Anda di halaman 1dari 2

ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA

KEHAMILAN
No.Dokumen : SOP/156/UKP-NGT
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 15 Februari 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil dengan
kadar haemoglobin <11 g/dl pada trimester II dan III atau <10,5
g/dl pada trimester II. Penyebab tersering anemia pada
kehamilan adalah defisiensi besi, perdarahan akut, dan defisiensi
asam folat.
No. ICD X : D50 Iron Deficiency Anaemia
Tingkat Kemampuan : 4A
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan diagnosis dan
penatalaksanaan anemia defisiensi besi pada kehamilan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 32/KAPUS/I/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan
Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi,
dan riwayat penyakit keluarga). Petugas menanyakan keluhan
berupa badan lemah, lesu, mudah lelah, mata berkunang-
kunang, tampak pucat, telinga berdenging ataupun adanya
pica (keinginan untuk memakan bahan-bahan makanan yang
tidak lazim). Petugas menanyakan faktor predisposisi penyakit
yaitu adanya perdarahan kronis, kecacingan, gangguan intake,
serta gangguan absrorbsi besi.
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik patognomonis yang
sesuai (konjungtiva anemis, atrofi papil lidah, stomatitis
angulari/cheilosis, kuku sendok/spoon nail/koilonichia).
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan
kadar hemoglobin dalam darah.
5. Petugas menegakkan diagnosis dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesis, vital sign, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang jika dilakukan. Diagnosis ditegakkan
jika kadar Hb < 11 g/dl (pada trimester I dan III) atau < 10,5
g/dl (pada trimester II).
6. Petugas memberikan terapi tablet tambah darah yang berisi 60
mg besi elemental dan 250 μg asam folat. Pada ibu hamil
dengan anemia, tablet besi diberikan 3 kali sehari. Bila dalam
90 hari muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet
sampai 42 hari pasca persalinan.
7. Petugas melakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan
janin dengan memantau pertambahan ukuran janin.
8. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
keluarganya:
a. Diet bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari
protein hewani (daging, ikan, susu, telur, sayuran hijau).
b. Pemakaian alas kaki untuk mencegah infeksi cacing
tambang.
9. Bila keluhan tidak membaik setelah pemberian suplementasi
besi selama 3 bulan, atau terdapat tanda anemia disertai
perdarahan kronis, petugas melakukan rujukan ke pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit).
10. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
apotek.
11. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosis, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis.
12. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas rekam medis.
6. Unit Terkait 1. Pendaftaran dan rekam medis
2. Ruangan Pemeriksaan Umum
3. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
4. Laboratorium
5. Ruangan Farmasi
Rekaman historis perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai