Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DEFISIENSI BESI

No.Dokumen : SOP/155/UKP-NGT
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 15 Februari 2018
Halaman : 1/3
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Anemia adalah penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak


dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah cukup ke jaringan perifer
ICD X : 280 Iron Deficiency Anemias
Tingkat kemampuan : 4A
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan anemia defisiensi besi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 32/KAPUS/I/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan
Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis berupa:
a. keluhan utama: lemah, lesu, letih, lelah
b. riwayat penyakit sekarang: keluhan tambahan
(penglihatan berkunang-kunang, pusing, telinga
berdenging, penurunan konsentrasi, sesak nafas
c. riwayat penyakit dahulu: infeksi kronik
d. faktor risiko : ibu hamil, remaja putri, status gizi kurang,
faktor ekonomi kurang, vegetarian
2. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran
dan tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi
pernapasan)
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
a. Gejala umum: pucat dapat terlihat pada: konjungtiva,
mukosa mulut, telapak tangan, dan jaringan di bawah
kuku
b. Gejala anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah,
stomatitis angularis, koilonikia
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang berupa
pemeriksaan darah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht),
leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi
(apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, feses rutin, dan urin
rutin
5. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis
(anemia adalah suatu sindrom yang dapat disebabkan oleh
penyakit dasar sehingga penting menentukan penyakit dasar
yang menyebabkan anemia), pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang dari
kadar Hb normal dengan nilai rujukan kadar hemoglobin
normal menurut WHO:
a. Laki-laki: >13 g/dL
b. Perempuan: >12 g/dL
c. Perempuan hamil: >11 g/dL
6. Petugas menegakkan diagnosis banding berupa: anemia
defisiensi vitamin B12, anemia aplastik, anemia hemolitik,
anemia pada penyakit kronik
7. Petugas memberikan terapi sesuai diagnosa dengan prinsip
penatalaksanaan anemia harus berdasarkan diagnosis
definitif yang telah ditegakkan. Setelah penegakan diagnosis
dapat diberikan sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg
mengandung 66 mg besi elemental)
8. Petugas memberitahukan rencana tindak lanjut yaitu untuk
penegakan diagnosis definitif anemia defisiensi besi
memerlukan pemeriksaan laboratorium di layananan
sekunder dan penatalaksanaan selanjutnya dapat dilakukan
di layanan tingkat pertama
9. Petugas memberitahukan konseling dan edukasi berupa:
a. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga
tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya,
sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam
berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat
berupa mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta
BAB kehitaman
c. Bila terdapat efek samping obat maka segera ke
pelayanan kesehatan
10. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke fasilitas
kesehatan lanjut:
a. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL
b. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera
dirujuk
c. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb <7 g/dL)
d. Anemia karena penyebab yang tidak termasuk
kompetensi dokter di layanan tingkat pertama misalnya
anemia aplastik, anemia hemolitik dan anemia
megaloblastik
e. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau
distres pernafasan) pasien segera dirujuk
11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan
ke bagian apotek
12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang telah dilakukan dalam
rekam medis pasien
13. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas rekam medis
6. Unit Terkait 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Ruangan Pemeriksaan Umum
3. Laboratorium
4. Ruang Farmasi
Rekaman historis perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai