Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EKSTRAK BINTANG LAUT SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF OBAT ANTI-


INFLAMASI

BIDANG KEGIATAN
PKM RE

Diusulkan oleh :
Rifqi Sulthan Fadhila 1900023155 2019
M. Rizky Ardiansyah 1900023178 2019
M. Bintang Arif Billah 1900023248 2019

Dosen Pembimbing :
Dr. Wahyu Widyaningsih, M.Si., Apt

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


YOGYAKARTA
2021

i
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 1
1.4 Luaran ...............................................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 2
2.1 Ekstrak Bintang Laut ...................................................................................... 2
2.2 Klasifikasi ilmiah Bintang laut ....................................................................... 2
2.3 Anti Inflamasi ................................................................................................. 3
2.4 Kandungan Bintang Laut ................................................................................ 3
BAB 3. METODE PENELITIAN .................................................................................... 4
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................................ 4
3.1.1 Alat ................................................................................................ 4
3.1.2 Bahan ............................................................................................ 4
3.2 Prosedur Penelitian ......................................................................................... 4
3.2.1 Ekstraksi Bintang Laut .................................................................. 4
3.2.2 Pengenceran Sampel Bintang Laut ............................................... 4
3.2.3 Perlakuan Hewan Uji .................................................................... 4
3.2.4 Pengujian Efek Antiinflamasi ....................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................ 6
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................................. 6
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara maritim atau negara kepulauan, dimana negara kita memiliki
sekitar 17 ribu pulau diseluruh nusantara, hal ini menunjukkan betapa kayanya kekayaan alam
laut kita sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan. Salah satu bagian dari kekayaan alam
laut yang ada di Indonesia adalah bintang laut. Bintang laut atau merupakan hewan invertebrata
dari kelas Asteroidea yang termasuk dalam filum Echinodermata ini merupakan hewan yang
umumnya memiliki lima lengan dan berbentuk simetri radial. bintang laut bergerak dengan
sistem vaskular air tanpa memiliki rangka untuk membantu pergerakannya. mereka
menggunakan kaki tabung yang terletak pada ventrak lengannya untuk membantu bergerak dan
merayap sepanjang dasar laut dengan kecepatan yang rendah.

Bintang laut merupakan salah satu biota laut yang memiliki senyawa dengan beberapa
aktivitas seperti antiinflamasi, antibakteri, antifungi dan antioksidan. namun pemanfaatannya
saat ini masih belum cukup dikenal terutama pemanfaatannya sebagai alternatif obat
antiinflamasi. bintang laut memiliki komponen senyawa antara lain flavonoid, alkaloid, steroid,
ninhidrin dan saponin yang mana diantaranya memiliki aktivitas antiinflamasi. Flavonoid
merupakan zat yang dapat menghambat proses inflamasi, senyawa flavonoid disebutkan
mempunyai efek antiinflamasi, antioksidan, dan antimikroba (Ilavarasan et al, 2005).
kurangnya penggunaan bintang laut sebagai alternatif obat antiinflamasi mendorong kami
untuk melakukan penelitian ini. Sehingga dalam penelitian kali ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk melihat bagaimana efek dan efektivitas yang dimiliki bintang laut dalam pengobatan
antiinflamasi

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Apakah ekstrak bintang laut memiliki efek antiinflamasi?


1.2.2 Bagaimana efektivitas antiinflamasi dari ekstrak bintang laut?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui khasiat dan efektivitas dari ekstrak bintang laut sebagai obat alternatif
anti-inflamasi

1.4 Luaran

Rencana penelitian ini digunakan untuk memenuhi tugas studi yang telah diberikan
dalam mata kuliah Praktikum Farmakologi dan Toksikologi

1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekstrak Bintang Laut

Bintang laut (asteroidea) merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam


filum echinodermata, dan kelas asteroidea. Bintang laut termasuk hewan simetri radial
dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Mereka bergerak dengan menggunakan
sistem vaskular air. Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan
sebutan starfish, hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut
merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas
Asteroidea. Bintang laut merupakan hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima
atau lebih lengan.
Bintang laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka
mereka berfungsi sebagai perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan sistem
vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di bagian ventral
lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan dan membantu makan. Bintang laut
adalah hewan invertebrata yang bergerak bebas dengan menggunakan kaki-kaki
tabungnya, merayap sepanjang dasar laut dalam kecepatan yang cukup rendah untuk
kebanyakan spesies.
Jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Mereka bergerak dengan
menggunakan sistem vaskular air. Bintang laut sebenarnya adalah makhluk hidup yang
bebas, namun dikarenakan ketiadaannya organ gerak yang memadai, bintang laut hanya
bergerak mengikuti arus air laut hewan ini banyak dijumpai di pantai. Bintang laut
memiliki kekuatan regenerasi yang mengagumkan. Apabila satu lengan putus, lengan
baru akan tumbuh kembali. Bila cakram tengah ditempelkan ke tangan yang terpotong,
individu baru dapat tumbuh dari bagian yang terpotong tersebut. Bintang laut
berkembang biak dengan cara bertelur.

2.2 Klasifikasi Ilmiah Bintang Laut:

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Genus : Asteroidea
Spesies : Asteroidea sp ,
Asteropecten irregularis ,
Crossaster dan Culeitin
Gambar 1. Bintang Laut

2
2.3 Anti Inflamasi

Inflamasi adalah suatu respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh kerusakan
pada jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat
mikrobiologik. Inflamasi berfungsi untuk menghancurkan, mengurangi, atau melokalisasi
(sekuster) baik agen yang merusak maupun jaringan yang rusak.1 Tanda terjadinya
inflamasi adalah pembengkakan/edema, kemerahan, panas, nyeri, dan perubahan fungsi.
Obat antiinflamasi yang biasa digunakan dibagi menjadi dua, yaitu antiinflamasi steroid
dan antiinflamasi nonsteroid.Namun kedua golongan obat tersebut memiliki banyak efek
samping. Antiinflamasi steroid dapat menyebabkan tukak peptik, penurunan imunitas
terhadap infeksi, osteoporosis, atropi otot dan jaringan lemak, meningkatkan tekanan
intra okular, serta bersifat diabetik, sedangkan antiinflamasi non steroid dapat
menyebabkan tukak lambung hingga pendarahan, gangguan ginjal, dan
anemia.Berdasarkan hal tersebut maka banyak dilakukan pengembangan antiinflamasi
yang berasal dari bahan alam.

2.4 Kandungan Bintang Laut

Bintang laut merupakan salah satu sumber penghasil senyawa bioaktif. Senyawa
aktif dari bintang laut telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri,
antiinflamasi, antifungi dan imunostimulator, ada juga bintang laut biru yang potensial
sebagai antitumor dan agen antibakteri.

3
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

jas lab, masker, sarung tangan, tisu,label, alumunium foil, cawan petri, jarum ose
bulat, erlenmeyer 250ml, oven dan rotary vaccum evaporator

3.1.2 Bahan

karangenan, biocream, veet, ethanol 96%, bintang laut (l.laevigata), mencit dan
aqudest

3.2 Prosedur Penelitian

3.2.1 Ekstraksi Bintang Laut

Sampel L. laevigata dimasukan kedalam botol yang sudah diberikan etanol 96%
sebanyak 750 ml. Sampel di saring sehingga diperoleh filtrate. Filtrat yang diperoleh,
dievaporasi menggunakan “Rotary Vaccum Evaporator” pada suhu 400 C.

3.2.2 Pengenceran Sampel Bintang Laut

Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan hasil dari beberapa konsentrasi yang dipakai
yaitu: kosentrasi 5%, konsentrasi 10%, 15% untuk dilakukkan pengujian aktivitas
antiinflamasi.
Rumus pengenceran: (M1.V1 = M2.V2)

3.2.3 Perlakuan Hewan Uji

Pada penelitian ini dilakukan uji pendahuluan dan uji aktivitas antiinflamasi topikal
ekstrak etanol L.laevigata. pada uji pendahuluan digunakan 6 ekor mencit yang dibagi
menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit. Uji efek
antiinflamasi menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-
masing terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi karagenin 3%,
kelompok II diberi karagenin dan Biocream(^r), kelompok III, IV dan V diberi karagenin dan
ekstrak etanol L.laevigata. dengan konsentrasi 5%; 10% dan 15%.

Hewan uji terlebih dahulu dicukur bulu punggungnya dengan gunting kemudian
dioleskan Veet(^r) untuk merontokkan bulu yang belum tercukur sempurna. Kulit punggung
yang telah dicukur bulunya dibiarkan selama satu hari untuk menghindari adanya inflamasi
yang disebabkan oleh pencukuran dan pemberian Veet (^r). Tahap selanjutnya hewan uji
diberi 0,1mL karagenin 3% secara subkutan.

4
3.2.4 Pengujian Efek Antiinflamasi

Pengukuran aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan mengukur tebal lipat kulit


punggung mencit dengan menggunakan jangka sorong setiap satu jam selama 6 jam setelah
terinduksi oleh karagenin 3%. Jangka sorong yang akan dipakai dipastikan dulu kelayakan,
akurasi dan presisinya oleh Badan Pengembangan Industri Balai Besar Kulit, Karet dan
Plastik Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Data pengukuran yang diperoleh digunakan
untuk menghitung nilai AUC total masing-masing kelompok perlakuan dengan menggunakan
rumus berikut :

AUC0-6 ∑ ( )

Keterangan :
AUC0-6 = area dibawah kurva dari jam ke-0 hingga jam ke-6 (mm.jam)
yn-1 = tebal lipatan kulit pada jam ke-(n-1) (mm)
yn = tebal lipatan kulit pada jam ke-n (mm)
x n-1 = jam ke-(n-1) (jam)
xn = jam ke-n (jam)

(Ikawati, Supardian dan Asmara, 2007).

Aktivitas antiinflamasi dapat dilihat dari nilai persen penghambatan inflamasi yang dihitung
dengan rumus berikut :

Keterangan :

(AUCo-x)0 = rata-rata AUC total kontrol negatif (mm.jam)

(AUC0-n)n = nilai AUC total pada kelompok perlakuan replikasi ke-n (mm.jam)

(Ikawati, Supardian dan Asmara, 2007).

Setelah itu dilakukan analisis statistik dari data hasil AUC dan persen penghambatan inflamasi
menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui distribusi data, dilanjutkan dengan uji One
Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan uji Post Hoc Tukey HSD untuk mengetahui
perbedaan yang terjadi signifikan atau tidak.

5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya


1. Peralatan Rp. 623.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp. 1.548.500,00
3. Perjalanan Rp. 1.900.000,00
4. 4. Lain- lain : Sewa laboratirium Fitokimia, Sewa laboratorium Rp. 1.240.000,00
Fannakologi, Sewa Oven, Sewa Evaporator, Laporan, Clinical
Clearance
JUMLAH Rp. 5.311.500,00

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis kegiatan Tanggal Penanggung jawab


1-6 7-11 12- 19- 26-30
18 25
1. Tahap persiapan M. Bintang Arif
Billah
2. Pengurusan ijin M. Rizky Ardiansyah
3. Persiapan alat dan M. Bintang Arif
bahan Billah
4. Pengujian hewan Rifqi Sulthan Fadilla
bintang laut
5. Analisis data Rifqi Sulthan Fadilla
6. Tahap akhir M. Bintang Arif
Billah
7. Diskusi dan publikasi M. Rizky Ardiansyah
tahap akhir
8. Evaluasi Progam M. Rizky Ardiansyah

6
DAFTAR PUSTAKA

Achmad MJ, Isnansetyo A, Noer K, Ustadi, Kamiso.2014. Efek Imunostimulator Asam Lemak
dari Bintang Laut (Acanthaster planci) terhadap Proliferasi Limfosit Secara In-Vitro. Squalen
Bulletin of Marine & Fisheries Postharvest & Biotechnology, 9 (3), 2014, 107- 114.
Agustina, D.S. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Bintang Laut Culcita sp..
[Skripsi]. Bogor agricultural university.
Mojica, E., R. Layson, M. Rodil, C. Deocaris. 2003. Marine invertebrates as source of potential
anti-tumor and antibacterial agents. 8th Southern Luzon Zonal R & D Review, DLSU, 1: 1-11.
Madigan, M. T. Martinko. 2012. Brock Biology of Microorganisms. Edisi 13. San Francisco:
Bejamin Cummings.

Anda mungkin juga menyukai