Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

KASUS 6 : PEPTIC ULCER DISEASE (PUD)


KELOMPOK 6
Zahwa Laksmi Desfadia (1900023145)
Dina Ratih Wijayanti (1900023146)
Ninda Fadilah (1900023147)
Robi Firdaus Fahrurozi (1900023150)
Feby Ariati (1900023152)
Lia Adelina (1900023153)
Putri Eka Nur Lestari (1900023154)
Rifqi Sulthan Fadhila (1900023155)
Kasus 6
Pasien laki-laki usia 57 tahun, BB 78 kg,
datang ke klinik dengan keluhan nyeri di
bagian perut. Mual dan muntah, serta tidak
nyaman di lambung. Pasien riwayat
penggunaan NSAID sejak 5 tahun yang lalu
untuk terapi osteoarthritis. Dari pemeriksaan
laboratorium oleh dokter didiagnosa PUD
Tanda Subjektif & Tanda Objektif

Tanda Subjektif
Pasien memiliki keluhan nyeri di bagian perut,
mual dan muntah, serta tidak nyaman di lambung

02
01 Tanda Objektif
Pemeriksaan Laboratorium
Didiagnosa PUD (Peptic Ulcer Disease)
Definisi Peptic Ulcer
Disease (PUD)
Tukak peptik adalah suatu penyakit terkait
asam lambung yang dapat menyebabkan
luka hingga bagian muskularis mukosa
lambung atau duodenum. Tukak peptik
(peptic ulcer disease) adalah lesi pada
lambung atau duodenum yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara faktor agresif (sekresi asam
lambung, pepsin, dan infeksi bakteri
Helicobacter pylori) dengan faktor defensif
atau faktor pelindung mukosa (produksi
prostagladin, gastric mucus, bikarbonat,
dan aliran darah mukosa)
Diagnosis
Penyakit
Diagnosis tukak peptik terdiri atas uji
endoskopik dan non-endoskopik. Diagnosis
infeksi bakteri Heliobacter pylori dapat
dilakukan dengan beberapa pengujian,
sedangkan untuk tukak peptik selain akibat
infeksi bakteri Heliobacter pylori lebih
sederhana. Atau dengan radiologi,
endoskopi, dan uji laboratorium.
Etiologi
(Penyebab 01 Infeksi Heliobacter pylori

)
02 Penggunaan NSAID

03 Hipersekresi asam lambung

04 Kondisi Stress-Related
Erosive Syndrome (SRES)
Faktor Resiko
Pasien dengan sejarah penyakit tukak peptik, pendarahan
GI (gastrointestinal) bagian atas, komplikasi akibat NSAID,
atau penggunaan ulcerogenic medications (seperti
kortikosteroid) atau antikoagulan yang meningkatkan resiko 01
pendarahan beresiko besar menyebabkan tukak peptik

Beberapa makanan seperti kopi, teh, soda,


minuman beralkohol, susu, dan makanan rempah
dapat menaikkan sekresi asam lambung dan 03 Usia, kebiasaan merokok, alkohol,
menyebabkan dispepsia
02
dan penyakit kardiovaskular dapat
meningkatkan risiko komplikasi GI
(gastrointestinal) dengan NSAID
Penderita Zollinger-Ellison’s
Syndrome (ZES) 05
Faktor genetik dapat beresiko
04 menyebabkan tukak peptik, namun
belum diketahui secara jelas
PATOFISIOLOGI
PENYAKIT
Patofisiologi Penyakit

Peptic Ulcer Disease (PUD)


Helicobacter Pylori adalah bakteri aerofilik yang menempati ruang antara lapisan mukus dan permukaan sel epitel.
Helicobacter Pylori memproduksi urease dalam jumlah besar, yang menghidrolisis urea menjadi amonia dan CO 2
dalam lambung. Infeksi Hpylori menigkatkan sekresi asam lambung melalui mekanisme yang melibatkan sitokin
(seperti TNF-α)

NSAID menyebabkan kerusakan mukosa saluran cerna melalui dua mekanisme : iritasitopikal, dan inhibisi sistemik
sintesis prostaglandin. Siklooksigenase (COX) berperan dalam pembentukan Prostaglandin. COX terdapat dalam dua
bentuk : COX-1 dan COX-2. COX-1 menghasilkan prostaglandin yang dapat melindungi mukosa saluran cerna,
sedangkan COX-2 merupakan enzim yang merespon stimulus inflamasi dan menghasilkan prostaglandin yang
berhubungan dengan inflamasi.  Penghambatan COX-1 dapat menyebabkan penurunan agregasi platelet dan
terjadinya pendarahan mukosa saluran cerna

Komplikasi yang dapat terjadi dari tukak peptik adalah pendarahan akibat erosi bagian ulkus hingga ke arteri,
perforasi, penetrasi hingga kestruktur sekitar saluran cerna (pankreas, empedu, hati), dan obstruksi akibat luka atau
udem
Terapi Farmakologi
Terapi Farmakologi
Peptic Ulcer Disease (PUD)
Golongan Proton Pump
Inhibitor

Nama Obat Dosis Frekuensi Rute Durasi


Pemberian

Omeprazole 20 mg Sehari Oral 4 sampai 8


minggu

Lansoprazole 15 mg Sehari Oral 7 sampai 14


hari

Rabeprazole 20 mg Sehari Oral 4 sampai 8


minggu
Terapi Farmakologi
Peptic Ulcer Disease (PUD)
Golongan H2 Antagonis

Nama Obat Dosis Frekuensi Rute Durasi


Pemberian
Cimetidine 800 mg pada waktu tidur 2 kali sehari Oral 6 minggu
atau 400 mg 2 kali sehari
Famotidine 40 mg pada waktu tidur Sehari Oral 4 sampai 8
minggu
Nizatidine 300 mg setelah makan 2 kali sehari Oral 4 sampai 8
malam atau waktu tidur, minggu
150 mg 2 kali sehari
Ranitidine 300 mg setelah makan 2 kali sehari Oral 6 minggu
malam atau waktu tidur,
150 mg 2 kali sehari
Terapi Farmakologi
Peptic Ulcer Disease (PUD)
Golongan Analog Prostaglandin

Nama Obat Dosis Frekuensi Rute Durasi


Pemberian
Misoprostol 200 mikrogram 4 kali sehari Oral 4 minggu
(meringankan
efek NSAID)

Analgetik (Anti Nyeri)

Nama Obat Dosis Frekuensi Rute Durasi


Pemberian
Paracetamol 1 tablet 3-4 3-4 kali sehari Oral Cukup 3 hari
kali sehari bila dirasakan
nyeri
Terapi Non Farmakologi

01 Mengurangi penggunaan NSAID

Mengurangi merokok
02
03
Pasien harus hindari makanan dan minuman
(misalnya, makanan pedas, kafein, dan alkohol)
yang menyebabkan dispepsia atau yang
memperburuk gejala maag

Mengonsumsi makanan yang mengandung


probiotik
04
Edukasi Kepada Pasien
Hindari atau kurangi stress, merokok, dan
penggunaan NSAID (termasuk piroksikam). Jika
piroksikam masih digunakan, diberi jeda 1-2
jam setelah makan

Hindari makanan dan minuman (seperti :


makanan pedas, kopi, alkohol) karena
dapat menyebabkan dispepsia atau
memunculkan gejala tukak

Penggunaan obat yang rutin dapat


mengurangi atau menyembuhkan penyakit
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai