Anda di halaman 1dari 2

ASTIGMATISM

No.Dokumen : SOP/163/UKP-NGT
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 17 Mei 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Astigmatisma adalah keadaan di mana sinar sejajar tidak


dibiaskan secara seimbang pada seluruh meridian.
Kode ICD X : H52.2 Astigmatism
Tingkat kemampuan 4A
2. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga medis untuk melakukan identifikasi
dan penatalaksanaan astigmatism
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 32/KAPUS/I/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan
Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yang
disesuaikan dengan gejala astigmatism, yaitu dengan keluhan
penglihatan kabur. Pasien memicingkan mata untuk dapat
melihat lebih jelas. Keluhan disertai hanya dapat membaca
dengan jarak lebih dekat.
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik sebagai berikut:
Pemeriksaan Fisik Oftalmologis:
a. Penderita duduk menghadap kartu snellen pada jarak 6
meter.
b. Pada mata dipasang bingkai percobaan. Satu mata ditutup,
biasanya mata kiri ditutup terlebih dahulu untuk memeriksa
mata kanan.
c. Penderita diminta membaca kartu snellen mulai huruf
terbesar (teratas) dan diteruskan pada baris bawahnya
sampai pada huruf terkecil yang masih dapat dibaca. Lensa
positif 0,5D ditambah pada mata yang diperiksa (teknik
fogging).
d. Pasien diminta melihat gambar kipas pada Snellen
chart dan menyebutkan garis yang paling jelas.
e. Pasangkan lensa silinder -0,5D dengan aksis tegak lurus
terhadap garis yang paling jelas.
f. Perlahan-lahan lensa silinder dinaikkan kekuatan
dioptrinya sampai semua garis terlihat sama jelas.
g. Pasien kembali diminta melihat Snellen chart, bila visus
belum 6/6 lensa fogging dicabut.
h. Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama
6. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik oftalmologis
Diagnosis Banding yaitu Kelainan refraksi lainnya.
7. Petugas melakukan penatalaksanaan yaitu Penggunaan
kacamata lensa silindris dengan koreksi yang sesuai.
8. Petugas memberikan konseling dan edukasi berupa:
Memberitahu keluarga bahwa astigmatisma adalah gangguan
penglihatan yang dapat dikoreksi.
9. Petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi (Rumah Sakit) Apabila visus tidak dapat mencapai
6/6.
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnosa dan penatalaksanaan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas rekam medis.
6. Unit 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
Terkait 2. Ruangan Pemeriksaan Umum
Rekaman historis perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai