Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA TN. S DI PANTI (PPSLU)


DENGAN DIABETES MELITUS

DHERA SOGA SAPUTRA

1911010022
DEFINISI DIABETES MELITUS

Diabetes Melitus adalah suatu


gangguan metabolisme kronis dengan
multi etiologi yang ditandai dengan ciri-
ciri berupa tingginya kadar gula
(glukosa) darah di sertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid, dan protein sebagai akibat dari
insufisiensi fungsi insulin.
RANGKUMAN PENGKAJIAN

 Tn. S mempunyai penyakit diabetes melitus namun Tn. S tidak ingat mulai
kapan terkena diabetes melitus. Pada saat sebelum terkena diabetes melitus
Tn. S biasa menjalankan aktivitas seperti orang pada umumnya. Setelah
mengetahui penyakitnya Tn. S sering mengantuk dan penglihatan buram.

P : Karena kelebihan kadar glukosa darah


Q : Tn. S merasakan kakinya berdenyut
R : Kaki kanan
S : Skala 4
T : Tn. S merasakan nyeri pada malam hari

TTV :
TD : 158/80 mmHg
S : 36,8ºC
N : 64x/menit
RR : 22 x/menit
GDP : 126 mg/dl
ANALISA DATA

No
No Data Fokus Etiologi Problem
1. Ds : Gangguan toleransi Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
Pasien mengatan sering glukosa darah
mengantuk.
Pasien mengatakan badan terasa
berat pada bagian atas sampai
dengan kepala.
Do :
TD : 158/80MmHg
GDP : 126
TB : 153Cm
BB : 58,5Kg
• Diagnosa Keperawatan

Ketidakstabilan kadar gula b.d gangguan toleransi


glukosa darah (D.0027)
• Intervensi
No Tanggal Dx keperawatan slki siki
1. 6/12/2021 Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan Observasi :
glukosa darah b.d keperawatan selama 2 x 24 jam Identifikasi
kemungkinan
gangguan toleransi diharapkan kadar glukosa klien
penyebab
glukosa darah normal dengan kriteria hasil :
indikator a t hiperglikemia

Kadar glukosa urin 2 5 Monitor tanda dan


gejala dari
Kadar glukosa darah 2 5 hiperglikemia .
Terapeutik :
Darah prilaku 2 5
Memberikan asupan
cairan oral.
Edukasi :
Anjurkan untuk
Keterangan :
untuk menghindari
olahraga saat kadar
gula darah lebih dari
250 Mg/dL
• implementasi

No. Dx implementasi Respon


1. Ketidakstabilankadar Mengidentifikasi kemungkinan penyebab Pasien bersikap koopratif
glukosa darah b.d hiperglikemia pada saat diberi
gangguan toleransi Memonitor tanda dan gejala dari hiperglikemia penjelasan.
glukosa darah Memberikan asupan cairan oral. Pasien memperhatikan
Menganjurkan untuk untuk menghindari olahraga pada saat diberikan
saat kadar gula darah lebih dari 250 Mg/dL penjelasan.
Memberikan terapi sesuai yang di resepkan Pasien setuju untuk
Indikator A T H
dokter mengikuti kegiatan yang
Kadar glukosa urin 2 5 3
telah di jadwalkan oleh
Kadar glukosa darah 2 5 3
tenaga kesehatan.
Darah perilaku 2 5 3
2. Ketidakstabilankadar Memonitor tanda dan gejala dari hiperglikemia Pasien bersikap koopratif
glukosa darah b.d Memberikan asupan cairan oral pada saat diberi
gangguan toleransi Menganjurkan untuk patuh, taat diet dan penjelasan.
glukosa darah olahraga
• Evaluasi
Diagnosa SLKI Evaluasi

Ketidakstabilankadar Setelah dilakukan tindakan selama S:


glukosa darah b.d 1 x 24 jam di dapatkan masalah Pasien mengatan masih sering
gangguan toleransi ketidakstabilan kadar gula darah mengantuk.
glukosa darah pasien dengan kriteria hasil : Pasien mengatakan badan sudah
Indikator A T H tidak terasa berat setelah diberikan
Kadar glukosa urin 2 5 4 obat.
O:
Kadar glukosa darah 2 5 4
• GDP : 102 Mg/dL
Darah perilaku 2 5 4 • TD : 110/70 MmHg
• S : 36.5
• RR : 22x/menit.
• BB : 50 Kg.
A : Masalah ketidakstabilan gula
darah telah teratasi sebagian.
P : Hentikan Intervensi
 Soal Kasus

seorang pasien bernama tn. S menderita penyakit dengan diangnosa diabetes


melitus dan mempunyai keluhan mengantuk dan penglihatan buram.
P : Karena kelebihan kadar glukosa darah
Q : Tn. S merasakan kakinya berdenyut
R : Kaki kanan bengkak
S : Skala 4
T : Tn. S merasakan nyeri pada malam hari

Apa tindakan prioritas yang dilakukan oleh perawat dengan kasus seperti itu?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai