Anda di halaman 1dari 3

TRIKIASIS

:
No.
SOP/TR/VII/BPU/
Dokumen
16/2016

No. Revisi :0
SOP
TanggalTerb
: 6 Juni2016
it

Halaman : 1dari 3
PUSKESMAS
dr. Prie Aka Mahdayanti
TEGALREJO KOTA
NIP. 19730622 200604 2 012
YOGYAKARTA

1. Pengertian Penatalaksana antrikiasis adalah tindakan untuk menangani


kondisitrikiasis, yakni kondis itumbuhnya bulu mata kearah dalam, atau
kearah bola mata, sehingga dapat melukai struktur di daerah tersebut
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan penatalaksanaan trikiasis
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor Tahun 2016 tentang
Pemberian layanan Klinis
4. Referensi 1. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Paduan Pengobatan di
Puskesmas Kota Yogyakarta Revisi I. Yogyakarta. 2012
2. Carter, S. R., 1998. Eyelid Disorders: Diagnosis and
Management. American Family Physician, 57(11), pp. 2659-702.
Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9636333
3. Ilyas, S., 2005. IlmuPenyakit Mata 3rd ed., Jakarta: BalaiPenerbit
FKUI
5. Prosedur Hasil Anamnesis(Subjective)
Keluhan
1. Pasien dapat dating dengan bermacam-macam keluhan, misalnya:
mata berair, rasa mengganjal, silau bila terpapar cahaya, atau
kelilipan. Penglihatan dapat terganggu bila sudah timbul ulkus
pada kornea
2. Keluhan dapat dialami pada satu atau kedua mata
3. Bila telah terjadi inflamasi, dapat timul keluhan mata merah
4. Terdapat riwayat penyakit yang berkaitan dengan factor
predisposisi, misalnya blefaritis, trakoma, trauma mekanik atau
kimiawi, herpes zoster oftalmik, dan berbagai kelainan yang
menyebabkan timbulnya sikatriks dan entropion
5. Keluhan dapat dialami oleh pasien dari semua kelompok usia.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana(Objective)


1. Beberapa atau seluruh bulu mata berkontak dengan permukaan bola
mata
2. Dapat ditemuka nentropion, yaitu terlipatnya margopalpebra kearah
dalam.
3. Bila terdapat inflamasi atau infeksi, dapat ditemukan injeksi
konjungtival atau silier
4. Kelainan pada kornea, misalnya: abrasi, ulkus, nebula/macula/leukoma
kornea
5. Bila telah merusak kornea, dapat menyebabkan penurunanvisus
6. Bila terdapat ulkus pada kornea, uji floresenakan memberikan hasil
positif
7. Pemeriksaan harus dilakukan pada kedua mata, terlepas ada atau
tidaknya keluhan

Penegakan Diagnostik(Assessment)
No. ICD X:H02 Entropion and trichiasis of eyelid
Diagnosis Klinis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi.
Diagnosis Banding: penyebab inflamasi lain pada mata

Penatalaksanaan komprehensif(Plan)
Penatalaksanaan:
1. Non medikamentosa
Epilasi, yaitu pencabutan bulu mata dengan pinset. Hal ini
bertujuan mengurangi gejala dan mencegah komplikasi pada bola
mata. Namun, bulu mata akan tumbuh kembali dalam 4-6 minggu,
sehingga epilasi perlu diulang kembali
2. Medikamentosa
Pengobatan topikal diberikan sesuai indikasi, misalnya: salep atau
tetes mata antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Konseling & Edukasi:
Pasien perlu di informasikan untuk menjaga kebersihan mata dan
menghindari trauma pada mata yang dapat memperparah gejala. Dokter
juga perlu menjelaskan alternatif pilihan terapi, mulai dari epilasi dan
pengobatan topikal yang dapat dilakukan oleh dokter di pelayanan
kesehatan primer hingga operasi yang dilakukan oleh spesialis mata di
layanan sekunder. Terapi yang akan dijalanis esuai dengan pilihan pasien.

2 dari 3
Kriteria rujukan:
Dilakukan rujukan ke spesialis mata jika tatalaksana di atas tidak
membantu pasien, atau jika terjadi penurunan visus, atau jika telah terjadi
kerusakan kornea, atau bila menghendaki tatalaksana langsung di layanan
sekunder.

SaranaPrasarana
1. Lampu senter
2. Snellen chart
3. Pinset untuk epilasi
4. Lup
5. Kertasfloresen dan larutanNaCl 0,9% untuk tesfloresen
6. Lampubiru

Prognosis
1. Advitam : bonam
2. Adfunctionam : dubia
3. Adsanationam: malam
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Umum
8. Dokumen Terkait
9. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai