Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Nomor :
No.Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :

UPT PUSKESMAS ACHMAD JUNAEDI


CIBALIUNG

1. Pengertian Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil dengan kadar
hemoglobin < 11g/dl pada trimester I dan III atau <10,5 g/dl pada trimester
II. Penyebab tersering anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi,
perdarahan akut, dan defisiensi asam folat.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakan diagnosis dan penatalaksanaan
Anemia dalam kehamilan di puskesmas Cibaliung.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPT Puskesmas Cibaliung tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPT Puskesmas Cibaliung
2. Kebijakan kepala Puskesmas Cibliung tentang Penetapan Penanggung
Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas.
4. Referensi 1. Permenkes no 5 tahun 2014 tentang PANDUAN PRAKTIS KLINIS
BAGI DOKTER PELAYANAN PRIMER.
2. PMK no. 5 tahun 2014 tentang pengobatan dasar.
3. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Sarjito 2008
5. Prosedur/ 1. Melakukan Anamnesa (Subjective)
Keluhan
langkah-
1. Badan lemah, lesu
langkah 2. Mudah lelah
3. Mata berkunang-kunang
4. Tampak pucat
5. Telinga mendenging
6. Pica: keinginan untuk memakan bahan-bahan yang tidak lazim

Faktor Risiko : -
Faktor Predisposisi
1. Perdarahan kronis
2. Riwayat keluarga
3. Kecacingan
4. Gangguan intake (diet rendah zat besi,)
5. Gangguan absorbsi besi

2. Melakukan Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang


Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
1. Konjungtiva anemis
2. Atrofi papil lidah
3. Stomatitis angularis (cheilosis)
4. Koilonichia: kuku sendok (spoon nail),
Pemeriksaan Penunjang
1. Kadar hemoglobin
2. Apusan darah tepi

3. Penegakan Diagnosa (Assessment)


Diagnosis Klinis
Kadar Hb < 11 g/dl (pada trimester I dan III) atau < 10,5 g/dl (pada
trimester II). Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan
pemeriksaan apusan darah tepi untuk melihat morfologi sel darah
merah.

Diagnosis Banding
 Anemia akibat penyakit kronik
 Trait Thalassemia
 Anemia sideroblastik

4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan
memantau pertambahan ukuran janin
2. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan tablet
tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250 μg asam
folat.Pada ibu hamil dengan anemia, tablet besi diberikan 3 kali
sehari.
3. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab
anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan
apus darah tepi. Bila tidak tersedia, pasien bisa di rujuk ke
pelayanan sekunder untuk penentuan jenis anemia dan pengobatan
awal.
4. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:
a. Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan
kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara
180 mg besi elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal,
lakukan pemeriksaan SI dan TIBC.
b. Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu
dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam
untuk perawatan yang lebih spesifik
c. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:
Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi,
mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan
infeksi kronik
d. Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:
Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2
mg dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg

Konseling dan Edukasi


1. Prinsip konseling pada anemia defisiensi besi adalah memberikan
pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan
penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan
kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien
untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi.
2. Diet bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari protein hewani
(daging,ikan,susu, telur,sayuran hijau)
3. Pemakaian alas kaki untuk mencegah infeksi cacing tambang
Kriteria Rujukan
1. Pemeriksaan penunjang menentukan jenis anemia yang ibu derita
2. Anemia yang tidak membaik dengan pemberian suplementasi besi
selama 3 bulan
3. Anemia yang disertasi perdarahan kronis, agar dicari sumber
perdarahan dan ditangani.

6. Bagan alir
7. Unit Terkait Rawat Inap, BP, PUSTU
8. Dokumen Rekam medis
Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai di
No Yang di ubah Isi ubahan
berlakukan
ANEMIA IBU HAMIL
Nomor :
No.Revisi :
DAFTAR Tanggal :
TILIK Terbit
Halaman :

UPT PUSKESMAS ACHMAD JUNAEDI


CIBALIUNG

Unit : ………..…………………………….........……………
Nama petugas : ……………………………….........…………………..
Tanggal Pelaksanaan : …………………………….........………………..……
No Kegiatan Ya Tidak Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas menerima pasien dari laboratorium
2. Apakah petugas melihat hasil pemeriksaan haemoglobin dan
mengklasifikasikannya
3. Apakah petugas memberi tablet besi pada semua ibu hamil,
sedikitnya 1 tablet / hari, selama 30 hari berturut-turut untuk
pasien hamil trimester I, sedangkan untuk pasien dengan
anemia sedang diberikan tablet tambah besi dan vitamin c
dosis 3x1/ hari. Pasien dengan anemia berat dilakukan rujukan
ke Rumah Sakit
4. Apakah petugas merujuk ke unit pelayanan gizi, jika hasil
pemeriksaan Hb < 11 gr %
5. Apakah petugas memberi penyuluhan gizi pada semua ibu
hamil di setiap kunjungan ANC, tentang pentingnya minum
tablet zat besi dan vitamin c, serta menghindari minum
teh/kopi/susu dalam 1 jam sebelum / sesudah makan , karena
dapat mengganggu penyerapan zat bes
6. Apakah petugas menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang
7. Apakah petugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam kartu
ibu, buku KIA dan simpus
JUMLAH
Compliance rate (CR) : ..............% Cibaliung…………………..,…………..
Pelaksana / Auditor

……………………………...............
NIP: ………………….................

Anda mungkin juga menyukai