Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ANEMIA

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 1/3

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

1. Pengertian Prosedur penanganan penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan


kadar oksigen yang didistribusikan keseluruh tubuh sehingga menimbulkan berbagai
keluhan (sindrom anemia).

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani menangani Anemia

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosari No.440/ /SOP-UKP/35.07.103.110/2021


tentang Prosedur Penatalaksanaan Anemia

4. Referensi KMK 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di FKTP
5. Langkah – 1. Dokter melakukan anamnesa lengkap
langkah 2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
3. Dokter menegakan diagnosa: Penanganan anemia
4. Dokter memberikan tatalaksana
Atasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal: anemia gravis
atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk.

a. Pada anemia defisiensi besi:


o Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 – 65 mg
 Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental, 195;
39).
 Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64).
 Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39).
o Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah, heartburn,
konstipasi, diare, BAB kehitaman.
o Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut maka dilakukan
koreksi parenteral segera.
b. Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12
· Anemia dikoreksi peroral dengan:
 Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin).
 Asam folat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg).
c. Pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan)
 Anemia defisiensi besi: ferritin serum, SI, TIBC
 Anemia hemolitik: bilirubin, LDH, tes fragilitas osmotik, Acid Ham’s test, tes
Coombs’
 Anemia megaloblastik: serum folat, serum cobalamin
 Thalassemia: elektroforesis hemoglobin
PENATALAKSANAAN ANEMIA

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 2/3

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

 Anemia aplastik atau keganasan: biopsi dan aspirasi sumsum tulang


d. Konseling dan Edukasi
Prinsip konseling pada anemia adalah memberikan pengertian kepada pasien
dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan
kualitas hidup pasien.

e. Kriteria rujukan
 Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6 mg%).
 Untuk anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi dokter
layanan primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam.

6. Diagram
Alir
7. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

8. Dokumen Rekam Medis


Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

1 Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas 9 Januari 2021


Wonosari Nomor

440/075/KEP/35.07.103.124/2017
Tentang Kebijakan Layanan Klinis
UPT Puskesmas Wonosari

2 Referensi KMK 514 Tahun 2015 tentang 9 Januari 2021


Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter
di FKTP
PENATALAKSANAAN ANEMIA

No. Dokumen : 440/ /SOP UKP/35.07.103.110/2021

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 9 Januari 2021

Halaman : 3/3

Kepala UPT Puskesmas Wonosari

UPT
dr. Yusliha Dinia
PUSKESMAS
NIP.19800831 201001 2 008
WONOSARI
dr. Yusliha Dinia
NIP.19800831 201001 2 008

Anda mungkin juga menyukai