Anda di halaman 1dari 2

Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama.

Food and Agriculture Organization


(FAO) mendefinisikan bahwa pestisida adalah setiap zat yang diharapkan sebagai pencegahan,
menghancurkan atau pengawasan setiap hama termasuk vektor terhadap manusia atau penyakit
pada binatang, dan tanaman yang tidak disukai atau binatang yang menyebabkan kerusakan selama
proses produksi berlangsung, penyimpanan atau pemasaran makanan, komiditi pertanian, kayu dan
produksi kayu, atau bahan makanan binatang (Sutarni, 2007).

Penanganan Keracunan Pestisida

Setiap orang yang pekerjaannya sering berhubungan dengan pestisida seperti petani, Pertolongan
Pertarna yang Dilakukan

l. Hentikan paparan dengan memindahkan korban dari surnber paparan, lepaskan pakaian korban
dan cuci/mandikan korban.

2.Jika terjadi kesulitan pernafasan maka korban diben pernafasan buatan. Korban diinsn-uksikan
agar tetap tenang. Darnpak serius tidak terjadi segera, ada waktu untuk menolong korban

3.Korban segera dibawa ke rumah sakit atau dokter terdekat. Berikan informasi tentang pestisida
yang memapari korban dengan membawa label kemasan pestisida

4 Keluarga seharusnya diberi pengetahuan/ penyuluhan tentang pesticida sehingga jika terjadi
keracunan maka keluarga dapat memberikan pertolongan pertama.

Gejala-gejala klinis yang muncul karena keracunan pestisida, antara lain : muntah merupakan gejala
yang terbanyak, pusing, tidak sadarkan diri , mual , perut sakit, kejang, diare, lemas, keluar keringat
dingin, menggigil, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan gejala karena keracunan pestisida golongan
karbamat yang biasanya menunjukkan gejala atau simptom akibat dari asetilkolin yaitu adanya
hambatan asetilkolines-terase pada sinapsis syaraf, yang meliputi efek muskarinik, nikotinik dan
gangguan pada susunan syaraf pusat. Gejala klinis yang muncul antara lain mual, muntah, nyeri
abdominal, kejang bronkhi, diare, lakrimasi, hipersalivasi, banyak berkeringat, ansietas, dan
hipotensi ini merupakan efek muskarinik. Nikotinik efek meliputi kelemahan, tremor, hipertensi, dan
dapat timbul kematian karena paralisis otot pernafasan. Efek keracunan pada susunan syaraf pusat
dapat menyebabkan agitasi, ataksia, kejang dan koma.

Pada keracunan pestisida, obat atau antidotum yang spesifik terutama pada keracunan pestisida
karbamat adalah pemberian atropin berguna untuk menjaga kestabilan pernapasan dan fungsi
jantung. sampai efek toksik muskarinik (sistem parasimpatis) termasuk keringat, hipersalivasi,
hiperlakrimasi, bronkospasme, dyspnea, gejala gastrointestinal (mual, muntah, kram abdomen, dan
diare), miosis (pupil pinpoint), penglihatan kabur, inkontinensia urin, wheezing, bradikardi. berubah
kembali ke normal. Obat antimuskarinik yang diberikan adalah atropin sulfas yang digunakan untuk
mengobati keracunan racun serangga, mempercepat denyut jantung, meredakan ketegangan otot
saluran pencernaan, melemaskan otot mata, beberapa prosedur pada pembedahan mata dan
memperbaiki kondisi hiperhidrosis (kondisi saat cairan tubuh keluar berlebihan melalui air liur,
keringat atau air kemih). Selain itu juga pemberian arang aktif untuk mencegah racun terserap oleh
tubuh, namun tidak diberi jika sudah mendapat bilas lambung. Diberikan juga obat-obat lain untuk
terapi suportif seperti infus kristaloid dan dekstrosa. Infus atau cairan kristaloid,pasien yang diberi
lebih dari satu macam infus, misal infus yang mengandung elektrolit kemudian diberi lagi infus
dekstrosa. Obat-obat antitukak juga diberikan dengan maksud mengurangi terjadinya iritasi lambung
baik karena pestisidanya sendiri atau zat pembawanya. Obat anti tukak, berarti ada pasien yang
menerima lebih dari satu macam, sebetulnya ini berlebihan. Macamnya obat yang diberikan pada
kasus keracunan pestisida

Anda mungkin juga menyukai