DI HIDUNG
:C/VII(UGD)/SOP/5/
No. Kode
2016/007
Terbitan : Pertama
SOP No. Revisi : 0
Kabupaten Tgl Mulai
: 2 Mei 2016
Rembang Berlaku
Halaman : 1- 3
dr. Wulansari Endah D
UPT Puskesmas Pamotan
NIP.197207232002122003
A. Pengertian Kasus benda asing di hidung sering ditemui oleh dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan Tingkat Pertama. Kasus ini paling sering dialami
oleh anak dan balita. Terdapat dua jenis benda asing, yaitu benda
hidup (organik) dan benda mati (anorganik). Contoh benda asing
organik, antara lain lintah, lalat, larva, sedangkan benda asing
anorganik, misalnya manik-manik, kertas, tisu, logam, baterai kecil,
kacang-kacangan, dan lain-lain.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penanganan pasien
dengan benda asing di hidung.
C. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pamotan. Nomor
445.4/C/VII/SK/4/2016/001.Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
D. Referensi KMK RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
E. Prosedur 1.Petugas menerima pasien.
2.Petugas melakukan anamnesis pada pasien,subyektif
Keluhan
Hidung tersumbat
Onset tiba-tiba
Umumnya unilateral
Hiposmia atau anosmia
Setelah 2 3 hari, keluar sekret mukoid / mukopurulen dan
berbau di satu sisi hidung.
Dapat timbul rasa nyeri
Bila benda asing organik, terasa ada yang bergerak-gerak di
dalam rongga hidung. Khusus untuk lintah, sumbatan pada
hidung semakin memberat setiap hari.
Adanya laporan dari pasien atau orang tua mengenai adanya
benda yang masuk atau dimasukkan ke rongga hidung.
Pemeriksaan Fisik
Pada rinoskopi anterior, nampak:
o Benda asing
o Sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 3 hari) .
kriteria Rujukan
o Pengeluaran benda asing tidak berhasil karena
perlekatan atau posisi benda asing sulit dilihat.
o Pasien tidak kooperatif.