Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN OTITIS EKSTERNA

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 1/3

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

1. Pengertian Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada daerah-daerah yang panas
dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering.

2. Tujuan Menangani Penatalaksanaan Otitis eksterna

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosari No.440/ /SOP-UKP/35.07.103.110/2021


tentang Prosedur Penatalaksanaan Otitis eksterna

4. Referensi KMK 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di FKTP
5. Langkah – 1. Dokter melakukan anamnesa lengkap
langkah 2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
3. Dokter menegakan diagnosa Penatalaksanaan Otitis eksterna
4. Dokter memberikan tatalaksana
a. Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas dengan
berhati-hati.
b. Selama pengobatan sebaiknya pasien tidak berenang dan tidak
mengorek telinga.
c. Farmakologi
 Topikal
 Otitis eksterna sirkumskripta pada stadium infiltrat diberikan salep
ikhtiol atau antibiotik dalam bentuk salep seperti polymixin B atau
basitrasin.
 Pada otitis eksterna difus dengan memasukkan tampon yang
mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak
yang baik antara obat dengan kulit yang meradang. Pilihan
antibiotika yang dipakai adalah campuran polimiksin B, neomisin,
hidrokortison dan anestesi topikal.
 Pada otomikosis dilakukan pembersihan liang telinga dari plak
jamur dilanjutkan dengan mencuci liang telinga dengan larutan asam asetat 2%
dalam alkohol 70% setiap hari selama 2 minggu. Irigasi ringan ini harus diikuti
dengan pengeringan. Tetes telinga siap beli dapat digunakan seperti asetat-
nonakueous 2% dan mkresilasetat
 Oral Sistemik
 Antibiotika sistemik diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukup
berat
 Analgetik paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan
PENATALAKSANAAN OTITIS EKSTERNA

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 2/3

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

 Pengobatan herpes zoster otikus sesuai dengan tatalaksana Herpes


Zoster.
 Bila otitis eksterna sudah terjadi abses, diaspirasi secara steril untuk
mengeluarkan nanah.
d. Pemeriksaan penunjang lanjutan
Evaluasi pendengaran pada kasus post herpetis zooster otikus
e. Rencana tindak lanjut
 Tiga hari pasca pengobatan untuk melihat hasil pengobatan
 Khusus untuk otomikosis tindak lanjut sekurang-kurangnya
berlangsung 2 minggu
f. Konseling dan edukasi
 Pasien dan keluarga perlu diberi tahu tentang tidak mengorek
telinga dengan cutten bud atau benda lainnya
 Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
 Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telingga
agar dalam kondisi kering dan tidak lembab
g. Kriteria rujukan
 Pada kasus herpes zoster otikus
 Kasus otitis eksterna nekrotikan

6. Diagram
Alir
7. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

8. Dokumen Rekam Medis


Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PENATALAKSANAAN OTITIS EKSTERNA

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 3/3

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

A1 Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas 9 Januari 2021


Wonosari Nomor

440/075/KEP/35.07.103.124/2017
Tentang Kebijakan Layanan Klinis
UPT Puskesmas Wonosari

2 Referensi KMK 514 Tahun 2015 tentang 9 Januari 2021


Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter
di FKTP

Anda mungkin juga menyukai