Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA PAJANAN

DARAH PASIEN HIV/AIDS

Kabupaten UPT Puskesmas


Situbondo Asembagus
No. Dokumen : Klinis/ /Asb/I/2021
No.Revisi :0
SOP Tgl. Terbit : 2 Januari 2021
dr. SITI CHOIROH
NIP: 197607102010012013

Halaman : 1- 3

1. Pengertian Tatalaksana pajanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah


timbulkan risiko penularan yaitu luka tertusuk jarum,tergores
skalpel,terciprat di mata, lubang hidung dan mukosa
lain,tertelan,paparan kulit tidak intak dari pasien HIV/AIDS

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan mencegah resiko penularan


dari penderita ke petugas dengan mengurangi waktu
Kontak dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan sumber pajanan dan
untuk membersihkan dan melakukan dekontaminasi tempat pajanan
yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Asembagus Nomor :


440/ /431.202.7.1.16/2021 Tanggal 2 Januari 2021
program keselamatan dan kesehatan kerja di upt
puskesmas asembagus

1/3
4. Referensi 1. Permenkes No 36 Tahun 2013 tentang Rahasia Kedokteran
2. Permenkes No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV
AIDS
3. Permenkes No 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak
4. Permenkes No 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Konseling dan Tes HIV
5. Permenkes No. 15 Tahun 2015 tentang pemeriksaan
laboratorium HIV
6. Permenkes No 87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan
Antiretrovial
7. Permenkes No 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
8. Permenkes No. 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan
Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, Dan Hepatitis B Dari
Ibu Ke Anak
9. Surat Edaran HK.02.02/I/1564/2018 tentang Penatalaksanaan
ODHA untuk eliminasi HIV- AIDS tahun 2030
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No
HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV
11. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 27
tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan
5. Prosedur / langkah 1. Petugas jangan panik tapi selesaikan dalam waktu kurang dari
– langkah 4 jam,
2. Petugas membilas luka tusuk dengan air mengalir
menggunakan sabun
3. Petugas meludahkan dan kumur jika pajanan mukosa mulut
4. Petugas mengirigasi dengan air/ garam fisiolofis pada pajanan
mukosa mata
5. Petugas menghembuskan keluar dan membersihkan dengan air
pada pajanan mukosa hidung
6. Petugas mendisinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu betadine selama 5 mnt atau Alcohol 70% selama
3mnt(Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan dihisap
dengan mulut.)
7. Petugas mencatat kejadian dan melaporkan pada koordinator
PPI dan K3 agar secepatnya mendapat PPP(profilaksis pasca
pajanan) jika memenuhi syarat mendapat PPP

2/3
7. Diagram Alir
Petugas
terpajan

Petugas jangan panik

a.Bila tertusuk jarum segera bilas dengan


air mengalir dan melaporkan kejadian pada
sabun/cairan antiseptik sampai bersih
b. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit koordinator PPI dan K3
yang utuh tanpa luka sebelum 72 jam
atau tusukan, cuci dengan sabun dan air
mengalir
c. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut,
ludahkan dan kumur-
kumur dengan air beberapa kali.
d. Bila terpecik pada mata, cucilah mata
dengan air mengalir (irigasi), PPP (profilaksis
dengan posisi kepala miring kearah mata Tdk pakai PPP
yang terpercik. pasca pajanan)
e. Bila darah memercik ke hidung,
hembuskan keluar dan bersihkan
dengan air.
f. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh
ditekan dan dihisap
dengan mulut.

Petugas tidak
terinfeksi

8. Unit terkait 1. Ruang BP,


2. Ruang rawat inap dan UGD
3. Ruang KIA KB,bersalin
4. laborat
5. Puskesmas Pembantu dan ponkesdes

Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


Tgl.

3/3

Anda mungkin juga menyukai