Halaman : 1- 3
1/3
4. Referensi 1. Permenkes No 36 Tahun 2013 tentang Rahasia Kedokteran
2. Permenkes No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV
AIDS
3. Permenkes No 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak
4. Permenkes No 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Konseling dan Tes HIV
5. Permenkes No. 15 Tahun 2015 tentang pemeriksaan
laboratorium HIV
6. Permenkes No 87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan
Antiretrovial
7. Permenkes No 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
8. Permenkes No. 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan
Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, Dan Hepatitis B Dari
Ibu Ke Anak
9. Surat Edaran HK.02.02/I/1564/2018 tentang Penatalaksanaan
ODHA untuk eliminasi HIV- AIDS tahun 2030
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No
HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV
11. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 27
tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan
5. Prosedur / langkah 1. Petugas jangan panik tapi selesaikan dalam waktu kurang dari
– langkah 4 jam,
2. Petugas membilas luka tusuk dengan air mengalir
menggunakan sabun
3. Petugas meludahkan dan kumur jika pajanan mukosa mulut
4. Petugas mengirigasi dengan air/ garam fisiolofis pada pajanan
mukosa mata
5. Petugas menghembuskan keluar dan membersihkan dengan air
pada pajanan mukosa hidung
6. Petugas mendisinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu betadine selama 5 mnt atau Alcohol 70% selama
3mnt(Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan dihisap
dengan mulut.)
7. Petugas mencatat kejadian dan melaporkan pada koordinator
PPI dan K3 agar secepatnya mendapat PPP(profilaksis pasca
pajanan) jika memenuhi syarat mendapat PPP
2/3
7. Diagram Alir
Petugas
terpajan
Petugas tidak
terinfeksi
Rekaman Historis
3/3