Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi
istirahat
d) Gejala dan Tanda Minor :
 Subjektif :
1) Dispnea saat atau setelah aktivitas
2) merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
3) merasa lemah
 Objektif :
1) Tekanan darah berubah >20% dari kondisi
istirahat

Universitas Jember Kampus Pasuruan


2) gambaran EKG menunjukkan aritmia saat atau
setelah aktivitas
3) gambaran EKG menunjukkan iskemia
4) sianosis
e) Kondisi klinis terkait :
1) Anemia
2) gagal jantung kongestif
3) penyakit jantung koroner
4) penyakit katup jantung
5) aritmia
6) penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
7) gangguan metabolik
8) gangguan muskuloskeletal

2. Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan aliran arteri/atau vena


a) Definisi :
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat
mengganggu metabolisme tubuh
b) Penyebab :
1) Hiperglikemia
2) penurunan konsentrasi hemoglobin
3) peningkatan tekanan darah
4) kekurangan volume cairan
5) penurunan aliran Arteri atau vena
6) kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat
7) kurang terpapar informasi tentang proses penyakit
8) kurang aktivitas fisik
c) Gejala dan Tanda Mayor :
 Subjektif :
( tidak tersedia )
 Objektif :
- Pengisian kapiler kurang >3 detik
- nadi perifer menurun atau tidak teraba

Universitas Jember Kampus Pasuruan


- akral dingin
- warna kulit pucat
- turgor kulit menurun
d) Gejala dan Tanda Minor :
 Subjektif :
1) Parestesia
2) nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)
 Objektif :
1) Edema
2) penyembuhan luka lambat
3) indeks Ankie-branchial <0,90
4) bruit femoral
e) Kondisi klinis terkait :
1) Tromboflebitis
2) diabetes melitus
3) anemia
4) gagal jantung kongestif
5) kelainan jantung kongenital
6) trombosis Arteri
7) varises
8) trombosis vena dalam
9) sindrom kompartemen

3. Ansietas b/d krisis situasional


a) Definisi :
Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya
yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman
b) Penyebab :
1) Krisis situasional
2) kebutuhan tidak terpenuhi
3) krisis maturasional
4) ancaman terhadap konsep diri

Universitas Jember Kampus Pasuruan


5) ancaman terhadap kematian
6) kekhawatiran mengalami kegagalan
7) disfungsi sistem keluarga
8) hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
9) faktor keturunan
10) penyalahgunaan zat
11) terpapar bahaya lingkungan
12) kurang terpapar informasi
c) Gejala dan Tanda Mayor :
 Subjektif :
1) Merasa bingung
2) merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi
3) sulit berkonsentrasi
 Objektif :
1) tampak gelisah
2) tampak tegang
3) sulit tidur
d) Gejala dan Tanda Minor :
 Subjektif :
1) Mengeluh pusing
2) anoreksia
3) palpitasi
4) merasa tidak berdaya
 Objektif :
1) Frekuensi napas meningkat
2) frekuensi nadi meningkat
3) tekanan darah meningkat
4) diaforesis
5) tremor
6) muka tampak pucat
7) suara bergetar
8) kontak mata buruk

Universitas Jember Kampus Pasuruan


9) sering berkemih
10) berorientasi pada masa lalu
e) Kondisi klinis terkait :
1) Penyakit kronis progresif
2) penyakit akut
3) hospitalisasi
4) rencana operasi
5) kondisi diagnosis penyakit belum jelas
6) penyakit neurologis
7) tahap tumbuh kembang

Universitas Jember Kampus Pasuruan


C. Intervensi
NO. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
SDKI SLKI SIKI
1 Intoleransi aktifitas (D.0056) Toleransi Aktifitas (L.05047) Manajemen energi (I.05178)
Definisi : setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 3x24 jam  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas
pasien dapat melakukan mengakibatkan kelelahan
sehari-hari
aktivitas sehari-hari dengan  monitor kelelahan fisik dan emosional
Gejala dan Tanda Mayor kriteria hasil sebagai berikut:  monitor pola dan jam tidur
Subjektif : Kriteria Hasil :  monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
Mengeluh lelah - saturasi oksigen melakukan aktivitas
Objektif : meningkat Terapeutik
Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi - k/u px meningkat  Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
istirahat - warnakulit normal stimulus
Gejala dan Tanda Minor : - tekanan darah dalam  lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau
Subjektif : rentang normal aktif
- Dispnea saat atau setelah aktivitas - frekwensi napas dalam  berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- merasa tidak nyaman setelah beraktivitas rentang normal  fasilitasi duduk di sisi tempat tidur jika tidak
- merasa lemah dapat berpindah atau berjalan
Objektif : Edukasi
- Tekanan darah berubah >20% dari kondisi  Anjurkan tirah baring
istirahat  anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- gambaran EKG menunjukkan aritmia saat  anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
atau setelah aktivitas gejala kelelahan tidak berkurang
- gambaran EKG menunjukkan iskemia  ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
- sianosis
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

Universitas Jember Kampus Pasuruan 16


2. SDKI SLKI SIKI
Perfusi perifer tidak efektif (D.0009 perfusi perifer (L.02013) Pemberian obat intravena (I.03119)
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Defini : aliran darah pembuluh darah  Identifikasi kemungkinan alergi interaksi dan
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang berangsur angsur bersifat kontraindikasi obat
dapat mengganggu metabolisme tubuh adekuat dengan kriteria hasil  verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
Gejala dan Tanda Mayor sebagai berikut:  periksa tanggal kadaluarsa obat
Subjektif : Kriteria Hasil :  monitor tanda vital dan nilai laboratorium
( tidak tersedia ) - turgor kulit membaik sebelum pemberian obat
Objektif : - tekanan darah sistolik  monitor efek terapetik obat
- Pengisian kapiler kurang >3 detik dalam rentang normal  monitor efek samping toksisitas dan interaksi
- nadi perifer menurun atau tidak teraba - tekanan darah diastolik
obat
- akral dingin dalam rentang normal Terapeutik
- warna kulit pucat  Lakukan prinsip 6 benar
- turgor kulit menurun  pastikan ketepatan dan kepatenan karakteristik
Gejala dan Tanda Minor :  campuran obat ke dalam kantung botol atau
Subjektif : Buret sesuai kebutuhan
- Parestesia  berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
- nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)  tempelkan label keterangan nama obat dan
Objektif : dosis pada wadah cairan IV
- Edema  gunakan mesin pompa untuk pemberian obat
- penyembuhan luka lambat secara kontinu, jika perlu
Edukasi
- indeks Ankie-branchial <0,90
 Jelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan
- bruit femoral
yang diharapkan dan efek samping sebelum
pemberian
 Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektivitas obat
3. SDKI SLKI SIKI
Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093) Terapi seni (I.09329)
setelah dilakukan tindakan
Defini : keperawatan selama 3x24 jam Observasi

Universitas Jember Kampus Pasuruan 17


Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu kondisi emosi anak yg  Identifikasi bentuk kegiatan berbasis seni
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat dipengaruhi oleh ansietas  identifikasi media seni yang akan digunakan
antisipasi bahaya yang memungkinkan individu membaik dengan kriteria hasil  identifikasi tema karya seni
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman sebagai berikut:  identifikasi konsep diri melalui gambar
Kriteria Hasil : manusia
Gejala dan Tanda Mayor
- keluhan pusing  monitor keterlibatan selama proses pembuatan
Subjektif : berkurang
- Merasa bingung karya seni termasuk perilaku verbal dan
- frekwensi pernapasan nonverbal
- merasa khawatir dengan akibat dari kondisi dalam rentang normal Terapeutik
yang dihadapi - frekwensi nadi dalam  Sediakan alat perlengkapan seni sesuai tingkat
- sulit berkonsentrasi rentang normal perkembangan dan tujuan terapi
Objektif : - tekanan darah dalam
 sediakan lingkungan tenang bebas distraksi
- tampak gelisah rentang normal
 batasi Waktu penyelesaian
- tampak tegang - tidak pucat
- kontak mata baik  catat interpretasi pasien terhadap gambar atau
- sulit tidur ciptaan artistik
Gejala dan Tanda Minor : - orientasi meningkat
 salin atau dokumentasikan karya seni untuk
Subjektif : arsip sesuai kebutuhan
- Mengeluh pusing  diskusikan makna karya seni yang dibuat
- anoreksia  gabungkan penilaian pasien dengan literatur
- palpitasi  diskusikan kemajuan sesuai tingkat
- merasa tidak berdaya perkembangan
Objektif :  hindari mendiskusikan makna karya seni
- Frekuensi napas meningkat sebelum Selesai dibuat
- frekuensi nadi meningkat Edukasi
- tekanan darah meningkat  Anjurkan menggambar realistik atau artistik
- diaforesis  anjurkan mendeskripsikan proses dan hasil
- tremor pembuatan karya seni
- muka tampak pucat  anjurkan menggunakan lukisan atau gambar
- suara bergetar sebagai media menceritakan akibat stressor
- kontak mata buruk
- sering berkemih
- berorientasi pada masa lalu

Universitas Jember Kampus Pasuruan 18


D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan yang
spesifik untuk membantu pasien mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam,
2014). Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi, penguasaan keterampilan interpersonal, intelektual, dan
teknikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang
tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan dokumentasi keprawatan
berupa pencatatan dan pelaporan. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping
(Gaffar, 2002).

E. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan (Nursalam, 2014). Evaluasi dilakukan terus menerus pada
respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan, evaluasi
dapat dibagi dua yaitu evalusai hasil atau formatif yang dilakukan setiap selesai
melakukan tindakan dan evalusi proses atau sumatif yang dilakukan dengan
membandingkan respon pasien paada tujuan khusus dan umum yang telah di
tentukan. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunkan SOP.
 S : Respon subjektif pasien terhadap tindakan keperawatan
yang dilaksanakan.
 O : Respon objektif pasien terhadap tindakan keperawatan
yang dilaksanakan.
 A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap muncul atau ada
masalah atau ada masalah yang kontradiktif dengan masalah yang
ada.
 P : Perencanaan atau tindakan lanjutan berdasarkan hasil
analisa responden pasien.

Universitas Jember Kampus Pasuruan


3. DDTK

A.Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan


1. Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (TB/BB)
TB : 95 cm
BB : 17 kg

Universitas Jember Kampus Pasuruan


Tabel Berat Badan/Tinggi Badan

Universitas Jember Kampus Pasuruan


Interpretasi :

Seorang anak perempuan dengan panjang tubuh 95 cm dan berat badan 17 kg, pada
kolom panjang badan anak perempuan 95 cm, apabila ditarik garis lurus kekanan ternyata
berat badan anak 17 kg terletak pada kolom 11,6– 17,2 kg; kolom-2 SD s/d 2 SD;
Interpretasinya anak normal

Universitas Jember Kampus Pasuruan


KPSP PADA ANAK UMUR 48 BULAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan:


- Kubus
- Pensil dan Kertas
YA TIDA
Anak dipangku Ibunya/duduk sendiri di tepi meja periksa
1 Dapatkah anak menyebutkan nama, umur, dan tempat?
Bicara & Ya Y
Bahasa
Y
2 Beri kubus di depannya. Dapatkah anak meletakkan 8 Gerak halus Y
YTidak
buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut?
3 Dapatkah anak menyebutkan tiap warna pada kubus Ya
Bicara &
tersebut? (Anak menyebutkan 4 warna pada kubus)
Bahasa
4 Beri pensil dan kertas. Buatlah lingkaran di atas kertas Ya
tersebut.Minta anak menirunya. Dapatkah anak
menggambar lingkaran? Gerak halus

Tanya Ibu/Pengasuh:
5 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi Ya
dan
6 Apakah anak dapat mencuci tangannya sendiri dengan Kemandirian
Sosialisasi Ya
baik setelah makan? dan
Te
7 Apakah anak dapat mengikuti peraturan permainan bila Kemandirian
Sosialisasi Ya
bermain dengan teman-temannya? (misal: ular tangga, dan
petak umpet, dll) Kemandirian
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, Sosialisasi Ya
baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk dan
memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) Kemandirian
Minta anak untuk berdiri
9 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak Kasar Ya
perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
10 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak Kasar Ya
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?

9 1
TOTAL

Universitas Jember Kampus Pasuruan


Skor = 9 (Sesuai)
INTERVENSI SESUAI
 Beri pujian ibu karena telah mengasuh anak dengan baik.
 Teruskan pola asuh sesuai dengan tahapan perkembangan
 Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai usia dan
kesiapan anak.
 Ingatkan untuk pemeriksaan KPSP pada usia 3 bulan selanjutnya

Tes Daya Dengar

1 Perlihatkan benda-benda di sekeliling anak seperti Ya


sendok, cangkir, bola, bunga, dan sebagainya. Suruh
anak menyebutkan nama benda-benda tersebut. Apakah
anak dapat menyebutkan nama benda-benda tersebut?
2 Suruh anak duduk, anda duduk dalam 3 meter di depan Ya
anak. Suruh anak mengulangi angka-angka setelah anda
ucapkan : “Empat”, “Satu”, “Delapan” atau menirukan
dengan jari tangannya. Kemudian tutup mulut anda
dengan buku atau kertas, ucapkan 4

Tes Daya Lihat


VOD : Normal
VOC : Normal
Interpretasi : Anak mampu mencocokkan huruf E sampai pada baris ketiga, baik dengan
mata kiri maupun mata kanan, maka kedua mata anak tidak mengalami gangguan penglihatan
atau normal.

Pengkajian Ddst (Denver Devplopment Screening Test)


Nama : An. B
Tahun Bulan Hari
Tanggal test 2021 4 23
Tanggal lahir 2017 4 7
Umur anak 4 - 16

Sektor Personal Sosial


I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Mengambil makan F
b. Gosok gigi tanpa bantuan P

Universitas Jember Kampus Pasuruan


c. Bermain ular tangga atau kartu F
d. Berpakaian tanpa bantuan F
Tugas yang sudah tertembus garis umur
a. Memakai T-Shirt F
b. Menyebut nama teman P
c. Cuci dan mengeringkan tangan P

Sektor Motorik Halus


I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Menggambar orang 6 bagian F
b. Mencontoh ditunjukkan F
c. Memilih garis lebih panjang P
d. Mencontoh ● F
e. Menggambar orang 3 bagian F
Tugas yang sudah tertembus garis umur
a. Mencontoh P
b. Menggoyangkan ibu jari P
c. Menara dari kubus R

Sektor Bahasa
I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Mengartikan 3 kata P
b. Berlawanan 2
c. Menghitung 6 kubus F
d. Mengetahui 3 kata sifat F
e. Mengartikan 5 kata P
f. Menyebut 4 warna R
g. Mengerti 4 kata depan R
h. Bicara semua dimengerti F
II. Tugas yang sudah tertembus garis umur

Universitas Jember Kampus Pasuruan


a. Mengetahui 4 kegiatan P
b. Kegunaan 3 benda F
c. Menghitung 1 kubus P

Sektor Motorik Kasar


I. Tugas yang tertembus garis umur
a. Berdiri 1 kaki 6 detik F
b. Berjalan tumit ke jari kaki F
c. Berdiri 1 kaki 5 detik F
d. Berdiri 1 kaki 4 detik F
e. Berdiri 1 kaki 3 detik P
II. Tugas yang sudah tertembus garis umur
a. Melompat dengan 1 kaki F
b. Berdiri 1 kaki 2 detik P
c. Berdiri 1 kaki 1 detik P

Interpretasi :
1. Pada hasil pemeriksaan sektor personal sosial anak ditemukan 4 F (Fail)
2. Pada hasil pemeriksaan sektor motorik halus anak ditemukan 4 F (Fail) dan ditemukan 1
R (Refusal)
3. Pada hasil pemeriksaan sektor bahasa anak ditemukan 4 F (Fail) dan 2 R (Refusal)
4. Pada hasil pemeriksaan sektor motorik kasar anak ditemukan 5 F (Fail)

Universitas Jember Kampus Pasuruan


DAFTAR PUSTAKA

PPNI 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.
PPNI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan TindakanKeperawatan,
Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.
PPNI 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1.Jakarta: DPP PPNI.

Universitas Jember Kampus Pasuruan


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
KAMPUS PASURUAN

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa : Kelompok Anemia


NIM :-

Tanggal Praktek :-
Tanggal Pengkajian : 23 April 2021

1. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : An.B No. Reg : 250xxxx

Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal masuk : 23-04-2021

Umur : 4 th Ruang : sakura

Agama : Islam
Bangsa /suku : Jawa – Indonesia
Bahasa yang dipakai :Jawa- Indonesia
Status anak : Kandung
Tanggal lahir :07 April 2017
Anak ke berapa :1

Nama Orang tua : Argo


Umur : 31 th
Agama : Islam
Bangsa /suku : Jawa – Indonesia
Pendidikan : D4
Pekerjaan : wirausaha
Alamat rumah : Jl. Nangka No.124

Universitas Jember Kampus Pasuruan


2. INFORMASI MEDIK
Diagnosa Medik : Anemia Besi
Waktu/pemeriksaan sebelum MRS : 22 April 2021
Obat terakhir yang didapat : -
Alergi obat : tidak ada
Dikirim oleh : -
3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal :-
b. Natal :v
c. Postnatal :-
4. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG:
a. Keadaan Waktu Lahir : sehat
b. Keadaan Mental /Emosi Anak :anak yakin akan sembuh
c. Pemeriksaan Pertumbuhan : normal.
d. Pemeriksaan Perkembangan :baik/normal
5. RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama :
ibu klien mengatakan anaknya terlihat pucat sejak 21 April 2021, mengeluh sakit dan
memegangi kepala sampai sering menangis terlebih setelah bermain anak B terlihat
selalu lemas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu klien mengatakan awalnya anak terlihat lemas setelah bermain seharian, kemudian
mulai tanggal 21 April 2021 mengeluh pusing, dan terlihat pucat.
Riwayat Penyakit Masa Lalu :
Keluarga klien mengatakan Nn.A tidak pernah mengalami kejadian seperti ini, dan tidak
mempunyai riwayat penyakit menular seperti TB paru, hepatitis, dll, atau penyakit
menurun seperti hipertensi, asma, diabetesmillitus, dll.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Ibu klien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
turunan seperti diabetes maupun hipertensi.
Riwayat Imunisasi :
HPV, Hepatitis A, dengue, polio, BCG, DPT.dll
6. POLA KEBIASAAN PEMELIHARAAN DAN KESEHATAN
a. Pola makan dan minum : 1 porsi habis saat lapar
b. Pola istirahat tidur : px tidur hanya 4-6jam/hari
c. Pola aktifitas : px tidak bisa beraktifitas seperti biasa; bermain, sekolah, mengaji dll
d. Pola eliminasi :
BAB : teratur
BAK : 2x/hari
e. Pola kebersihan diri: px diseka oleh ibu pagi dan sore

Universitas Jember Kampus Pasuruan


7. PENGKAJIAN FISIK :
a. Keadaan Umum :lemas
b. Tanda-tanda vital :
Suhu tubuh : 37,1°C Nadi : 120x/ mnt
Tekanan darah :- Respirasi : 25x/mnt
Tinggi badan : 95 cm Berat badan : 17kg
c. Kepala :normal
d. Mata /penglihatan :6/6
e. Telinga /Pendengaran : tajam
f. Hidung/penciuman : tajam
g. Mulut : mukosa kering
h. Leher : simetris
i. Dada : normal chest
j. Abdomen/pencernaan : tidak terdapat kelainan
k. Anus Rektum: tidak terdapat kelainan
l. Alat Kelamin/Sistem Reproduksi : tidak terdapat kelainan
m. Extremitas/anggota badan : tidak ada odema tidak ada lesi
n. Kulit/otot/opersendian : kekuatan otot
4 4
3 4

o. Pemeriksaan Neurologi: GCS : 456; composmentis eye 4, verbal 5, motorik 6

8. DATA PSIKOSOSIOSPIRITUAL:
Perilaku non verbal : gelisah
Keadaan emosi : baik
Pola hubungan dengan orang lain : baik
Orang yang sangat dekat dengan dirinya : ibu px
Ketaatan dalam beribadah : px tidak beribadah
Kegiatan keagamaaan yang dapat mengurangi stres : bernyanyi rukun rukun islam

Universitas Jember Kampus Pasuruan


9. INFORMASI PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : Anemia besi
B. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang Medis :
1. Laboraturium :
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan Darah
HEMATOLOGI
CELL DYN
Hemoglobin 9,5 11,4 – 13,1 g/dl
Lekosit 19.000 4.700 - 10.300 /cmm

Hematokrit 43,4 37 - 48 %

Eritrosit 3,6 L 4,5-5,5 ; P 4-5 jt/ul


Trombosit 200.000 150.000 – 350.000 /cmm
IMUNOLOGI
IgM S. Thypi Cito
IgM S. Thypi Widal 4
- O 1/160
- H 1/80
- PA Negatif
PB 1/80

2. Rontgen : -
3. ECG : -
4. USG : -

10. REAKSI PADA SAAT PENGKAJIAN


Anamnese dilakukan terhadap :px dan keluarga
Reaksi pasien pada waktu pengkajian :kooperatif
Reaksi keluarga pada waktu Pengkajian : kooperatif

Perawat

(
(Nama Mahasiswa )
NIM :

Universitas Jember Kampus Pasuruan


ANALISA DATA

Nama : An.B
Umur : 4 tahun
No. Registrasi : 250xxx
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : Defisien B12, Asam folat dan Intoleransi
- Ibuklien mengatakan zat besi Aktifitas
anaknya mengalami ↓
kelelahan karna Penurunan SDM
bermain,sakit dan menangis, ↓
juga tampak lemah Hb ↓

Do : Anemia
- K/u : lemah ↓
- Klien tampak lemas Penurunan transport O2
- Tanda-tanda vital kejaringan
S : 37,1 oC (mekanisme Anaerob ↑)
N : 120x/menit ↓
RR : 25x/menit ATP berkurang

Kelelahan

Intoleransi Aktifitas
Ds : Defisien B12, Asam folat dan Perfusi perifer
- Ibu klien mengatakan zat besi tidak efektif
anaknya pucat dari 2 hari ↓
yang lalu, selalu tampak Penurunan SDM
lemas, serta sering ↓
meegangi kepala sambil Hb ↓
mengeluh sakit. ↓
Anemia
Do : ↓
- K/u lemah Perfusi Perifer ↓
- Klien tampak pucat ↓
- Mata cowong Suplai O2 dan nutrisi je jaringan
- Klien tampak lemas ↓
- Akral dingin ↓
- TTV : Perfusi perifer tidak efektif
S : 37,1 oC
N :120x/menit
RR : 25x/menit

Universitas Jember Kampus Pasuruan


DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An.B


Umur : 4 tahun
NO. REGISTER : 250xxx
TGL MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TERATASI TT
23-04-2021 Intoleransi Aktifitas 25-04-2021

23-04-2021 Perfusi Perifer Tidak Efektif 25-04-2021

Universitas Jember Kampus Pasuruan


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA : An.B
Umur : 4 tahun
NO. REGISTRASI : 250xxx

NO. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


SDKI SLKI SIKI
1 Intoleransi aktifitas (D.0056) Toleransi Aktifitas (L.05047) Manajemen energi (I.05178)
Definisi : setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 3x24 jam  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Ketidakcukupan energi untuk melakukan
pasien dapat melakukan aktivitas mengakibatkan kelelahan
aktivitas sehari-hari
sehari-hari dengan kriteria hasil  monitor kelelahan fisik dan emosional
Gejala dan Tanda Mayor sebagai berikut:  monitor pola dan jam tidur
Subjektif : Kriteria Hasil :  monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
Mengeluh lelah - saturasi oksigen meningkat melakukan aktivitas
Objektif : - k/u px meningkat Terapeutik
Frekuensi jantung meningkat >20% dari - warnakulit normal  Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
kondisi istirahat - tekanan darah dalam rentang stimulus
Gejala dan Tanda Minor : normal  berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Subjektif : - frekwensi napas dalam Edukasi
- Dispnea saat atau setelah aktivitas rentang normal  Anjurkan tirah baring
- merasa tidak nyaman setelah  anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
beraktivitas  anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
- merasa lemah gejala kelelahan tidak berkurang
Objektif :  ajarkan strategi koping untuk mengurangi
- Tekanan darah berubah >20% dari kelelahan
kondisi istirahat Kolaborasi
- gambaran EKG menunjukkan aritmia  Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
saat atau setelah aktivitas meningkatkan asupan makanan
- gambaran EKG menunjukkan iskemia
- sianosis

Universitas Jember Kampus Pasuruan 34


2. SDKI SLKI SIKI
Perfusi perifer tidak efektif (D.0009 perfusi perifer (L.02013) Pemberian obat intravena (I.03119)
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam aliran Observasi
Defini : darah pembuluh darah berangsur  Identifikasi kemungkinan alergi interaksi dan
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler angsur bersifat adekuat dengan kontraindikasi obat
yang dapat mengganggu metabolisme tubuh kriteria hasil sebagai berikut:  verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
Gejala dan Tanda Mayor Kriteria Hasil :  periksa tanggal kadaluarsa obat
Subjektif : - turgor kulit membaik  monitor tanda vital dan nilai laboratorium
( tidak tersedia ) - tekanan darah sistolik dalam sebelum pemberian obat
Objektif : rentang normal  monitor efek terapetik obat
- Pengisian kapiler kurang >3 detik - tekanan darah diastolik
 monitor efek samping toksisitas dan interaksi
- nadi perifer menurun atau tidak teraba dalam rentang normal obat
- akral dingin Terapeutik
- warna kulit pucat  Lakukan prinsip 6 benar
- turgor kulit menurun  pastikan ketepatan dan kepatenan karakteristik
Gejala dan Tanda Minor :  campuran obat ke dalam kantung botol atau
Subjektif : Buret sesuai kebutuhan
- Parestesia  berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
- nyeri ekstremitas (klaudikasi  tempelkan label keterangan nama obat dan
intermiten) dosis pada wadah cairan IV
Objektif : Edukasi
- Edema  Jelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan
yang diharapkan dan efek samping sebelum
- penyembuhan luka lambat
pemberian
- indeks Ankie-branchial <0,90
 Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
- bruit femoral
menurunkan efektivitas obat

Universitas Jember Kampus Pasuruan 35


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NAMA : An.B

Umur : 4 tahun

NO. REGISTRASI : 250xxx


NO. TGL/JAM TINDAKAN TT
1. 23-04-2021 Observasi
07.30
 Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
Px mengeluh pegal –pegal setelah beraktivitas

07.40  Memonitor kelelahan fisik dan emosional


Px mengeluh sakit kepala
08.30  Memonitor pola dan jam tidur
Px tidur 5-6 jam
08.40  Mengidentifikasi kemungkinan alergi interaksi dan
kontraindikasi obat
Setelah dilakukan skin test, Px tidak memiliki alergi obat
11.30  Memonitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum
pemberian obat
TTV :
Suhu : 37,1°C
Nadi : 120x/mnt
RR : 25x/mnt
13.00  Memonitor efek terapetik obat

Terapeutik
13.10
 Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
13.15  Memberikan obat IV dengan kecepatan yang tepat

Edukasi
15.00  Menganjurkan tirah baring
Keluarga px tampak kooperatif
15.30  Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Keluarga px tampak kooperatif
17.00
 Menjelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan yang

Universitas Jember Kampus Pasuruan


diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
Keluarga px tampak kooperatif

17.15  Menjelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan


menurunkan efektivitas obat
Keluarga px tampak kooperatif

Kolaborasi
18.00
 Mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

2. 24-04-2021 Observasi
07.40
 Memonitor kelelahan fisik dan emosional
k/u cukup
08.30  Memonitor pola dan jam tidur
Px tidur 6-7 jam/hari
11.30  Memonitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum
pemberian obat
Suhu : 37,1°C
Nadi : 120x/mnt
RR : 25x/mnt
14.00  Memonitor efek terapetik obat

Terapeutik
13.10
 Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
12.00
 Memberikan obat IV dengan kecepatan yang tepat

Edukasi
12.00
 Mengajurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Keluarga px tampak kooperatif
12.00  Menjelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan yang
diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
Keluarga px tampak kooperatif
12.00  Menjelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektivitas obat
Keluarga px tampak kooperatif
3. 25-04-2021 Observasi
07.40
 Memonitor kelelahan fisik dan emosional

Universitas Jember Kampus Pasuruan


k/u baik, kekuatan otot meningkat
08.30  Memonitor pola dan jam tidur
Px meningkatkan tidur ; 7-8 jam/hari
11.30  Memonitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum
pemberian obat
TTV
Suhu : 36,7°C
Nadi : 122x/mnt
RR : 22x/mnt
13.00  Memonitor efek terapetik obat

Terapeutik
13.10
 Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
12.00
 Memberikan obat IV dengan kecepatan yang tepat

Edukasi
12.00
 Menjelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan yang
diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
Keluarga px tampak kooperatif

Universitas Jember Kampus Pasuruan


EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA : An.B
Umur : 4 tahun
NAMA REGISTRASI : 250xxx
NO. TANGGAL TANGGAL TANGGAL
DX
23 April 2021 24 April 2021 25 April 2021
KEP
1. S: S: S:
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami Ibu klien mengatakan anaknya mengalami Ibu klien mengatakan anaknya
kelelahan karna bermain,sakit dan kelelahan juga berangsur angsur membaik, mengalami sudah tidak rewel, tak ada
menangis, juga tampak lemah dan tidak lagi rewel keluhan

O: O: O:
- K/u : lemah K/u : cukup K/u : baik
- Klien tampak lemas TTV Klien tampak bugar
TTV S : 37,1 oC TTV
S : 37,1 oC N : 122x/menit S : 37,1 oC
N : 120x/menit RR : 24x/menit N : 124x/menit
RR : 25x/menit RR : 24x/menit
A:
A: Masalah teratasi sebagian A:
Masalah belum teratasi Masalah teratasi
P:
P: Intervensi dilanjutkan P:
Intervensi dilanjutkan Intervensi dihentikan

Universitas Jember Kampus Pasuruan 39


2. S: S: S:
Ibu klien mengatakan anaknya pucat dari Ibu klien mengatakan keadaan membaik, Px tidak lagi memegangi kepala, Tidak
2 hari yang lalu, selalu tampak lemas, jarang menangis, berangsur angsur pulih ada keluhan
serta sering meegangi kepala sambil setelah diberi obat
mengeluh sakit.
O:
O:
- K/u cukup
- K/u baik
O:
- Mata cowong ↓
TTV :
- K/u lemah
- Akral dingin
S : 37,1 oC
- Klien tampak pucat
TTV :
N :124x/menit
- Mata cowong
S : 37,1 oC
RR : 24x/menit
- Klien tampak lemas
N :122x/menit
- Akral dingin A:
RR : 24x/menit
Masalah teratasi
TTV :
S : 37,1 oC A: P:
Masalah teratasi sebagian Intervensi dihentikan
N :120x/menit
P:
RR : 25x/menit Intervensi dilanjutkan

A:
Masalah belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan

Universitas Jember Kampus Pasuruan 40

Anda mungkin juga menyukai