Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

UPTD. PUSKESMAS POTO TANO


BENDA ASING DI KONJUNGTIVA
1. Pengertian Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan
(Definisi) normal tidak dijumpai di konjungtiva dandapat menyebabkan
iritasi jaringan.
Pada umumnya kelainan ini bersifat ringan, namun pada beberapa
keadaan dapat berakibat serius terutama pada benda asing yang
bersifat asam atau basa dan bila timbul infeksi sekunder.
2. Anamnesis Pasien datang dengan keluhan adanya benda yang masuk ke
( Subjective) dalam
konjungtiva atau matanya. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri,
mata merah dan berair, sensasi benda asing, dan fotofobia.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Visus biasanya normal.
( Objective) 2. Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi.
3. Ditemukan benda asing pada konjungtiva tarsal superior
dan/atau inferiordan/atau konjungtiva bulbi.
4. Kriteria Diagnosa Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
5. Diagnosis Kerja BENDA ASING DI KONJUNGTIVA
6. Kode Diagnosis No. ICPC-2 : F76 Foreign body in eye
No. ICD-10 : T15.9 Foreign body on external eye, part
unspecified
7. Diagnosis Banding Konjungtivitis akut
8. Pemeriksaan Tidak diperlukan
Penunjang
9. Tatalaksana 1. Non-medikamentosa: Pengangkatan benda asing
Berikut adalah cara yang dapat dilakukan:
a. Berikan tetes mata Tetrakain 0,5% sebanyak 1-2
tetes pada mata yang terkena benda asing.
b. Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan
benda asing.
c. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi
kapas atau jarum suntik ukuran 23G.
d. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari
tengah ke tepi.
e. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodin
pada tempat bekas benda asing.
2. Medikamentosa
Antibiotik topikal (salep atau tetes mata), misalnya
Kloramfenikol tetes mata, 1 tetes setiap 2 jam selama 2
hari
10. Edukasi 1. Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar
tidak memperberat lesi.
2. Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja atau
berkendara.
3. Menganjurkan pasien untuk kontrol bila keluhan bertambah
berat setelah dilakukan tindakan, seperti mata bertambah
merah, bengkak, atau disertai dengan penurunan visus.
11. Prognosis 1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
12. Evidence I/II/III/IV
13. Tingkat A/B/C/D
Rekomendasi
14. Penelaah Kritis Dokter Puskesmas
15. Indikator Terkontrol -
16. Kriteria Rujukan 1. Bila terjadi penurunan visus
2. Bila benda asing tidak dapat dikeluarkan, misal: karena
keterbatasan fasilitas

17. Persiapan Rujukan -


18. Kepustakaan 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

Anda mungkin juga menyukai