Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA

KEHAMILAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Lili Suriani, SKM
Puskesmas Lembo TTD Kepala Puskesmas NIP.
198404082009032018

1. Pengertian Anemia defisiensi besi pada ibu hamil adalah kelainan pada ibu hamil
dengan kadar hemoglobin < 11gr/dl pada trimester I dan III atau <10,5
gr/dl pada trimester II.

2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana anemia defisiensi besi pada kehamilan

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Lembo nomor

4. Referensi Kepmenkes No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Alat dan Bahan  Stetoskop


 Spigmomanomater
 Timbangan
 Mikrotois
 Alat pemeriksaan HB Sahli
 Rekam medis
 Resep
 Pulpen
 Obat-obatan

6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis (Subjective)


Keluhan :
1. Badan lemas, lesu
2. Mudah lelah
3. Mata berkunang-kunang
4. Tampak pucat
5. Telinga mendenging
6. Pica : keinginan untuk memakan hal yang tidak lazim

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang


(Objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis :
1. Konjungtiva anemis
2. Atropi papil lidah
3. Stomatitis angularis (cheilosis)
4. Koilonichia : kuku sendok (spoon nail)
Pemeriksaan Penunjang : Kadar Hemoglobin

3. Petugas melakukan penegakan diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis :
Kadar Hb <11 mg/dl (pada trimester I dan III) atau <11,5 mg/dl (pada
trimester II). Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, dialkukan
pemeriksaan apusan darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah.

4. Petugas memberikan penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan :
1. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejateraan janin dengan
memantau pertambahan ukuran janin.
2. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan tablet
penambah darah berisi 60mg besi elemental dan 250 g asam folat.
Pada ibu hamil dengan anemia, tablet besi diberikan 3 kali sehari.
3. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab
anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan
apusan darah tepi, bila tidak tersedia pasien bisa dirujuk ke
pelayanan sekunder untuk penentuan jenis anemia dan pengobatan
awal.

5. Petugas memberikan konseling dan edukasi


Memberitahu individu dan keluarga untuk :
1. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan dalam berobat untuk mencegah terjadinya
anemia defisiensi besi.
2. Diet bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari protein
hewani (daging, ikan, telur) dan sayuran hijau

7. Bagan Alir
Anamnesis

Pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang

Menegakkan
diagnosis

Penatalaksanaan
komprehensif

Konseling dan
edukasi

8. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Rekam Medis
3. Poli KIA
4. Poli Umum
5. Apotek

9. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Catatan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai