Anda di halaman 1dari 3

BENDA ASING KONJUNGTIVA

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas
Puskesmas
Simpenan Ade KartiniTresnawati SKM
NIP 19680320198902 2 002
1. Pengertian Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan normal
tidak dijumpai di konjungtiva dan dapat menyebabkan iritasi jaringan.
Pada umumnya kelainan ini bersifat ringan, namun pada beberapa
keadaan dapat berakibat serius terutama pada benda asing yang
bersifat asam atau basa dan bila timbul infeksi sekunder.
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah – langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi
kasus mata kering.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Simpenan NoTahun 2017 tentang Pelayanan
Klinis
4. Referen KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR

si HK.02.02/MENKES/514/2015
TENTANGPANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS
PELAYANANKESEHATAN TINGKAT PERTAMA
5. Prosedu a. Anamnesa :pasien dating dengan keluhan ada nya benda yang masuk kedalam
r konjungtiva. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, mata merah dan berair,
sensasi benda asing, dan foto fobia. Faktor risiko yaitu pekerja di bidang
industri yang tidak memakai kacamata pelindung, seperti: pekerja gerinda,
pekerj alas, pemotong keramik, pekerja yang terkait dengan bahan-bahan
kimia (asam-basa).
b. Pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
1. Visus normal
2. Injeksi konjungtival tarsal dan / atau bulbi
3. Ditemukan benda asing pada konjungtiva tarsal superior, dan/atau inferior
dan /atau konjungtiva bulbi.
c. Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan
d. Komplikasi dapat berupa ulkus kornea atau keratitis, terjadi bila benda asing
pada konjungtiva tarsal menggesek permukaan kornea dan menimbulkan
infeksi sekunder. Reaksi inflamasi berat dapat terjadi jika benda asing
merupakan zatkimia.
e. Tatalaksana komprehensif
1. Non-medikamentosa dengan pengangkatan benda asing:
a. Berikan tetes mataTetrakain 0,5% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang
terkena benda asing
b. Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.Angkat
benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik ukuran
23G.
c. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ketepi.
d. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodin pada tempat bekas
benda asing.
2. Medika mentosa: Antibiotik topikal (salep atau tetes mata), misalnya
Kloramfenikol tetes mata, 1 tetes setiap 2 jam selama 2 hari
f. Konseling dan edukasi tentang penyakit, prognosis, serta pencegahan
1. Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar tidak
memperberat lesi.
2. Menggunakan alat / kacamata pelindung pada saat bekerja atau berkendara.
3. Menganjurkan pasien untuk control bila keluhan bertambah berat setelah
dilakukan tindakan, seperti mata bertambah merah, bengkak, atau disertai
dengan penurunan visus.
4. Prognosis umumnya baik
g. Kriteria rujukan
Bila terjadi penurunan visus atau benda asing tidak dapat dikeluarkan
misalnya akibat keterbatasan fasilitas
6. Diagram
Pasien dating dengan keluhan benda
Alir masuk kekonjungtiva

Anamnesis dan PF mengarah


pada benda asing konjungtiva

Penegakkan diagnosis klinis


Dan mencari tanda
komplikasi

Tatalaksana
nonmedikamentosa
(pengangkatan benda asing)
atau medikamentosa
Visus turun atau
keterbatasan fasilitas
pengangkatan benda asing
->rujuk kespesialis Mata
Edukasi mengenai penyebab,
prognosis, dan pencegahan

Pasien pulang, anjurkan control bila


keluhan tidak hilang atau timbul
komplikasi

7. Unit Poli umum dan IGD


Terkait

2/2

Anda mungkin juga menyukai