Anda di halaman 1dari 2

BENDA ASING DI KONJUNGTIVA

No.Dokumen : SOP/166/UKP-NGT
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 17 Februari 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Benda asing di konjungtiva: benda yang dalam keadaan normal


tidak dijumpai di konjungtiva. Pada umumnya bersifat ringan,
pada beberapa keadaan dapat berakibat serius terutama pada
benda asing yang bersifat asam atau basa.
Kode ICD X : T15.9 Foreign body on external eye, part unspecified
Tingkat kemampuan 4A
2. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga medis untuk melakukan identifikasi
dan penatalaksanaan benda asing di konjungtiva
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 32/KAPUS/I/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan
Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yang
disesuaikan dengan gejala benda asing di konjungtiva, yaitu
keluhan adanya benda yang masuk ke dalam
konjungtiva atau mata nya. Gejala yang ditimbulkan berupa
nyeri, mata merah dan berair, sensasi benda asing, dan
fotofobia.
Faktor resiko: Pekerja di bidang industri yang tidak memakai
kacamata pelindung, seperti: pekerja gerinda, pekerja las,
pemotong keramik, pekerja yang terkait dengan bahan-bahan
kimia (asam-basa), dll.
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik sebagai berikut:
pemeriksaan oftalmologi
a. Biasanya visus normal;
b. Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi;
c. Pada konjungtiva tarsal superior dan/atau inferior,
dan/atau konjungtiva bulbi ditemukan benda asing.
6. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Diangosis banding yaitu Konjungtivitis.
7. Petugas melakukan penatalaksanaan yaitu:
a. Berikan tetes mata pantokain 2% sebanyak 1-2 tetes pada
mata yang terkena benda asing.
b. Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda
asing.
c. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau
jarum suntik ukuran 23G.
d. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke
tepi.
e. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan betadin pada tempat
bekas benda asing.
f. Kemudian, berikan antibiotik topikal (salep atau tetes
mata) seperti kloramfenikol tetes mata, 1 gtt setiap 2 jam
selama 2 hari.
8. Petugas memberikan konseling dan edukasi berupa:
a. Memberitahu pasien dan keluarga agar tidak menggosok
matanya agar tidak memperberat lesi.
b. Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat
bekerja atau berkendara.
c. Apabila keluhan bertambah berat setelah dilakukan
tindakan, seperti mata bertambah merah, bengkak atau
disertai dg penurunan visus segera kontrol kembali.
9. Petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi (Rumah Sakit) apabila terjadi penurunan visus.
10. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke apotek.
11. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnosa dan penatalaksanaan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
12. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas rekam medis.
6. Unit 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
Terkait 2. Ruangan Pemeriksaan Umum
3. Ruangan Gawat Darurat
4. Ruang Farmasi
Rekaman historis perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai