Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ANEMIA PADA

KEHAMILAN
: 440/381/SOP-UKP/
No. Dokumen
35.07.103.124/2017
No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 17 Desember 2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS drg. Ivan Drie
TIRTOYUDO NIP. 19780226 200604 1 009
1.      Pengertian Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil dengan
kadar haemoglobin <11 g/dl pada trimester II dan III atau <10,5 g/dl pada
trimester II. Penyebab tersering anemia pada kehamilan adalah
defisiensi besi, perdarahan akut, dan defisiensi asam folat.
2.      Tujuan Menangani anemia pada kehamilan
3.      Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Tirtoyudo Nomor
440/075/KEP/35.07.103.124/2017 Tentang Kebijakan Layanan Klinis UPT
PuskesmasTirtoyudo
4.      Referensi KMK 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
FKTP
5.      Prosedur 1. Dokter melakukan anamnesa lengkap
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
3. Dokter menegakan diagnosa: Penanganan anemia pada kehamilan
4. Dokter memberikan tatalaksana
a. Diet bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari protein
hewani (daging, ikan, susu, telur, sayuran hijau)
b. Pemakaian alas kaki untuk mencegah infeksi cacing tambang
c. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin
dengan memantau pertambahan ukuran janin
d. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan
tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250
μg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet besi
diberikan 3 kali sehari.
e. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan pemberian
tablet sampai 42 hari pasca persalinan.
f. Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat,
kadar hemoglobin tidak meningkat maka pasien dirujuk.
g. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan
penyebab anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer
lengkap dan apus darah tepi.
h. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:
 Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila
ditemukan kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi
dengan dosis setara 180 mg besi elemental per hari.
Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan SI dan
TIBC.
 2. Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia
perlu dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis
penyakit dalam untuk perawatan yang lebih spesifik
i. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:
Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi,
mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan infeksi
kronik
j. Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:
Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2
mg dan vitamin B12 1 x 250 - 1000 μg
6.     Diagram Alir -
7.     Dokumen Rekam Medis
Terkait
8.      Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai


Diberlakukan

1 Kebijakan Keputusan Kepala UPT 17 Desember


Puskesmas Tirtoyudo Nomor 2017
440/075/KEP/
35.07.103.124/2017 Tentang
Kebijakan Layanan Klinis
UPT PuskesmasTirtoyudo

2. Referensi KMK 514 Tahun 2015 17 Desember


tentang Panduan Praktek 2017
Klinis Bagi Dokter di FKTP

2/2
3/2

Anda mungkin juga menyukai