Disusun Oleh :
JOKO
22160041
Mahasiswa
(JOKO)
Mengetahui :
( ) (
)
DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan
gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
Defisit perawatan diri adalah ketidak mampuan merwat kebersihan diri, makan,
berhias diri, dan eliminasi (buang air beasr dan air kecil) secara mandiri (Keliat, 2010).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien gangguan
jiwa. Pasien gangguan iwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri.
Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik
diri adalah ketidak mampuan pasien dalam membersihkan dirinya dan menjaga kesehatan
tubuhnya.
B. Rentang Respon
Rentang respon
Adatif Maladaptif
perawatan Kadang perawatan Tidak melakukan
diri seimbang diri kadang tidak perawatan diri
E. Penyebab
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
1) Riwayat kerusakan struktur di lobus frontal dimana lobus trsebut berpengaruh
terhadap proses kognitif
2) Ada riwayat keluarga yang menderita gangguan jiwa
3) Gangguan pada sistem limbik akan berpengaruh pada fungsi perhatian memori
4) Suplay oksigen dan glukosa terganggu
b. Psikologis
Faktor yang memengaruhi defisit perawatan diri antara lain:
1) Halusinasi
Klien terlalu menikmati halusinasinya
2) Isolasi sosial
Klien malas untuk berinteraksi dengan orang lain
3) Harga diri rendah
Klien tidak mempunyai motivasi untuk merawat diri
4) Waham
Klien merasa ada hal yang mengancam dirinya
5) Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya
c. Sosial budaya
1) Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi kemampuan latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
2) Praktek sosial pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3) Status sosial ekonomi, personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan
uang untuk menyediakannya
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor biologis, sakit fisik (kecacatan, kelemahan, kelelahan, nyeri, gangguan
neuromuscular).
b. Faktor psikologis, menurunnya motivasi, malas.
c. Faktor sosiobudaya, adanya pembatasan kontak sosial dengan teman dan keluarga,
perbedaan budaya, lokasi tempat tinggal yang terisolasi.
d. Konsep diri, gambaran diri seperti tidak menyukai tubuh/fisik, merasa tidak
sempurna
(Keliat, 2010).
F. Akibat
Defisit perawatan diri adalah akibat dari masalah keperawatan jiwa lainnya
sepertihalusinasi, isolasi sosial, HDR, yang dapat berakibat kurangnya perawatan diri.
Secara klinis, defisit perawatan diri dapat menyebabkan kuman-kuman masuk dan
a. Dampak fisik yang sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit, gangguan
membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
(Damayanti, 2012)
G. Psikopatologi
Gangguan jiwa dapat bersumber dari faktor genetic (masyarakat umum, orang tua,
saudara kandung, anak),lingkungan dan juga ekspresi rmosi yang berlebihan. Semua itu
stressor akan berimbas ke koping yang tidak efektif. Dari koping yang tidak efektif
tentunya akan menimbulkan banyak masalah. Jika menimbulkan gangguan berfikir, maka
akan terjadi waham, HDR dan kecemasan yang berimbas ke halusinasi dan resiko
perilaku kekerasan. Koping individu yang tidak efektif juga dapat menurunkan motivasi
dan kemampuan dalam hubungan sosial yang menyebabkan isolasi sosial, resiko nutrisi
I. Penatalaksanaan
perawatan diri. Penatalaksanaan dengan defisit perawatan diri menurut (Herdman Ade,
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan:
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, M., & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Aditama
Fitria, Nita. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksana Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Herdman, T.H & Kamitsuru. S.2018. Nanda Internasional Nursing Diagnosis: Definition
and Clasification 2018-2019. Oxord : Wiley Blackwell
Kelliat, dkk, 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.
Stuart dan Sudden. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta:
Salemba Medika.
KERJA
“Berapa kali bapak mandi dalam sehari? Apakah bapak sudah mandi hari ini? Menurut
bapak apa kegunaannya mandi? Apa alasan bapak sehingga tidak bisa merawat diri?
Menurut bapak apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira bapak-
bapak orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut
bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut
bapak yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.
“Apa yang bapak lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja bapak
menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran?”
(Contoh untuk pasien laki-laki)
“Berapa kali bapak cukuran dalam seminggu? Kapan bapak cukuran terakhir? Apa
gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran 2x
perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya
“Berapa kali bapak makan sehari?
“Menurut bapak kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu
kita persiapkan? Benar sekali.. bapak perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat
gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang saya akan mengajarkan bapak bagaimana yang benar ?
gini caranya pertama bapak siram seluruh tubuh bapak termasuk rambut lalu ambil
shampoo gosokkan pada kepala bapak sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus
sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari
arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi bapak mulai dari depan sampai belakang.
Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh bapak
sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. bapak bagus sekali melakukannya.
Selanjutnya bapak pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.” pak ini ada jadwal
kegiatan bagaiman kalau sekarang saya akan mengajarkan bapak bagaimana caranya
mengisi dari jadwal kegiantan ?” Bagus sekali mau berapa kali bapak mandi dan sikat
gigi...? dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Nach... lakukan ya bapak ..., dan beri tanda ceklis paba salah satu kolom ini apabila
bapak sudah nya Seperti M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan )
kalau diingatkan baru dilakukan dan bapak( tidak ) tidak melakukani ? coba ulangi lagi
pak ?” bagus sekali iya pak”
TERMINASI
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan
diri? Coba bapak sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah bapak
lakukan tadi ?”. ” tadi ? Sekarang coba bapak ulangi lagi apa yang sudah dipelajari
tadi” bagus sekali iya pak. Nanti bapak jangan lupa melakukannya iya pak. Jika bapak
sudah mandi bapak jangan lupa juga mengisi jadwal hariannya nanti bapak mintaknya
ke ruangan perawat iya pak “ pak karena waktunya sudah habis, bagaiman kalau besok
kita ketemu lagi dan berbincang-bincang bagaimana cara makan yang baik ?” bapak
maunya kita ketemu dimana ? jam berapa pak ? bagaimana kalau jam 10 saja ?”
“Sampai ketemu besok “