Anda di halaman 1dari 3

BENDA ASING DI KONJUNGTIVA Direktur

LKBP-2.2.1-3.10, 2.6.1-1.9, PMKP-


S NOMOR DOKUMEN :
4.2.2-1.9
O NOMOR REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 02-01-2019
P dr. Muzammila
HALAMAN : 1/3
KLINIK CIPTA MEDIKA
SOETOMO

1. Pengertian Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan


normal tidak dijumpai di konjungtiva dan dapat menyebabkan
iritasi jaringan.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk penanganan yang tepat berdasarkan
diagnosis kepada pasien.
3. Kebijakan Keputusan Direktur Klinik Cipta Medika Nomor
LKBP.011/SK/CM-STM/XII/2018 tentang Standar Dan
Prosedur Layanan Klinis pada KLINIK CIPTA MEDIKA
SOETOMO.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.
02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
halaman 209.
5. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis tentang keluhan yang
Langkah dirasakan pasien dan faktor resikonya.
 Keluhan :
- Adanya benda yang masuk ke dalam konjungtiva
atau matanya.
- Nyeri.
- Mata merah dan berair.
- Sensasi benda asing.
- Fotofobia.
 Faktor resiko :
Pekerja di bidang industri yang tidak memakai kacamata
pelindung.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien.
a. Visus biasanya normal.
b. Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi.
c. Ditemukan benda asing pada konjungtiva tarsal superior
dan/atau inferior dan/atau konjungtiva bulbi.
3. Petugas menegakkan diagnosa pasien berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
4. Petugas memberikan penatalaksanaan komprehensif
kepada pasien.
a. Non medikamentosa : pengangkatan benda asing.
- Berikan tetes mata tetrakain 0,5% sebanyak 1-2 tetes
pada mata yang terkena benda asing.
- Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan
benda asing.
- Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas
atau jarum suntik ukuran 23G.
- Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah
ke tepi.
- Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan povidon iodin
pada tempat bekas benda asing.
b. Medikamentosa : antibiotik topikal (salep atau tetes
mata), misalnya kloramfenikol tetes mata, 1 tetes setiap
2 jam selama 2 hari.
5. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien
dan keluarga pasien mengenai :
a. Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya
agar tidak memperberat lesi.
b. Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat
bekerja atau berkendara.
c. Menganjurkan pasien untuk kontrol bila keluhan
bertambah berat setelah dilakukan tindakan, seperti
mata bertambah merah, bengkak, atau disertai dengan
penurunan visus.
6. Petugas dapat merujuk pasien berdasarkan kriteria rujukan
a. Bila terjadi penurunan visus.
b. Bila benda asing tidak dapat dikeluarkan.
6. Diagram Alir
Petugas melakukan anamnesis
tentang keluhan yang dirasakan
pasien dan faktor resikonya

Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada


pasien

Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik

Petugas memberikan penatalaksanaan


komprehensif kepada pasien

Petugas memberikan edukasi dan konseling kepada


pasien dan keluarga pasien

Petugas dapat merujuk pasien


berdasarkan kriteria rujukan

7. Unit Terkait 1. RuangPendaftaran


2. Ruang rekam medis
3. Ruang pelayanan umum

2
4. Apotek
8. Dokumen 1. Buku rekam medis
Terkait 2. Rujukan
3. Form salinan rujukan
9. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai