Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN KELAINAN

REFRAKSI
No. : 445/ /SOP-
Dokumen C/Pusk.TRK/I/
2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal : /1/2017
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Vivi Leswary, SKM
TAROK NIP.19740822 199403 2 001

1.Pengertian Pemeriksaan kelainan refraksi adalah pemeriksaan yang dilakukan


untuk mengetahui adanya kelainan refrraksi sperti myopia,
hypermetropia, astigmatism, dan presbiopya serta untuk
menentukan besarnya kekuatan lensa koreksi yang diperlukan.
2.Tujuan 1. Sebagai acuan langkah-langkah untuk :
a. Mengetahui adanya kelainan refraksi
b. Menentukan besar kekuatan koreksi yang di perlukan
2. Meningkatkan cakupan kesehatan mata terutama masalah
gangguan refraksi sehingga bisa mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tarok Nomor 445/ /SK-C/Pusk.TRK/I-2017
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas Tarok
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2015 tentang Standar Pelayanan Refraksionis Optisi/Optometri
5.Alat dan 1. Optotipe/Snellen Chart
bahan 2. Trial lens set
3. Pen light
6.Prosedur 1. Petugas menerima rujukan internal dari Poli Umum atau Lansia
2. Petugas memanggil pasien ke ruang periksa
3. Petugas menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dengan
pasien
4. Petugas mempersilahkan pasien dududk pada kursi
pemeriksaan dengan jarak 6 meter
5. Petugas melakukan anamnesa
6. Petugas melakukan pemeriksaan pada jarak 5-6 meter
7. Petugas memasang trial frame pada pasien
8. Petugas menutup mata kiri pasien dengan ocluder
9. Petugas menyuruh pasien melihat optotipe kemudian menyuruh
membaca huruf/angka mulai dari atas ke bawah
10.Petugas menentukan visus awal
11.Petugas memberi lensa koreksi plus terlebih dahulu dan
menanyakan pada pasien apakah kabur atau terang, bila makin
kabur koreksi pasien dengan lensa minus dan cari koreksi
sampai visus terbaik
a. Bila visus terbaik kurang dari 6/6 maka beri pinhole, bila
dengan pinhole visus tidak maju maka pasien dianjurkan
untuj di rujuk ke dokter spesialis mata
b. Bila dengan pemberian pinhole visus maju minimal 2 baris ke
bawah maka pasien berkemungkinan Astigmat, maka perlu
dilakukan fogging teknik unmtuk menentukan axisnya,
setelah axis di dapat diberikan lensa koreksi Cylinder sampai
visus 6/6
c. Lakukan pemeriksaan pada mata kanan dengan cara yang
sama
d. Setelah ukuran kedua mata didapat makalakukan test
ketepatan koreksi dengan pemberian lensa +0,25 D
e. Setelah koreksi tepat pasien disuruh adaptasi adaptasi
kurang lebih 10 menit dan tanyakan apakah pasien merasa
pusing atau tidak, kalau tidak ada keluhan berarti koreksi
tepat
f. Kalau pasien presbyopia berikan ukuran lensa baca sesuai
dengan umur

7.Unit terkait 1. Loket


2. Poli Umum
3. Poli Lansia
4. KIA

8. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai