Anda di halaman 1dari 4

BENDA ASING DALAM HIDUNG

No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 00
TanggalTerbi : 2017
t
Halaman : 1/4
Kepala Puskesmas
PuakesmasSimpenan Ade KartiniTresnawati SKM
NIP 19680320198902 2
002
1. Pengertian Benda asing dalam hidung paling sering dialami oleh anak dan balita, dimana
dapat ditemukan benda hidup (organic) atau benda mati (anorganik) di dalam
rongga hidung.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendiagnosa dan melakukan
Terapi pada penemuan kasus benda asing dalam hidung
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Simpenan Nomor Tahun 2017
tentang Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015
5. Prosedur/
Langkah- 1. Anamnesis:
langkah a. Keluhan
- hidung tersumbat
- onset tiba-tiba, umumnya unilateral,
- hiposmia atau anosmia
- setelah 2-3 hari, keluar sekret mukoid/mukopurulen
- berbau di satu sisi hidung.
- Dapat timbul rasa nyeri.
- Bila benda asing organik, terasaada yang bergerak-gerak di dalam
rongga hidung.
b. Faktor risiko
- (umumnya anak< 5 tahun)
- Adanya kegagalan mekanisme proteksi yang normal (contoh:
keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsi)
- Adanya masalah kejiwaan, emosi, dan gangguan psikiatrik
2. Pemeriksaan Fisik:
Pada rinoskopi anterior akan terlihat:
a. Benda asing
b. Sekret purulen (bila sudah berlangsung 2-3 hari)
3. Pemeriksaan Penunjang: foto Rontgen kranium (Schedel) posisi AP dan

Page 1 of 4
lateral, bila diperlukan dan fasilitas tersedia.
4. Diagnosis:
a. diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik
b. diagnosis banding: rinolit
c. komplikasi
- obstruksi jalan napas akut akibat masuknya benda asing kesaluran
napas yang lebih distal (laring, trakea).
- Pada benda asing organic berupa larva / ulat / lintah, dapat terjadi
destruksi mukosa dan kartilago hidung.
- Benda asing baterai cepat merusak mukosa sehingga dapat masuk
kedalam septum ataukonka inferior dalam beberapa jam dan
menyebabkan perforasi septum. Pada benda asing berup alat-at
(miasis hidung), dapat terjadi invasi keintrakraniumdan,
walaupunjarang, dapatmenyebabkan meningitis yang fatal.
5. Penatalaksanaan:
a. Non-medikamentosa
- Lakukan informed consent kepada orang tua/pasien cukup umur
sebelum melakukan tindakan ekstraksi benda asing secara manual
dengan menggunakan pengait tumpul atau pinset. Dokter perlu
berhati-hati agar tidak sampai mendorong benda asing lebih dalam
sehingga masuk kesaluran napas bawah.
- Untuk lintah, sebelum ekstraksi, teteskan air tembakau kedalam
rongga hidung dan biarkan 5 menit hingga lintah terlebih dahulu
terlepas dari mukosa hidung.
- Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan ekstraksi:
o Lampu kepala
o Spekulum hidung
o Pengait tumpul(blunt hook)
o Pinset
o Forsepaligator
o Suction
o Xylocaine 2% spray
b. Medikamentosa
Pemberian antibiotik per oral selama 5 hari bila telah terjadi infeksi
sekunder.
6. Konseling dan Edukasi

Page 2 of 4
a. Reassurance bahwa tidak ada kondisi berbahaya bila segera dilakukan
ekstraksi.
b. Sebelum tindakan dilakukan, dokter perlu menjelaskan mengenai
prosedur ekstraksi dan meminta persetujuan pasien / orang tua(informed
consent).
c. Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dokter dapat member beberapa
saran yang relevan untuk mencegah berulangnya kejadian kemasukan
benda asing kehidung di kemudian hari, misalnya:
- Pada orang tua, dapat lebih berhati-hati dalam meletakkan benda-
benda yang mudah atau sering dimasukkan kedalam rongga hidung.
- Pada anak, dapat diingatkan untuk menghindari memasukkan
benda-benda kedalam hidung.
- Pada pekerja yang sering terpapar larva atau benda-benda organic
lain, dapat menggunakan masker saat bekerja.
7. Kriteria Rujukan
a. Pengeluaran benda asing tidak berhasil karena perlekatan atau posisi
benda asing sulit dilihat.
b. Pasien tidak kooperatif.

Page 3 of 4
6. Diagram
Keluhan + faktorresiko
Alir (contoh: hidung tersumbat unilateral, anosmia, anak<5 tahun)

PemeriksaanFisik
Penemuan benda asing dalam rongga
hidung, identifikasi jenisbenda asing
(organic/anorganik)

Tegakkan diagnosis benda


asing dalam hidung

Tatalaksana
Informed consent + Ekstraksi tidak berhasil/pasien tidak kooperatif ?
tindakan ekstraksi benda
asing. Bila terjadi infeksi
sekunder beri antibiotik.

Konselingdanedukasi
Rujuk

7.Hal-hal yang -
harusdiperhti
kan
8. . Unit Pendaftaran
Terkait Rawat Jalan ( poli umum, apotik)
IGD
9. DokumenT RekamMedis
erkait
10.
RekamanHist NO Yang Dirubah Isi Perubahan TanggalmulaiDiberl
orisPerubaha akukan
n

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai