Anda di halaman 1dari 14

PEPTIC ULCER

DISEASE (PUD)
FARMAKOTERAPI I
Disusun oleh :

Fidya Maulina Erawan (10013)

Ayu Rafi Azizah (10097)

Hani Eva Nurhayati (10142)

Else Ifana Widya (10162)

Rizki Afifana Qur’ani (10181)

Kelas : A
DEFINISI
Penyakit yang berhubungan dengan asam (gastritis, erosi, dan
ulkus peptikum) pada saluran gastrointestinal atas (GI tract) yang
membutuhkan asam lambung untuk pembentukannya. Peptic
Ulcer Disease (PUD) berbeda dari gastritis dan erosi dalam ulkus
yang biasanya meluas lebih dalam ke mukosa muskularis.

Ada tiga bentuk umum ulkus peptikum:


- Helicobacter pylori (H.pylori)-associated
- Nonsteroidal antiinflammatory drug (NSAID)-induced, dan
- Stress ulcers (stress related mucosal damaged/SRMD).
(Dipiro et al, 2008)
PATOFISIOLOGI
Tukak terjadi akibat ketidakseimbangan antara faktor agresif
(asam lambung dan pepsin) dan faktor protektif (mucosal defense
dan perbaikan). Kedua faktor tersebut merupakan hal penting
dalam patofisiologi ulkus lambung dan duodenal. Asam lambung
diekskresikan oleh sel parietal yang mengandung reseptor
histamin, gastrin dan asetilkolin. Asam merupakan faktor
independen yang berkontribusi pada gangguan integritas mukosal.
Sekresi asam dapat mengalami peningkatan pada pasien dengan
penyakit ulkus duodenum, infeksi H. pylori dan pada pasien
dengan penyakit ZES (Zollinger-Ellison’s Syndrome). Pasien
dengan ulkus lambung biasanya memiliki tingkat sekresi asam
yang normal atau menurun (hypochlorhydria). (Dipiro et al, 2008)
Perubahan dalam mucosal defense yang diinduksi oleh H. pylori
atau NSAIDs merupakan kofaktor yang penting dalam
pembentukan tukak peptik. Faktor bakterial dan inang berontribusi
pada kemampuan H. pylori dalam menyebabkan luka pada
mukosa gastroduodenum. Mekanisme patogenesisnya meliputi :
a) direct mucosal damage;
b) alterations in the host immune/inflammatory response dan;
c) hypergastrinemia leading to increased acid secretion.
Sedangkan NSAIDs seperti aspirin, menyebabkan kerusakan
mukosa lambung melalui 2 mekanisme penting, yaitu:
a) direct or topical irritation of the gastric epithelium, dan;
b) systemic inhibition of endogenous mucosal prostaglandin
synthesis. (Dipiro et all, 2008)
FAKTOR RESIKO

Beberapa kondisi ini dapat meningkatkan resiko


terjadinya tukak peptic dan memperlambat proses
penyembuhannya.
- Penggunaan NSAIDs, termasuk aspirin, ibuprofen,
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Psikologi dan Diet
Tujuan Terapi

- menghilangkan keluhan/ gejala penderita,


- menyembuhkan tukak, mencegah relaps/ kekambuhan
dan
- mencegah komplikasi.
Secara garis besar pengobatan tukak peptik adalah eradikasi
kuman H. Pylori serta pengobatan/ pencegahan gastropati
NSAID (Tarigan, 2001).
Pharmacologic therapy

Pengobatan untuk PUD yang disebabkan oleh H.


Pilory adalah sebagai berikut :
Obat 1 Obat 2 Obat 3

+ +
Chlarythromycin metronidazole omeprazole 20
500 mg 2 kali 500 mg 2 kali mg 2 kali sehari
sehari sehari
Chlarythromycin amoxicillin 1 g 2 lanzoprazole 30
500 mg 2 kali kali sehari mg 2 kali sehari
sehari

– Terapi penyelamatan (darurat) : Bismuth subsalysilat


525 mg four times a day + metronidazole 500 mg four
times a day + omeprazole 20 mg two times a day
Pengobatan untuk PUD yang disebabkan oleh NSAID
1. Mucosal protectant
• Sucralfat 1 g 4 kali sehari, maintenance : 1 g 4 kali sehari

2. H2-Receptor antagonis
• Cimetidine300 mg 4x sehari
• Famotidine20 mg 2x sehari
• Nizatidine150 mg 2x sehari
• ranitidin
3. Proton Pump Inhibitor
• Esomeprazole20-40 mg per hari
• Lansoprazol 15-30 mg per hari
• Pantoprazol 40 mg per hari
• Rabeprazol 20 mg per hari
TATA LAKSANA TERAPI
EVALUASI TERAPI (Dipiro dkk., 2015)
- Dilakukan monitoring terhadap pasien mengenai penurunan
gejala nyeri ulkus, potensi efek samping obat, dan interaksi obat
Nyeri ulkus umumnya akan hilang beberapa hari setelah
penggunaan NSAIDs tidak dilanjutkan dan selama 7 hari sejak
dilakukannya terapi antiulcer. Pasien dengan PUD yang tidak
parah akan bebas gejala setelah terapi dengan regimen antiulcer
yang direkomendasikan
- Bila gejala tidak membaik atau terjadi kekambuhan selama 14
hari setelah penghentian terapi, maka disarankan kegagalan
penyembuhan ulkus atau eradikasi HP, atau dilakukan
alternatif diagnosis seperti penyakit gastroesophageal reflux

- Pasien dengan ulkus HP-positif yang tidak parah tidak


memerlukan konfirmasi kesembuhan ulkus atau eradikasi HP

- Pasien dengan terapi NSAIDs perlu dimonitor gejala atau


simptom pendarahan, obstruksi, penetrasi, dan perforasi.
Follow-up endoskopi dapat dilakukan pada pasien dengan
kekambuhan gejala yang sering, penyakit refraktori,
komplikasi, atau yang dicurigai mengalami keadaan
hipersekresi
TERAPI NON-FARMAKOLOGI

Terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan antara lain :


- Diet alkohol
- Berhenti merokok
- Hindari kondisi stress
- Hindari pedas dan minuman bersoda
- Kurangi penggunaan NSAID non-selektif
- Pembedahan
Thank You !!

Anda mungkin juga menyukai